Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam dimulai dengan ajaran Muhammad saw., di tempat kelahirannya Mekkah,
sifat-sifat yang menjadi ciri agama baru ini dikembangkan setelah beliau pindah ke
Madinah dalam tahun 622 M. Sebelumnya beliau wafat sepuluh tahun kemudian,
telah jelaslah sudah bahwa Islam bukannya semata-mata merupakan suatu badan
kepercayaan agama pribadi, akan tetapi Islam meliputi pembinaan suatu masyaraka
tmerdeka, dengan system sendiri tentang pemerintahan, hukum, dan Lembaga
Generasi Muslimin pertama, telah menginsafi bahwa Hijrah adalah satu titik
perubahan penting dalam sejarah. Merekalah yang menetapkantahun 622 M sebagai
permula antakwin Islam baru.
Dengan pemerintah yang kuat, cerdas, dan satu kepercayaan yang menggelorakan
semangat penganut-penganut dan tentara-tentara dalam waktu yang tidak lama,
masyarakat baru ini menguasai seluruh Arabia Barat dan mencari dunia baru untuk
ditundukkan.
Setelah sedikit kemunduran pada wafat Muhammad saw., gelombang penaklukan
bergerak dengan cepat di Arabia bagian Utara dan Timur, berani menyerang kubukubu pertahanan di perbatasan kerajaan Romawi Timur di Syirq al-Ardun dan
kerajaan Persia di Irak. Selatan.
Angkatan-angkatan perang kedua kerajaan raksasa ini karena perang tidak hentihentinya telah kehabisan kekuatan, dikalahkan satu-persatu dalam suatu rangkaian
operasi cepat dan cemerlang.
Dalam waktu enam tahun sesudah Muhammad saw. wafat, seluruh Siria dan Irak
diharuskan membayar upeti kepada Madinah, dan empat tahun kemudian Mesir
digabungkan pada kerajaan Islam baru.
Oleh karena itu, untuk lebih jelasnya makalah ini akan membahas tentang
Perkembangan Islam di Indonesia dan di Dunia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana masuknya Islam di Indonesia?
1

2. Bagaiamana perkembangan Islam di Indonesia?


3. Apa saja hikmah perkembangan Islam di Indonesia?
4. Apa saja manfaat yang dapat diambil dari sejarah perkembangan Islam di
Indonesia?
5. Bagaimana perkembangan Islam di dunia?
6. Apa saja hikmah perkembangan Islam di dunia?
C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana masuknya Islam di Indonesia.
2. Mengetahui perkembangan Islam di Indonesia.
3. Mengetahui hikmah perkembangan Islam di Indonesia.
4. Mengetahui manfaat yang dapat diambil dari sejarah perkembangan Islam di
Indonesia.
5. Mengetahui perkembangan Islam di dunia.
6. Mengetahui hikmah perkembangan Islam di dunia.

1.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Masuknya Islam di Indonesia
Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 atau ke-8 M yang bertepatan dengan
abad ke-1 atau ke-2 H. Rute yang dilewati adalah jalur Utara dan Selatan.
Jalur Utara, dengan rute :Arab (Mekah dan Madinah) meliputi ; Damaskus Bagdad
Gujarat Srilangka Indonesia
Jalur Selatan, dengan rute : Arab (Mekah dan Madinah) meliputi ; Yaman Gujarat
Srilangka Indonesia
Daerah pertama dari kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah pantai
Sumatera bagian utara. Berawal dari daerah itulah Islam mulai menyebar ke berbagai
pelosok Indonesia, yaitu: wilayah-wilayah Pulau Sumatera (selain pantai Sumatera
bagian utara), Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan, Kepulauan Maluku,
dan sekitarnya, dalam kurun waktu yang berbeda-beda.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama Islam telah tersebar ke seluruh pelosok
kepulauan Indonesia, sehingga mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam.
Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam karena disebabkan oleh berbagai hal,
antara lain:
1. Adanya dorongan kewajiban bagi setiap muslim/muslimah, khususnya para
ulamanya, untuk berdakwah mensyiarkan Islam sesuai dengan kemampuan
mereka masing-masing.
2. Adanya kesungguhan hati dan keuletan para juru dakwah untuk berdakwah
secara terus-menerus kepada keluarga, para tetangga, dan masyarakat
sekitarnya.
3. Persyaratan untuk memasuki Islam sangat mudah, seseorang telah dianggap
masuk Islam hanya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.
4. Ajaran Islam tentang persamaan dan tidak adanya sistem kasta dan
diskriminasi mudah menarik simpati rakyat, terutama dari lapisan bawah.
5. Banyak raja-raja Islam yang ada di berbagai wilayah Indonesia ikut berperan
aktif melaksanakan kegiatan dakwah islamiah, khusunya terhadap rakyat
mereka.
Jalur-jalur Penyebaran Agama Islam di Indonesia:
1. Melalui jalur perdagangan
Jalur ini dimungkinkan karena orang-orang melayu telah lama menjalin
kontak dagang dengan orang Arab. Apalagi setelah berdirinya kerajaan Islam
seperti kerajaan Islam Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh, maka
3

makin ramailah para ulama dan pedagang Arab datang ke Nusantara


(Indonesia). Disamping mencari keuntungan duniawi juga mereka mencari
keuntungan rohani yaitu dengan menyiarkan Islam. Artinya mereka berdagang
sambil menyiarkan agama Islam.
2. Melalui jalur perkawinan
Para pedagang muslim itu ada yang menetap di Indonesia dan menikah dengan
penduduk setempat. Sudah barang tentu mereka menjadi keluarga muslim dan
penyebar agama Islam yang gigih.
3. Melalui jalur tasawuf
Dengan tasawuf, bentuk Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi
mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya
menganut agama Hindu, sehinnga agama baru itu mudah dimengerti dan
mudah diterima. Kehidupan mistik bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi
bagian dari kepercayaan mereka. Oleh karena itu, penyebaran Islam melalui
jalur tasauf atau mistik ini mudah diterima karena sesuai dengan alam pikiran
masyarakat Indonesia. Misalnya, menggunakan ilmu-ilmu riyadhat dan
kesaktian dalam proses penyebaran Islam kepada penduduk setempat.
4. Melalui jalur pendidikan
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis
dalam pengembangan Islam di Indonesia. Para dai dan muballig yang
menyebarkan Islam diseluruh pelosok Nusantara adalah keluaran pesantren
tersebut. Datuk Ribandang yang mengislamkan kerajaan Gowa-Tallo dan
Kalimantan Timur adalah keluaran pesantren Sunan Giri. Santri-santri Sunan
Giri menyebar ke pulau-pulau seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku,
Ternate, hingga ke Nusa Tenggara. Dan sampai sekarang pesantren terbukti
sangat strategis dalam memerankan kendali penyebaran Islam di seluruh
Indonesia.
5. Melalui jalur kesenian
Penyebaran Islam melalui kesenian berupa wayang, satra, dan berbagai
kesenian lainnya. Pendekatan jalur kesenian dilakukan oleh para penyebar
Islam seperti Walisongo untuk menarik perhatian di kalangan mereka,
sehingga dengan tanpa terasa mereka telah tertarik kepada ajaran-ajaran Islam
sekalipun pada awalnya mereka tertarik karena media kesenian itu. Misalnya,
Sunan Kalijaga adalah tokoh seniman wayang. Ia tidak pernah meminta
bayaran pertunjukkan seni, tetapi ia meminta para penonton untuk
4

mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian cerita wayang masih


dipetik dari cerita Mahabrata dan Ramayana, tetapi di dalam cerita itu
disisipkan ajaran dan nama-nama pahlawan Islam. Kesenian-kesenian lain
juga dijadikan media islamisasi, seperti sastra (hikayat, babad, dan
sebagainya), seni arsitektur, dan seni ukir.
6. Melalui jalur Politik
Artinya penyebaran Islam di Nusantara, tidak terlepas dari dukungan yang
kuat dari para Sultan. Di pulau Jawa, misalnya kesultanan Demak, merupakan
pusat dakwah dan menjadi pelindung perkembangan Islam. Begitu juga rajaraja lainnya di seluruh Nusantara. Raja Gowa-Tallo di Sulawesi selatan
melakukan hal yang sama sebagaimana yang dilakukan oleh Demak di Jawa.
Dan para Sultan di seluruh Nusantara melakukan komunikasi, bahu membahu
dan tolong menolong dalam melindungi dakwah Islam di Nusantara. Keadaan
ini menjadi cikal bakal tumbuhnya negara nasional Indonesia dimasa
mendatang.
B. Perkembangan Islam di Indonesia
1. Sumatera
Daerah pertama dari kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah
Sumatera bagian utara, seperti Persia dan Perlak. Karena wilayah Pasai dan Perlak
letaknya di tepi selat Malaka, tempat lalu lintas kapal-kapal dari India.
Pada abad XIII-XV M berdiri kerajaan Samudra Pasai dan merupakan
kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan Samudra Pasai terletak di kampung
Samudra di tepi sungai Pasai dan berdiri sejak tahun 1261 M. Raja-raja yang
memerintah Samudra Pasai berturut-turut sebagai berikut.
a. Sultan Al Malikus Shaleh
b. Sultan Al Malikuz Zahir I
c. Sultan Al Malikuz Zahir II
d. Sultan Zainal Abidin
e. Sultan Iskandar
Persia dan Gujarat yang juga para mubalig Islam banyak yang menetap di
bandar-bandar sepanjang Sumatera Utara. Mereka menikah dengan wanita-wanita
pribumi yang sebelumnya telah diislamkan, sehingga terbentuklah keluargakeluarga Muslim. Para mubalig pada waktu itu juga ke Cina.
Para pedagang dari India, yakni bangsa Arab berdakwa kepada para Raja-raja
kecil, ketika raja tersebut masuk Islam, rakyatnya pun banyak yang ikut masuk
Islam sehingga berdirilah kerajaan Islam pertama, yaitu Kerajaan Samudera Pasai.
Seiring dengan kemajuan Samudera Pasai yang sangat pesat, perkembangan
5

agama Islam pun mendapat perhatian dan dukungan penuh dan para ulama serta
mubalignya menyebar ke seluruh nusantara.
2. Jawa
Tonggak awal kedatangan Islam di Jawa yaitu ditemukannya nisan makam Siti
Fatimah binti Maimun di daerah Leran/Gresik yang wafat tahun 1101 M. Bukti
pengembangan Islam yang lainnya banyak ditemukan lagi setelah Majapahit
mencapai puncak kejayaannya, salah satunya adalah ditemukannya kuburan Islam
di Troloyo, Trowulan, dan Gresik, juga berita Ma Huan (1416 M) yang
menceritakan tentang adanya Gresik. Hal ini membuktikan bahwa pada masa itu
telah terjadi proses penyebaran agama Islam, mulai dari daerah pesisir dan kotakota pelabuhan sampai ke pedalaman, dan pusat Kerajaan Majapahit.
Untuk masa-masa selanjutnya pengembangan Islam di tanah Jawa dilakukan
oleh para ulama dan mubalig yang kemudian dikenal dengan sebutan Wali Songo.
Wali Songo tersebut adalah:
a. Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik
Beliau dikenal juga dengan sebutan Syeikh Magribi. Ia dianggap pelopor
penyebaran Islam di Jawa. Beliau juga ahli pertanian, ahli tata negara dan
sebagai perintis lembaga pendidikan pesantren. Wafat tahun 1419 M.(882 H)
dimakamkan di Gapura Wetan Gresik .
b. Raden Ali Rahmatullah (Sunan Ampel)
Dilahirkan di Aceh tahun 1401 M. Ayahnya orang Arab dan ibunya orang
Cempa, ia sebagai mufti dalam mengajarkan Islam tak kenal kompromi
dengan budaya lokal. Wejangan terkenalnya Mo Limo yang artinya menolak
mencuri, mabuk, main wanita, judi dan madat, yang marak dimasa Majapahit.
Beliau wafat di desa Ampel tahun 1481 M.
c. Sunan Giri (Raden Aenul Yaqin atau Raden Paku)
Ia putra Syeikh Yakub bin Maulana Ishak. Ia sebagai ahli fiqih dan menguasai
ilmu Falak. Dimasa menjelang keruntuhan Majapahit, ia dipercaya sebagai
raja peralihan sebelum Raden Patah naik menjadi Sultan Demak. Ketika
Sunan Ampel wafat, ia menggantikannya sebagai mufti tanah Jawa.
d. Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)
Putra Sunan Ampel lahir tahun 1465. Sempat menimba ilmu ke Pasai bersamasama Raden Paku. Beliaulah yang mendidik Raden Patah. Beliau wafat tahun
1515 M.
e. Sunan Kalijaga (Raden Syahid)
Ia tercatat paling banyak menghasilkan karya seni berfalsafah Islam. Ia
membuat wayang kulit dan cerita wayang Hindu yang diislamkan. Sunan Giri
sempat menentangnya, karena wayang Beber kala itu menggambarkan gambar
6

manusia utuh yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Kalijaga mengkreasi
wayang kulit yang bentuknya jauh dari manusia utuh. Ini adalah sebuah usaha
ijtihad di bidang fiqih yang dilakukannya dalam rangka dakwah Islam.
f. Sunan Drajat
Nama aslinya adalah Syarifudin (putra Sunan Ampel, adik Sunan Bonang).
Dakwah beliau terutama dalam bidang sosial. Beliau juga mengkader para dai
yang berdatangan dari berbagai daerah, antara lain dari Ternate dan Hitu
Ambon.
g. Syarif Hidayatullah
Nama lainnya adalah Sunan Gunung Jati yang kerap kali dirancukan dengan
Fatahillah, yang menantunya sendiri. Ia memiliki keSultanan sendiri di
Cirebon yang wilayahnya sampai ke Banten. Ia juga salah satu pembuat
sokoguru masjid Demak selain Sunan Ampel, Sunan Kalijaga dan Sunan
Bonang. Keberadaan Syarif Hidayatullah dengan kesultanannya membuktikan
ada tiga kekuasaan Islam yang hidup bersamaan kala itu, yaitu Demak, Giri
dan Cirebon. Hanya saja Demak dijadikan pusat dakwah, pusat studi Islam
sekaligus kontrol politik para wali.
h. Sunan Kudus
Nama aslinya adalah Jafar Sadiq. Lahir pada pertengahan abad ke 15 dan
wafat tahun 1550 M. (960 H). Beliau berjasa menyebarkan Islam di daerah
kudus dan sekitarnya. Ia membangun masjid menara Kudus yang sangat
terkenal dan merupakan salah satu warisan budaya Nusantara.
i. Sunan Muria
Nama aslinya Raden Prawoto atau Raden Umar Said putra Sunan Kalijaga.
Beliau menyebarkan Islam dengan menggunakan sarana gamelan, wayang
serta kesenian daerah lainnya. Beliau dimakamkan di Gunung Muria,
disebelah utara kota Kudus.
3. Sulawesi
Masuknya Islam di Sulawesi, tidak terlepas dari peranan Sunan Giri di Gresik.
Hal itu karena sunan Giri melaksanakan pesantren yang banyak didatangi oleh
santri dari luar pulau Jawa, seperti Ternate, dan Situ. Di samping itu, beliau
mengirimkan murid-muridnya ke Madura, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara.
Pada abad ke-16, di Sulawesi Selatan telah berdiri kerajaan Hindu Gowa dan
Tallo. Penduduknya banyak yang memeluk agama Islam karena hubungannya
dengan kesultanan Ternate. Pada tahun 1538, Pada masa Pemerintahan Somba
Opu, kerajaan Gowa dan Tallo banyak dikunjungi oleh pedagang Portugis. Selain

untuk berdagang, mereka juga bermaksud untuk mengembangkan agama katolik.


Akan tetapi, Islam telah lebih dahulu berkembang di daerah itu.
4. Kalimantan
Berdasarkan prasasti-prasasti yang ada disekitar abad V M di Kalimantan
Timur telah ada kerajaan hindu yakni kerajaan Kutai. Sedangkan kerajaankerajaan Hindu yang lain adalah kerajaan Sukadana di Kalimantan Barat, kerajaan
Banjar di Kalimantan Selatan.
Pada abad XVI Islam memasuki daerah kerajaan Sukadana. Bahkan pada
tahun 1590 kerajaan Sukadana resmi menjadi kerajaan Islam, yang menjadi sultan
pertamanya adalah sultan Giri Kusuma. Setelah itu digantikan oleh putranya
Sultan Muhammad Syafiuddin. Beliau banyak berjasa dalam pengembangan
agama Islam karena bantuan seorang muballigh bernama Syekh Syamsudin.
Di kalimantan Selatan pada abad XVI M masih ada beberapa kerajaan Hindu
antara lain Kerajaan Banjar, Kerajaan Negaradipa, Kerajaan Kahuripan dan
Kerajaan Daha. Kerajaan-kerajaan ini berhubungan erat dengan Majapahit.
Ketika Kerajaan demak berdiri, para pemuka agama di Demak segera
mnyebarkan agama Islam ke Kalimantan Selatan. Raja Banjar Raden Samudra
masuk Islam dan ganti nama dengan Suryanullah. Sultan Suryanullah dengan
bantuan Demak dapat mengalahkan Kerajaan Negaradipa. Setelah itu agama Islam
semakin berkembang di Kalimantan.
Diatas telah diutarakan, bahwa Kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia dan
sebagai kerajaan Hindu. Dengan pesatnya perkembangan Islam di Gowa, Tallo
dan terutama Sombaopu, maka Islam mulai merembas ke daerah Kutai.
Mengingat Kutai terletak di tepi Sungai Mahakam maka para pedagang yang lalu
lalang lewat selat Makasar juga singgah di Kutai. Sebagai muballigh mereka tidak
menyianyiakan waktu untuk berdakwah. Islam akhirnya dapat memasuki Kutai
5.

dan tersebar di Kalimantan Timur mulai abad XVI.


Maluku dan sekitarnya
Penyebaran Islam di Maluku tidak terlepas dari jasa para santri Sunan Drajat
yang berasal dari Ternate dan Hitu. Islam sudah dikenal di Ternate sejak abad ke15. Pada saat itu, hubungan dagang dengan Indonesia barat, khususnya dengan
Jawa berjalan dengan lancar. Selain berdagang, para pedagang juga melakukan
dakwah.
Pada abad XVI perkembangan Islam di Indonesia agak terhambat dan
menghadapi tantangan berat karena kedatangan Portugis pada tahun 1512 dan
Spanyol pada tahun 1521 dengan membawa penyiaran agama Nasrani. Pada
permulaan abad XVII Belanda dapat mengalahkan Portugis, setelah berperang
8

bertahun-tahun di Ambon. Sementara itu kerajaan Ternate dan Tidore selalu


bertentangan sehingga menjadi makin lemah dan tidak mampu membendung
meluasnya VOC ke Maluku Utara. Belanda mulai menjajah Indonesia dimulai
dari Maluku sejak menguasai Ambon pada tahun 1605.
Berangsur-angsur Belanda memperluas wilayahnya ke Barat, dan Makasar
pada tahun 1669 dapat ditundukkan. Selanjutnya seluruh Indonesia, kecuali Aceh
yang mampu bertahan sampai akhir abad XIX.
Dalam rangka mempertahankan wilayah dan kelangsungan pengembangan
Islam, maka kerajaan-kerajaan Islam tidak dengan mudah menyerah, bahkan
mengadakan perlawanan terhadap penjajah. Sehingga banyak berjatuhan
pahlawan-pahlawan muslim, antara lain :
a.
Sultan Iskandar Mahkota Alam dari Aceh
b.
Sultan Agung dari Mataram
c.
Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten
d.
Sultan Hasanudin dari Makasar
e.
Sultan Babullah dari Ternate
f.
Imam Bonjol dari Sumatra Barat
g.
Teuku Umar dari Aceh
h.
Pangeran Diponegoro
Perkembangan Islam tidak hanya tergantung pada raja-raja, tetapi perang para
muballigh juga menetukan. Pada abad XVI muncul ulama-ulama besar seperti
Hamzah Fansuri, Abdul Rauf Singkil, Syekh Nuruddin Ar Raniri yang ketiganya
dari Aceh dan Syekh Yusuf Tajul Khalwari dari Makasar.
Pada abad itu umat Islam menghadapi penjajah terutama dari Eropa dengan
membawa agama Nasrani yang telah berpengalamn dalam Perang salib. Selain
Islam masuk dan berkembang di Maluku, Islam juga masuk ke Irian yang disiarkan
oleh raja-raja Islam Maluku, para pedagang, dan para mubalignya.
C. Hikmah Perkembangan Islam di Indonesia
1. Masa penjajahan
a. Peranan Umat Islam pada masa Penjajahan
Sebelum bangsa Belanda masuk ke Indonesia, sebagian besar masyarakat
Indonesia telah memeluk agama Islam. Ajaran Islam telah diamalkan dengan
baik oleh sebagian besar kaum muslimin. Keyakinan bahwa manusia disisi
Allah SWT adalah sama, tidak ada perbedaan drajat kecuali dalam hal iman
dan taqwanya kepada Allah SWT, menumbuhkan kesadaran terhadap
kemandirian dan kebebasan untuk menentukan arah dan tujuan kehidupannya,
baik kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun berbangsa dan bernegara.
Perubahan yang terjadi pada mayoritas masyarakat Indonesia setelah
dianutnya agama Islam:
9

1) Masyarakat Indonesia dibebaskan dari pemujaan berhala dan


pendewaan raja-raja serta dibimbing agar menghambakan diri hanya
kepada Allah, Tuhan yang maha Esa.
2) Rasa persamaan dan rasa keadilan yang diajarkan islam mampu
mengubah masyarakat Indonesia yang dulunya menganut sistem kasta
dan diskriminasi menjadi masyarakat yang setiap anggotanya
mempunyai kedudukan, harkat, martabat dan hak-hak yang sama.
3) Semangat cinta tanah air dan rasa kebangsaan yang didengungkan
Islam dengan semboyanHubbul-watan minaliiman (cinta tanah air
sebagian

dari

iman)

mamou

mengubah

cara

berpikir

masyarakatIndonesia, khususnya para pemudanya, yang dulunya


bersifat sectarian (lebih mementingkan sukunya dan daerahnya)
menjadi bersifat nasionalis.
4) Semboyan yang diajarkan Islam yang berbunyi Islam adalah agama
yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan telah mampu
mendorong masyarakat Indonesia untuk melakukan usaha-usaha
mewujudkan kemerdekaan bangsanya dengan berbagai cara.
b. Perlawanan Kerajaan Islam dalam Menentang Penjajahan
1) Perlawanan terhadap Penjajah Portugis
Pada tahun 1522 Portugis telah menetap dan mendirikan benteng
pertahanan di wilayah Sunda Kelapa (Jakarta). Portugis disamping
berdagang juga membawa ajaran agama Khatolik.
Melihat keadaan seperti itu kerajaan Islam Demak sangat khawatir.
Maka pada tahun 1526 tentara Demak dibawah pimpinan Fatahillah
berangkat menuju Sunda Kelapa melalui jalan laut. Selanjutnya Fatahillah
berhasil berusaha mengusir tentara Portugis dalam peperangan yang sengit
terjadi dan akhirnya Portugis kalah. Sunda Kelapa dapat direbut Fatahillah
pada 22 Juni 1527 M kemudian Sunda Kelapa diganti namanya menjadi
Jayakarta, kemudian sekarang menjadi Jakarta (Ibukota Negara).
Pada masa Sultan Agung sebagai Raja Islam Mataram di Jawa Tengah,
penjajah Belanda sudah menguasai Batavia (Jakarta), pada tahun 1628
Sultan Agung berusaha mengusir penjajah Belanda dari tanah Jawa, tetapi
usahanya tidak berhasil. Dan pada tahun 1629 beliau melakukan
penyerangan lagi ke Batavia dengan kekuatan yang lebih besar. Namun
karena persenjataan Belanda lebih modern, akhirnya perlawanan itu dapat
dipatahkan.
10

Demikian pula Tueku Umar di Aceh, Imam Bonjol di Sumatra Barat,


Sultan Hasanuddin di Sulawei Selatan, Sultan Babullah di Ternate,
Pangeran Diponegoro di Jawa Tengah, dan daerah-daerah lainnya mereka
dengan dukungan masyarakatnya berjuang dan berperang mengusir
penjajah Belanda.
2) Perlawanan terhadap penjajah Belanda
Belanda telah melakukan penindasan dan penjajahan terhadap bangsa
Indonesia yang semakin lama semakin kuat kekuasaannya, di seluruh
Nusantara. Perbuatan Belanda yang demikian sangat bertentangan dengan
nilai-nilai agama Islam yang dianut oleh sebagian besar bangsa Indonesia,
dan nilai-nilai peri kemanusian dan keadilan.
Melihat keadaan seperti ini kaum muslimin yang terhimpun pada
kerajaan Islam pada waktu itu di seluruh Nusantara mengadakan
perlawanan secara terpisah, masing-masing menentang

penjajahan

Belanda. Kesultanan Banten di pulau Jawa yang berulang kali


mengadakan perlawanan terhadap penjajah Belanda. Terutama pada masa
Sultan Ageng Tirtayasa yang memerintah Banten dari tahun 1651-1682 M,
sangat anti terhadap penjajahan Belanda. Perjuangan mengusir penjajah
itu terus menerus dilancarkan sampai akhir pemerintahan Beliau di
Kesultanan Banten.
2. Masa Perang Kemerdekaan
a. Peranan Umat Islam pada Masa Kemerdekaan
Perilaku kaum penjajah makin lama makin kejam terhadap bangsa
Indonesia. Penindasan, kesewenang-wenangan dan ketidak adilan penjajah
merajalela. Bangsa Indonesia tertindas, miskin, terbelenggu oleh kaum
penjajah.
Kaum muslimin yang merupakan penduduk terbesar bangsa Indonesia
sangat merasakan perilaku kaum penjajah itu. Para ulama bersama kaum
muslimin bangkit, berusaha membebaskan bangsa Indonesia dari tangan
penjajah itu. Di seluuh pelosok Nusantara kaum muslimin bangkit untuk
merebut kembali kemerdekaannya yang telah dirampas oleh penjajah.
Pahlawan-pahlawan pejuang kemerdekaan berjuang terus tiada hentihentinya dengan segala pengorbanan, baik berupa harta maupun jiwa.
Pejuang muslim dan pahlawan kemerdekaan itu antara lain: K.H. Ahmad
Dahlan, K.H. Hasym Ashari, HOS Cokroaminoto di Pulau Jawa, Teuku Umar,
Teuku Cik Ditiro, Cut Nyak Dien, Cut Mutiah, Panglima Polim (Aceh), Imam
Bonjol (Sum-Bar), Sultan Mahmud Badruddin (Palembang), Raden Intan
11

(Lampung) di Sumatra, Pangeran Antasari di Kalimantan, Sultan Hasanuddin


di Sulawesi dan lain-lain yang tersebar diseluruh Nusantara.
b. Peranan Organisasi Islam dan Pondok Pesantren pada masa Perang
Kemerdekaan
Sejak awal Islam masuk ke Indonesia dan pada masa perkembangan
selanjutnya, ulama Islam menempatkan pendidikan sebagai tugas utama.
Wujud kongkrit pendidikan adalah pesantren dan muridnya disebut santri.
Tempat pendidikannya ada yang menyatu dengan masjid dan ada juga yang
secara khusus dibangun biasanya dekat masjid.
Melalui pesantren ulama mendidik santri mengajarkan berbagai ilmu
pengetahuan terutama mengenai ilmu agama. Disini diajarkan tentang
keimanan, ibadah, Al Quran, akhlak, Syariah, muamalah dan tarikh. Selain itu
ditanamkan pengertian hak dan kewajiban kaum muslimin sebagai makhluk
individu dan sebagai makhluk sosial serta perjuangan untuk memperoleh hak
kemerdekaan yang telah dirampas oleh kaum penjajah.
Santri yang belajar di pesantren datang dari berbagai suku dab daerah.
Setelah mereka selesai belajar, umumnya mereka kembali ke daerah asalnya
kemudian mereka mendirikan lagi pesantren dan mengajarkan agama di
daerahnya masing-masing, sehingga tersebarlah pesantren dan pendidikan
agama ke seluruh pelosok tanah air. Pesantren sebagai tempat mendidik
generasi muda muslim, para santri dididik dan dipersiapkan untuk menjadi
kader umat dan pemimpin masyarakat.
Belanda mengetahui keadaan dan perkembangan pesantren, kemudian
mengawasi kegiatan pondok pesantren, karena tempat itu dianggap sebagai
tempat pembinaan kader umat yang akan menentang kekuasaannya.
Hubungan dan jalinan santri, ulama/Kyai dan masyarakat kaum muslimin
sangat kuat, mereka bersama-sama menghadapi penjajah, namun usaha itu
banyak mengalami kegagalan karena belum tertibnya organisasi dan masih
lemahnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Kaum muslimin menyadari bahwa perjuangan tnpa dihimpun dalam suatu
organisasi yang baik akan mengalami kesulitan dan kegagalan. Setelah putraputri kaum muslimin banyak memperoleh pendidikan di luar negri, di Eropa
dan Timur Tengah serta meningkatkan peranan pendidikan di pondok
pesantren, timbullah kesadaran mereka untuk membuat perkumpulan
organisasi yang modern yang berciri khas keagamaan. Organisasi Keagamaan
tersebut, yaitu:
12

1) Syarikat Dagang Islam


Syarikat Dagang Islam yang kemudian berubah menjadi Syarikat Islam
berdiri pada tahun 1905 dipimpin oleh H. samanhudi, A.M. Sangaji,
H.O.S. Cokroaminoto dan H. Agus Salim. perkumpulan ini berdiri dengan
maksud untuk meningkatkan taraf hidup bangsa ndonesia, terutama dalam
dunia perniagaan.
2) Jamiatul Khair
Berdiri pada tahun 1905 M di Jakarta adalah pergerakan Islam yang
pertama di pulau Jawa. Anggotanya kebanyakan keturunan (peranakan)
Arab.
3) Al- Irsyad
Al Irsyad adalah organisasi Islam yang didirikan tahun 1914 M oleh para
pedagang dan ulama keturunan Arab, seperti Syekh Ahmad Sorkali.
4) Perserikatan Ulama
Gerakan modernis Islam yang berdiri pada tahun 1911 M oleh Abdul
Halim dan berpusat di Majalengka Jawa Barat. Organisasi ini diakui
keberadaannya oleh Belanda tahun 1917 dan bergerak dibidang ekonomi
dan sosial, seperti mendirikan panti asuhan yatim piatu pada tahun 1930
M.
5) Muhammadiyah
Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta 18 November 1912 oleh KH.
Ahmad Dahlan bertepatan tanggal 8 Zulhijah 1330. Muhammadiyah bukan
merupakan partai politik, tetapi gerakan Islam yang bergerak dalam bidang
sosial dan pendidikan.
6) Nahdatul Ulama
Didirikan pada bulan Januari 1926 oleh KH. Hasyim Asyari yang
bertujuan membangkitkan semangat para ulama Indonesia dengan cara
meningkatkan dakwah dan pendidikan karena saat itu Belanda melarang
umat Islam mendirikan sekolah-sekolah yang bernafaskan Islam seperti
Pesantren.
3. Masa Pembangunan
a. Peranan Umat Islam pada Masa Pembangunan
Setelah merdeka, bebas dari kungkungan kaum penjajah, kaum muslimin
secara bertahap mengisi kemerdekaan itu dengan pembangunan disegala
bidang, pembangunan fisik material berupa perbaikan sarana transportasi,
pertanian, perumahan dan perekonomian, sehingga pembangunan fisik
material secara bertahap makin lama makin meningkat. Pembangunan bidang
mental seperti meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan
13

ajaran agama, meningkatkan pendidikan, mengembangkan kehidupan dan


sosial kemasyarakatan yang aman tertib dan rukun juga dilaksanakan.
Kaum muslimin selalu membangun dan mengisi kemerdekaan itu dengan
menselaraskan pembangunan materiil dan spirituil dalam mewujudkan
masyarakat Indonesia yang berdaulat, adil dan makmur. Kaum muslimin
bersama segenap anggota bangsa Indonesia lainnya kini mengatur dan
memerintah bangsanya sendiri. Pemerintahan dilaksanakan dengan cara yang
demokratis. Keamanan, ketertiban dan kesejahteraan sosial terus diupayakan
dan ditegakkan. Demikian juga persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga
terwujudlah negara yang aman, adil dan makmur dengan penuh limpahan
rahmat dan ridha Allah SWT, sesuai dengan cita-cita kemerdekaan yang
dituangkan dalam UUD 1945.
b. Peranan Organisasi Islam dalam Masa Pembangunan
Organisasi Islam yang sejak zaman penjajah selalu membina dan mendidik
umat dengan berbagai ilmu pengetahuan dan mengembangkan semangat
perjuangan menentang penjajah, maka setelah merdeka usaha itu pada
dasarnya tetap terus dikembangkan dan ditingkatkan lebih baik. Sikap
menentang penjajahan dialihkan dan diganti dengan sikap giat, semangat dan
etos kerja untuk mencapai ketinggian ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidup dan mengisi pembangunan bangsa.
Dalam rangka ikut serta meningkatkan pengetahuan, kecerdasan dan
kualitas masyarakat telah diupayakan melalui pendidikan pada jalur sekolah.
Didirikanlah oleh organisasi-organisasi Islam berbagai lembaga pendidikan
dari jenjang pendidikan dasar seperti SD, SMP, pendidikan menengah seperti
SMA dan pendidikan tinggi seperti Universitas dan Institut yang tersebar
diseluruh daerah. Diantara oragnisasi Islam yang giat dalam bidang
pendidikan

dan

kemasyarakatan

ialah

Majelis

Ulama

Indonesia,

Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Al-Washliyah, Al-Irsyad, Djamiat Khair,


GUPPI, PUI, Al-Khairat, ICMI dan lain-lain.
c. Peranan Para Individu Muslim dalam Pembangunan
Organisasi Islam yang berperan dalam pembangunan Nasional bukan
hanya mereka yang tergabung dalam organisasi. Banyak orang Islam secara
pribadi baik sebagai dokter, dosen, pejabat negara, wakil rakyat di DPR,
pengusaha, Cendikiawan, petani, guru, pengrajin, dan lain-lain mereka
semuanya melakukan kegiatan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan
14

profesi dan keahliannya masing-masing. Tanpa terikat dengan organisasi


keagamaan, mereka menyumbangkan dharma baktinya kepada nusa dan
bangsa. Memang menjadi umat Islam tidak harus menjadi anggota organisasi
atau partai Islam. Menurut Al Quran orang Islam yang baik adalah yang
paling bertakwa, yang beriman kepada Allah dan beramal shaleh, dimanapun
mereka berada.
d. Peranan Lembaga Pendidikan dalam Masa Pembangunan
Lembaga pendidikan Islam dalam kegiatannya lebih menekankan
pembinaan, peningkatan ilmu pengetahuan dan kecerdasan masyarakat melalui
pendidikan pada jalur sekolah dan luar sekolah.
Peningkatan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas yang melalui jalur
pendidikan sekolah biasanya terdiri dari pendidikan sekolah umum, seperti
SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi dan Madrasah seperti Madrasah
Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah dan perguruan tinggi
agama seperti IAIN
Melalui pendidikan ini secara bertahap ilmu pengetahuan bertambah
meningkat

dan

Sumber

Daya

Manusia

lebih

berkualitas.

Dengan

meningkatnya kualitas masyarakat maka hasil kerja masyarakatpun semakin


meningkat. Dengan demikian meningkatnya hasil umat melalui jalur luar
sekolah, antara lain dilaksanakan melalui pengajian, Taman Bacaan Al Quran,
kursus-kursus ilmu keagamaan dan pembinaan di Masjid-Masjid.
D. Manfaat yang dapat diambil dari sejarah perkembangan Islam di Indonesia
1. Mengetahui dan memahami sejarah perkembangan Islam di Indonesia
2. Mengetahui dan memahami perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
3. Menjadi cermin untuk memacu kehidupan yang lebih baik
4. Mempelajari sejarah agar dapat melakukan perubahan yang lebih baik
5. Menghargai kerja keras para pahlawan bangsa
6. Kehadiran para pedagang Islam yang telah berdakwah dan memberikan pengajaran
Islam di bumi Nusantara turut memberikan nuansa baru bagi perkembangan
pemahaman atas suatu kepercayaan yang sudah ada di nusantara ini.
7. Hasil karya para ulama yang berupa buku sangat berharga untuk dijadikan sumber
pengetahuan.
Kita dapat meneladani Wali Songo telah berhasil dalam hal-hal seperti berikut:
1. Menjadikan masyarakat gemar membaca dan mempelajari Al Quran
2. Mampu membangun masjid sebagai tempat ibadah dalam berbagai bentuk atau
arsitektur hingga ke seluruh pelosok Nusantara.
15

3. Mampu memanfaatkan peninggalan sejarah, termasuk situs-situs peninggalan para


ulama, baik berupa makam, masjid, maupun peninggalan sejarah lainnya.
4. Seorang ulama atau ilmuwan dituntut oleh Islam untuk mempraktikkan tingkah
laku yang penuh keteladanan agar terus dilestarikan dan dijadikan panutan oleh
generasi berikutnya.
5. Para ulama dan umara bersatu padu mengusir penjajah meskipun dengan
persenjataan yang tidak sebanding.
E. Perkembangan Islam Di Dunia
1. Islam di Benua Asia
a. Pakistan (Republik Islam Pakistan)
Pakistan berbatasan dengan Iran di barat, Afganistan di barat laut, India di
tenggara, Jammu dan Khasmir di timur laut, dan laut arab di selatan. Ibu kota
Pakistan adalah Islamabad dan satuan mata uangnya adalah Rupe.
Pakistan merupakan salah satu negara yang mempunyai peranan penting
dalam sejarah dan perkembangan Islam, karena Pakistan telah berjasa dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan filsafat, serta berhasil melahirkan
sejumlah lembaga pengkajian Islam dan intelektual muslim bertaraf
internasional. Perguruan tinggi yang telah berdiri di Pakistan yaitu :
Universitas Baluchistan, Pertanian Faisalabad, Government College Lahore,
dan Universitas Punjab Lahore.
b. Islam di Benua Asia Bagian Tenggara
Indonesia merupakan salah satu aset terbesar umat Islam sedunia.
Mayoritas masyarakatnya Muslim, taat dan selalu terlibat dalam pembicaraan
masyarakat Muslim dunia. Indonesia berada pada posisi yang strategis,
bernpenduduk sekitar 250 juta jiwa, berlandaskan Pancasila, mempunyai
partai politik Islam, organisasi keislaman, lembaga pendidikan Islam dari
tingkat dasar sampai perguruan tinggi, baik formal maupun informal.
Malaysia juga merupakan wilayah yang didominasikan umat Muslim.
Masyarakatnya juga aktif dalam kegiatan politikdan sosial dengan membawa
semangat keislaman. Kajian-kajian keislaman di kalangan intelektual muslim
terus ditingkatkan. Sejak tahun 1956 pendidikan Islam dikenalkan dalam
sistem sekolah nasional.
Selain dari 2 negara tersebut Filipina dan Thailand juga merupakan salah
satu negara di Asia Tenggara yang mempunyai komunitas muslim yang cukup
besar.
16

2. Islam di Benua Eropa


Islam memasuki benua Eropa melalui empat periode :
1. Periode kekhalifahan Islam di Spanyol (Andalusia) selama + 8 abad.
Kekhalifahan ini berakhir pada tahun 1492 setelah penguasa Kristen memaksa
khalifah terakhir dari Dinasti Bani Umayyah II, Abu Abdillah untuk menyerah.
2. Adanya penyebaran tentara Mongol pada abad ke-13.
3. Periode ekspansi kekhalifahan Turki Usmani sekitar abad ke-14 dan ke-15 ke
wilayah Balkan dan Eropa Tengah.
4. Periode kaum Imigran Muslim memasuki benua Eropa setelah perang dunia
ke-2.
a. Spanyol
Kaum muslim yang mendiami Spanyol dewasa ini terdiri dari keturunan
Umat Islam yang terusir pada peristiwa Regonguista (1492), kaum imigran
pencari kerja yang bertempat tinggal di Spanyol hanya untuk sementara dan
kaum Imigran yang menetap di Spanyol.
Pada tahun 1992, terdapat kesepakatan antara pemerintah Spanyol dan
Comission Islamica Espana (Komisi Islam Spanyol) yang isinya :
1) Kaum muslim diizinkan untuk memberikan
pengajaran agama

di

sekolah negeri maupun swasta.


2) Izin melaksanakan ibadah di angkatan bersenjata, rumah sakit dan penjara.
3) Memperoleh keringanan pajak.
Daulat islam yang terakhir di Andulusia ialah Daulah Bani Al-Ahmar yaitu
sekitar dua setengah abad rajanya yang pertama ialah Amir Muhammad bin
Ahmar. Para Ahmar dari Bani Ahmar berusaha memakmurkan dan
mempekaya wilayahnya. Akan tetapi, timbul perebutan kekuasaan dikalangan
Bani Al-Ahmar, perebutan kekuasaan itu dimanfaatkan oleh pihak luar
(Kristen) dengan penyerangan Aragon dan Ratu Isabela dari Kastilia. Mereka
menakhlukkan Kardoba sekitar tahun 898 H atau 1492 M. Dengan jatuhnya
kota Kardoba, berakhir pula kekuasaan Islam di Andulusia dari Bani AlAhmar, dan pada tahun 1491 M berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol.
b. Perancis
Pada tahun 1992, di Perancis terdapat sekitar 1.300 organisasi Muslim.
Diantara organisasi-organisasi tersebut, ada yang hanya bergerak dibidang
keagamaan, terutama dakwah, seperti Jamaah At-Tablig Wa Ad Dakwah dan
Foiet Pratique (Iman dan Praktik), ada juga organisasi yang menjadikan agama
bukan sebagai satu-satunya tema pokok kegiatan.
Selama beberapa tahun terakhir ini, ada upaya untuk mengkoordinasi
oraganisasi-organisasi muslim di Perancis yang cukup banyak itu. Hal ini
17

ditandai dengan didirikannya Federation Nationale des Musulmans de France


(FNMF = Federasi Nasional Muslim Prancis), dan Conceil Religieux de Islam
en France (CORIF = Dewan Keagamaan Islam di Prancis). CORIF didirikan
pada tanggal 6 November 1989 dibawah Departemen Dalam Negeri.
Selain banyaknya organisasi-organisasi Islam, keberadaan kaum muslimin
di Prancis itu ditandai dengan :
1) Didirikannya Masji-Masjid dan sekolah-sekolah untuk warga muslim.
2) Makin banyaknya wanita yang berjilbab.
3) Mengadakan pameran buku-buku Islam di Prancis.
4) Berkembangnya beberapa kelompok tarekat (kelompok sufi), seperti
Terekat Qadiriah, Tijaniyah, Naqsyabandiah, dan bektsyi.
Selain di Spanyol dan Prancis, kaum muslim di benua Eropa juga terdapat
dinegara-negara lainnya. Seperti di Inggris, Jerman, Belanda, Swiss, Australia
dan Italia. Keberadaan kaum Muslimin di negara-negara tersebut makin
meningkat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

3. Islam di Benua Afrika


Dakwah Islam telah memasuki Benua Afrika semenjak Rasulullah SAW masih
hidup. Pada tahun ke-5 dari kenabian, Rasulullah SAW memerintahkan beberapa
orang sahabatnya untuk berhijrah ke Habsyah (Ethiopia). Hijarah ini dipimpin
oleh Usman bin Mazun yang bertujuan untuk menghindari penyiksaanpenyiksaan, dan menyelamatkan diri dari kaum kafir Quraisy.
Secara umum, penyebaran Islam di Benua Afrika tidak terlepas dari
persaingan antara Islam dan Kristen, serta antara Islam dan Kesternisasi Sekuler.
Dibawah ini akan dijelaskan keberadaan umat Islam di beberapa negara di
Benua Afrika.
a. Mesir
Mesir terletak di pantai timur laut Benua Afrika. Berdasarkan sensus 1986,
jumlah umat Islam mencapai 90% dari seluruh penduduk.
Dari tahun 623 M 1914 M, Mesir diperintahkan oleh kekhalifahan dan
raja-raja Islam. Mesir merupakan negara agraris dan hasil pertaniannya adalah
kapas, padi-padian, sayur-mayur, tebu dan buah-buahan.
Mesir adalah negara yang besar jasanya bagi kemajuan umat Islam di
bidang ilmu pengetahuan, pendidikan dan kebudayaan. Hal ini ditandai dengan
didirikannya berbagai perguruan tinggi, dan yang tertua adalah Universitas AlAzhar di Kairo, yang didirikan oleh Jauhar Al-Khatib As-Siqih pada tanggal 7
Ramadhan 361 H. Di Mesir terdapat berbagai perguruan tinggi, seperti
18

Universitas Iskandariyah, Universitas Ain Syams (1950) di Kairo, Universitas


Mansyuriah yang didirikan pada tahun 1972.
Dibidang arsitektur, Mesir juga memiliki bangunan-bangunan yang
memiliki nilai seni yang tinggi seperti : Al-Garb (Istana Barat), Al Qasr Asy
Sang (Istana Timur). Selain itu, di Mesir juga terdapat Masji-Mesjid yang
megah nan indah, misalnya : Masjid Al-Azhar, Masjid Maqis, Masjid
Rashidah, Masjid Aqmar, dan Masjid Saleh di Qairawan.
b. Aljazair
Aljazair diperintahkan oleh bangsa Romawi semenjak tahun 40 SM, oah
Vandala dari tahun 429 534 M, oleh Bizantium dari tahun 534 690 M.
Semenjak tahun 1980, Aljazair memasuki masa kebangkitan Islam. Hal itu
ditandai antara lain oleh :
1) Semangat kehidupan beragamanya meningkat. Hal ini terbukti dengan
adanya kegiatan generasi muda untuk mengadakan pengkajian terhadap
Islam.
2) Perencanaan ekonomi yang lebih sistematis, bahkan menjadikan penduduk
menganut mitos industrialisasi sebagai satu-satunya kekuatan.
3) Berdasarkan kongres partai tunggal di Aljazair.
c. Tunisia
Islam masuk ke Tunisia pada tahun 670 M. Semenjak itu, Tunisia
diperintah oleh penguasa-penguasa Islam. Kemudian Husainiyah, menyerah
pada Prancis.
Tunisia mempunyai peranan besar dalam sejarah perkembangan Islam,
melalui lembaga pendidikan Jamiyah Zaitunak. Lembaga pendidikan tersebut
berada dalam pengarahan dan pengawasan pemerintah Tunisia. Tunisia aktif
dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan ikut menentukan pengambilan
keputusan tentang kebijakan-kebijakan diplomasi Timur Tengah, terutama
yang menyangkut konflik di Timur Tengah, khususnya konflik Palestina dan
Israel.
4. Islam di Benua Australia
Australia termasuk wilayah baru bagi agama Islam. Islam masuk ke wilayah
ini, dibawa oleh kaum Muslimin imigran setelah perang dunia I dan II. Mereka
berasal dari Turki, Mesir dan daerah Balkan.
Umat Islam di Autralia tersebar di berbagai negara bagian, seperti Camberra,
Victoria, Australia Barat, Kepulauan Christmas, Queensland, dan Tasmania.
Di benua Australia terdapat organisasi-organisasi Islam dan Masjid-Masjid
yang didirikan oleh kelompok umat Islam berdasarkan asal negaranya.
19

Pada tahun 1976, dibentuklah organisasi Islam yang bertaraf nasional, yaitu
Autralian Federation of Islamic Council (AFIC) yang tugasnya melaksanakan
koordinasi, khususnya dalam dakwah Islam di seluruh wilayah benua Australia.
Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh AFIC adalah sebagai berikut :
a) Membentuk Islamic Council yang berkedudukan disetiap negara bagian.
b) Menyelenggarakan perkawinan secara Islam.
c) Mengadakan kerjasama dengan pemerintah dalam pengeksporan hewan-hewan
ke negara-negara Islam.
d) Mengangkat imam-imam Mesjid yang ada di Australia.
e) Mengusahakan dana dari negara-negara Arab.
5. Islam di Benua Amerika
Islam masuk ke Benua Amerika melalui beberapa periode:
a) Bersamaan dengan ditemukannya benua Amerika oleh Christopher Colombus
pada tahun 1492 melalui kaum Muslim Spanyol.
b) Bersamaan dengan kedatangan budak-budak dari Afrika pada pertengahan
abad ke-15 dan ke-19.
c) Bersamaan dengan datangnya imigran muslim dari berbagai negara di Timur
Tengah, Afrika dan Asia pada tahun 1875 M.
Adapun kegiatan-kegiatan kaum muslim imigran di Benua Amerika ini sebagai
berikut :
a) Membangun Masjid-Masjid dan pusat-pusat kegiatan Islam. Pusat Islam di
Taledo dan Ohio, mempunyai anggota sebanyak 600 keluarga dengan latar
belakang negara dan etinis beragam.
b) Membentuk organisasi-organisasi Islam. Pada tahun 1952, mendirikan
IMS yang didirikan atas prakarsa Abdullah Igram seorang Muslim
Amerika. Kemudian pada tahun 1954 organisasi ini diubah namanya
menjadi Federation of Islamic Associations atau FIA.
Pada tahun 1920-an di New York muncul satu organisasi Muslim yang
berpengaruh didirikan oleh Syekh Daud Ahmad Faisal, ia mengajarkan Islam
sunni dan bahasa Arab dikalangan orang Amerika-Afrika. Saat ini pengikutnya
terus bertambah.
Nation of Islam (dikenal sebagai The Black Muslim) didirikan pada tahun
1931 oleh Wallace Ford Muhammad yang bercita-cita membebaskan orang
keturunan Afrika dari perhambaan mental dan menyatukan mereka kembali
dengan saudara-saudara mereka di dunia Islam ini.
F. Hikmah Perkembangan Islam di Dunia
1. Benua Asia
20

Agama Islam lahir di barat, tepatnya di kota suci Mekah, Arab Saudi. Dewasa
ini agama Islam telah memasuki seluruh negara yang ada di benua Asia. Negaranegara di Benua Asia ada yang penduduknya mayoritas umat Islam, dan ada pula
yang minoritas. Umat Islam di benua Asia saat ini sedang berusaha meningkatkan
kualitasnya, baik di bidang keislaman maupun di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2. Benua Eropa
Agama Islam memasuki Eropa melaui empat periode. Sekarang ini agama
Islam telah memasuki seluruh negara di Benua Eropa. Walaupun umat Islam di
Benua Eropa itu minoritas, tetapi mereka itu giat dalam beribadah, berdakwah,
dan mensosialisasikan pendidikan Islam. Hal itu ditandai dengan banyaknya
masjid yang dibangung dan organisasi-organisasi Islam yang didirikan dengan giat
dalam melaksanakan dakwah dan usaha-usaha pendidikan Islam. Umat Islam di
Benua Eropa makin meningkat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
3. Benua Afrika
Agama Islam memasuki Benua Afrika sejak Rasulullah SAW masih hidup.
Setelah Rasulullah SAW wafat, dakwah Islam ke Benua Afrika dilakukan melalui
ekspansi wilayah kekuasaan, yang dimulai tatkala Umar Bin Khattab menjadi
khalifah (634-644 M). Demikianlah pada masa-masa berikutnya terjadi proses
Islamisasi dan Arabisasi, sehingga sekarang ini banyak negara di Benua Afrika
yang penduduknya masyoritas Islam. Keberadaan Islam dan umat Islam di Benua
Afrika terus meningkat kea rah yang lebih maju, baik dalam kualitas maupun
kuantitas.
4. Benua Australia
Agama Islam memasuki Benua Australia dibawa oleh kaum imigran Muslim
setelah Perang Dunia II. Walaupun umat Islam di Benua Australia merupakan
minoritas, tetapi tersebar di sleuruh bagian Benua Australia. Mereka melakukan
berbagai kegiatan yang islami, seperti beribadah, dan usaha-usaha pendidikan
Islam. Hal itu ditandai dengan adanya masjid-masjid da organisasi Islam yang
bertaraf internasional, yaitu Australian Federation os Islamic Council. Di negara
Federal Australia, kebebasan beragama dijamin oleh undang-undang dan juga
toleransi antarumat beragama cukup tinggi.
5. Benua Amerika
Orang-orang Islam pertama yang memasuki Benua Amerika berasal dari
Spanyol dan Benua Afrika. Namun orang-orang Islam generasi awal ini banyak
yang murtad, karena adanya tekanan-tekanan terhadap keislaman mereka. Umat
21

Islam yang ada di Amerika sekarang ini, umumnya, berasal dari kaum imigran.
Mereka mulai memasuki Benua Amerika sejak tahun 1975, dan terus berlanjut
sampai saat ini. Adapun kegiatan umat Islam di Amerika seperti, membangun
masjid-masjid dan pusat-pusat Islam (Islamis Center), serta mendirikan berbagai
organisasi.
Selain itu, warga kulit hitam di Amerika pun banyak yang telah memeluk
Islam. Mereka banyak membangung masjid dan orgaisasi-organisasi Islam.
Organisasi-organisasi ini bergerak di bidang dakwah, pendidikan, dan sosial.
Umat Islam yang ada di Kanada pun cukup banyak. Hal ini ditandai dnegan
berdirinya masjid-masjid di setiap kota besar, dan adanya organisasi-organisasi
Islam.

22

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam adalah agama yang diridhoi Allah. Islam adalah agama yang cinta perdamaian
dan kesejahteraan, sangat menjunjung keadilan dan kejujuran. Tetapi dewasa ini
banyak hal yang telah mencoreng citra Islam di mata dunia. Mulai dari anggapan
bahwa Islam adalah teroris sampai usaha-usaha untuk memecahbelahkan persatuan
dan kesatuan umat Islam di dunia. Semua hal tersebut juga tidak dipungkiri juga
terjadi di Indonesia
B. Saran
Semuahal hal yang merusak citra Islam di mata dunia tidak terlepas dari kurangnya
perhatian umat Islam serta kurangnya pemahaman ajaran Islam di kalangan tertentu,
yang pada akhirnya menyalahgunakan setiap hal tentang Islam guna untuk
kepentingan sepihak. Oleh karena itu sebagai sesama umat Islam kita harus tetap
mempertahankan persatuan dan kesatuan di antara kita agar tidak dapat digoyahkan.
Selain itu yang paling penting adalah memperdalam kajian kita tentang Islam agar
tidak

terjadi

kesalahanpemahaman

dan

yang

paling

utama

harus

selalu

memperkuatkan keyakinan kita tentang Islam sebagai agama yang diridhoi Allah
SWT.

23

DAFTAR PUSTAKA
1. http://makalahtugasku.blogspot.com/
2. www.wikipedia.com
3. www.google.com

24

Anda mungkin juga menyukai