Anda di halaman 1dari 8

UPAYA GURU

DALAM MENANGGULANGI PERGAULAN BEBAS


MELALUI

PENINGKATAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PAI


DI SMK PASUNDAN 2 BANDUNG
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Islam pada Jurusan Tarbiyah Program Studi PAI
Oleh : Cucu Nurhayati
Nimko

: 010.011.0031

PROGRAM STUDI PAI


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SILIWANGI
BANDUNG
2015

KATA PENGANTAR
Seraya memanjatkan puji serta syukur kepada Allah SWT, berkat pertolongan-Nya lah
Penulis bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat serta salam disampaikan kepada Nabi
Besar Muhammad Saw.
Makalah ini dibuat penulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kapita Selekta
Pendidikan Islam, yang mudah-mudahan ada guna dan manfaatnya, khususnya untuk penulis
umumnya bagi rekan-rekan sesama mahasiswa.
Tidak lupa Penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu Dr. Popon Sumarni,
S.Ag.M.Pd, selaku dosen mata kuliah Kapita Selekta Pendidikan Islam, yang telah memberikan
bimbingan dan arahannya dalam penyusunan makalah ini. Akhirnya dengan segala kerendahan
hati Penulis sadar masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan makalah ini. Untuk
itu masukan dan saran untuk Penulis akan diterima dengan tangan terbuka demi perbaikan
dimasa datang.

Cimahi, januari 2014

Penulis

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN


Faktor yang paling mempengaruhi terhadap perkembangan individu, pada prinsipnya dapat
disimpulkan bahwa terdapat dua faktor dominan yang perlu di bicarakan yaitu; (1) faktor
hereditas yang bersifat alamiah (nature) dan merupakan sesuatu yang diwariskan(endowment)
dari orang tua serta (2) faktor lingkungan (environment atau nuture) sebagai kondisi yang
memungkinkan berlangsungnya proses-proses perkembangan.
A.

Hereditas
Hereditas dapat diartikan sebagai pewarisan atau memindahkan karakteristik biologis
individu dari pihak kedua orang tua ke anak tatau karakteristik biologis individu yang di bawa
sejak lahir yang tidak diturunkan oleh kedua pihak orang tua. Faktor hereditas itu meliputi:

1.

Keturunan

Kita dapat mengatakan bahwa sifat-sifat atau ciri-ciri pada seorang anak adalah keturunan,
meskipun kita melihat suatu sifat atau ciri-ciri yang sama antar orang tua dan anaknya, kita
belum dapat mengambil kesimpulan bahwa sifat-sifat atau ciri-ciri pada anak itu merupakan
keturunan. Contoh, bapak malas dan anaknya juga mala, ini belum berarti bahwa kemalasan anak
itu adalah keturunan. Sifat-sifat kejiwaan lebih sulit ditentukan, apakah diperoleh dari keturunan
atau bukan, hal ini dikarenakan sifat-sifat kejiwaan lebih mudah berubah atau terpengaruh oleh
keadaa-keadaan lingkungan selama perkembangannya.
Banyak para ahli yang berusaha menyelidiki sifat-sifat kejiwaan manusia yang berkenaan
dengan keturunan, tetapi sampai penyelidikan itu masih belum mendapatkan hasil yang
memuaskan. Hal ini dikarenakan faktor-faktor sebagai berikut:

Pada manusia tidak dapat dilakukan persilangan (kruising) menurut rencana tertentu seperti
persilangan antara dua ras yang sangat berlainan asalnya.

Masa perkembangan manusia begitu lama, sehingga mengakibat sifat-sifat yang ada terjadi
karena keturunan dapat tersembunyi dengan lamanya, sebelum sifat-sifat itu muncul pada
individu.

Adanya jumlah anak manusia yang relatif.


2.

Pembawaan
Pembawaan ialah seluruh kemungkinan-kemungkinan atau kesanggupan-kesanggupan

(potensi) yang terdapat pada seorang individu dan yang selama masa perkembangannya benarbenar dapat diwujudkan (direalisasikan). Semua yang di bawa oleh si anak sejak dilahirkan dan
diterima kerena kelaihirnnya adalah pembawan. Tetapi pembawaan tidaklah diperolaeh karena
keturunan sebaliknya, semua yang diperoleh karena keturunan adalah dapat dikatakann
pembawaan. Macam pembawaan:

Pembawaan jenis

Pembawaan ras

Pembawaan jenis kelamin

Pembawaan perseorangan
B.

Lingkungan

Lingkungan ialah faktor yang datang dari luar diri individu, merupak pengalamanpengalaman, alam sekitar, pendidikan dsb. Pengaruh pendidikan dan pengaruh lingkungan
sekitar itu sebenarnya terdapat perbedaan, pada umumnya pengaruh lingkungan bersifat pasif,
sedangkan pendidikan bersifat aktif. Secara garis besar, lingkungan dapat dibedakan seperti:
1.

Lingkungan fisik, yaitu lingkungan yang berupa alam, misalnya keadaaan tanah, keadaan
musim, dsb.

2.

Lingkungan sosial, yaitu merupakan lingkungan masyarakat, dimana dalam lingkungn


masyarakat ini adanya interaksi individu satu dengan yang lain. Keadaan masyarakatpun akan
memberikan pengaruh terhadap perkembangan individu. Lingkungan sosial dibedakan jadi dua
yaitu, lingkungan sosial primer dan lingkungan sosial sekunder.
Faktor lingkungan meliputi:

Keluarga, tempat anak diasuh dan dibersarkan. keadaan ekonomi keluarga berpengarh besar
terhadap pertumbuhan dan perkembangan fisik atau jasmani anak. Tingkat pendidikan orang tua
juga berpengaruh besar terhadap perkembangan rohani anak teutama kepribadian dan kemajuan
pendidikan.

Sekolah, merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak terutama kecerdasannya. Dan sekolah sangat berperan dalam meningkatkan pola pikir anak.

Masyarakat, meliputi lingkungan tempat tinggal anak.Disini anak bergaul dan bermain
dengan teman-temannya. Misalnya, kondisi lingkungan dengan orang-orang yang begitu kasar
perilakunya, secara tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan jiwa anak.

Teman Sabaya, mempunyai peran yang cukup penting juga, terutama pada anak yang sedang
menginjak remaja. Kondisi anak masih cukup labil, jadi anak akan terpengaruh oleh hal-hal yang
negatif, maka juga akan mempengaruhi perkembangan anak. Perkembangan kepribadian remaja
yang sangat menonjol dalam pengalaman bergaul dengan teman sebaya yaitu kemapuan berpikir,
merasakan sesuatu, tingkah laku anak dalam masyarakat, kegemaran dan kebiasaan.

Keadaan alam sekitar, hal ini juga berpengaruh penting sekali bagi perkembangan anak serta
memilki banyak perbedaan, misalnya orang di daerah panti dengan daerah hutan, daerah kota
dengan desa, dll. Maka dari itu lingkungan sangat besar artinya bagi setiap pertumbuhan fisik.

Hubungan individu dengan lingkungannya teryata tidak berat sebelah, dalam arti hanya
lingkungan saja yang mempunyai pengaruh terhadap individu. Hubungan antara individu dengan
lingkungan, terdapat hubungan yang saling timbal balik, yaitu lingkungan dapat mempengaruhi
individu, dan individu dapat mempengaruhi lingkungan. Sikap individu terhadap lingkungan ada
yang menolak, ada yang menerima dan ada juga yang bersikap netral.

C.

Hubungan Hereditas dan Lingkungan


Antara hereditas dengan lingkungan terjadi hubungan atau interaksi. Setiap faktor
hereditas bekerja dengan cara yang berbeda-beda menurut kondisi dan keadaan lingkungan yang
berbeda-beda. selain dengan interaksi, hubungan antara hereditas dengan lingkungan dapat pula
digambarkan sebagai additive contribution. Menurut pandangan ini, hereditas dan lingkunga
sama-sama menyumbang bagi pertumbuhan dan perkembangan fisiologi dan bahkan juga
tingkah laku individu secara bersam-sama. pertumbuhan dan perkembangan memerlukan kondisi
kesehatan jasmani dan rohani anak.
Demikian penjelasan singkat tentang faktor hereditas dengan faktor lingkungan pada
perkembangan anak, keduanya mempunyai perbedaan. Pada faktor hereditas lebih mengacu pada
warisan atau turunan dari orang tua, sedangkan faktor lingkungan mengacu pada dimana orang
tersebut tinggal dan pihak-pihak yang terdapat dalam tempat tinggal, baik keluarga, teman, guru
dan sebagainya. Setiap gejala perkembangan anak merupakan produk dari kerja sama dan
pengaruh timbal balik antara faktor hereditas dengan foktor-faktor lingkungan. Jadi, antara
faktor hereditas dengan faktor lingkungan itu tidak ada yang menang atau kalah, karena memang
pada dasarnya keduanya sama-sama mempunyai pengaruh dalam perkembangan anak.

TUGAS
KISI-KISI DAN SOAL
Diajukanuntukmemenuhisalahsatutugasmatakuliah :PengembanganSistemEvaluasi
Dosen :Dra. LisdeSulistiawati, M.Pd

Nama

: CucuNurhayati

Nimko

: 10.011.0031

Jurusan / Semester

: Tarbiyah/ V

Program Study

: PAI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SILIWANGI


BANDUNG
2013

Anda mungkin juga menyukai