Anda di halaman 1dari 2

IQ, EQ, SQ dan AQ

Oleh Sri Budiarti


http://edukasi.kompasiana.com/2010/07/21/iq-eq-sq-dan-aq-200804.html

Kecerdasan ialah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang
mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan,memecahkan
masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar.
Kecerdasan biasanya merujuk pada kemampuan atau kapasitas mental dalam berpikir,
namun belum terdapat definisi yang memuaskan mengenai kecerdasan. Stenberg& Slater (1982)
mendefinisikannya sebagai tindakan atau pemikiran yang bertujuan dan adaptif.
Saat ini cukup popular tentang tiga kecerdasan manusia, yaitu Kecerdasan Intelektual,
Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual. Tapi Kecerdasan Adversitas? Dalam buku
sumber yang penulis gunakan sebagai rujukan tulisan ini buku yang didapatkan dari seorang
sahabat penulis yang baik hati, Bapak Kusmayanto Kadiman, terdapat banyak sekali wawasan dan
pemahaman baru yang sangat menarik untuk dinikmati.
Intellgence Quotient (IQ) adalah ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika dan rasio
seseorang. Dengan demikian, hal ini berkaitan dengan keterampilan berbicara, kesadaran akan
ruang, kesadaran akan sesuatu yang tampak, dan penguasaan matematika. IQ mengukur kecepatan
kita untuk mempelajari hal-hal baru, memusatkan perhatian pada aneka tugas dan latihan,
menyimpan dan mengingat kembali informasi objektif, terlibat dalam proses berpikir, bekerja
dengan angka, berpikir abstrak dan analitis, serta memecahkan permasalahan dan menerapkan
pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Jika IQ kita tinggi, kita memiliki modal yang sangat baik
untuk lulus dari semua jenis ujian dengan gemilang, dan meraih nilai yang tinggi dalam uji IQ.
Emosional Quotient (EQ) mempunyai dua arah dan dua dimensi, arah ke dalam (personal)
berarti sebuah kesadaran diri (self awareness), penerimaan diri (self acceptance), dan hormat diri
(self respect), dan penguasaan diri (self mastery) dan arah keluar (interpersonal) berarti
kemampuan memahami orang (to understand others), menerima orang (to accept others),
mempercayai orang (to trust others), dan mempengaruhi orang (to influence others).
Spiritual Quotient (SQ) intinya adalah transendensi, yaitu proses penyeberangan,
pelampauan, penembusan makna yang lazim, khususnya dari wilayah material ke wilayah

spiritual, dan dari bentuk yang kasar ke bentuk yang sublime. Dalam hal ini hidup bukan sematamata untuk memperoleh materi semata akan tetapi harus betul-betul dihayati sebagai serangkaian
amal bagi sesama manusia dan beribadah kepada Tuhan. Sehingga tidak cukup jika kita hanya
mengandalkan kecerdasan intelegensi dan emosional saja. Mempertebal iman dan taqwa kita akan
membangun budi dan akhlak mulia sehingga segala sesuatu yang kita lakukan semata-mata mohon
perkenan dan ridho Tuhan, sehingga apa yang kita kerjakan akan terasa bermakna, nikmat, dan
kita lakukan penuh dengan suka cita, tanpa keterpaksaan belaka.
Nah, yang terakhir adalah Adversitas Quotient (AQ), pernah dengar? Menurut kamus
adversity berarti kemalangan, kesulitan, dan penderitaan. AQ disini adalah kecerdasan kita pada
saat menghadapi segala kesulitan tersebut. Beberapa orang mencoba untuk tetap bertahan
menghadapinya, sebagian lagi mudah takluk dan menyerah. Dengan demikian kecerdasan
adversitas adalah sebuah daya kecerdasan budi-akhlak-iman manusia menundukkan tantangantantangannya, menekuk kesulitan-kesulitannya, dan meringkus masalah-masalahnya sekaligus
mengambil keuntungan dari kemenangan-kemenangan itu.

Anda mungkin juga menyukai