Anda di halaman 1dari 3

Rangkuman hasil pembelajaran

Tonsillitis
Tonsillitis adalah peradangan tonsil palatine yang merupakan bagian dari cincin Waldeyer.
Cincin Waldeyer terdiri dari susunan kelenjar limfe yang terdapat didalam rongga mulut yaitu:
tonsila faringeal (adenoid), tonsila palatine (tonsila faucial), tonsila lingual (tonsil pangkal lidah),
tonsila tuba.
Faktor predisposisi timbulnya tonsillitis kronis ialah rangsangan yang menahun dari
rokok,beberapa jenis makanan, higien mulut yang buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik dan
pengobatan tonsillitis akut yang tidak adekuat. Kuman penyebabnya sama dengan tonsillitis akut
seperti virus Epstein-barr, Haemophilus influenza, Coxschakievirus, Streptokokus B hemolitikus,
Pneumokokus, Streptokokus viridian, Streptokokus pyogenes. Kadang-kadang juga dapat di
infeksi oleh kuman Gram negative
Penyebaran infeksi dapat melalui udara (air borne droplets), tangan, dan ciuman. Dapat terjadi
pada semua umur, terutama pada anak.
Patologi
Karena proses radang berulang yang timbul, maka selain epitel mukosa juga jaringan limfoid
terkikis, sehingga pada proses penyembuhan jaringan limfoid dapat digantikan oleh jaringan
parut yang akan mengalami pengerutan sehingga kripta melebar. Secara klinis kripti ini tampak
diisi oleh detritus. Proses berjalan terus sehingga menembus kapsul tonsil dan akhirnya
menimbulkan perlekatan dengan jaringan di sekitar fosa tonsilaris. Pada anak proses ini disertai
dengan pembesaran kelenjar limfe submandibula.
Gejala dan tanda

Pada pemeriksaan tampak tonsil yang membesar dengan permukaan yang tidak rata
Kriptus melebar dan beberapa kripti terisi oleh detritus.
Rasa ada yang mengganjal di tenggorokan
Ada rasa kering di tenggorokan
Nafas berbau
Nyeri telan
Mengorok saat tidur
Sering terbangun saat tidur malam hari

Terapi
terapi lokal ditujukan pada hygiene mulut dengan berkumur atau obat isap.
Konservatif

Bed rest
Memperbaiki diet
Menjaga kebersihan mulut dan gigi (irigasi tenggorokan dengan cairan garam hangat.
Kompres es

Dapat juga ditambahkan antipiretik dan obat kumur yang mengandung desinfektan.
Pada tonsilitis kronik, dapat diberikan obat kumur yang mengandung desinfektan. Terapi pilihan
utama pada tonsilitis kronik adalah terapi definit berupa tonsilektomi
Indikasi absolut tonsilektomi:

Tonsil (amandel) yang besar hingga mengakibatkan gangguan pernafasan, nyeri telan
yang berat, gangguan tidur atau sudah terjadi komplikasi penyakit-penyakit
kardiopulmonal.
Abses peritonsiler (Peritonsillar abscess) yang tidak menunjukkan perbaikan dengan
pengobatan. Dan pembesaran tonsil yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan wajah
atau mulut yang terdokumentasi oleh dokter gigi bedah mulut.
Tonsillitis yang mengakibatkan kejang demam.
Tonsil yang diperkirakan memerlukan biopsi jaringan untuk menentukan gambaran
patologis jaringan.

Indikasi relative tonsilektomi:

Jika mengalami Tonsilitis 3 kali atau lebih dalam satu tahun dan tidak menunjukkan
respon sesuai harapan dengan pengobatan medikamentosa yang memadai.
Bau mulut atau bau nafas tak sedap yang menetap pada Tonsilitis kronis yang tidak
menunjukkan perbaikan dengan pengobatan.
Tonsilitis kronis atau Tonsilitis berulang yang diduga sebagai carrier kuman Streptokokus
yang tidak menunjukkan respon positif terhadap pengobatan dengan antibiotika.
Pembesaran tonsil di salah satu sisi (unilateral) yang dicurigai berhubungan dengan
keganasan (neoplastik)

komplikasi

Abses peritonsilar (quinsy) : Biasanya timbul pada pasien dengan tonsillitis berulang atau
kronis yang tidak mendapat terapi yang adekuat.
Abses parafaringeal : Timbul jika infeksi atau pus (cairan abses) mengalir dari tonsil atau
abses peritonsilar melalui otot konstriktor superior, sehingga formasi abses terbentuk di
antara otot ini dan fascia servikalis profunda. Komplikasi ini berbahaya karena terdapat
pada area di mana pembuluh darah besar berada dan menimbulkan komplikasi serius.
Abses retrofaringeal : Keadaan ini biasanya disertai sesak nafas (dyspnea), gangguan
menelan, dan benjolan pada dinding posterior tenggorok, dan bisa menjadi sangat
berbahaya bila abses menyebar ke bawah ke arah mediastinum dan paru-paru.
Adenitis servikalis supuratif
Tonsilolith : Tonsilolith adalah kalkulus di tonsil akibat deposisi kalsium, magnesium
karbonat, fosfat, dan debris pada kripta tonsil membentuk benjolan keras. Biasanya
menyebabkan ketidaknyamanan, bau mulut, dan ulserasi (ulkus bernanah).
Kista tonsil : Umumnya muncul sebagai pembengkakan pada tonsil berwarna putih atau
kekuningan sebagai akibat terperangkapnya debris pada kripta tonsil oleh jaringan
fibrosa.

Komplikasi sistemik : Kebanyakan komplikasi sistemik terjadi akibat infeksi


Streptokokus beta hemolitikus grup A. Di antaranya: radang ginjal akut (acute
glomerulonephritis), demam rematik, dan bakterial endokarditis yang dapat menimbulkan
lesi pada katup jantung.

Anda mungkin juga menyukai