Anda di halaman 1dari 5

Arrester

Posted: April 14, 2011 in Electrical

0
Pada umumnya pusat pembangkit tenaga listrik menyalurkan energinya melalui saluran
transmisi udara dimana saluran transmisi tenaga listrik yang terpasang di udara ini sangatlah
rentanterhadap gangguan yang disebabkan oleh sambaran petir. Sambaran petir ini akan
menghasilkangelombang berjalan (Surja Tegangan) pada saluran transmisi dan pada akhirnya
dapat masuk kepusat pembangkit tenaga listrik. Oleh alasan ini, dalam pusat pembangkit tenaga
listrik harusdilengkapi dengan lightening arrester (penangkal petir).
Gelombang berjalan (surja tegangan) selain dihasilkan oleh gangguan petir, juga dapatterjadi
karena adanya pembukaan dan penutupan pemutus tenaga listrik (Open Closing Circuit Breaker)
atau adanya switching pada jaringan tenaga listrik. Pada sistem Tegangan Ekstra Tinggi (TET)
yang besarnya di atas 350 kV (500 kV untuk standar tranmisi udara tegangan ekstra
tinggi/SUTET di Indonesia), surja tegangan ini lebih banyak disebabkan oleh switching tenaga
listrik padajaringan dibandingkan yang disebabkan oleh gangguan petir.
Saluran udara yang keluar dari pusat pembangkit listrik merupakan bagian instalasi pusat
pembangkit listrik yang paling rawan sambaran petir dan karenanya harus diberi lightning
arrester. Selain itu, lightning arrester harus berada di depan setiap transformator dan harus
terletak sedekat mungkin dengan transformator. Hal ini perlu karena pada petir yang merupakan
gelombang berjalanmenuju ke transformator akan melihat transformator sebagai suatu ujung
terbuka (karenatransformator mempunyai isolasi terhadap bumi/tanah) sehingga gelombang
pantulannya akan saling memperkuat dengan gelombang yang datang. Berarti transformator
dapat mengalami tegangan surja dua kali besarnya tegangan gelombang surja yang datang.
Untuk mencegah terjadinya hal ini, lightning arrester harus dipasang sedekat mungkin dengan
transformator.
Lightening arrester ini akan bekerja pada tegangan tertentu di atas dari tegangan operasi yang
berfungsi untuk membuang muatan listrik dari surja petir dan berhenti beroperasi pada tegangan
tertentu di atas tegangan operasi agar tidak terjadi arus pada tegangan operasi. Perbandingan dua
tegangan ini disebut juga rasio proteksi arrester. Tingkat isolasi bahan arrester harus berada di
bawah tingkat isolasi bahan transformator agar apabila sampai terjadi flashover, maka flashover
diharapkan terjadi pada arrester dan tidak pada transformator.
Rating arus arrester ditentukan dengan mempelajari statistik petir setempat. Misalnya di suatu
tempat mempunyai data statistik yang menyatakan probabilitas petir yang terbesar adalah 15
killo ampere (kA), maka rating arrester yang dipilih adalah 15 kA.
PRINSIP KERJA ARRESTER
Pada prinsipnya arrester membentuk jalan yang mudah dilalui oleh petir, sehingga tidak timbul
tegangan lebih yang tinggi pada peralatan. Pada kondisi normal arrester berlaku sebagai isolasi

tetapi bila timbul surja, arrester berlaku sebagai konduktor yang berfungsi melewatikan aliran
arus yang tinggi ke tanah. Setelah itu hilang arrester harus dengan cepat kembali menjadi
isolator.
Pada pokoknya arrester ini terdiri dari dua unsure yaitu : 1. Sela api (spark gap); 2. Tahanan kran
(valve resistor). Keduanya dihubungkan secara seri. Batas atas dan bawah dari tegangan percikan
ditentukan oleh tegangan sistem maksimum dan oleh tingkat isolasi peralatan yang dilindungi.
Sering kali masalah ini dapat dipecahkan hanya dengan mengeterapkan cara cara khusus
pengaturan tegangan (voltage control) oleh karena itu sebenarnya arrester terdiri dari tiga unsure
diantaranya yaitu :
1. Sela api (spark gap)
2. Tahanan kran (valve resistor)
3. Tahanan katup dan system pengaturan atau pembagian tegangan (grading system)
Jika hanya melindungi isolasi terhadap bahaya kerusakan karena gangguan dengan tidak
memperdulikan akibatnya terhadap pelayanan, maka cukup dipakai sela batang yang
memungkinkan terjadinya percikkan pada waktu tegangannya mencapai keadaan bahaya.
Dalam hal ini, tegangan system bolak balik akan tetap mempertahankan busur api sampai
pemutus bebannya dibuka. Dengan menyambung sela api ini dengan sebuah tahanan, maka
mungkin apinya dapat dipadamkan. Tetapi bila tahanannya mempunyai harga tetap, maka jatuh
tegangannya menjadi besar sekali sehingga maksud untuk meniadakan tegangan lebih tidak
terlaksana, dengan akibat bahwa maksud melindungi isolasi pun gagal.
Oleh sebab itu dipakailah tahanan kran (valve resistor), yang amempunyai sifat khusus bahwa
tahanannya kecil sekali bila tegangannya dan arusnya besar. Proses pengecilan tahanan
berlangsung cepat sekali yaitu selama teganngan lebih mencapai harga puncaknya. Tegangan
lebih dalam hal ini mengakibatkan penurunan drastic dari pada tahanan sehingga jatuh
tegangannya dibatasi meskipun arusnya besar.
Bila tegangan lebih habis dan tinggal tegangan normal, tahanannya naik lagi sehingga arus
susulannya dibatasi kira kira 50 ampere. Arus susulan ini akhirnya dimatikan oleh sela api pada
waktu tegangan sistemnya mencapai titik nol yang pertama sehingga alat ini bertindak sebagai
sebuah kran yang menutup arus, dari sini didapatkan nama tahanan kran.
Pada arrester modern pemandangan arus susulan yang cukup besar (200 300 A) dilakukan
dengan bantuan medan magnet. Dalam hal ini, maka baik amplitude maupun lamanya arus
susulan dapat dikurangi dan pemadamannya dapat dilakukan sebelum tegangan system mencapai
harga nol.
Dapat ditambahkan bahwa arus susulan tidak selalu terjadi tiap kali arrester bekerja, ada tidaknya
tergantung dari saat terjadinya tegangan lebih. Hal ini dapat dimengerti karena arus susulan itu
justru dipadamkan pada arus nol yang pertama atau sebelumnya.

SYARAT PEMASANGAN LIGHTENING ARRESTER


Sebelum melakukan instalasi lightening arrester, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi,
diantaranya adalah:
a. Tegangan percikan (sparkover voltage) dan tegangan pelepasannya (discharge voltage), yaitu
tegangan pada terminalnya pada waktu pelepasan, harus cukup rendah, sehingga dapat
mengamankan isolasi peralatan. Tegangan percikan disebut juga tegangan gagal sela (gap
breakdown voltage) sedangkan tegangan pelepasan disebut juga tegangan sisa (residual voltage)
atau jatuh tegangan (voltage drop) Jatuh tegangan pada arrester = I x R Dimana
I = arus arrester maksimum (A)
R = tahanan arrester (Ohm)
b. Arrester harus mampu memutuskan arus dinamik dan dapat bekerja terus seperti semula. Batas
dari tegangan system dimana arus susulan ini masih mungkin, disebut tegangan dasar (rated
voltage) dari arrester.
JENIS-JENIS ARRESTER
Adapun jenis-jenis arrester di kelompokan menjadi dua yaitu sebabagai berikut:
a. Arrester jenis ekspulsi (expulsion type) atau tabung pelindung (protector tube)
b. Arrester katup (valve type)
Untuk jenis arrester sendiri terdiri dari beberapa jenis seperti di bawah ini:
1.

Arrester jenis ekspulsi atau tabung pelindung.

Pada prinsipnya terdiri dari sela percik yang berada dalam tabung serat dan sela percik yang
berada diluar diudara atau disebut juga sela seri lihat pada gambar. Bila ada tegangan surja yang
tinggi sampai pada jepitan arrester kedua sela percik, yang diluar dan yang berada didalam
tabung serat, tembus seketika dan membentuk jalan penghantar dalam bentuk busur api. Jadi
arrester menjadi konduktor dengan impedansi rendah dan melalukan surja arus dan arus daya
system bersama sama. Panas yang timbul karena mengalirnya arus petir menguapkan sedikit
bahan tabung serat, sehingga gas yang ditimbulkannya menyembur pada api dan mematikannya
pada waktu arus susulan melewati titik nolnya.
Arus susulan dalam arrester jenis ini dapat mencapai harga yang tinggi sekali tetapi lamanya
tidak lebih dari 1 (satu) atau 2 (dua) gelombang, dan biasannya kurang dari setengah gelombang.
Jadi tidak menimbulkan gangguan. Arrester jenis ekspulasi ini mempunyai karakteristik volt
waktu yang lebih baik dari sela batang dan dapat memutuskan arus susulan. Tetapi tegangan
percik impulsnya lebih tinggi dari arrester jenis katup. Tambahan lagi kemampuan untuk
memutuskan arus susulan tergantung dari tingkat arus hubung singkat dari system pada titik

dimana arrester itu dipasang. Dengan demikian perlindungan dengan arrester jenis ini dipandang
tidak memadai untuk perlindungan transformator daya, kecuali untuk system distribusi. Arrester
jenis ini banyak juga digunakan pada saluran transmisi untuk membatasi besar surja yang
memasuki gardu induk. Dalam penggunaan yang terakhir ini arrester jenis ini sering disebut
sebagai tabung pelindung.
2. Arrester jenis katup
Arrester jenis katup ini terdiri dari sela pecik terbagi atau sela seri yang terhubung dengan
elemen tahanan yang menpunyai karakteristik tidak linier.Tegangan frekwensi dasar tidak dapat
menimbulkan tembus pada sela seri. Apabila sela seri tembus pada saat tibanya suatu surja yang
cukup tinggi, alat tersebut menjadi pengahantar. Sela seri itu tidak bias memutuskan arus
susulan. Dalam hal ini dibantu oleh tak linier yang mempunyai karakteristik tahanan kecil untuk
arus besar dan tahanan besar untuk arus susulan dari frekwensi dasar terlihat pada karakteristik
volt ampere.
Arrester jenis katup ini dibagi dalam tiga jenis yaitu :

Arrester katup jenis gardu (station)

Arrester katup jenis saluran (intermediate)

Arrester katup jenis distribusi untuk mesin mesin (distribution)

Arrester katup jenis gardu


Arrester katup jenis gardu ini adalah jenis yang paling effisien dan juga paling mahal. Perkataan
gardu disini berhubungan dengan pemakaiannya secara umum pada gardu induk besar.
Umumnya dipakai untuk melindungi alat alat yang mahal pada rangkaian rangkaian mulai
dari 2400 volt sampai 287 kV dan tinggi.
Arrester katup jenis saluran
Arrester jenis saluran ini lebih murah dari arrester jenis gardu . kata saluran disini bukanlah
berarti untuk saluran transmisi. Seperti arrester jenis gardu, arrester jenis saluran ini dipakai
untuk melindungi transformator dan pemutus daya serta dipakai pada system tegangan 15 kV
sampai 69 kV.
Arrester katup jenis gardu untuk mesin mesin
Arrester jenis gardu ini khusus untuk melindungi mesin mesin berputar. Pemakaiannya untuk
tegangan 2,4 kV sampai 15 kV.
Arrester katup jenis distribusi untuk mesin mesin

Arrester jenis distribusi ini khusus melindungi mesin mesin berputar seperti diatas dan juga
melindungi transformator dengan pendingin udara tanpa minyak. Arrester jenis ini dipakai pada
peralatan dengan tegangan 120 volt sampai 750 volt.

Anda mungkin juga menyukai