Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM III KIMIA DASAR

“REAKSI REDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA”

Hari/tanggal : Rabu / 2 April 2008

Nama: Wahyu Eko Widodo


NIM : 16207102
Shift : P-34
Kelompok : L
Asisten : Saiful

LABORATORIUM KIMIA DASAR


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2008
TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami konsep reaksi redoks
2. Dapat memahami dan membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit
3. Dapat menentukan potensial reduksi standar suatu logam
4. Dapat menentukan potensial sel elektrokimia
5. Memahami konsep elektrolisis
6. Dapat menentukan konsentrasi suatu zat melalui titrasi redoks

TEORI DASAR
Konsep redoks pada awalnya digunakan untuk menjelaskan suatu reaksi
dimana sutau zat mengikat oksigen (oksidasi) atau melepas oksigen
(reduksi).kemudian berkembang menjadi pengertian yang lebih luas bahwa :
 Oksidasi adalah:
1. jika suatu zat memberikan atau melepaskan elektron
2. jika suatu unsur mengalami petambahan bilangan oksidasi
 Reduksi adalah:
1. jika suatu zat menerima atau menangkap elektron
2. jika suatu unsur mengalami pengurangan bilangan oksidasi
Sel Galvani atau sel Volta adalah suatu sel elektrokimia yang terdiri atas dua
buah elektroda yang dapat menghasilkan energi listrik akibat terjadinya reaksi redoks
secara spontan pada kedua elektroda tersebut.Sehingga dihasilkan beda potensial
E sel = E° reduksi – E° oksidasi

Gambar sel Galvani


Secara umum apabila reaksi dalam sel volta adalah :
E = E°-RT ln aCc.aDd
nF aAa.aBb
Elektrolisis adalah peristiwa berlangsungnya reaksi kimia oleh arus listrik.
Menurut Faraday : M=QA
NF
M : jumlah zat (mol)
Q : jumlah listrik (coulumb)
A : Massa atom (gram/mol)
n : Perubahan jumlah elektron
F : Tetapan Faraday ( 1 F = 96500 C/mol e)

DATA PENGAMATAN
No Percobaan Data Pengamatan
I. Reaksi Redoks  Zn yang dimasukkan dalam larutan
1. Potensial reduksi Cu dan CuSO4 hancur (bereaksi),
Zn  Cu yang dimasukkan dalam larutan
ZnSO4 tidak bereaksi (tetap utuh)
2. Perbandingan  Tidak ada yang bisa teramati secara
kereaktifan Pb,Zn dan Na makroskopik
terhadap Fe
3 .Reaksi Disproporsionasi  Terdapat gelembung-gelembung gas
yang keluar dari larutan H2O2
4 .Reaksi antara  Berwarna ungu gelap kecoklatan
H2SO4,H2O2,KI dan
indikator Kanji
5. Reaksi antara  Berwarna ungu gelap kecoklatan (sama
dengan reaksi nomor 4)
FeCl3,H2SO4,KI dengan
indikator kanji
II. Titrasi redoks
 Percobaan 1 : Volume KMnO4 yang
KMnO4 – H2C2O4 digunakan = (43-18) ml = 25 ml

 Percobaan 2 : Volume KMnO4 yang


digunakan = (44,5-20) = 24,5 ml
III. Sel Volta
a.Penentuan potensial sel logam Potensial K/A
( uji dengan kalomel) Cu 0,262 K
Pb 0,392 A
Al 0,591 A
Zn 1,020 A
Sn 0,524 A
b.Penentuan potensial sel
elektrokimia
K (+) A (-) E sel K (+) A (-) E sel
Cu Zn 1,092 Pb Zn 0,635
Cu Al 0,714 Pb Sn 0,119
Cu Pb 0,454 Sn Al 0,130
Cu Sn 0,592 Sn Zn 0,542
Pb Al 0,251 Al Zn 0,390
IV Elektrolisis larutan KI
1.Anoda : kuning kecoklatan
Pereaksi Perubahan warna
Kloroform Kuning (tetap)
Kanji Ungu gelap

2. Katoda : terdapat gelembung gas


pereaksi Perubahan warna
Pb pink
kloroform Memisah: bawah pink,
atas kuning bening
FeCl3 Coklat

PERHITUNGAN
I. Reaksi Redoks
1. Potensial reduksi Cu dan Zn
 Zn + CuSO4 → ZnSO4 + Cu
1mmol 1mmol 1mmol 1 mmol
terjadi reaksi dengan produk ZnSO4 dan Cu masing-masing 1 mmol
 Cu + ZnSO4 ≠
(tidak terjadi reaksi)

2. Perbandingan kereaktifan Pb,Zn dan Na terhadap Fe


Tidak teramati secara makroskopik
3 .Reaksi Disproporsionasi
H2O2 → O2 (g)+ H2(g)
4 .Reaksi antara H2SO4,H2O2,KI dan indikator Kanji
Inti reaksi adalah oksidasi I-
2 I- → I2 + kanji = warna ungu
5. Reaksi antara FeCl3,H2SO4,KI dengan indikator kanji
Inti reaksi adalah oksidasi I-
2 I- → I2 + kanji = warna ungu
II. Titrasi redoks
KMnO4 – H2C2O4
 Reaksi (reduksi) :

 Reaksi (oksidasi) :

Penyetaraan reaksi

M1.V1.e1 = M2.V2.e2
M1. 24,75. 5 = 0,054.25.2
M1 = 0,0218
Maka [KMnO4] = 0,0218 M

III. Sel Volta


a.Penentuan potensial sel
( uji dengan kalomel )
E = 0,242 – 0,008 (T-25) 27
T = 25o
Maka E kalomel = 0,242 ; E sel = E logam – E kalomel
logam Potensial E logam
Cu 0,562 0,32
Pb 0,392 -0,15
Al Al 2+ -0.349
Zn 1,020 -0,778
Sn 0,524 -0,3
b.Penentuan potensial sel elektrokimia
K (+) A (-) E sel K (+) A (-) E sel
Cu Zn 1,092 Pb Zn 0,635
Cu Al 0,714 Pb Sn 0,119
Cu Pb 0,454 Sn Al 0,130
Cu Sn 0,592 Sn Zn 0,542
Pb Al 0,251 Al Zn 0,390
Cu + Zn → Zn + Cu 2+
2+
E sel = 1,092
Al + Cu 2+ → Cu + Al 2+ E sel = -0,714 ( dibalik) -
Al + Zn 2+ → Zn + Al 2+ E sel = 0,378 Volt
Ternyata E sel yang diperoleh dari percobaan mendekati E sel perhitungan ini
Dari uji kalomel diketahui E Cu adalah 0,32 Maka
E Zn = 0,32 – 1,092 = - 0,772 Volt
E Al = 0,32 – 0,714 = - 0,394 Volt
E Pb = 0,32 – 0,454 = - 0,134 Volt
E Sn = 0,32 – 0,592 = - 0,272 Volt
IV. Elektrolisis larutan KI
Anoda :

Katoda : 2 H20 + 2e → H2 + 2OH-

PEMBAHASAN
1. Reaksi Redoks
CuSO4 + Zn bereaksi dangan ditandai adanya Korosi pada Zn,ZnSO4 + Cu tidak
bereaksi,karena tidak terjadi perubahan apapun.Pada awal semua bening, Na lebih
lambat jatuh dari pada Pb lebih lambat dari Zn tapi dari ketiga reaksi ini semuanya
menandai kalau tidak terjadi reaksi.Menghasilkan buih ini menandakan terjadinya
reaksi kimia.Titrasi Redoks KMnO4 – H2C2O4.Pada titrasi redoks ini diperlukan
KMnO4 sebanyak 25,4 mL hingga warna larutan berubah dan itu juga menandakan
bahwa titik akhir titrasi berada sekitar 25,4 sedangkan titik ekivalen dibawah 25,4 mL.
Dari perhitungan didapatkan [KMnO4] = 0,0218 M.
2. Sel Volta
Pada percobaan ini dilakukan pengukuran terhadap besarnya potensial standard suatu
zat kimia diantaranya Zn,Al,Sn,Pb,Cu yang diukur satu persatu yang direaksikan
dengan kalomel standard yang memiliki Eo = 0,242 karena diukur pada suhu ruang 25
o
C.Penentuan potensial elektroda logam
Dari data yang diperolah saat menentukan Eo standard logam dan juga percobaan yang
dilakukan Eo yang didapatkan dari percobaan memenuhi rumus :
Hasil yang diperoleh sudah mendekati nilai sebenarnya kecuali pada Al dan Sn, bisa
saja terkontaminasi zat lain karena pernah juga salah memasukkan elektroda.Begitu
juga dengan sel elektrokimia.
3. Elektrolisis larutan KI
Pada anoda terjadi oksidasi I- menjadi I2 yang berwarna kuning kecoklatan yang jelas
terlihat membagi dua bagian dari tabung tersebut dan pada katoda terjadi proses
reduksi H2O dan menghasilkan gas H2 yang terliat pada saat percobaan di batang
katoda terdapat gelembung udara. Dan juga setelah ditetesi PP warnanya berubah
menjadi ungu menandakan pada katoda dihasilkan OH-.
dan

Dan yang berupa agar-agar adalah Cl2 yang berwarna pink, sedangkan Fe(OH)3
Memberikan warna coklat seperti betadine.
KESIMPULAN
1. Reaksi redoks adalah reaksi yang mengalami perubahan oksidasi
2. Potensial reduksi standar logam dalam percobaan
Cu 0,32
Pb -0,15
Al -0.349
Zn -0,778
Sn -0,3

3. Potensial sel elektrokimia


K (+) A (-) E sel K (+) A (-) E sel
Cu Zn 1,092 Pb Zn 0,635
Cu Al 0,714 Pb Sn 0,119
Cu Pb 0,454 Sn Al 0,130
Cu Sn 0,592 Sn Zn 0,542
Pb Al 0,251 Al Zn 0,390

4. Elektrolisis adalah peristiwa berlangsungnya reaksi kimia oleh arus listrik


yang terjadi di anoda dan katoda, dimana hasilnya adalah sesuai dengan
pereksinya,
Dalam percobaan ini :
Anoda :

Katoda : 2 H20 + 2e → H2 + 2OH-


5. Konsentrasi KMnO4 yang digunakan dalam percobaan ini adalah 0,0218 M
DAFTAR PUSTAKA
 Achmad,Hiskia.2001.elektrokimia dan kinetika kimia.Bandung: PT. Citra
Aditya Bhakti.
 Skoog, Douglas A. Analytical Chemistry (7th Edition). 1991. USA:Saunders
College Publishing
 www.chem-is-try.org
 Microsoft student Encarta

LAMPIRAN
 Data potensial reduksi standar beberapa logam
logam Potensial
reduksi(volt)
Li -3,045
K -2,925
Ba -2,906
Sr -2,888
Ca -2,866
Na -2,714
Mg -2,363
Al -1,662
Mn -1,185
Zn -0,763
logam Potensial
reduksi(volt)
Cr -0,744
Fe -0,440
Ni -0,250
Sn -0,136
Pb -0,126
H2 0
Cu 0,337
Ag 0,799
Pt 1,2
Au 1,498

Anda mungkin juga menyukai