I.
11.
12.
Tugas :
Topik :1. Menghitung tarif berdasarkan Biaya Operasional
Kendaraan (BOK), Keinginan Membayar (Willingness to Pay)
dan Kemampuan Membayar (Ability to Pay) pengguna AUP
(klp 1 s/d 4)
2. Analisis potensi permintaan /demand angkutan umum
penumpang (studi kasus trayek.....)
Lokasi : Wilayah atau trayek tertentu
dan sore hari pada hari kerja /work day dan hari libur /
holiday ).
2. Jumlah Armada, adalah banyaknya armada yang
dioperasikan untuk melayani penumpang dalam
melakukan perjalanan (47%-85%)
3. Jarak Perjalanan, tergantung pada banyak putaran yang
dapat dilakukan dan panjang trayek (210-260 Km/hari).
4. Biaya/Cost, adalah seluruh biaya yang diperlukan dalam
operasional selama melayani penumpang.
5. Faktor Muatan/Load Factor, adalah perbandingan antara
permntaan/penumpang/demand dengan penyediaan
/armada /supply yang ada (70%)
I.2
I.3
II.
untuk
transportasi,
yang
menanggung
biaya
transportasi
dapat
dengan
produk
jasa
yang
dihasilkan,
misalnya
tidak
dipengaruhi
oleh jumlah
frekuensi
operasi
kendaraan. Biaya tetap tergantung dari waktu dan tidak terpengaruh dengan
penggunaan kendaraan.
Komponen-komponen dari biaya tetap adalah:
1. Biaya Penyusutan Kendaraan (Depresiasi) adalah biaya yang
dikeluarkan atas penyusutan nilai ekonomis kendaraan akibat
keausan teknis karena melakukan operasi.
2. Biaya Administrasi adalah biaya tahunan yang harus dikeluarkan
pemilik/pengemudi untuk setiap kendaraan yang menggunakan
jalan umum.
Biaya administrasi terdiri dari :
a. STNK, yaitu biaya yang dikeluarkan pemilik/pengemudi untuk
setiap kendaraan yang menggunakan jalan umum. Biaya ini
dikeluarkan tiap 5 (lima) tahun sekali, tetapi pembayaran pajak
kendaraan dilakukan tiap setahun dan biayanya sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
b. Ijin Usaha, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh ijin
dalam pengusahaan kendaraan angkutan penumpang umum.
Biaya ini dikeluarkan untuk tiap 1 (satu) tahun sekali.
Biaya yang dikeluarkan untuk gaji sopir dan kondektur agar sopir
dan kondektur mendapatkan penghasilan yang tetap.
Dalam praktek lapangan, gaji pengemudi bukan menjadi tanggung
jawab pemilik kendaraan, melainkan harus diusahakan pengemudi
sendiri. Dalam hal ini, upah pengemudi pada dasarnya merupakan
saldo dari pendapatan operasi per hari setelah dikurangi dengan
berbagai macam BOK harian seperti : biaya BBM, biaya
konsumsi, biaya retribusi, biaya sewa kendaraan (setoran). Dengan
demikian, maka besamya upah harian yang diterima pengemudi
dapat bervariasi dari hari ke hari.
b. Biaya Pemakaian Bahan Bakar
Biaya pemakaian bahan bakar adalah biaya yang dikeluarkan
untuk pembelian bahan bakar kendaraan yang digunakan untuk
mengoperasikan kendaraan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan bahan bakar:
1.Jenis kendaraan / ukuran kendaraan
Rata-rata pemakaian BBM meningkat hampir sebanding
dengan berat kendaraan.
2. Cuaca dan ketinggian lokasi
Cuaca dan keadaan iklim dapat mempengaruhi kinerja
kendaraan misalnya hujan mempengaruhi permukaan jalan,
angin secara langsung berpengaruh terhadap kinerja kendaraan
dan suhu udara mempengaruhi tenaga kendaraan.
3.Teknik mengemudi
Perbedaan yang mencolok dalam penggunaan BBM antar
pengemudi yang berbeda terjadi pada saat kendaraan dijalankan
pada gigi yang rendah.
4. Kondisi kendaraan
Pemakaian BBM akan meningkat dikarenakan kendaraan
semakin
tua,
tergantung
bagaimana
baiknya
perawatan
dilakukan.
5. Tingkat Pengisian
Peningkatan persentase pemakaian BBM lebih besar pada saat
kecepatan rendah ketika memiliki muatan penuh dibandingkan
dalam keadaan kosong.
6.Kecepatan Kendaraan
Pemakaian BBM dengan jelas berbeda pada jenis kendaraan
yang berbeda dan kecepatan yang berbeda.
7. Permukaan jalan
Pada umumnya permukaan jalan yang buruk menyebabkan
pemakaian BBM yang lebih banyak dibandingkan dengan
melaju di permukaan yang rata atau baik.
c. Biaya Pemakaian Ban
Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pembelian ban, baik ban luar
maupun ban dalam. Jangka waktu penggunaan ban di hitung
berdasarkan jarak tempuh kendaraan dalam kilometer, walaupun
ada beberapa operator mengganti ban dengan menghitung bulan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi umur ban:
a. Teknik mengemudi
b. Iklim
c. Kualitas ban
d. Kondisi kendaraan
e. Tingkat pengisian
f. Peraiukaanjalan
g. Kecepatan kendaraan
pengusaha
angkutan
penumpang
umum
tidak
seperti
pada
pemeliharaan
kendaraan
tidak
Metode Departemen
Perhubungan
Metode DLLAJ
Tingkat
pengembalian
modal (n) : Patas AC,
mikrolet (5 tahun); Patas
reguler (2,5 tahun), Bus
sedang (2,2 tahun)
Biaya
- Terdiri dari : gaji/upah, - Terdiri dari : gaji/upah,
Awak
biaya pakaian dinas,
uang
dinas
jalan,
Kendaraan
ASTEK
tunjangan sosial, (jasa
- Susunan
awak
produksi,
pengobatan,
kendaraan.
pakaian dinas, ASTEK)
- Patas : 1,6 supir; 1,6 - Susunan awak kendaraan.
kondektur
- Patas AC : 2 supir; 1
Tingkat
pengembalian
modal (n) : 5 tahun
Biaya
Bunga
Modal
- Rumus
Biaya
BBM
Biaya Ban
7
8
kondektur
- Patas : 1,6 supir; 1,6
kondektur
- Regular : 1,6 supir; 1,6
kondektur
- B. Sedang : 1,2 supir;
1,2 kondektur
- Mikrolet : 1 supir
- Patas AC : 2 supir; 1
kondektur
- Patas : 1,6 supir; 1,6
kondektur
- Regular : 1,6 supir;
1,6 kondektur
- B. Sedang : 1,2 supir;
1,2 kondektur
- Mikrolet : 1 supir
Asumsi
penggunaan
bahan bakar:
- Patas AC: solar 2,4
Km/liter
- Patas : solar 4 Km/liter
- Reguler : solar 3,2
Km/liter
- Bus sedang : solar 5
Km/liter
- Mikrolet : bensin 9
Km/liter
Terdiri dari :
Pemeliharaan/ - Servis kecil
- Servis besar
Reparasi
- Overhoul mesin
Kendaraan
- Overhoul body
- Penambahan oli mesin
- Penggantian suku cadang
- Cuci bus
Dihitung per hari
Biaya
Retribusi
Terminal
Biaya
Dimasukkan
pada Biaya dihitung sebesar 50% Dihitung pertahun
Retribusi Ijin komponen
biaya
tidak dari biaya resmi
Trayek
langsung (biaya pengelolaan
kantor)
Baiya BPKB Dihitung per tahun
Bihitung per tahun
Dihitung per tahun
(STNK)
Biaya
10 Biaya KIR Dihitung per tahun dua Dihitung per tahun dua
Kendaraan kali
kali, sebesar 50% dari
biaya resmi
11 Biaya
2,5% per tahun, tetapi 2,5% per tahun, hanya bus
Asuransi
tidak dimasukkan dalam Patas
AC
yang
Kendaraan
12 Biaya
Pegawai
Kantor
No
komponen biaya
Susunan pegawai kantor
dapat dilihat pada Tabel
Pegawai tersebut adalah
untuk setiap 10 kendaraan
SGO (9 kendaraan SO)
untuk bus Patas dan
reguler; 20 kendaraan
SGO (18 kendaraan SO)
untuk bus sedang dan
mikrolet
diasuransikan
Susunan pegawai kantor
dapat dilihat pada Tabel
Pegawai tersebut adalah
untuk setiap 100 kendaraan
SGO (90 kendaraan SO)
untuk bus Patas AC, Patas,
reguler dan bus sedang;
dan 20 kendaraan SGO (18
kendaraan
SO)
untuk
mikrolet
diasuransikan
Susunan pegawai kantor
dapat dilihat pada Tabel
Pegawai tersebut adalah
untuk
setiap
100
kendaraan SGO (90
kendaraan SO) untuk
bus Patas AC, Patas,
reguler dan bus sedang;
dan 20 kendaraan SGO
(18 kendaraan SO)
untuk mikrolet
Metode Departemen
Perhubungan
Metode DLLAJ
- Penyusutan bangunan
kantor
- Penyusutan bangunan
pool dan bengkel
- Penyusutan peralatan
kantor
- Penyusutan peralatan
pool dan bengkel
- Pemeliharaan kantor,
bengkel
dan
peralatannya
- Biaya
administrasi
kantor
- Biaya listrik, air dan
telepon
- Biaya perjalanan dinas
- Pajak
bumi
dan
bangunan
- Biaya ijin usaha
- Biaya ijin trayek
- Biaya lain-lain
- Penyusutan bangunan
kantor
- Penyusutan bangunan
pool dan bengkel
- Penyusutan peralatan
kantor
- Penyusutan peralatan
pool dan bengkel
- Pemeliharaan kantor,
bengkel
dan
peralatannya
- Biaya
administrasi
kantor
- Biaya listrik, air dan
telepon
- Biaya perjalanan dinas
- Pajak
bumi
dan
bangunan
- Biaya ijin usaha
- Biaya lain-lain
- Penyusutan bangunan
kantor
- Penyusutan bangunan
pool dan bengkel
- Penyusutan peralatan
kantor
- Penyusutan peralatan
pool dan bengkel
- Pemeliharaan kantor,
bengkel
dan
peralatannya
- Biaya
administrasi
kantor
- Biaya listrik, air dan
telepon
- Biaya
perjalanan
dinas
- Pajak
bumi
dan
bangunan
- Biaya ijin usaha
- Biaya lain-lain
Komponen
Biaya Operasi
Kendaraan
13 Baiya
Pengelolaan
Kantor
BP =
HK NR
MP
................................................................................2.3
Dimana:
BP
HK
NR
= Nilai residu.
MP
= Masa penyusutan.
Masa penyusutan kendaraan ditetapkan 7 tahun untuk semua jenis kendaraan dan nilai
residu bus adalah 20 % dari harga kendaraan dan taksi 0 % (apabila taksi diperoleh
tanpa bayar bea masuk).
b. Biaya Bunga Modal
Pembelian kendaraan biasanya dilakukan secara kredit dengan bunga modal 12 %
s/d 24% per tahun.
Bunga modal dihitung dengan rumus:
BBMo =
n 1 (HK x i)
.......................................................................2.4
2
MP
Dimana:
BBMo = Biaya bunga modal per tahun.
HK
MP
= Masa penyusutan.
c. Biaya Administrasi
PKB / th
KIR / th
IU / thn
JR / th
IT / th
Berdasarkan perhitungan biaya tetap diatas, maka dihitung total biaya tetap operasi
kendaraan per tahun yaitu:
BOK Tetap /th
Dimana:
2.1.2
BP / th
BBMo /th
Admin /th
Dimana:
BBBM/th = Biaya bahan bakar minyak per tahun.
BBBM/hr = Biaya bahan bakar minyak per hari.
Ho/th
c. Biaya Ban
Biaya pemakaian ban per tahun dihitung dengan rumus:
BB/th =
1
x JPB x JT x HB .................................................2.8
DT
Dimana:
BB/th
DT
JPA
HA
e. Biaya Service
Biaya Service terdir atas biaya service kecil dan biaya service besar, dihitung dengan
rumus:
BS = BB + OS ........................................................................................2.10
Dimana:
BS
= Biaya service.
BB
= Biaya bahan.
OS
= Ongkos service.
BCK/hr
JHO/th
Berdasarkan perhitungan biaya tidak tetap diatas, maka dihitung total biaya tidak
tetap operasi kendaraan per tahun yaitu:
BOKVariabel/th = BAK/th+BBBM/th+BB/th+BPA/th+BS/th+BCK/th..................... 2.12
Dimana:
2.1.3
BOKVariabel/th
BAK/th
BBBM/th
BB/th
BPA/th
BS/th
BCK/th
BOK Variabel / th
+ 15 %
+ 15 %
Dimana:
BOK Total
15 %.
2.1.4
BOK Total / th
RJT/hr
HO/th
......................................................... 2.16
Dimana:
BOK/Km
JT/th
Dimana:
JP/Km
JP/trip
JT/trip
Tarif payback
Adalah tarif tanpa memproleh keuntungan atau titik kembali modal.
Tarif ini dihitung dengan rumus:
Tarif PB (Rp/Pnp) = BOKT/Km .....................................................................2.18
Jpnp/Km
2.
Tarif + margin 15 %
Adalah tarif yang diperhitungkan agar pihak operator memproleh keuntungan sebesar 15
% dari biaya operasi kendaraan. Tarif ini dihitung dengan rumus:
Tarif (margin 15%) (Rp/Pnp) = BOKT+M15%/Km .................................................2.19
Jpnp/Km
penentuan nilai dan struktur tarif dipengaruhi oleh kepentingan operator dan
user. Kepentingan operator ini berdasarkan biaya operasional kendaraan
sementara kepentingan user berdasarkan kemauan membayar atau willingness
to pay (WTP). Keinginan membayar (Willingness to Pay) adalah kesediaan pengguna untuk
mengeluarkan imbalan atas jasa yang diprolehnya. Pendekatan yang digunakan dalam
analisis WTP didasarkan pada persepsi pengguna terhadap tarif dari jasa
pelayanan angkutan umum tersebut.
Dalam permasalahan transportasi keinginan membayar dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya adalah:
a.
b.
c.
d.
Penghasilan pengguna.
transportasi dan pendapatan yang diterimanya. Dengan kata lain Abillity to pay adalah
kemampuan masyarakat dalam membayar ongkos perjalanan yang dilakukannya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan membayar adalah:
a.
Besar penghasilan.
b.
Kebutuhan transportasi.
c.
d.
Intensitas perjalanan
e.
f.
Jenis kegiatan.
Dalam pelaksanaan untuk menentukan tarif sering terjadi benturan antara besarnya
keinginan dan kemampuan membayar masyarakat. Hal tersebut sebagian besar dipengaruhi
oleh latar belakang sosial ekonomi setiap masyarakat yang berbeda-beda.
Kondisi Keinginan Membayar (Willingness to Pay) dan Kemampuan Membayar
(Abillity to Pay) tersebut selanjutnya disajikan secara ilustratif seperti tampak pada gambar
dibawah ini:
pendapatan.
PP
Pt
= Prosentase anggaran untuk angkutan antar jemput sekolah dari total anggaran untuk
transportasi.
Tp
Rp. 150.000
60 %
ATP =
=
Rp.3.000
5 Km
Rp. 600 / Km
Berdasarkan nilai ATP dan nilai WTP dapat ditentukan tarif ATP dan WTP per
kilometer dari penumpang.
4.5 Analisis Kemampuan Membayar Responden
4.6 Analisis Kemauan Membayar Responden
4.7 Analisis Finansial
Analisis finansial dilakukan untuk meninjau kelayakan proyek dari sisi penanam
modal (investor) yaitu sejauh mana keuntungan yang diperoleh atas investasi yang akan
dilakukan.
Dalam penelitian ini kriteria investasi ditentukan berdasarkan nilai dari 3 (tiga) kriteria
yaitu Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Internal Rate of Return (IRR).
Analisis finansial pada penelitian ini menggunakan tingkat suku bunga pinjaman yang
berlaku adalah sebesar 12%. Dalam menentukan tingkat pertumbuhan biaya dihitung dengan
asumsi inflasi rata-rata Kota Denpasar adalah sebesar 1,14 % pada tahun 2008 (berdasarkan
data 1 (satu) tahun terakhir diperlihatkan pada grafik di bawah ini:
4.7.1
A. Komponen Biaya
Komponen biaya adalah semua pengeluaran yang merupakan biaya yang diperlukan
untuk membangun suatu proyek atau usaha. Komponen biaya ini terdiri atas :
1.
2.
Biaya
Penyusutan
(Depresiasi)
Biaya penyusutan kendaraan per tahun seperti yang telah dihitung sebelumnya adalah
sebesar Rp. 22.285.714, 29/th/unit kendaraan.
Biaya penyusutan untuk rute I menjadi Rp. 22.285.714, 29/th x 97 = Rp.
2.161.714.286/th dan untuk rute II menjadi Rp. 22.285.714, 29/th x 38 =
Rp.846.857.143/th.
b.
Jangka waktu
Bunga/tahun
: 12 %
Administrasi
Investasi awal
: Rp. 7.566.000.000.
Angsuran/bulan :
= 19.651.928.400
46,52
= Rp. 422.440.421,32/bln
= Rp. 5.069.285.056/th
2. Rute II
Jenis Kendaraaan : Isuzu ELF type 95 Ps tahun 2009
Harga Kendaraan : Rp.195.000.000/unit x 38 = Rp. 7.410.000.000
Asuransi
Jangka waktu
Bunga/tahun
: 12 %
Administrasi
Investasi awal
: Rp. 2.964.000.000
= 7.698.693.600
46,52
= Rp. 165.492.124/bln
= Rp. 1.985.905.486 /th
c.
d.
Biaya
Bahan
Bakar
Minyak
Berdasarkan hasil perhitungan biaya operasi kendaraan yang telah dilakukan didapat
biaya bahan bakar minyak Rp. 4.406.400/th x 97 = Rp. 427.420.800 untuk rute I dan
Rp. 2.332.800/th x 38 = Rp. 88.646.400 untuk rute II.
e.
Biaya ban
Biaya ban berdasarkan biaya operasi kendaraan adalah Rp.940.000/th x 97 = Rp.
91.180.000 untuk rute I dan Rp. 497.400/th x 38 = Rp.18.901.200 untuk rute II.
Komponen biaya langsung masing-masing rute selengkapnya diperlihatkan pada
Tabel 4.27
Rekapitulasi Biaya Langsung Rute I
Tabel 4.28
Rekapitulasi Biaya Langsung Rute II
3.
Rp. 450.000.
Dengan jumlah kendaraan 135 unit (rute I dan rute II), maka biaya listrik, air dan
telepon menjadi Rp. 450.000 x 12 adalah sebesar Rp. 5.400.000/th.
d. Biaya Administrasi Kantor
Berdasarkan hasil wawancara pada biro perjalanan (travel) di Kota Denpasar, rata-rata
biaya administrasi per bulan Rp. 250.000.
Dengan jumlah kendaraan 135 unit (rute I dan rute II), maka biaya administrasi kantor
menjadi Rp. 250.000 x 12 adalah sebesar
Rp. 3.000.000/th.
e. Gaji Pegawai
Berdasarkan hasil wawancara pada biro perjalanan (travel) di kota Denpasar, seorang
pegawai menangani 20 kendaraan dengan gaji masing-masing Rp. 950.000 per bulan.
Dengan jumlah kendaraan 135 unit (rute I dan rute II), maka dperlukan pegawai
sebanyak 7 orang, sehingga biaya pegawai menjadi Rp. 950.000 x 12 x 7 adalah
sebesar Rp. 79.800.000/th.
Rekapitulasi biaya tak langsung diperlihatkan di bawah ini :
Tabel. 4.29
Rekapitulasi Biaya Tak Langsung Rute I & II
No
Jumlah
(Rp/th)
162.000.000
140.000.000
5.400.000
3.000.000
79.800.000
390.200.000
Komponen Biaya
Berdasarkan rekapitulasi biaya langsung dan biaya tak langsung dapat ditentukan total
biaya (pengeluaran) per tahun pada masing-masing rute, seperti diperlihatkan pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4.30
Rekapitulasi Biaya pada Masing-masing Rute
Rute
Biaya Tak
Langsung
(Rp/th)
390.200.000 4.403.013.786
9.472.298.842 4.403.013.786
II
390.200.000
3.844.576.129 1.858.670.643
1.858.670.643
B. Komponen Pendapatan
Komponen pendapatan pada studi ini adalah dari tarif yang ditentukan berdasarkan
biaya operasi kendaraan (BOK), kemampuan membayar (Ability to Pay), kemauan membayar
(Willingnes to Pay), tarif resmi dari pemerintah serta tarif riil yang berlaku seperti yang
diperlihatkan pada tabel 4.25, gambar 4.7 dan gambar 4.8.
Berdasarkan tarif pada tabel dan gambar tersebut dimana direncanakan tarif yang
berlaku adalah tarif BOK + Margin 15% sebesar Rp.797,47/Km-Pnp (Rp.5.981/Pnp) untuk
rute I dan Rp. 1.645,08/Km-Pnp (Rp.10.693/Pnp) untuk rute II , maka dapat ditentukan
pendapatan per tahun pada masing-masing rute sepert yang diperlihatkan pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4.31
Pendapatan Pada Masing-masing Rute
Jumlah Hari
Operasi (hr
/th)
1
2
3
1
I
288
2
II
288
Sumber: Hasil Analisis, 2010
No
Rute
Kapasitas
Kendaraan (Orang)
4
16
16
Tarif
Rp/Pnp
5
5.981
10.693
Jumlah
Kendaraan
6
97
38
Pendapatan
(Rp/th)
7=3x4x5x6
2.673.363.456
1.872.387.072
Jika
Tabel 4.32
Nilai Aliran Kas Bersih (Net Cash Flow) Rute I
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dibuat diagram aliran kas (Cash Flow
Diagram), seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini:
Ga
mbar 4.10 Diagram Aliran Kas pada Rute I
Tabel 4.33
Nilai Aliran Kas Bersih (Net Cash Flow) pada Rute II
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dibuat diagram aliran kas (Cash Flow Diagram)
pada rute II, seperti diperlihatkan pada tabel di bawah ini:
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dibuat diagram aliran kas (Cash Flow
Diagram), seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini:
Ga
mbar 4.12 Diagram Aliran Kas pada Rute I
Tabel 4.35
Nilai Aliran Kas Bersih (Net Cash Flow) pada Rute II
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dibuat diagram aliran kas (Cash Flow Diagram)
pada rute II, seperti diperlihatkan pada tabel di bawah ini:
Berdasarkan perhitungan nilai present value (PV) pada tabel di atas, dengan nilai NPV = Rp.23.283.424.342 < 0, dan nilai B/C = 0,394 <1, maka berdasarkan tarif BOK + Margin 15%
pada rute I adalah tidak layak secara finansial untuk dioperasikan.
b. Rute II
Tabel 4.37
Perhitungan Nilai Present Value dengan i = 12 %
Berdasarkan perhitungan nilai present value (PV) pada tabel di atas, dengan nilai NPV = Rp.
-5.136.939.839 < 0, dan nilai B/C = 0,674 < 1, maka berdasarkan tarif BOK + Margin 15%
pada rute II adalah tidak layak secara finansial untuk dioperasikan.
Berdasarkan perhitungan nilai present value (PV) pada tabel di atas, dengan nilai NPV = Rp.21.263.163.324< 0, dan nilai B/C = 0,416 <1, maka berdasarkan tarif BOK + Margin 15%
pada rute I jika dikelola oleh Keperasi juga tidak layak secara finansial untuk dioperasikan.
b. Rute II
Tabel 4.39
Perhitungan Nilai Present Value dengan i = 12 %
Berdasarkan perhitungan nilai present value (PV) pada tabel di atas, dengan nilai NPV = Rp.
-3.116.678.821< 0, dan nilai B/C = 0,773 < 1, maka berdasarkan tarif BOK + Margin 15%
pada rute II jika dikelola oleh koperasi juga tidak layak secara finansial untuk dioperasikan.
G. Menentukan Nilai Tingkat Pengembalian Internal / Internal Rate of Return (IRR),
jika dikelola Perorangan
Tingkat pengembalian Internal yang menjadikan NPV sama dengan nol dicari dengan
coba-coba (trial and error).
a. Rute I
Dicoba dengan tingkat suku bunga 12%
Tabel 4.40
Perhitungan Present Value dengan i = 12%
Selanjutnya nilai IRR dicari dengan metode interpolasi dengan pers 2.30 :
NPV
(
i
i
)
IRR = i1 +
2
1
NPV NPV
70.747.380
x 5
= 27 +
70.747.38 (6.779.908.263)
= 27 +
70.747.380
x 5
6.850.655.643
= 27 + 0,051635
= 27,052 % > 12%
Berdasarkan nilai IRR yang diperoleh sebesar 27,052 % lebih besar dari tingkat suku bunga
yang berlaku sebesar 12% maka dengan tarif BOK+Margin 15% pada rute I layak secara
finansial untuk dioperasikan jika dikelola oleh perorangan.
b. Rute II
Dicoba dengan tingkat suku bunga 12%
Tabel 4.45
Perhitungan Present Value dengan i = 12%
Selanjutnya nilai IRR dicari dengan metode interpolasi dengan pers 2.30 :
NPV
(
i
i
)
IRR = i1 +
2
1
NPV NPV
1.019.514.139
x 5
= 27 +
1.019.514.139 ( 5.036.541.504)
= 27 +
1.019.514.139
x 5
6.056.055.643
= 27 + 0,842
= 27,842 % > 12%
Berdasarkan nilai IRR yang diperoleh sebesar 27,842 % lebih besar dari tingkat suku bunga
yang berlaku sebesar 12% maka dengan tarif BOK+Margin 15% pada rute II layak secara
finansial untuk dioperasikan jika dikelola oleh perorangan.
Tabel 4.50
Perhitungan Present Value dengan i = 12%
Selanjutnya nilai IRR dicari dengan metode interpolasi dengan pers 2.30 :
NPV
(i2 i1 )
IRR = i1 +
NPV NPV
151.939.490
x 5
= 27 +
151.939.490 ( 6.389.708.263)
= 27 +
151.939.490
x 5
6.541.647.753
= 27 + 0,116
Selanjutnya nilai IRR dicari dengan metode interpolasi dengan pers 2.30 :
NPV
(i2 i1 )
IRR = i1 +
NPV NPV
350.885.034
x 5
= 27 +
350.885.034 ( 5.036.541.504)
= 27 +
350.885.034
5.387.426.538
x 5
= 27 + 0,326
= 27, 326 % > 12%
Berdasarkan nilai IRR yang diperoleh sebesar 27,326 % lebih besar dari tingkat suku bunga
yang berlaku sebesar 12% maka dengan tarif BOK+Margin 15% pada rute II layak secara
finansial untuk dioperasikan jika dikelola oleh koperasi.
KUISIONER
I.
II.
Pertanyaan Kuisioner
1. Pendapatan keluarga: ........................ / bulan
a. < Rp. 1.500.000
b. Rp. 1.500.000 - Rp. 2.000.000
c. Rp. 2.000.000 - Rp. 2.500.000
d. Rp. 2.500.000 - Rp. 3.000.000
e. > Rp. 3.000.000
2. Putra putri anda berangkat menuju sekolah saat ini :
a. Diantar
b. Sendiri
3. Kendaraan yang digunakan untuk mengantar jemput putra putri anda menuju
sekolah saat ini :
a. Kendaraan umum
b. Sepeda motor
c. Mobil
untuk
Denpasar:
................/bulan:
a. < Rp. 110.000
b. Rp. 110.000 - Rp. 150.000
c. Rp. 150.000 - Rp. 200.000
d. Rp. 200.000 - Rp. 250.000
e. > Rp. 250.000
6. Jarak perjalanan dari rumah ke sekolah:......................................Km
7. Jika pada sekolah putra-putri anda diselenggarakan angkutan antar jemput dengan
karakteristik kendaraan seperti dibawah ini, apakah anda berminat beralih dari
kendaraan yang digunakan saat ini?
a. Ya
b. Tidak
Karakteristik kendaraan:
a. Merk/Tipe Kendaraan: Isuzu ELF 95 PS Tahun 2009.
b. Kapasitas Kendaraan: 16 Orang.
8. Jika anda berminat beralih menggunakan angkutan antar jemput sekolah, tarif
yang ideal menurut anda: Rp....................
a. < Rp. 2.000
b. Rp. 2.000 Rp. 3.000
c. Rp. 3.000 Rp. 4.000
d. Rp. 4.000 Rp. 5.000
e. > Rp. 5.000
9.
1.
:
:
:
:
:
:
:
Km
rit/hari
hari
3.
4.
5.
6.
:
:
:
:
/hari
/hari
/hari
: Rp.
:
/6 bln
:
:
:
:
/tahun
/tahun
:
:
/hari
/liter/hari
liter, setiap
liter, setiap
:
liter, setiap
km
km
liter, setiap
km
:
:
buah
km
/tahun
/tahun
/tahun
/thn
km
Accu
:
Platina/kondensor
Busi
:
Klahar depan :
Klahar belakang
Filter oli
:
Kanvas rem :
Plat kopling :
Saringan udara
Boss steer
:
Bolt joint
:
Timing belt :
f. Perawatan
Overhoul
:
buah/thn
:
buah, setiap
buah, setiap
:
buah, setiap
buah, setiap
buah, setiap
:
buah, setiap
buah, setiap
buah, setiap
buah, setiap
km
km
buah, setiap
km
km
km
buah, setiap
km
km
km
kali
: Rp.
2. Pelumas
No
Jenis Pelumas
1.
Oli Mesin
2.
Oli Gardan
3.
Oli Transmisi
4.
Solar
5.
Gemuk
6.
Oli Rem
km
km
km