Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Saat ini kebutuhan minyak (HSD) untuk cold start PLTU sangat tinggi. Harga BBM
yang terus meningkat membuat biaya operasi PLTU menjadi tinggi karena masih
menggunakan BBM untuk start up. Biaya start-up yang sedemikian tinggi memunculkan ide
penggunaan Burner kombinasi berbahan bakar Minyak dan Batubara yang ditargetkan akan
dapat mengurangi konsumsi minyak hingga 70% nya. Dimana bukan solar yang digunakan
untuk start up tetapi pulverized coal yang langsung dibakar.
Penelitian dilakukan menggunakan metode Computational Fluid Dynamics(CFD)
untuk menganalisa model second chamber startup burner yang sudah dirancang dengan
variasi laju aliran massa pada swirl air. Pembuatan geometri start up burner menggunakan
GAMBIT 2.4.6, sedangkan untuk simulasi numerik menggunakan Ansys Fluent 14.0. Simulasi
yang dilakukan yaitu memasukkan model turbulensi, materials, operating conditions,
boundary conditions, solution, initialize, dan monitor residual. Model tubulensi yang
digunakan adalah model turbulensi k- standard. Material yang digunakan adalah serbuk
batubara dan udara. Boundary condition yang ditetapkan yaitu mass flow untuk Carrier air,
coal dan swirl air. Kemudian untuk pengaturan outlet sebagai pressure outlet.
Hasil yang didapatkan dari hasil simulasi ini bahwa dengan penambahan laju aliran
massa pada swirl air mampu menyempurnakan pembakaran untuk setiap desain geometri
second chamber, sedangkan laju pembakaran yang tercepat didapatkan dari desain second
chamber terpanjang.

Anda mungkin juga menyukai