Google+0
Sebenarnya model pembelajaran melalui media website, blog, jejaring sosial sudah marak.
Akan tetapi masih banyak juga, teman-teman guru atau tenaga pendidik yang masih belum
mau menyentuhnya. Padahal beberapa survey memaparkan keefektifan metode ini
dibandingkan metode konvensional yang banyak dipakai saat ini. Pembelajaran guru era
baru dengan strategi baru juga.
Beberapa guru mata pelajaran, yang tergabung dalam sebutan Guraru (Guru era baru) alias
guru Blogger sudah banyak mempraktekannya dalam proses pembelajaran sehari-hari,
seperti Ibu
Etna (Kimia),
Bapak Sukani dan Iwan
Sumantri (matematika),
Bapak M
Qoimussadad (Agama), dan masih banyak sahabat Guraru lainnya yang tidak bisa saya
sebutkan satu-persatu. Ironis sebenarnya untuk guru Bimbingan Konseling, sungguh masih
sangat terbatas frekuensi penggunaan media ini, sedangkan guru-guru mata pelajaran yang
lain sudah berlomba-lomba mencari inovasi pembelajaran berbasis internet.
Kalau kita ketahui letak dan peran guru Bimbingan Konseling sebenarnya sangat erat dalam
pembentukan karakter siswa karena bersentuhan langsung dengan aspek kognitif, afektif
dan psikomotor siswa. Langkah apa saja yang hendaknya kita lakukan sebagai guru BK
dalam menyikap hal ini, seperti fenemona kenakalan siswa yang menyebar merata seluruh
pelosok negeri ini akibat derasnya arus komunikasi global (internet). Tidak lain kita harus
juga mempelajari internet itu sendiri, menjadikan internet sebagai sahabat sehari-hari dalam
mencari sumber bahan pembelajaran atau layanan, berinovasi pelayanan BK dengan media
internet, dan ending dari cerita adalah mengajarkan siswa untuk berinternet sehat.
Memang fakta dilapangan akan banyak yang mengatakan nada negatif, pernah ada suatu
cerita (pengalaman penulis) saat mengusulkan siswa diperbolehkan membawa latop dalam
proses pembelajaran sehari-hari disekolah, pihak sekolah pun juga menyediakan layanan
wifi gratis, ternyata muncul coloteh Bagaimana kalau anak-anak waktu pembelajaran
melihat video porno atau hanya facebookan saja tidak mau mendengar penjelasan guru?
Dalam hati saya tertawa, sebegitu parahkah trauma para Gurama (Guru Era Lama) ini,
seberapa parah kah wawasan tentang dunia internet pada para Gurama ini. Ahkirnya, saya
dengan kehati-hatian menjelaskan bahwa ada sofware khusus yang bisa sensor akses siswa
ke situs porno, yang kedua masalah chating saya menjawab dengan sebuah pertanyaan
sejauh ini kemampuan guru-guru seperti apa ketika mengendalikan kelas?
Bagaimana pun, suara dan jumlah yang menentukan. Dengan hati yang sedih, saya
menerima hasil rapat yang kurang bersahaja tersebut. Belum lagi fakta di sekolah lain yang
berkembang, ketika saya mengajak diskusi dengan teman-teman guru tentang konsep guru
menjadi Blogger. Muncul paradigma di Gurama, sebagai berikut : pertamaguru Blogger itu,
adalah GoBlog. Tertawa juga saat mendengar pernyataan tersebut, tapi di maklumi juga
mungkin para gurama ini baru saja belajar bahasa inggris jadi semua kosakata di campur
aduk dengan bahasa inggris,kedua guru blogger itu adalah guru yang kurang pekerjaan.
Sungguh para Gurama, andai tahu pekerjaan para guru Blogger ini, tentu saja akan menciut
nyali. Malam tidak tidur, menulis artikel bahkan tidak sedikit yang menciptakan teori
lapangan baru. Apakah demikian dikatakan sebagai guru kurang pekerjaan, membiasakan
diri menutup kelemahan dengan cara proyeksi itu tidak baik buat kesehatan jiwa wahai para
gurama apalagi dibumbui alasan yang irrasional, jadi tertawa untuk yang kedua
kalinya. Ketiga Guru Blogger itu adalah guru yang aneh, sungguh sangat dimaklumi
mungkin para gurama ini terlalu lama tidur di dalam tempurung, mohon maaf saya tidak
mengatakan katak. Era sudah berganti, masih saja memakai cara lama dalam memberikan
pembelajaran ke siswa,ke empat, kelima dan seterusnya lebih baik tidak saya paparkan
karena save pahala lebih baik daripada cari dosa.
Alhamdulillah saat ini, saya menemukan guru sejati dalam dunia blogger yakni, bapak
pandhita Akhmad Sudrajat (Tokoh blogger legendaris) yang selalu menguatkan saya untuk
berkarya dalam dunia maya ini, mendorong saya memunculkan inovasi layanan BK dalam
dunia maya, juga beliau adalah menjadi inspirasi saya berkarya sebagai guru BK. Entahlah
apakah beliau sudi menganggap diriku sebagai murid, biarlah saat ini saya tertawa lagi atas
kepercayaan diri yang sangat besar tapi tidak mendasar. Kembali pada judul di awal,
mengupas rahasia pertanyaan dibalik layanan klasikal melalui internet ini, dalam layanan ini
ada lima pertanyaan. Sangat sederhana sebenarnya, kebetulan saya mengambil tema
tentang remaja dan usia puber. bisa di Baca disini
Pertanyaan tersebut ingin mengetahui sejauh mana serapan materi siswa saat diberikan
layanan klasikal, karena dalam Bimbingan konseling tidak mengenal ujian tulis maka cara ini
lah yang bisa dipakai dalam evaluasi. Hal ini yang membuat kita sebagai guru Bimbingan
Konseling berbeda dengan guru Mapel. Saya ketika mengajar selalu mengunakan metode
ceramah, dongeng, nonton film. kesempatan ini saya gunakan untuk mengetahui apakah
yang saya ajarkan ke anak-anak sudah masuk target, minimal 70%. Apakah metode yang
saya gunakan sudah tepat sasaran? mengapa harus memakai cara seperti ini, pertanyaan
dijawab dalam website. Temen-temen masih ingat tidak, saat berada di panggung ada
penyakit yang namanya demam panggung, ternyata dikelas juga ada demam kelas. Saya
pernah baca jurnal dari Nigeria, maaf lupa judulnya, banyak mengupas tentang demam ini.
Notabene siswa yang pemalu tentu tidak akan berani menjawab pertanyaan guru, beda lagi
dengan cara seperti ini mereka bisa leluasa menjawab tanpa rasa malu, cemas, takut, dll
sehingga potensi mereka benar-benar muncul.
b. Jika saat ini kamu mendapatkan curhat dari teman yang sedang bermasalah
dengan pacar, sahabat atau keluarga, apa yang akan kamu lakukan?
Pertanyaan yang kedua ini, mengupas kemampuan siswa dalam mengimplementasikan
materi yang disampaikan guru BK dilapangan atau kehidupan sehari-harinya, khususnya
saat dia harus menyelesaikan masalah, bertemu masalah, dan menghadapi masalah.
Kaitannya dalam hal ini materi yang dipakai bidang sosial maka menumbuh kembangkan
karakter sosial siswa yang paling utama. Buat apakah ilmu hanya sekedar dihafal kalau tidak
bisa menggunakannya, meminjam kata-kata mutiara orang dahulu.
c. Apakah pengertian Dewasa menurut kamu?
Pertanyaan yang ketiga kali ini adalah untuk mencari tahu peta konsep abstrak siswa dalam
memaknai sesuatu, sedikit banyak akan membantu guru BK untuk lebih memahami diri
siswa. Jika dalam peta konsep tersebut, ada yang salah maka guru BK secepatnya bisa
mengambil peran pencegahan.
d. Persiapan
Dewasa?
apa
saja
yang
akan
kamu
dibutuhkan
untuk
bekal
menjadi
Kali ini, siswa dituntut untuk lebih kritis dalam menyikapi sesuatu yang akan dia hadapi.
sebagai tindak lanjut Guru BK bisa mengajarkan ke siswa tentang analisis SWOT atau
manajemen konflik dan lain-lain. Prinsip pokoknya, disaat kita mengetahui siswa menjawab
dengan jawaban yang dirasakan kurang berkenan maka siswa tersebut bisa juga dikatakan
butuh segera penanganan.
e. Apakah kamu punya masalah dengan teman, pacar atau keluarga? (jawab
Ya/Tidak)
Jemput bola lebih baik daripada menunggu datangnya lemparan bola, masalah konseling
saya tidak akan mengupas lebih jauh, saya yakin teman-teman guru BK sudah menguasai
teori-teorinya. lewat pertanyaan ini, kita bisa mengetahui mana saja siswa kita yang
bermasalah.
Teman-teman berikut tadi adalah ulasan terhadap artikel saya yang dimuat sebelumnya.
Masih jauh dari kesempurnaan yang jelas, tapi saat ini lah saat yang tepat untuk memulai.
Akan tetapi ada motivasi lain yang juga penting selain dikupas dalam pertanyaanpertanyaan tersebut, yang pertama memudahkan kita mengarsip data. Saat ada pengawas
datang, tinggal buka blog, semua data sudah masuk. kedua mendorong siswa kita mengenal
internet sehat, misalnya membuat blog siswa. Apa manfaat Blog Siswa? blog ini bisa
mengarahkan siswa lebih suka menulis, lebih inovatif, karyanya dikenal kalayak umum
bahkan bisa jadi ajang unjuk prestasi.
Salam Guraru Salam IBKS