A5bab 08 - Politik Luar Negeri Dan Kerja Sama Internasional1 - 20090202214137 - 1759 - 9
A5bab 08 - Politik Luar Negeri Dan Kerja Sama Internasional1 - 20090202214137 - 1759 - 9
08 - 2
08 - 4
II.
Langkah-Langkah
Dicapai
Kebijakan
dan
Hasil-Hasil
yang
2)
3)
4)
08 - 8
08 - 10
08 - 11
1)
2)
3)
08 - 12
1.
08 - 13
3.
a. China:
b. Inggris
c. Jepang
d. Korsel
e. Norwegia
08 - 15
f. EU
g. Malaysia
h. Australia
08 - 16
Sementara aspek kedua bersifat aktual empirik, yang hal ini berkaitan
dengan dinamika ekonomi, politik, dan sosial budaya yang terjadi di
dalam negara tersebut.
Kedua unsur inilah yang disebarluaskan kepada masyarakat
internasional, dengan memanfaatkan instrumen-instrumen yang
tersedia dalam diplomasi publik. Dalam konteks kepentingan nasional,
penyebarluasan citra baik bagi suatu bangsa merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dengan politik dalam negeri, politik luar
negeri, dan hubungan internasional negara bersangkutan. Hal ini
berkaitan pula dengan tingkat kesiapan dari aktor-aktor nonpemerintah
dalam negara tersebut untuk menjalankan peran sebagai agent of
diplomacy.
Pemerintah mencermati bahwa diseminasi informasi mengenai
keberhasilan pembangunan dan upaya perbaikan yang dilakukan di
berbagai daerah di Indonesia secara konsisten dan berkesinambungan
akan dapat membantu memperbaiki perspektif asing terhadap
Indonesia dan citra Indonesia di luar negeri. Oleh karena itu, dalam
konteks meningkatkan pemahaman masyarakat internasional terhadap
kesatuan Papua dalam kerangka NKRI, perwakilan RI di luar negeri
telah melakukan pendekatan secara proaktif dan berkesinambungan
untuk mengeliminasi dan menghambat
lobby kelompok
proreferendum kepada pihak akademik/universitas dan organisasi
keagamaan khususnya pihak gereja di Australia. Sosialiasasi
perkembangan terakhir Papua juga telah dilakukan untuk mencegah
internasionalisasi isu Papua dengan menjernihkan permasalahan yang
ada serta menjelaskan berbagai pembangunan yang telah dilakukan
atas wilayah Papua, termasuk berbagai pembangunan yang telah
dilakukan di wilayah Papua, khususnya pelaksanaan UU Otonomi
Khusus dan Pemekaran Provinsi Papua.
Sejumlah langkah nyata untuk meminimalkan bahkan menolak
internasionalisasi persoalan Papua juga terus diintensifkan. Upayaupaya tersebut dilakukan di lingkup regional seperti dalam Pacific
Island Forum, di lingkup multilateral seperti di Bank Dunia ataupun
bilateral dengan Pemerintah Afrika Selatan, Belanda, Australia,
Amerika Serikat agar mereka lebih mengawasi kegiatan berbagai
organisasi/LSM (yang memperoleh bantuan dana dari pemerintah
08 - 19
08 - 20
08 - 21
08 - 24