BahanAjarR.O Volume1
BahanAjarR.O Volume1
MATA KULIAH
RISET OPERASI (OPERATION RESEARCH)
BAHAN AJAR MAHASISWA
REZA KUSUMA SETYANSAH, S. Pd.
3/23/2011
VOLUME I
Mahasiswa mampu mendeskripsikan dan menerapkan setiap programa linear riset operasi
sehingga mempunyai kemampuan untuk memodifikasi persoalan yang telah ada yang
berasal dari kehidupan sehari-hari dan menyelesaikannya.
Page 1
Rezaworkaholic@gmail.com
Blog : http://rezamath2011.blogspot.com
Page 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Bacalah terlebih dahulu standard kompetensi dan kompetensi dasar yang tertera di setiap awal
setiap bab.
Pelajarilah dengan seksama materi kuliah dan buku acuan dari tiap bab sampai anda
memahami betul.
Kerjakan pertanyaan-pertanyaan dan tugas-tugas yang terletak di dalam latihan setiap akhir
sub-bab, termasuk tugas mandiri dan pembuatan laporan.
Bila menjumpai kesulitan, diskusikan dengan teman dan/atau dosen pada saat kuliah atau
tatap muka.
Bila tidak mendapatkan kesulitan, anda dapat mempelajari materi kuliah baru, rangkuman
dan buku acuan dari bab-bab berikutnya.
Pelajari sekali lagi materi kuliah tersebut, kemudian anda harus menempuh Ujian Tengah
Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) yang telah direncanakan.
Bila anda tidak berhasil, adakan remidi dengan jalan pelajari sekali lagi bagian materi kuliah
yang tidak berhasil tersebut dari materi, rangkuman, buku acuan atau diskusikan dengan
teman atau tanyakan kepada dosen pada saat kuliah/tatap muka. Selanjutnya anda dapat
mempelajari materi kuliah baru.
Bila anda berhasil, anda dapat mempelajari materi baru/berikutnya.
Kegiatan belajar dengan Bahan Ajar (BA) seperti tersebut di atas dapat digambarkan seperti bagan
di bawah ini.
Pelajari
Materi Kuliah
dan
Buku Acuan
Kerjakan
Latihan di setiap
akhir bab
ada
Kesulitan
Baca
Standard Kompetensi
dan
Kompetensi Dasar
Diskusikan
dengan
Teman/Dosen
Kerjakan
Remidi
Tidak
Kerjakan
UTS dan UAS
Berhasil
Pelajari
Materi bab
baru/berikutnya
Berhasil
Pelajari
Materi
Baru/berikutnya
Page 3
Penulis
Page 4
2.
3.
4.
Materi
PENDAHULUAN
Perkembangan Riset Operasi
Definisi Riset Operasi
Analisis Keputusan
Pengertian Program Linear
Program Linear : Metode Grafik
Materi
STANDAR KOMPETENSI :
Mahasiswa mampu mendeskripsikan dan menerapkan setiap programa linear riset
operasi sehingga mempunyai kemampuan untuk memodifikasi persoalan yang telah
ada yang berasal dari kehidupan sehari-hari dan menyelesaikannya.
KOMPETENSI DASAR :
Page 5
Halaman
Cover Bahan Ajar .....................................................................................
Kata Pengantar..........................................................................................
BAB I
A. Definisi ..........................................................................
10
BAB II
12
BAB III
14
A. Pengertian LP ................................................................
14
15
15
16
17
20
20
20
29
30
32
40
BAB IV
Page 6
BAB I
STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu mendeskripsikan dan menerapkan setiap programa linear riset
operasi sehingga mempunyai kemampuan untuk memodifikasi persoalan yang telah
ada yang berasal dari kehidupan sehari-hari dan menyelesaikannya.
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa membaca gambaran umum penelitian operasional.
RISET OPERASI
(Operation Research)
A. Definisi
Riset Operasi adalah metode untuk memformulasikan dan merumuskan
permasalahan sehari-hari baik mengenai bisnis, ekonomi, sosial maupun bidang
lainnya ke dalam pemodelan matematis untuk mendapatkan solusi yang optimal.
Riset Operasi mememiliki beberapa arti yang berbeda dengan namanya. Istilah
atau judul mata kuliah ini tidak sepenuhnya berhubungan dengan riset
(penelitian) apalagi dengan operasi (operasional). Riset operasi (lebih dikenal
dengan operation research atau quantitative analysis) merupakan serangkaian
kegiatan analysis dan pemodelan matematik untuk keperluan pengambilan
keputusan. Banyak persoalan manajerial di suatu organisasi/perusahaan yang
senantiasa dikaitkan dengan proses pengambilan keputusan (decision making).
Ada beberapa definisi mengenai Riset Operasi (RO). Dasar pertimbangan dari
berbagai macam definisi dilatarbelakangi bahwa ahli Riset Operasi (RO) dari
berbagai disiplin ilmu seperti teknik, bisnis, matematik, dan lain-lain.
Page 7
Page 8
pemikiran pribadi seorang peneliti. Analisis ini lebih melibatkan rasa intuisi
daripada pengetahuan, sehingga lebih mengarah kepada seni dalam pengetahuan.
Analisa Kuantitaif, dilakukan berdasarkan fakta-fakta atau data kuantitatif yang
berkaitan dengan masalah yang dihadapi. Kemudian dengan menggunakan
metode kuantitatif tertentu akan diperoleh hasil analisis yang akan dapat
mendukung pengambilan keputusan.
Page 9
Masalah manajerial
/ Penelitian
Analisis Kualitatif
(yang berdasarkan pada pengalaman
dan pertimbangan manajer / peneliti)
Analisis Kuantitatif
(yang didasarkan pada teknik
matematika)
Kesimpulan dan
Evaluasi
(Conclusion and
Evaluation)
Keputusan
(Decision)
Tabel (1)
Proses pengambilan keputusan
E. Model Matematik dan Pengambilan Keputusan
Responsibility (Tanggung jawab) dalam pengambilan keputusan berada pada
manajemen RO. Langkah-langkah berikut merupakan tahapan dalam proses
pengambilan keputusan oleh manajer (peneliti).
Tabel (2)
Proses langkah pembuatan keputusan
Page 10
2.
Tujuan (objective)
Kendala (constraint)
3.
Mengukur validitas
4.
Implementasi keputusan
Page 11
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu mendeskripsikan dan menerapkan setiap programa linear riset
operasi sehingga mempunyai kemampuan untuk memodifikasi persoalan yang telah
ada yang berasal dari kehidupan sehari-hari dan menyelesaikannya.
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa membaca gambaran umum penelitian operasional.
ANALISIS KEPUTUSAN
Persoalan keputusan senantiasa dihadapi oleh manusia. Saat pagi atau subuh, dia
sudah harus mengambil keputusan untuk segera bangun memulai aktivitas atau terus
tidur. Saat pergi ke kampus, dia pun harus memutuskan naik apa, dengan siapa, cepat
atau lambat, dan seterusnya. Bahkan saat menjelang tidur pun, dia harus memutuskan
untuk pakai piyama atau celana pendek, di kasur atau di lantai, lampu menyala atau
gelap.
Ada banyak keputusan yang diambil secara ada yang dipikirkan atau tidak, setiap saat
harus membuat keputusan yang sangat menentukan kelangsungan proses yang
kadang diperlukan seketika atau sesaat atau penuh dengan perhitungan yang matang.
Hal yang lebih baik adalah dengan membuat suatu keputusan, walaupun salah.
Keputusan yang diambil pertama kali akan berdampak pada keputusan berikutnya.
Demikian hal ini terus berlangsung dalam kehidupan manusia.
Page 12
Secara sederhana, persoalan keputusan dapat digambarkan dalam bentuk matriks dua
dimensi (berisi 3 kriteria keputusan dan 2 alternatif) dengan hasil (gain) pada setiap
sel berikut :
Kriteria Keputusan
Alternatif
A1
A2
K1
H11
H21
K2
H12
H22
K3
H13
H23
Contoh :
Kriteria Keputusan
Alternatif
Harga
Luas
Jarak
(Juta Rupiah)
(m2)
(km)
Plaza Madiun
560
2.500
30
Carrefour
490
3.000
50
Page 13
BAB III
STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu mendeskripsikan dan menerapkan setiap programa linear riset
operasi sehingga mempunyai kemampuan untuk memodifikasi persoalan yang telah
ada yang berasal dari kehidupan sehari-hari dan menyelesaikannya.
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa menghitung programa linier
LINEAR PROGRAMMING
Pengertian
Jenis-jenis model
Penyederhanaan model
Tahap-tahap pemodelan
A. Pengertian LP
Linear Programming (LP) merupakan suatu model umum yang dapat digunakan
dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara
optimal. Sumber-sumber yang dimaksud dapat berupa bahan baku, peralatan &
mesin, ruang, waktu, dana dan orang. Semua ini dapat dipergunakan untuk
menghasilkan komoditi tertentu. Atau dengan kata lain LP adalah metode atau
teknik matematis yang digunakan untuk membantu manajer dalam pengambilan
keputusan.
Pokok pikiran yang utama dalam menggunakan LP ialah merumuskan masalah
dengan jelas dengan menggunakan sejumlah informasi yang tersedia, kemudian
menerjemahkan masalah ini kedalam bentuk model matematika guna
menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi.
Page 14
LP atau Program linear adalah salah satu model matematika yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah optimisasi,
B. Model LP dalam RO
Model adalah abstraksi atau penyederhanaan realitas dari suatu sistem yang
kompleks
Page 15
D. Jenis-jenis model :
1. Iconic (physical) Model.
Penyajian phisik yang tampak seperti aslinya dari suatu sistem nyata
dengan skala yang berbeda.
2. Analogue Model.
Lebih abstrak dari model iconic, karena tidak kelihatan sama antara
model dengan sistem nyata.
Dibedakan menjadi:
Model deterministik :
Dibentuk dalam situasi penuh kepastian (certainty)
Memerlukan penyederhanaan-penyederhanaan dari realitas karena
kepastian jarang terjadi.
Keuntungannya: dapat dimanipulasi dan diselesaikan lebih mudah.
Page 16
Model probabilistik :
Dalam kondisi ketidak-pastian (uncertainty).
Lebih sulit di analisis, meskipun representasi ketidakpastian dalam
model dapat menghasilkan suatu penyajian sistem nyata yang lebih
realistis.
E. Penyederhanaan model:
1. Melinierkan hubungan yang tidak linier.
2. Mengurangi banyaknya variabel atau kendala.
3. Merubah sifat variabel, misalnya dari diskrit menjadi kontinyu.
4. Mengganti tujuan ganda menjadi tujuan tunggal.
5. Mengeluarkan unsur dinamik (membuat model menjadi statik).
6. Mengasumsikan variabel random menjadi suatu nilai tunggal (deterministik).
Pembentukan model sangat esensial dalam Riset Operasi karena solusi dari
pendekatan ini tergantung pada ketepatan model yang dibuat.
Tahap-tahap Pemodelan dalam RO yang telah disampaikan pada bab sebelum, dalam
LP menyusun memperhatikan urutan sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah.
Merumuskan definisi persoalan secara tepat, dalam perumusan masalah ada tiga
hal yang penting diperhatikan:
Variabel keputusan
yaitu unsur-unsur dalam persoalan yang dapat dikendalikan oleh pengambil
keputusan, sering disebut sebagai instrumen.
Tujuan (objective)
Penetapan tujuan membantupengambil keputusan memusatkan perhatian
pada persoalan dan pengaruhnya terhadap organisasi.
Tujuan ini
Kendala (constraint)
adalah pembatas-pembatas terhadap alternatif tindakan yang tersedia.
Page 17
2. Pembentukan Model
Jika model yang dihasilkan cocok dengan salah satu model matematik yang
biasa (misalnya linier), maka solusinya dapat dengan mudah diperoleh
dengan program linier.
4. Validasi Model
Model dikatakan valid jika dengan kondisi input yang serupa, dapat
menghasilkan kembali performance seperti kondisi aktual.
Page 18
Nomor setiap macam sumber atau fasilitas yang tersedia ( i = 1,2, .., m )
Xj
aij
bi
Cj
Sumber
1
2
b1
b2
b3
a1n
a2n
a3n
a13
a23
a33
a12
a22
a32
a11
a21
a31
Kapasistas
sumber
am1
C1
am2
C2
am3
C3
amn
Cn
bm
X1
X2
X3
Xn
Z pertambahan
tiap unit
Tingkat kegiatan
Page 19
Berdasarkan tabel di atas kemudian disusun suatu model matematis yang digunakan
untuk mengemukakan suatu permasalahan LP sebagai berikut :
Fungsi Tujuan :
Memaksimumkan Z = C1X1 + C2X2+ C3X3+ + CnXn
Batasan-batasan :
2.
1.
m.
dan
X1 0, X2 0, . Xn 0
Grafis (2 variabel)
Page 20
Masalahnya adalah menentukan alokasi bahan A dan B sebaik mungkin, atau dengan
kata lain menentukan jumlah produksi P1 dan P2 sehingga tercapai tujuan perusahaan
yaitu meraih keuntungan semaksimal mungkin. Meskipun tabel diatas sudah dapat
menggambarkan situasi produksi dan masalah yang dihadapi akan tetapi penentuan
jumlah produksi P1 dan P2 masih sulit. Oleh karena itu kita akan menerjemahkan
masalah ini ke dalam model matematika dengan rumusan yang sederhana sehingga
mudah dicari penyelesaiannya.
Misalkan jumlah jenis produk P1 dan P2 adalah X1 dan X2 satuan. Maka jumlah
hasil penjualan tentu sama dengan : f = 150X1 + 100X2.
Page 21
Page 22
Total jam
Proses
Meja
Kursi
tersedia
Perakitan
60
Pemolesan
48
Laba/unit
80.000
60.000
Page 23
Dengan kendala
:
4M + 2K 60
2M + 4K 48
M0
K0
Page 24
Page 25
Laba = 8M + 6K
Pada A: M = 0, K = 12
Laba = 6 (12) = 72
Pada B: M = 12, K = 6
Laba = 8(12) + 6(6) = 132
Pada A: M = 15, K = 0
Laba = 8 (15) = 120
Keputusan:
M = 12 dan K = 6
Laba yg diperoleh = 132.000
Page 26
Extrem points:
Titik-titik sudut daerah kelayakan (feasbile region)
Infeasible Solution:
Tidak ada solusi karena tidak semua kendala terpenuhi.
Unbounded Solution:
Solusi yang disebabkan karena fungsi tujuan dibuat tanpa batas dan tidak
melanggar fungsi kendala.
Redundancy:
Redundancy terjadi karena adanya kendala yang tidak mempengaruhi daerah
kelayakan.
Alternative optima:
Solusi yang tidak memberikan nilai yang unik, terjadi bila garis fungsi
tujuan berimpit dengan garis salah satu kendala.
SOAL
1. Perusahaan sepatu IDEAL membuat dua macam sepatu. Merk pertama (I-1)
dengan sol dai karet, dan merk kedua (I-2) dengan sol dari kulit. Untuk membuat
sepatu-sepatu itu perusahaan memiliki 3 macam mesin. Mesin 1 khusus
membuat sol dari karet, mesin 2 khusus membuat sol dari kulit, dan mesin 3
membuat bagian atas sepatu dan melakukan perakitan bagian atas dengan sol.
Setiap lusin sepatu merk I-1 mula-mula dikerjakan di mesin 1 selama 2 jam,
kemudian tanpa melalui mesin 2 terus dikerjakan di mesin 3 selama 6 jam.
Sedang sepatu merk I-2 tidak diproses di mesin 1 tetapi langsung di mesin 2
selam 3 jam kemudian mesin 3 selama 5 jam. Jam kerja maksimum setiap hari
untuk mesin 1 = 8 jam, mesin 2 = 15 jam, dan mesin 3 = 30 jam. Sumbangan
terhadap laba untuk setiap lusin sepatu merk I-1 = Rp. 30.000,- sedangkan merk
I-2 = Rp. 50.000,-. Masalahnya adalah menentukan berapa lusin sebaiknya
sepatu merk I-1 dan merk I-2 yang dibuat agar bisa memaksimalkan laba.
Page 27
2. PT. Umsini memiliki sebuah pabrik yang akan memproduksi dua jenis produk
yaitu, astro dan cosmos. Untuk memproduksi kedua produk diperlukan bahan
baku A, bahan baku B, dan jam tenaga kerja. Maksimum penyediaan bahan baku
A adalah 60 kg perhari, bahan baku B 30 kg perhari dan tenaga kerja 40 jam
perhari. Kebutuhan setiap unit produk akan bahan baku dan jam tenaga kerja,
dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Page 28
BAB IV
STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu mendeskripsikan dan menerapkan setiap programa linear riset
operasi sehingga mempunyai kemampuan untuk memodifikasi persoalan yang telah
ada yang berasal dari kehidupan sehari-hari dan menyelesaikannya.
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa menggambarkan Teknik pemecahan model progama linier
Page 29
Masalah ahli penata diet adalah bagaimana menentukan kombinasi kedua jenis
makanan, agar meninimumkan biaya produksi.
Formulasi dalam bentuk LP
Z(Min) = 100X1 + 80X2
Kendala 2X1 + X2 > 8
( Vitamin )
( Protein )
X1 > 2
( Manakan A )
X2 > 1
( Makanan B )
X1 > 0, X2 > 0
( Non negative )
Page 30
atau kesalahan dalam menggambar garis kendala, sehingga kita tidak dapat
menemukan feasible solution space
Contoh : Z (Mak) = 20X1 + 50X2
Kendala X1 + X2 < 5
2X1 + 3X2 > 24
X1, X2 > 0
Contoh Persoalan LP :
Masalah Maksimisasi
Maksimisasi dapat berupa memaksimalkan keuntungan atau hasil.
Contoh:
PT LAQUNATEKSTIL memiliki sebuah pabrik yang akan memproduksi 2 jenis
produk, yaitu kain sutera dan kain wol. Untuk memproduksi kedua produk diperlukan
bahan baku benang sutera, bahan baku benang wol dan tenaga kerja. Maksimum
penyediaan benang sutera adalah 60 kg per hari, benang wol 30 kg per hari dan
tenaga kerja 40 jam per hari. Kebutuhan setiap unit produk akan bahan baku dan jam
tenaga kerja dapat dilihat dalam tabel berikut:
Jenis bahan baku
Kain Sutera
2
2
Maksimum
penyediaan
Kain Wol
3
2
1
60
30
40
Kedua jenis produk memberikan keuntungan sebesar Rp 40 juta untuk kain sutera
dan Rp 30 juta untuk kain wol. Masalahnya adalah bagaimana menentukan jumlah
unit setiap jenis produk yang akan diproduksi setiap hari agar keuntungan yang
diperoleh bisa maksimal.
Page 31
Penyelesaian :
Langkah-langkah:
1) Tentukan variabel
X1=kain sutera
X2=kain wol
2) Fungsi tujuan
Zmax = 40X1 + 30X2
3) Fungsi kendala / batasan
a. 2X1 + 3X2 60 (benang sutera)
b. 2X2 30 (benang wol)
c. 2X1 + X2 40 (tenaga kerja)
4) Membuat grafik
a. 2X1 + 3 X2 = 60
X1=0, X2 =60/3 = 20
X2=0, X1= 60/2 = 30
b. 2X2 30
X2=15
c.
2X1 + X2 40
X1=0, X2 = 40
X2=0, X1= 40/2 = 20
Page 32
Gambar Grafik :
Page 33
2X1 + 3 . 10 = 60
2X1 + 30 = 60
2X1 = 30 X1 = 15
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
40X1 + 30X2 = 40 . 15 + 30 . 10 = 600 + 300 = 900 (optimal)
Titik D
2X2 = 30
X2 = 15
masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + 3 . 15 = 60
2X1 + 45 = 60
2X1 = 15 X1 = 7,5
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 7,5 + 30 . 15 = 300 + 450 = 750
Titik E
X2 = 15
X1 = 0
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 0 + 30 .15 = 450
Kesimpulan :
untuk memperoleh keuntungan optimal, maka X1 = 15 dan X2 = 10 dengan
keuntungan sebesar Rp 900 juta.
6.
Page 34
2X1 + 3X2 = 60
2X1 + X2 = 40
2X2=20
X2=10
Masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + 3X2 = 60
2X1 + 3 . 10 = 60
2X1 + 30 = 60
2X1 = 30 X1 = 15
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
40X1 + 30X2 = 40 . 15 + 30 . 10 = 600 + 300 = 900
Page 35
Contoh Persoalan LP :
Masalah Minimisasi
Minimisasi dapat berupa meminimumkan biaya produksi. Solusi optimal tercapai
pada saat garis fungsi tujuan menyinggung daerah fasible yang terdekat dengan titik
origin.
Contoh :
Perusahaan makanan ROYAL merencanakan untuk membuat dua jenis makanan
yaitu Royal Bee dan Royal Jelly. Kedua jenis makanan tersebut mengandung vitamin
dan protein. Royal Bee paling sedikit diproduksi 2 unit dan Royal Jelly paling sedikit
diproduksi 1 unit. Tabel berikut menunjukkan jumlah vitamin dan protein dalam
setiap jenis makanan:
Tentukan variabel
X1 = Royal Bee
X2 = Royal Jelly
2.
Fungsi tujuan
Zmin = 100X1 + 80X2
3.
Fungsi kendala
a) 2X1 + X2 8 (vitamin)
b) 2X1 + 3X2 12 (protein)
Page 36
c) X1 2
d) X2 1
4.
Membuat grafik
a) 2X1 + X2 = 8
X1 = 0, X2 = 8
X2 = 0, X1 = 4
b) 2X1 + 3X2 = 12
X1 = 0, X2 = 4
X2 = 0, X1 = 6
c) X1 = 2
d) X2 = 1
Gambar Grafik :
Solusi optimal tercapai pada titik B (terdekat dengan titik origin), yaitu persilangan
garis kendala (1) dan (2).
2X1 + X2 = 8
2X1 + 3X2 = 12
-2X2 = -4 X2 = 2
Page 37
Page 38
1) 2X1 8
2) 3X2 15
3) 6X1 + 5X2 30
X1 0 , X 2 0
SOAL 2
Minimumkan Z = 5 X1 + 2X2
Kendala:
1) 6X1 + X2 6
2) 4X1 + 3X2 2
3) X1 + 2X2 4 , X1 0
SOAL 3
PT BAKERY memproduksi tiga jenis roti kering, yaitu pia, bolukismis dan coklatkeju
dengan keuntungan tiap jenis produk masing-masing Rp 150, Rp 400 dan Rp 600. Setiap
minggu ditetapkan minimum produksi roti pia 25 unit, bolukismis 130 unit dan
coklatkeju 55 unit. Ketiga jenis roti memerlukan pemrosesan tiga kali yaitu penyiapan
bahan, peracikan dan pengovenan seperti terlihat pada tabel berikut:
Bagaimana formulasi program linear masalah PT Bakery tersebut dan hitung solusi
optimalnya!
Page 39
Daftar Pustaka
Page 40