Anda di halaman 1dari 6

Laporan Pendahuluan

B AB

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Permasalahan kawasan perkotaan dan perdesaan merupakan tema yang cukup
menarik untuk dibahas dalam proses pembangunan spasial di Indonesia. Sejalan
dengan perkembangan sosial ekonomi masyarakat, dewasa ini pembangunan
perkotaan dan perdesaan mengambil porsi yang cukup besar menyita perhatian para
pelaku pembangunan. Upaya pembuatan rencana tata ruang dilakukan untuk
mengantisipasi adanya perkembangan wilayah yang membawa dampak kurang baik
untuk wilayah sekitarnya. Akan tetapi hal tersebut tidak sepenuhnya berhasil, dibalik
itu semua masih terdapat masalah ketertinggalan kawasan perdesaan. Hal ini ditandai
dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah, jumlah penduduk yang relatif
rendah dibandingkan dengan kawasan perkotaan.
Ketertinggalan kawasan perdesaan dibandingkan kawasan perkotaan terlihat dalam
hal prasarana sarana ekonomi, dan pembangunan fisik lainnya. Disisi lain,
pembangunan perkotaan khususnya kota-kota kecamatan, justru menambah tingkat
kesenjangan manakala fasilitas yang disediakan belum dapat menjangkau/ melayani
seluruh daerah pelayanan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya pemerataan
pertumbuhan dan keseimbangan fasilitas pembangunan antar daerah melalui
pendekatan pembangunan perdesaan, salah satunya melalui Kawasan Terpilih Pusat
Pengembangan Desa (KTP2D).
Pembangunan perdesaan secara keseluruhan telah ditangani melalui berbagai sektor
secara terpadu. Pembangunan perdesaan di Kabupaten Kudus melalui Rencana
Program Jangka Menengah (RPJM) Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
(KTP2D) di awali pada tahun 2000, yaitu dengan disusunnya Identifikasi Lokasi
Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) yang terdiri atas Desa Pusat
dan Desa Hinterland. Desa pusat merupakan kelompok desa cepat berkembang,
Sedangkan desa hinterland merupakan kelompok desa sedang berkembang dan desa
tertinggal. Dalam identifikasi lokasi tersebut., telah dihasilkan 6 wilayah Kawasan
Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) yang disusun berdasarkan urutan
prioritas penanganan. Sebagai langkah awal penanganan adalah dengan menyusun
Penyusunan RPJM KTP2D Wilayah Kecamatan Undaan

I-1

Laporan Pendahuluan
Rencana Program Jangka Menengah (RPJM) pada wilayah KTP2D yang ditetapkan.
Pada tahun 2001 telah disusun RPJM KTP2D Wilayah Kecamatan Kaliwungu,
kemudian pada tahun 2002 untuk Wilayah Kecamatan Gebog dan selanjutnya pada
tahun 2005 lalu disusun RPJM KTP2D untuk Wilayah Kecamatan Jekulo.
Merupakan kelanjutan dan kegiatan tersebut, pada tahun 2006 ini dilakukan
Penyusunan RPJM KTP2D Wilayah Kecamatan Undaan, yang merupakan pedoman
berupa arah dan program pembangunan dalam melaksanakan pembangunan pada
kawasan tersebut.
Berdasarkan identifikasi lokasi KTP2D Tahun 2000, KTP2D Pada awalnya KTP2D
Wilayah Kecamatan Undaan terdiri dari Desa Kalirejo sebagai Desa Pusat
Pertumbuhan (DPP) dan Desa Glagahwaru, Desa Lambangan serta Desa Wonosoco
sebagai desa hinterland. Namun sejak terbentuknya Desa Berugenjang yang terpisah
dari Desa Lambangan pada tahun 2004, maka KTP2D Wilayah Kecamatan Undaan
juga mengalami sedikit perubahan, yaitu terdiri dari Desa Kalirejo sebagai DPP dan
Desa Glagahwaru, Desa Lambangan, Desa Berugenjang dan Desa Wonosoco sebagai
hinterland.
Desa Kalirejo sebagai Desa Pusat Pertumbuhan memiliki letak yang strategis dari sisi
keruangan, yaitu merupakan persimpangan yang menghubungkan antar wilayah
Kabupaten, yaitu Kabupaten Kudus dengan Kabupaten Grobogan, Kabupaten Pati
dan Kabupaten Demak. Desa Kalirejo berdasar letaknya yang strategis tersebut,
memiliki potensi ekonomi yang cukup besar baik perdagangan, jasa maupun produk
pertanian. Selain itu Desa Kalirejo juga dilalui jalan yang menghubungkan antar
kabupaten sehingga turut berperan dalam menunjang aktivitas penduduk. Saat ini
Desa Kalirejo tidak hanya menjadi pusat aktivitas masyarakat di wilayah cakupan
KTP2D, melainkan juga memiliki keterkaitan aktivitas yang erat, terutama dalam hal
aktivitas ekonomi dengan Kabupaten Pati, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten
Demak. Hal ini berarti lingkup pelayanan bukan saja mencakup daerah hinterland
Desa Kalirejo, melainkan juga mencakup wilayah yang lebih luas lagi, yaitu pada
desa-desa di daerah perbatasan yang masuk pada wilayah Kabupaten Pati, Kabupaten
Grobogan maupun Kabupaten Demak. Sedemikian strategis perkembangan wilayah
pada KTP2D Wilayah Kecamatan Undaan ini, maka penyusunan RPJM KTP2D ini
menjadi sangat penting dan membutuhkan penanganan, baik dalam konteks lokal
maupun dalam konteks terbentuknya satu kesatuan sistem perkotaan dan perdesaan di
Kabupaten Kudus.
Penyusunan laporan pendahuluan ini merupakan tahap pertama pada penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kawasan Terpilih Pusat
Pengembangan Desa (KTP2D) Wilayah Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.
Penyusunan RPJM KTP2D Wilayah Kecamatan Undaan

I-2

Laporan Pendahuluan
RPJM KTP2D merupakan instrumen/alat untuk mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan penyusunan pelaksanaan program pemanfaatan ruang di dalam
KTP2D dengan DPP sebagai pusatnya. Pada dasarnya penyusunan RPJM KTP2D
adalah untuk mengkaji konsep pengembangan wilayah agar DPP yang terpilih
tersebut dapat turut memacu pertumbuhan desa-desa di sekitarnya, terutama yang
termasuk dalam kategori desa hinterlandnya.
1.2. Pengertian
a. Desa Pusat Pertumbuhan, adalah desa yang mempunyai potensi/kemampuan

cepat berkembang yang dipilih berdasarkan adanya keterkaitan dengan beberapa


desa yang ada di sekitarnya dan mempunyai pelayanan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan desa-desa sekitarnya. Dengan adanya kemampuan
pelayanan yang tinggi tersebut, DPP yang bersangkutan layak disebut dengan
Desa Pusat, dan desa-desa sekitarnya disebut dengan Daerah Belakangnya
(Hinterland).
b. Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa, adalah merupakan salah satu

pendekatan pembangunan kawasan perdesaan melalui penyediaan prasarana dan


sarana yang dapat menunjang tumbuh dan berkembangnya usaha ekonomi
perdesaan. Dari pengertian tersebut, maka dalam satu wilayah kabupaten akan
terbentuk satuan-satuan KTP2D dengan DPP sebagai pusatnya.
1.3. Maksud dan Tujuan
A. Maksud
Maksud dilakukan Penyusunan RPJM KTP2D Wilayah Kecamatan Undaan
adalah untuk memberikan pedoman bagi Pemerintah Daerah dan masyarakat
dalam melaksanakan tahapan pembangunan pada kawasan yang ditetapkan.
B. Tujuan
Tujuan Penyusunan RPJM KTP2D Wilayah Kecamatan Undaan adalah
a. Menyusun skala prioritas tahapan pembangunan pada kawasan yang
ditetapkan.
b. Mengintegrasikan penanganan desa pusat dan hinterlandnya ke dalam sistem
pembangunan induknya.
c. Mewujudkan terbentuknya satu kesatuan sistem pusat perkotaan dan
perdesaan.
1.4. Ruang Lingkup

Penyusunan RPJM KTP2D Wilayah Kecamatan Undaan

I-3

Laporan Pendahuluan
Ruang lingkup pada penyusunan RPJM KTP2D Wilayah Kecamatan Undaan
mencakup ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup materi. Lingkup wilayah
merupakan batasan wilayah yang menjadi objek perencanaan. Sedangkan lingkup
materi mencakup batasan materi yang dikaji untuk mengidentifikasi potensi dan
kendala masing-masing daerah sehingga dapat dirumuskan RPJM KTP2D.
1.4.1. Ruang Lingkup Wilayah
A. Wilayah Makro
Ruang lingkup makro dalam pembahasannya meliputi daerah administasi
Kecamatan Undaan dan Kabupaten Kudus. Dalam hal ini, kebijakan-kebijakan
yang telah ditentukan oleh Pemerintah Kabupaten digunakan sebagai acuan
guna menentukan kecenderungan dan arah pembangunan desa.
B. Wilayah Mikro
Secara mikro wilayah yang dikaji meliputi wilayah perencanaan KTP2D, yaitu
DPP Desa Kalirejo beserta hinterlandnya yang mencakup Desa Glagahwaru,
Desa Lambangan, Desa Berugenjang dan Desa Wonosoco di Kecamatan
Undaan. Hal ini didasarkan pada hasil Identifikasi Lokasi KTP2D yang telah
disusun.
1.4.2. Ruang Lingkup Materi Perencanaan
Pekerjaan jasa konsultansi dalam rangka Penyusunan RPJM KTP2D Wilayah
Kecamatan Undaan. Adapun komponen kegiatan pekerjaan ini mencakup :
a. Tahapan survey dan penelitian, meliputi identifikasi potensi, sarana, prasarana
dan utilitas yang menunjang kegiatan perekonomian pada kawasan
perencanaan.
b. Pekerjaan analisa, meliputi penilaian situasi kawasan terhadap daerah
sekitarnya, penilaian kelengkapan sarana, prasarana dan utilitas yang ada
terhadap kemungkinan pengembangan kawasan serta penilaian terhadap sarana,
prasarana dan utilitas yang diperlukan untuk pengembangan kawasan
perencanaan.
c. Penyusunan Rencana Program Jangka Menengah Kawasan Terpilih Pusat
Pengembangan Desa Wilayah Kecamatan Undaan.
Sedangkan lingkup materi yang dikaji mencakup :
1. Aspek Fisik, yaitu : potensi serta permasalahan fisik yang berpengaruh terhadap
pelaksanaan program pembangunan yang meliputi : fisik alam (geografi,
geologi, dan klimatologi), struktur ruang (pola pemanfaatan lahan, kedudukan

Penyusunan RPJM KTP2D Wilayah Kecamatan Undaan

I-4

Laporan Pendahuluan
dalam konstelasi regional), dan sarana-prasarana (ketersediaan, kinerja, dan
pola persebaran).
2. Aspek Nonfisik, yaitu : aspek-aspek nonfisik yang berperan dalam
perkembangan kawasan, meliputi :
a. Kependudukan : struktur, mobilitas, persebaran penduduk serta tingkat
partisipasi masyarakat dalam pembangunan
b. Pola aktivitas :
Kegiatan perekonomian : jasa, perdagangan, dan lain-lain
Kegiatan nonperekonomian : pendidikan dan pemukiman
Kelembagaan: pembiayaan pembangunan dan kebijakan
1.5. REFERENSI PEKERJAAN
Referensi Pekerjaan Penyusunan RPJM KTP2D, antara lain :
a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan ;
b.
c.
d.
e.

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang;


Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman;
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
Surat Ditjend. Tata Perkotaan dan Perdesaan Departemen Kimpraswil Nomor:
PR.02.03-DK/ 291, tanggal 17 Juli 2002;
f. Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 4 Tahun 2000 tentang Bangunan;
g. Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 5 Tahun 2000 tentang Jalan;

h. Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 8 Tahun 2003 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten Kudus;


i. Rencana Umum Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan (IKK) Undaan;
j. Identifikasi kawasan terpilih pusat pengembangan desa (KTP2D);
k. Data-data lain yang dianggap perlu
1.6. Keluaran Pekerjaan
Produk yang dihasilkan konsultan dalam pekerjaan ini adalah Buku Rencana
Program Jangka Menengah Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (RPJM
KTP2D) Wilayah Kecamatan Undaan dan Executive Summary.

1.7. Sistematika Laporan Pendahuluan


Penyusunan RPJM KTP2D Wilayah Kecamatan Undaan

I-5

Laporan Pendahuluan
Sistematika penyusunan Laporan Pendahuluan Pekerjaan RPJM KTP2D Wilayah
Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Tahun 2006 adalah :
Bab I : Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan,
lingkup pekerjaan, keluaran dan referensi acuan pelaksanaan pekerjaan.
Bab II : Gambaran Umum Wilayah Perencanaan
Pada bab ini diuraikan kondisi eksisting wilayah perencanaan yang
meliputi kondisi fisik, gambaran kependudukan dan penggunaan lahan.
Bab III : Pendekatan dan Metodologi
Pada bab ini dijabarkan pendekatan pelaksanaan pekerjaan dan strategi
pelaksanaan pekerjaan.
Bab IV : Rencana Kerja dan Organisasi Pelaksanaan
Pada bab ini diuraikan rencana kerja pelaksanaan pekerjaan beserta jadwal
pelaksanaan pekerjaan dan pengorganisasian pelaksanaan pekerjaan.

Penyusunan RPJM KTP2D Wilayah Kecamatan Undaan

I-6

Anda mungkin juga menyukai