yang terbaik dari semua penawaran yang ada. Kondisi persaingan ini membuat
perusahaan menjadi sulit untuk meningkatkan jumlah penjualan di pasar yang
sudah ada, banyak produk yang serupa dengan berbagai keunggulan serta nilai
lebih yang ditawarkan oleh pesaing. Pemasar pada umumnya berharap bahwa
pelanggan yang telah diciptakan dapat dipertahankan selamanya karena pemasar
yakin bahwa perusahaan yang dapat bertahan adalah perusahaan yang dapat
mewujudkan kepuasan pelanggan sehingga tercipta pelanggan yang setia terhadap
produk dari perusahaan tersebut. Persaingan ini juga terjadi pada perusahaan yang
memasarkan produk bersifat jasa.
Jasa sering dipandang sebagai suatu produk yang rumit. Kata jasa itu sendiri
mempunyai banyak arti, dari pelayanan personal (personal service) sampai jasa
suatu produk. Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan
oleh suatu pihak lain, yang pada dasarnya bersifat tidak berwujud fisik dan tidak
menghasilkan kepemilikan sesuatu (Kotler, 1994: 4).
Kepuasan konsumen bukanlah suatu tujuan akhir dari para pemasar karena
setelah tercapainya kepuasan konsumen diharapkan dapat tercipta loyalitas dari
konsumen. Pelanggan yang loyal memiliki beberapa keuntungan bagi perusahaan
diantaranya konsumen yang loyal kurang sensitif terhadap harga. Dengan tetap
berlangganan atau membeli produk yang sama untuk periode yang lama dan
menyebarkan informasi yang positif tentang perusahaan dari produk yang
ditawarkan. Loyalitas konsumen bisa terbentuk apabila mereka mempunyai sikap
positif terhadap sebuah produk atau jasa yang ditandai dengan komitmen pada
masa yang akan datang (Kotler, 1999:557). Inilah yang menjadi tujuan para
pemasar saat ini, yaitu membentuk loyalitas konsumen dengan menciptakan
kepuasan konsumen melalui kualitas pelayanan yang diberikan.