Anda di halaman 1dari 5

Condisioning Operant

Condisioning operant kadang-kadang disebut sebagai pembelajaran instrumental, adalah


metode pembelajaran yang terjadi melalui imbalan dan hukuman untuk perilaku. Ini mendorong
tunduk asosiasi kesenangan (positif) atau ketidaksenangan (negatif) dengan jenis perilaku.
Pendingin Instrumental pertama kali ditemukan dan diterbitkan oleh Jerzy Konorski dan juga
disebut sebagai Tipe II refleks. Mekanisme pengkondisian berperan menunjukkan bahwa
perilaku dapat berubah dalam bentuk, frekuensi, atau kekuatan. Ekspresi "perilaku instrumental"
dan "perilaku responden yang dipopulerkan oleh BF Skinner yang bekerja pada reproduksi
eksperimen Konorski itu. Perilaku Operant berarti bahwa "respon diikuti oleh stimulus penguat".
Condisioning operant dibedakan dari pengkondisian klasik (atau pengkondisian responden)
dalam penawaran pengkondisian operan dengan penguatan dan hukuman untuk mengubah
perilaku. Perilaku Operant beroperasi pada lingkungan dan dikelola oleh pendahulunya dan
konsekuensi, sedangkan pengkondisian klasik dikelola oleh pengkondisian refleksif (refleks)
perilaku, yang ditimbulkan oleh kondisi anteseden. Perilaku AC melalui prosedur pengkondisian
klasik tidak dikelola oleh konsekuensi. Mereka berdua, bagaimanapun, merupakan inti dari
analisis perilaku dan telah tumbuh menjadi praktek profesional.
1. Prinsip-prinsip operant conditioning
a. Penguatan (reinforcement)
Penguatan adalah proses belajar untuk meningkatkan kemungkinan dari sebuah perilaku
dengan memberikan atau menghilangkan rangsangan. Prinsip penguatan dibagi menjadi
dua, yaitu penguatan positif dan penguatan negatif.

Positive Reinforcement (Penguatan Positif)


Penguatan positif (positive reinforcement) adalah suatu rangsangan yang
diberikan untuk memperkuat kemungkinan munculnya suatu perilaku yang baik
sehingga respons menjadi meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung.
Sebagai contoh, seorang anak yang pada dasarnya memiliki sifat pemalu diminta oleh
guru maju ke depan kelas untuk menceritakan sebuah gambar yang dibuat oleh anak itu
sendiri. Setelah anak tersebut membacakan cerita, guru memberikan pujian kepada
anak tersebut dan teman-teman sekelasnya bertepuk tangan. Ketika hal tersebut
berlangsung berulang-ulang, maka pada akhirnya anak tersebut menjadi lebih berani
untuk maju ke depan kelas, bahkan kemungkinan sifat pemalunya akan hilang.

Rangsangan yang diberikan untuk penguatan positif dapat berupa hal-hal dasar seperti,
makanan, minuman, sex, dan kenyamanan pisikal. Selain itu, beberapa hal-hal lain
seperti uang, persahabatan, cinta, pujian, penghargaan, perhatian, dan kesuksesan karir
juga dapat digunakan sebagai rangsangan penguatan positif

Negative Reinforcement (Penguatan Negatif)


Negative Reinforcement adalah peningkatan frekwensi suatu perilaku positif
karena hilangnya rangsangan yang merugikan (tidak menyenangkan). Sebagai contoh,
seorang ibu yang memarahi anaknya setiap pagi karena tidak membersihkan tempat
tidur, tetapi suatu pagi si anak tersebut membersihkan tempat tidurnya tanpa di suruh
dan si ibu tidak memarahinya, pada akhirnya si anak akan semakin rajin membersihkan
tempat tidurnya diringi dengan berkurangnya frekwensi sikap kemarahan dari ibunya.
Perbedaan mutlak penguatan negatif dengan penguatan positif terletak pada
penghilangan

dan

meningkatkan

penambahan
suatu

stimulus

yang

perilaku

sama-sama

bertujuan

untuk

yang

baik.

* Penguatan Positif + Stimulus => Perilaku baik


* Penguatan Negatif Stimulus => Perilaku baik
b. Hukuman (Punishment)
Penguatan negatif (negative reinforcement) tidaklah sama dengan hukuman,
keduanya sangat berbeda. Penguatan negatif lebih bertujuan untuk meningkatkan
probabilitas dari sebuah perilaku, sedangkan hukuman lebih bertujuan untuk menurunkan
probabilitas terjadinya perilaku. Dalam penguatan negatif respon akan meningkat karena
konsekuensinya, sedangkan pada hukuman respon akan menurun karena konsekuensinya.
Sebagai contoh, ketika kita meminum obat saat kita sakit kepala dan hasilnya sakit kepala
kita hilang , maka kita akan meminum obat yang sama saat kita mengalami sakit kepal.
Penghilangan rasa sakit kepala pada kasus ini merupakan penguatan negatif, sedangkan
apabila setelah meminum obat ternyata kita mendapat alergi, maka tentunya kita tidak
akan meminum obat yang sama lagi sebab mendapat alergi dalam kasus ini merupakan
sebuah hukuman sehingga perilaku berikutnya tidak akan mengulangi hal yang sama.
Hukuman (punishment) adalah sebuah konsekuensi untuk mengurangi atau
menghilangkan kemungkian sebuah perilaku akan muncul. Sebagai contoh, seorang anak
bermain-main pedang-pedangan menggunakan pisau, kemudian kulit jari tanganya

terpotong ketika pisau tersebut salah diarahkan. Pada akhirnya anak tersebut akan sedikit
kemungkinannya bermain-main menggunakan pisau.
Hukuman positif dan hukuman negatif
Dalam hukuman juga terdapat pembagian antara positif dan negatif. Hukuman
positif (positive punishment) dimana sebuah perilaku berkurang ketika diikuti dengan
rangsangan yang tidak menyenangkan, misalnya ketika seseorang anak mendapat nilai
buruk di sekolah maka orangtuanya akan memarahinya hasilnya anak tersebut akan
belajar lebih giat untuk menghindari omelan orangtuanya (akan kecil kemungkinannya
anak tersebut akan mendapatkan nilai jelek). Hukuman negatif (negative punishment),
sebuah perilaku akan berkurang ketika sebuah rangsangan positif atau menyenagkan
diambil. Sebagai contoh, seorang anak mendapat nilai jelek akibat terlalu sering
bermain-main dengan temannya dan malas belajar, kemudian anak tersebut dihukum
oleh orangtuanya untuk tidak boleh bermain dengan teman-temannya selama sebulan,
akhirnya anak tersebut tidak akan terlalu sering bermain-main dengan temannya atau
lebih mengutamakan pelajarannya.
2. Contoh Kondisioning Operant dalam kehidupan sehari- hari
a. Posotive Reinforcement yaitu suatu peristiwa yang bila hadir mengikuti suatu perilaku
tertentu dapat menyebabkan perilaku tersebut akan diulangi.
Contoh:
Didit ingin bergabung dalam tim futsal di fakultasnya, ayahnya kemudian berjanji akan
membelikannya sepatu baru jika ia berhasil masuk dalam tim futsal dan menjadi pemain
inti. Ketika peneyeleksian, Didit berusaha maksimal untuk bisa bergabung dalam tim
tersebut, hingga pada akhirnya ia berhasil dan mendapat hadiah sepatu baru dari ayahnya.
(Benar)
Ketika fatima akan berangkat ke sekolah, ia selalu mencium tangan kedua orangtuanya
dan mendapat pujian anak manis atau anak pintar dari orangtuanya sehingga fatima
tidak pernah melupakan mencium tangan ketika akan bepergian. (Benar)
Semasa kecil, lisna beberapa kali pindah TPA walaupun ia belum bisa mengaji. Setelah ia
diiming-imingi akan dibelikan baju muslim baru oleh ibunya jika ia telah fasih dalam
mengaji, ia berusaha keras untuk bisa menyelesaikan Iqro dan lanjut ke Al-Quran,
hingga pada akhirnya ia fasih dalam mengaji dan diberikan baju muslim baru oleh
ibunya. (Benar)

Semasa bulan Ramadhan, Arini berusaha qatam Al-Quran. Setiap hari ketika selesai
sholat, ia akan selalu membaca Al-Quran. Orangtua Arini kemudian membelikannya AlQuran baru yang lengkap dengan terjemahannya sehingga membuat Arini bahagia dan
tetap melanjutkan membaca Al-Quran walaupun bulan Ramadhan telah berlalu. (Benar)
Sepulang sekolah, Yoga selalu keluar bermain bersama teman-temannya, ia selalu
menolak dan menangis jika ibunya menyuruh ia kembali ke rumah untuk tidur siang
sehingga Ibu Yoga menjanjikan akan member uang jika ia tidur siang. Setiap kali
menginginkan uang, Yoga selalu mogok tidur siang hingga ibunya memberikan uang lagi.
(Salah)
Fachri adalah anak usia empat tahun yang bandel, ketika ia marah ia memukuli adiknya
sehingga Ayahnya marah dan mengatakan untuk memuluki Ayahnya saja, bukan adiknya.
Untuk selanjutnya, ketika Fachri marah lagi, ia akan mencari Ayahnya dan memukulinya
sampai ia merasa puas. (Salah)
Ketika adik saya menangis, saya memberikan permen sehingga ia berhenti menangis.
Untuk selanjutnya, ketika ia menginginkan permen ia selalu menangis dan tidak akan
berhenti jika permintaannya tidak dipenuhi (Salah)
b. Negative Reinforcement yaitu meningkatkan frekuensi perilaku dengan mengakhiri atau
menghilangkan sesuatu yang buruk atau tidak diinginkan.
Contoh:
Ketika belajar di BM101 dengan suhu 180C, mahasiswa psikologi kedinginan dan tidak
fokus menerima kuliah saat itu. Salah seorang mahasiswa kemudian menaikkan suhu
menjadi 240C sehingga mahasiswa menjadi nyaman dalam menerima materi kuliah.
(Benar)
Ikhsan pernah mengalami kecelakaan di suatu jalan karna terdapat lubang-lubang yang
cukup besar. Setelah sembuh, setiap kali melintas di jalan tersebut, Ikhsan selalu cemas
dan mengurangi kecepatan motornya. Setelah jalanan tersebut diperbaiki dan lubanglubang telah tertutupi, Ikhsan merasa lebih aman setiap melintas di jalan tersebut. (Benar)
Ketika Rika akan kuliah pagi, ia tidur tidak terlalu malam dan mengaktifkan alarm agar
bisa bangun pagi dan melaksanakan sholat subuh. (Benar)
Indri pernah kecelakaan motor karna tidak dapat melihat kendaraan yang di belakangnya
ketika spion motornya rusak. Ayah Indri kemudian memasangkan spion baru di motor
Indri sehingga ia dapat melihat kendaraan dari belakang dengan baik. (Benar)

Ketika pelajaran matematika, Aswar memilih untuk tidak masuk sekolah karna gurunya
yang galak. Agar tidak mendapat hukuman dari gurunya, Ibu Aswar melampirkan surat
keterangan sakit ke sekolah sebagai alas an bahwa Aswar harus beristirahat di rumah.
(Salah)
c. Punishment adalah pemberian hukuman pada suatu individu untuk menghilangkan
perilaku yang tidak disenangi.
Contoh:
Aswar selalu malas membawa baju lab dari rumah ketika akan praktikum dan lebih
memilih untuk meminjam baju lab milik temannya yang rumahnya tidak jauh dari
kampus. Beberapa waktu setelah itu, ketika ia akan meminjam lagi baju lab milik
temannya, ternyata baju lab tersebut juga digunakan oleh temannya. Hal ini membuat
Aswar harus dikeluarkan dari laboratorium karna tidak memakai baju lab, sehingga pada
praktikum selanjutnya ia tidak meminjam punya temannya lagi melainkan selalu
membawa sendiri miliknya.
Heri adalah salah satu siswa akselerasi di sebuah sekolah, ia sangat tidak menyukai
pelajaran elektronika karena gurunya jarang mengajar. Setiap diberikan tugas, ia tidak
pernah mengerjakan karna merasa tidak senang oleh gurunya, dan alhasil ketika nilai
elektronika keluar ia mendapat nilai yang buruk. Ia kemudian menjadi drop dan
menghadap ke guru elektronikanya, ia kemudian diberikan hukuman untuk mengerjakan
tugas yang lebih berat yang harus dikumpulkan besoknya.
Risma pernah menjatuhkan kotak pensil Anti hingga rusak sehingga membuat Anti sangat
marah. Anti kemudian tidak mau berbicara pada Risma sebelum Risma meminta maaf
dan mengganti kotak pensilnya.
Agus mengendarai motor dengan kecepatan tinggi hingga akhirnya menabrak seorang
anak kecil. Agus kemudian dibawa ke kantor polisi dan mendapat hukuman tiga tahun
penjara.

Anda mungkin juga menyukai