A. Pendahuluan
Pada pokok bahasan ini, akan disajikan tentang medan listrik, baik konsep maupun cara
memperolehnya dari beragam distribusi muatan, baik distribusi muatan diskrit (sistem
muatan titik) maupun kontinyu (distribusi volume, luasan, ataupun garis). Medan listrik juga
merupakan besaran vektor; oleh karena itu, seperti pada bab sebelum ini, pemahaman
tentang vektor diperlukan, seperti penjumlahan vektor dan integral vektor. Pemahaman
tentang elemen volume, elemen luasan, dan elemen panjang dalam sistem-sistem koordinat
Cartesian, Silinder, dan Bola diperlukan ketika membahas medan listrik dari distribusi
muatan kontinyu.
B. Penyajian
Hukum Coulomb merupakan sebuah contoh dari apa yang dikenal sebagai hukum aksi
pada suatu jarak. Ia menyediakan sebuah cara langsung untuk menghitung gaya pada
suatu muatan yang dikerjakan oleh muatan lain jika letak relatifnya diketahui. Hukum
Coulomb tidak menjelaskan bagaimana sebuah muatan mengetahui kehadiran muatan
lain. Jika letak muatan diubah, maka gaya pada muatan lain juga akan berubah, dan tetap
mengikuti hukum Coulomb. Perubahan ini terjadi seketika itu juga, tetapi sekali lagi tidak ada
saran penjelasan bagaimana keadaan yang telah berubah ini terjadi. Dari sini, ternyata akan
memudahkan dan bermanfaat jika interaksi antara dua muatan dibagi menjadi dua aspek:
pertama, mengasumsikan bahwa muatan menghasilkan sesuatu, kedua, sesuatu ini
kemudian berinteraksi dengan muatan lain untuk menghasilkan gaya resultan pada muatan
ini. Sesuatu ini, yang berperan sebagai semacam perantara antara kedua muatan, disebut
medan listrik.
3.1 Definisi Medan Listrik
Ditinjau persamaan (2-10), yaitu
tampak bahwa q merupakan sebuah faktor bersama untuk semua suku, sehingga dapat
ditulis sebagai
dengan
adalah medan listrik yang ditimbulkan oleh sistem muatan qi (i = 1, 2, 3, ..., N) di suatu titik
yang terletak di ; satuannya newton/coulomb (N/C).
Medan listrik dapat menginterpretasikannya sebagai sebuah besaran yang sedemikian
sehingga jika ia dikalikan dengan sebuah muatan titik maka hasilnya adalah gaya yang
bekerja pada muatan titik tersebut.
Jika muatan-muatan sumber medan listrik terdistribusi secara kontinyu, maka medan listrik
diungkapkan sebagai
Ungkapan medan listrik dari sistem muatan titik dalam sistem koordinat Cartesian adalah
Jika semua ragam distribusi muatan hadir bersama, maka total di suatu titik adalah
jumlahan vektor medan listrik sumbangan dari semua ragam distribusi muatan yang
menghasilkan medan.
Jika distribusi muatan cukup sederhana, maka dapat dengan mudah dihitung dengan
integrasi langsung.
3.2 Dua Contoh Medan Listrik dari Distribusi Muatan Kontinyu
Contoh 1: Medan listrik yang dihasilkan oleh distribusi muatan garis panjang tak hingga dan
seragam (rapat muatan garis
Medan listrik ini hanya memiliki komponen radial; dengan arah menjauhi muatan garis jika
> 0, dan menuju muatan garis jika
dari
muatan garis.
Persamaan (3-7) diperoleh dari kalkulasi yang berdasarkan Gambar 3.1; uraian rincinya
dapat dilihat pada referensi 1 Bab 3, hal. 59 - 60.
sebagai sumbu siinder. Sebagian dari silinder ini ditunjukkan oleh Gambar 3-2 yang juga
memperlihatkan beberapa arah untuk
Contoh 2: Medan listrik yang dihasilkan oleh terdistribusi muatan plat datar kontinyu seragam
(rapat muatan permukaan
konstan) dengan luas tak hingga di suatu titik sejauh z dari plat
dengan tanda plus (+) digunakan untuk z > 0, sedangkan tanda minus () digunakan jika
z < 0. Persamaan (3-8) sering juga ditulis sebagai
Dari persamaan (3-8), tampak bahwa selalu memiliki arah tegak lurus menjauhi plat
bermuatan ( > 0), dan selalu mendekati plat jika
<0.
Besar medan tidak bergantung pada letak, yaitu memiliki nilai yang sama seberapapun
dekat atau jauh letak titik yang ditinjau terhadap plat bermuatan; hal ini dikarenakan plat
dianggap memiliki luas yang tak hingga. Perilaku ini ditunjukkan oleh Gambar 3-4 untuk
> 0, dan gambar ini memperlihatkan pandangan dari samping tepi plat datar bermuatan.
Garis putus-putus merupakan lacakan (trace) bidang-bidang di atas dan di bawah plat
bermuatan yang sejajar dengan plat tersebut. Gambar ini terlihat sama jika ia dibalik, atas ke
bawah, karena arah z positif telah dipilih secara sembarang.
Demikian j penampakan akan sama saja saat kita memandangnya dari belakang halaman
kertas. Dengan kata lain, persamaan (3-8) yang telah diperoleh sepenuhnya konsisten
dengan sifat simetri dari distribusi muatan plat ini.
Arah berubah secara tak kontinyu saat kita melewati plat bermuatan; jika kita bergerak
melewati plat dari bawah ke atas, misalnya, maka perubahan totalnya adalah Ez (atas) Ez(bawah) =
C. Penutup
4. Dua buah plat datar bermuatan dengan luas tak hingga, memiliki rapat muatan
permukaan
dan
seperti
terlihat pada gambar tadi. Carilah untuk kasus khusus L2 = L1 = L dan P terletak di
bidang xy!
Daftar Pustaka
1. Wangsness, R.K., 1979, Electromagnetic Fields, John Wiley & Sons, New York