Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KECERDASAN BUATAN

SEARCHING
TUGAS
PRESENTASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kecerdasan Buatan
Dosen : Amras Mauludin, S.Kom.,M.T.

Disusun Oleh :
Gigih Rezki Rochminadi
Heru Novianto
Wahyu
Aghan

(361263006)
(361263013)
(
)
(
)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


STMIK-IM BANDUNG
2014

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam ilmu komputer, sebuah algoritma pencarian dijelaskan secara luas adalah sebuah
algoritma yang menerima masukan berupa sebuah masalah dan menghasilkan sebuah solusi
untuk masalah tersebut, yang biasanya didapat dari evaluasi beberapa kemungkinan solusi.
Sebagian besar algoritma yang dipelajari oleh ilmuwan komputer adalah algoritma pencarian.
Himpunan semua kemungkinan solusi dari sebuah masalah disebut ruang pencarian.
Algortima pencarian brute-force atau pencarian naif/uninformed menggunakan metode yang
sederhana dan sangat intuitif pada ruang pencarian, sedangkan algoritma pencarian informed
menggunakan heuristik untuk menerapkan pengetahuan tentang struktur dari ruang pencarian
untuk berusaha mengurangi banyaknya waktu yang dipakai dalam pencarian. Adapun dalam
metode pencarian blind atau buta digunakan karena memang tidak ada informasi awal yang
digunakan dalam proses pencarian. Algoritma Pencarian ini menggunakan Metode BFS, DFS,
dll.

1.2 Batasan Masalah


Makalah ini membahas tentang Algoritma Pencarian hanya pada Metode Pemecahan
Masalah yaitu Breadth-first Search (BFS), Depth-first Search (DFS)

1.3 Tujuan
Tujuan dari Pembuatan Makalah ini, antara lain agar :
1. Mahasiswa mampu memahami apa itu DFS, BFS
2. Mahasiswa mampu membedakan DFS, BFS

PEMBAHASAN

Teknik-Teknik Search

Hal hal yang muncul dalam teknik Search :


o Arah search
o Topologi Search
o Penggunaan fungsi heuristic untuk memandu proses search

Arah Search
o Maju bermula dari Start State
o Mundur diawali dari keadaan Goal State

Topologi Search
o Ada 2 macam penggambaran problem, yaitu bentuk
Pohon (Tree)
Graph

Ruang Masalah
Keadaan Awal (Initial State)

Tujuan (Goal State)

Struktur Tree
Struktur pohon (tree) digunakan untuk menggambarkan keadaan secara hirarkis.
Pohon terdiri dari beberapa node. Node akar menunjukan keadaan awal yang biasanya sebuah
topik atau objek. Node akar memiliki percabangan. Masalah pencarian maju, node cabang

disebut node successor. Pencarian mundur, node cabang disebut node predecessor. Node
tanpa cabang atau node daun adalah akhir pencarian, dapat berupa tujuan yang diharapkan
atau cabang buntu.

Gambar 1 contoh graph

Gambar 2 Struktur Tree untuk Graph

Breadth-First Search (BFS)

Breadth-first search adalah algoritma yang melakukan pencarian secara melebar yang
mengunjungi simpul secara preorder yaitu mengunjungi suatu simpul kemudian mengunjungi
semua simpul yang bertetangga dengan simpul tersebut terlebih dahulu. Selanjutnya, simpul
yang belum dikunjungi dan bertetangga dengan simpulsimpul yang tadi dikunjungi , demikian

seterusnya. Jika graf berbentuk pohon berakar, maka semua simpul pada Node n dikunjungi
lebih dahulu sebelum simpul-simpul pada Node n+1.

Gambar 3 Penelusuran metoda Breadth-First Search


o

Algoritma
1. Buat sebuah antrian, inisialisasi node pertama dengan Root dari tree
2. Bila node pertama, jika GOAL, digantikan dengan anak-anaknya dan
diletakkan di belakang PER LEVEL
3. Bila node pertama = GOAL, selesai

Lintasan yang didapat : S B C E Z


o

Keuntungan
1. Tidak akan menemui jalan buntu
2. Jika ada satu solusi, maka Breadth First Search akan menemukannya. Dan jika
ada lebih dari satu solusi, maka solusi minimum akan ditemukan.

Kelemahan

1. Membutuhkan memori yang cukup banyak, karena menyimpan semua node


dalam satu pohon
2. Kemungkinan ditemukan optimal local

2.1. Depth-First search (DFS)


Depth-first search (DFS) adalah proses searching sistematis buta yang melakukan
ekpansi sebuah path (jalur) menuju penyelesaian masalah sebelum melakukan ekplorasi
terhadap path yang lain. Proses searching mengikuti sebuah path tunggal sampai menemukan
goal atau dead end. Apabila proses searching menemukan dead-end, DFS akan melakukan
penelusuran balik ke node terakhir untuk melihat apakah node tersebut memiliki path cabang
yang belum dieksplorasi. Apabila cabang ditemukan, DFS akan melakukan cabang tersebut.
Apabila sudah tidak ada lagi cabang yang dapat dieksplorasi, DFS akan kembali ke node
parent dan melakukan proses searching terhadap cabang yang belum dieksplorasi dari node
parent sampai menemukan penyelesaian masalah

Gambar 4 Depth First search Tree


Pencarian dilakukan pada satu node dalam setiap level dari yang paling kiri. Jika pada
level yang paling dalam, solusi belum ditemukan, maka pencarian dilanjutkan pada node
sebelah kanan. Node yang kiri dapat dihapus dari memori. Jika pada level yang paling dalam
tidak ditemukan solusi, maka pencarian dilanjutkan pada level sebelumnya. Demikian
seterusnya sampai ditemukan solusi. Jika solusi ditemukan maka tidak diperlukan proses
backtracking (penelusuran balik untuk mendapatkan jalur yang dinginkan).

Lintasan yang didapat : S A B C E Z


Kelebihan dan Kelemahan DFS
Kelebihan DFS adalah:
Pemakaian memori hanya sedikit, berbeda jauh dengan BFS yang harus
menyimpan semua node yang pernah dibangkitkan.

Jika solusi yang dicari berada pada level yang dalam dan paling kiri, maka DFS
akan menemukannya secara cepat.

Kelemahan DFS adalah:


Jika pohon yang dibangkitkan mempunyai level yang dalam (tak terhingga), maka
tidak ada jaminan untuk menemukan solusi (Tidak Complete).
Jika terdapat lebih dari satu solusi yang sama tetapi berada pada level yang berbeda,
maka pada DFS tidak ada jaminan untuk menemukan solusi yang paling baik
(Tidak Optimal).

PENUTUP

Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1. Breadth-first search (BFS) melakukan proses searching pada semua node yang
berada pada level atau hirarki yang sama terlebih dahulu sebelum melanjutkan
proses searching pada node di level berikutnya.
2. Depth-first search (DFS) adalah proses searching sistematis buta yang melakukan
ekpansi sebuah path (jalur) menuju penyelesaian masalah sebelum melakukan
ekplorasi terhadap path yang lain.

Source :
dir.unikom.ac.id/s1-final-project/...dan.../6-12.unik-2.pdf
http://kuliahonline.unikom.ac.id/?kuliah/&kID=MjE1Mg%3D%3D

Anda mungkin juga menyukai