Anda di halaman 1dari 4

BENTUK PEMERINTAHAN KLASIK

a. Plato : membagi bentuk pemerintahan menjadi :


1. Aristokrasi : pemerintahan yang dipegang sekelompok orang yang dapat
mencerminkan rasa keadilan.
2. Timokrasi : pemerintahan yang dipimpin oleh sekelompok orang yang mengingin kan
kemashuran dan kehormatan
3. Oligarkhi : pemerintahan yang dipimpin oleh sekelompok orang yang dipengaruhi
kemewahan atau harta kekayaan.
4. Demokrasi : pemerintahan yang dipegang oleh rakyat.
5. Tyrani : pemerintahan yang dipimpin oleh seseorang tiran (sewenang-wenang) yang
jauh dari rasa keadilan.
b. Aristoteles :
Aristoteles membagi bentuk pemerintahan menjadi :
1. Monarkhi : Adalah pemerintahan yang dipegang oleh seorang (raja/kaisar) yang
ditujukan untuk kepentingan umum. Bentuk monarkhi dapat merosot menjadi Tyrani.
2. Tyrani : Adalah pemerintahan yang dipegang oleh seorang (raja/kaisar) yang
kekuasaannya ditujukan untuk kepentingan sendiri.
3. Aristokrasi : Adalah pemerintahan yang dipegang oleh sejumlah/beberapa orang
terbaik (misalnya kaum cerdik pandai atau bangsawan), yang kekuasaannya
ditujukan untuk kepentingan umum. Bentuk aristokrasi dapat merosot menjadi
oligarkhi dan bentuk oligarkhi dapat melahirkan Plutokrani atau Plutokrasi.
4. Oligarkhi : Adalah pemerintahan yang dipegang oleh beberapa orang, yang
kekuasaannya untuk kepentingan kelompok mereka sendiri.
5.Plutokrani : Adalah pemerintahan yang dijalankan oleh orangorang kaya untuk
kepentingan mereka sendiri.
6. Polity : Adalah pemerintahan yang dipegang banyak orang, yang pelaksanaan
pemerintahannya ditujukan untuk kepentingan umum.
7. Demokrasi : Adalah pemerintahan yang kekuasaan tertinggi negara dipegang oleh
rakyat.
c. Ajaran POLYBIOS yanitu dikenal denagn teori siklus Polybios

Teori Modern.
Bentuk pemerintahan monarki dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Monarki Absolut adalah bentuk pemerintahan suatu negara yang dikepalai oleh seorang
raja, atau kaisar yang kekuasaannya tidak terbatas. Raja merangkap merangkap sebagai
penguasa legislatif, eksekutif dan yudikatif yang disatukan dalam perbuatannya.
2. Monarki Konstitusional adalah bentuk pemerintahan suatu negara yang dikepalai oleh
seorang raja yang kekuasaanya dibatasi oleh undang-undang dasar (konstitusi).
3. Monarki Parlementer adalah bentuk pemerintahan suatu negara yang dikepalai oleh
seorang raja dengan sistem parlemen (DPR) sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
Dalam monarki perlementer kekuasaan eksekutif dipegang oleh Kabinet (Perdana Menteri)
yang bertanggung jawab kepada parlemen.
BENTUK PEMERINTAHAN REPUBLIK
Bentuk pemerintahan republik dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Republik Absolut, pemerintahan bersifat diktator tanpa ada pembatasan kekuasaan.
Parlemen kurang berfungsi, konstitusi diabaikan untuk legitimasi kekuasaan.
2. Republik Konstitusional, presiden memegang kekuasaan sebagai kepala negara dan
kepala pemerintahan yang dibatasi oleh konstitusi, pengawasan efektif dilakukan oleh
parlemen.
3. Republik Parlementer, presiden hanya berfungsi sebagai kepala negara, tapi presiden tidak
dapat diganggu gugat. Kepala pemerintahan dipegang oleh Perdana Menteri yang
bertanggung jawab kepada parlemen. Kekuasan legislatif lebih tinggi dari kekuasaan
eksekutif.

Bentuk negara Federal dan Kesatuan


1.

Pemerintahan Federal
Negara federasi atau negara federal adalah negara yang tersusun dari pada beberapa
negara yang semula berdiri sendiri-sendiri, yang kemudian negara-negara itu mengadakan
ikatan kerjasama yang efektif, tetapi di samping itu, negara-negara tersebut masing ingin
memiliki wewenang-wewenang yang dapat di urus sendiri. Jadi di sini tidaklah semua
urusan itu diserahkan kepada pemerintahan gabunganatau pemerintah federal, tetapi masih

ada beberapa urusan tertentu yang tetap di urus sendiri. Biasanya yang diserahkan itu yaitu:
urusan-urusan

yang

diserahkan

oleh

pemerintah

negara-negara

bagian

kepada

pemerintahan federal, urusan-urusan yang menyangkut kepentingan bersama dari semua


negara-negara bagian tersebut, misalnya urusan keuangan, urusan angkutan bersenjata,
urusan pertahanan dan sebagai semacam itu. Hal ini di maksudkan untuk menjaga sampai
terjadi kesimpang-siuran, serta supaya ada kesatuan, karena itu adalah menentukan hidupmatinya negara tersebut.
Negara Federal, adalah negara yang model hubungan antara pusat dan daerah
didasarkan pada dualisme kekuasaan. Namun kekuasaan yang paling awal adalah
kekuasaan dari daerah. Dalam negara federal, pemerintah pusat pada dasarnya adalah
bentukan kesepakatan dari daerah-daerah. Dalam arti bahwa, kekuasaan pusat bukanlah
kekuasaan yang hakiki, melainkan merupakan pemberian atau residu dari kekuasaan
daerah (Sri Hartini, 2011). Dalam negara federal juga tidak dikenal adanya istilah daerah
untuk sebuah wilayah kekuasaan khusus, melainkan disebut dengan negara bagian, karena
merekalah yang sebenarnya memiliki kekuasaan atas wilayahnya sendiri.
1.

Pemerintahan federal.
Ini adalah yang merupakan pemerintahan gabungan-gabungannya, atau pemerintahan
ikatannya, atau pemerintahan pusatnya.

2.

Pemerintah negara bagian.


Jadi negara-negara itu yang semula berdiri sendiri, di dalam negara federasi tersebut
bergabung menjadi satu ikatan, dengan maksud untuk mengadakan kerjasama antar
negara-negara tersebut demi kepentingan mereka bersama, dan di samping itu masih ada
kebebasan hak-hak kenegaraan dari negara-negara bagian itu sendiri. Ikatan kerjasama itu
dapat bersifat erat, tetapi dapat juga bersifat agak renggang, yang hampir menyerupai
perjanjian multilateral, dan memang pada hakekatnya hubungan negara-negara di dalam
negara federasi itu berdasarkan perjanjian saja, yang ada suatu waktu mungkin dapat di
putuskan. Dan berdasarkan sifat hubungan ini, maka negara federasi itu dapat di bedakan
menjadi dua jenis, yaitu :

a)

Negara Serikat

b)

Perserikatan Negara.
Dalam sistem negara federal, posisi negara bagian setingkat dengan posisi daerah
dalam negara kesatuan, akan tetapi yang berbeda hanya pada persoalan kewenangannya
dan kemandiriannya. Tapi negara bagian tidak bisa membuat sebuah hubungan eksternal
dengan negara lain. Hal itu dilakukan oleh pemerintahan federal yang merupakan
penanggung jawab secara keseluruhan dari negara-negara bagian yang terdapat
didalamnya. Negara bagian dalam negara federal bukanlah sebuah negara berdaulat pada

awalnya. Dan hanya mendapatkan kedaulatannya ketika menggabungkan diri dalam


pemerintahan federal. Maka keputusan negara federal mengikat seluruh warga negara.
Contoh negara federal adalah Amerika Serikat.
2.

Pemerintahan Kesatuan
Negara kesatuan (unitaris) adalah negara yang bersusun tunggal, dimana pemerintahan
pusat memegang kekuasaan untuk menjalankan urusan pemerintahan dari pusat hingga
daerah. Sistem pemerintahan tersusun tunggal berarti dalam negara hanya ada satu
negara, satu pemerintahan, satu kepala negara, satu undang-undang dasar dan satu
lembaga legislatif.
Negara Kesatuan ada dua macam, yaitu:

a.

Negara kesatuan sistem sentralisasi


Negara kesatuan sistem sentralisasi adalah bentuk negara dimana pemerintahan
pusat memiliki kedaulatan penuh untuk menyelenggarakan urusan pemerintah dari pusat
hingga daerah, termasuk segala hal yang menyangkut urusan pemerintahan daerah.
Pemerintah daerah hanya bersifat pasif dan menjalankan perintah dari pemerintah pusat.

b.

Negara kesatuan sistem desentralisasi


Negara kesatuan sistem desentralisasi adalah bentuk negara dimana pemerintahan
pusat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam negara memberikan sebagian
kekuasaannya kepada daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.
Keikutsertaan daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangga sendiri disebut hak
otonom. Dalam sistem pemerintahan ini daerah membuat peraturan yang sesuai dengan
kondisi daerahnya, asal peraturan itu tidak bertentangan dengan peraturan diatasnya.
Pemerintah pusat tidak lagi memegang kekuasaan seluruh urusan pemerintahan, melainkan
hanya urusan pokok saja, seperti urusan pemerintahan umum, politik, keuangan dan
hubungan luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai