TEORI DASAR
Konsep redoks pada awalnya digunakan untuk menjelaskan suatu reaksi
dimana sutau zat mengikat oksigen (oksidasi) atau melepas oksigen
(reduksi).kemudian berkembang menjadi pengertian yang lebih luas bahwa :
Oksidasi adalah:
1. jika suatu zat memberikan atau melepaskan elektron
2. jika suatu unsur mengalami petambahan bilangan oksidasi
Reduksi adalah:
1. jika suatu zat menerima atau menangkap elektron
2. jika suatu unsur mengalami pengurangan bilangan oksidasi
Sel Galvani atau sel Volta adalah suatu sel elektrokimia yang terdiri atas dua
buah elektroda yang dapat menghasilkan energi listrik akibat terjadinya reaksi redoks
secara spontan pada kedua elektroda tersebut.Sehingga dihasilkan beda potensial
E sel = E° reduksi – E° oksidasi
DATA PENGAMATAN
No Percobaan Data Pengamatan
I. Reaksi Redoks Zn yang dimasukkan dalam larutan
1. Potensial reduksi Cu dan CuSO4 hancur (bereaksi),
Zn Cu yang dimasukkan dalam larutan
ZnSO4 tidak bereaksi (tetap utuh)
2. Perbandingan Tidak ada yang bisa teramati secara
kereaktifan Pb,Zn dan Na makroskopik
terhadap Fe
3 .Reaksi Disproporsionasi Terdapat gelembung-gelembung gas
yang keluar dari larutan H2O2
4 .Reaksi antara Berwarna ungu gelap kecoklatan
H2SO4,H2O2,KI dan
indikator Kanji
5. Reaksi antara Berwarna ungu gelap kecoklatan (sama
dengan reaksi nomor 4)
FeCl3,H2SO4,KI dengan
indikator kanji
II. Titrasi redoks
Percobaan 1 : Volume KMnO4 yang
KMnO4 – H2C2O4 digunakan = (43-18) ml = 25 ml
PERHITUNGAN
I. Reaksi Redoks
1. Potensial reduksi Cu dan Zn
Zn + CuSO4 → ZnSO4 + Cu
1mmol 1mmol 1mmol 1 mmol
terjadi reaksi dengan produk ZnSO4 dan Cu masing-masing 1 mmol
Cu + ZnSO4 ≠
(tidak terjadi reaksi)
Reaksi (oksidasi) :
Penyetaraan reaksi
M1.V1.e1 = M2.V2.e2
M1. 24,75. 5 = 0,054.25.2
M1 = 0,0218
Maka [KMnO4] = 0,0218 M
PEMBAHASAN
1. Reaksi Redoks
CuSO4 + Zn bereaksi dangan ditandai adanya Korosi pada Zn,ZnSO4 + Cu tidak
bereaksi,karena tidak terjadi perubahan apapun.Pada awal semua bening, Na lebih
lambat jatuh dari pada Pb lebih lambat dari Zn tapi dari ketiga reaksi ini semuanya
menandai kalau tidak terjadi reaksi.Menghasilkan buih ini menandakan terjadinya
reaksi kimia.Titrasi Redoks KMnO4 – H2C2O4.Pada titrasi redoks ini diperlukan
KMnO4 sebanyak 25,4 mL hingga warna larutan berubah dan itu juga menandakan
bahwa titik akhir titrasi berada sekitar 25,4 sedangkan titik ekivalen dibawah 25,4 mL.
Dari perhitungan didapatkan [KMnO4] = 0,0218 M.
2. Sel Volta
Pada percobaan ini dilakukan pengukuran terhadap besarnya potensial standard suatu
zat kimia diantaranya Zn,Al,Sn,Pb,Cu yang diukur satu persatu yang direaksikan
dengan kalomel standard yang memiliki Eo = 0,242 karena diukur pada suhu ruang 25
o
C.Penentuan potensial elektroda logam
Dari data yang diperolah saat menentukan Eo standard logam dan juga percobaan yang
dilakukan Eo yang didapatkan dari percobaan memenuhi rumus :
Hasil yang diperoleh sudah mendekati nilai sebenarnya kecuali pada Al dan Sn, bisa
saja terkontaminasi zat lain karena pernah juga salah memasukkan elektroda.Begitu
juga dengan sel elektrokimia.
3. Elektrolisis larutan KI
Pada anoda terjadi oksidasi I- menjadi I2 yang berwarna kuning kecoklatan yang jelas
terlihat membagi dua bagian dari tabung tersebut dan pada katoda terjadi proses
reduksi H2O dan menghasilkan gas H2 yang terliat pada saat percobaan di batang
katoda terdapat gelembung udara. Dan juga setelah ditetesi PP warnanya berubah
menjadi ungu menandakan pada katoda dihasilkan OH-.
dan
Dan yang berupa agar-agar adalah Cl2 yang berwarna pink, sedangkan Fe(OH)3
Memberikan warna coklat seperti betadine.
KESIMPULAN
1. Reaksi redoks adalah reaksi yang mengalami perubahan oksidasi
2. Potensial reduksi standar logam dalam percobaan
Cu 0,32
Pb -0,15
Al -0.349
Zn -0,778
Sn -0,3
LAMPIRAN
Data potensial reduksi standar beberapa logam
logam Potensial
reduksi(volt)
Li -3,045
K -2,925
Ba -2,906
Sr -2,888
Ca -2,866
Na -2,714
Mg -2,363
Al -1,662
Mn -1,185
Zn -0,763
logam Potensial
reduksi(volt)
Cr -0,744
Fe -0,440
Ni -0,250
Sn -0,136
Pb -0,126
H2 0
Cu 0,337
Ag 0,799
Pt 1,2
Au 1,498