Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH RASIO KEMANDIRIAN DAERAH DAN RASIO


DSCR TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN PDRB
KABUPATEN / KOTA SE-PROVINSI JAWA TIMUR
Disusun Guna Memenuhi Tugas Skripsi

Oleh:
Prematur Alfian Cahyadi (125020304111006)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KATA PENGANTAR
[Type text]

Page 1

Pertama-tama penulis menyampaikan puja dan puji syukur kepada


Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah yang diberikan-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas proposal skripsi.
Melalui proposal skripsi ini, penulis berusaha untuk mengutarakan
hal-hal yang terkait dengan analisis potensi pendapatan daerah berdasarkan
data-data yang dimiliki oleh penulis.

Adapun isi dari proposal skripsi ini

merupakan bentuk gambaran tentang sekilas strategi pengembangan PDRB yang


dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah Se-Provinsi Jawa Timur untuk
mensejahterakan masyarakat.
Mengingat keterbatasan sumber data pendukung yang dimiliki maka
penulis memohon adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
sarana perbaikan review ini agar dapat lebih memberi peningkatan mutu informasi
terkait

analisis

potensi

pendapatan

daerah

untuk

mendukung

strategi

pengembangan ekonomi daerah berdasarkan rasio kemandirian daerah dan DSCR.


Atas perhatian yang diberikan, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.

Proposal Skripsi

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...............................................................................................
ii
DAFTAR ISI............................................................................................................
iii
A. JUDUL PENELITIAN
B. PENDAHULUAN
B.1. Latar Belakang
B.2. Rumusan Masalah
B.3. Tujuan Penelitian
B.4. Manfaat Penelitian
B.5. Batasan Masalah
C. TINJAUAN PUSTAKA
C.1. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
C.2. Analisis Rasio Keuangan
C.3. Rasio Kemandirian Daerah
C.4. Rasio DSCR
C.5. Laju Pertumbuhan Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB)
D. PERUMUSAN HIPOTESA
E. METODELOGI PENELITIAN
E.1 . Data Penelitian
E.2. Objek Penelitian
E.3 Periode Penelitian
E.4. Variabel Penelitian dan Model Penelitian
F. JADWAL WAKTU PENELITIAN
G. DAFTAR PUSTAKA

Proposal Skripsi

1
1
1
3
3
3
3
4
4
4
5
5
5
5
5
6
7
7
7
7
7
7
8
8
9

A. JUDUL PENELITIAN
Pengaruh Rasio Kemandirian Daerah Dan Rasio Dscr Terhadap Laju
Pertumbuhan PDRB Kabupaten / Kota Se-Provinsi Jawa Timur
B. PENDAHULUAN
B.1.

Latar Belakang

Negara Republik Indonesia merupakan suatu entitas independen yang mengelola


segala sumber daya yang dimilikinya untuk menjamin kelangsungan hidup suatu
negara. Hal tersebut ditetapkan pada Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 Amandemen ke-IV pasal 33 bab XIV tentang Perekonomian
dan Kesejahteraan Sosial dengan ayat (1) sampai ayat (4) sebagai berikut:
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan;
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh Negara;
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat;
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.
Undang-undang tersebut mendasari terbentuknya Undang-Undang Nomor 22
Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun
1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, maka setiap Pemerintah
Kabupaten/ Kota sebagai daerah otonom dituntut untuk dapat mengembangkan dan
mengoptimalkan

semua

potensi

daerah

untuk

meningkatkan

kesejahteraan

masyarakat. Pada hakekatnya otonomi daerah adalah kewenangan daerah untuk


mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Berkaitan dengan tujuan pembangunan daerah sebagaimana yang dimanatkan
dalam undang-undang tersebut, maka kecepatan dan optimalisasi pembangunan
dimaksud akan sangat ditentukan oleh kapasitas dan kapabilitas sumberdaya
ekonomi (baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia). Keterbatasan dalam
kepemilikan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia, baik secara kualitas
Proposal Skripsi

maupun kuantitas, karena dapat menimbulkan kemunduran dalam dinamika


pembangunan ekonomi daerah, serta ketidakleluasaan daerah untuk mengarahkan
program dan kegiatan pembangunan ekonominya.
Sebagai konsekuensi dari kedua undang-undang tersebut maka mau tidak mau
pemerintah daerah harus berusaha meningkatkan kemampuannya menganalisa
potensi pendapatan asli daerah sehingga mampu tetap menjamin jalannya sistem
pemerintahan di daerah beserta dengan seluruh kehidupan sosial dan ekonomimya.
Tindak lanjut yang dilaksanakan pemerintah untuk meningkatkan potensi ekonomi
daerah salah satunya adalah menerbitkan Perpres Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025
atau yang lebih umum disebut MP3EI.
Provinsi Jawa Timur sebagai bagian dari wilayah NKRI merupakan provinsi
yang memiliki pertumbuhan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) tinggi.
Potensi pendapatan yang tinggi yang diwakili dengan tingkat PDRB tersebut dapat
mendukung pelaksanaan Perpres Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025 atau yang
lebih umum disebut MP3EI. Idealnya, dengan adanya jumlah belanja daerah dan
pendapatan asli daerah yang memadai serta upaya pengelolaan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) yang efektif dapat meningkatkan laju pertumbuhan PDRB Provinsi
Jawa Timur tersebut.
Rasio yang dapat diperhitungkan adalah rasio kemandirian daerah dan debt
service coverage ratio (DSCR) sebagai alat ukur apakah upaya yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah untuk memenuhi pembiayaan daerah. Sumber dana yang
diperoleh oleh Pemerintah Daerah dapat berupa pendapatan asli daerah, dana
transfer, maupun pinjaman daerah.

B.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas pada analisa pengaruh rasio
kemandirian daerah dan rasio DSCR terhadap laju pertumbuhan PDRB Kabupaten /
Kota Se-Provinsi Jawa Timur:
1. Apakah rasio kemandirian daerah berpengaruh terhadap PDRB pada
Kabupaten / Kota Se-Provinsi Jawa Timur?
Proposal Skripsi

2. Apakah rasio DSCR berpengaruh terhadap PDRB pada Kabupaten / Kota SeProvinsi Jawa Timur?

B.3. Tujuan Penelitian


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitan ini
untuk:
1. Memenuhi tugas skripsi.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh nilai rasio kemandirian terhadap
PDRB pada Kabupaten / Kota Se-Provinsi Jawa Timur.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh nilai rasio DSCR terhadap PDRB
pada Kabupaten / Kota Se-Provinsi Jawa Timur.
B.4.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan oleh penulis adalah semoga bermanfaat bagi

penulis sendiri, maupun bagi para pembaca atau pihak-pihak lain yang
berkepentingan. Selain itu dapat mendukung mata kuliah yang berhubungan dengan
akuntansi sektor publik.
B.5.

Batasan Masalah
Sampel data diperoleh dari publikasi instansi Badan Pusat Statistik terkait

sampel data PDRB dan dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan berupa data
laporan keuangan dari 38 kabupaten / kota se-Provinsi Jawa Timur. Adapun data
yang diambil adalah data time series mulai tahun 2007 hingga tahun 2012
dikarenakan data tahun 2012 belum final. Tiap-tiap variabel diambil rata-ratanya
untuk dilakukan pengujian. Alat uji menggunakan aplikasi SPSS17.
C. TINJAUAN PUSTAKA
C.1.

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Laporan

Keuangan

Pemerintah

Daerah

(LKPD)

merupakan

media

pertanggungjawaban Pemerintah Daerah kepada masyarakat. Laporan keuangan


yang disajikan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 24 tahun 2005 tentang
Proposal Skripsi

Standar Akuntansi Pemerintahan. Selain juga diatur dalam Permendagri No. 13


Tahun 2006 berikut ke Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah. Laporan keuangan disusun tersebut untuk
menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi

keuangan

dan

seluruh

transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode
pelaporan.

Laporan

keuangan

terutama

digunakan

untuk

membandingkan

realisasi pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan dengan anggaran yang


telah ditetapkan,

menilai

kondisi

keuangan,

mengevaluasi

efektivitas

dan

efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap


peraturan perundang-undangan (Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintah,
paragraf 21)
LKPD yang telah diaudit BPK RI dapat mencerminkan kinerja pelaporan
keuangan Pemerintah Daerah. Kinerja pelaporan keuangan seharusnya juga
mencerminkan kinerja keuangan yang sesungguhnya. Berdasarkan hal tersebut, maka
untuk mengetahui kinerja keuangan yang dihasilkan oleh Pemerintah Daerah perlu
dianalisis melalui rasio keuangan.
C.2.

Analisis Rasio Keuangan

Abdul Halim (2002) mengatakan bahwa analisis keuangan adalah usaha


untuk mengidentifikasi ciri-ciri keuangan berdasarkan laporan keuangan yang
tersedia. Sedangkan menurut Samryn (2002), analsis rasio keuangan adalah suatu
cara untuk membuat perbandingan data keuangan, sebagai dasar untuk mengetahui
kinerja keuangan suatu lembaga. Pemerintah daerah dalam hal ini merupakan pihak
yang mengemban tugas pemerintahan, pembangunan, serta pelayanan masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut, untuk mengetahui sejauh mana kinerja keuangan yang
telah dicapai oleh pemerintah daerah perlu dianalisis menggunakan rasio yang sesuai.
C.3.

Rasio Kemandirian Daerah

Rasio Kemandirian Keuangan Daerah, rasio ini akan menunjukkan seberapa


besar dana sendiri (Pendapatan Asli Daerah) yang digunakan untuk membiayai
semua kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.
Semakin besar rasio ini berarti ketergantungan terhadap bantuan dari pihak luar

Proposal Skripsi

semakin berkurang seperti hibah, bantuan pemerintah pusat maupun propinsi. Rasio
ini pun menggambarkan seberapa besar partisipasi masyarakat dalam melakukan
pembangunan karena PAD diperoleh dari masyarakat melalui pajak, retribusi daerah
yang menjadi komponen utama dalam PAD. Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Rasio Kemandirian Keuangan Daerah = Pendapatan Asli Daerah (PAD) /
Bantuan Pemerintah Pusat atau Propinsi dan Pinjaman
(Semakin tinggi rasio di atas maka semakain baik kinerja suatu Pemerintah
Daerah)
C.4.

Rasio DSCR

Pemerintah daerah dapat digunakan alternaif sumber dana lain selain


Pendapatan Asli Daerah melalui pinjaman, sepanjang prosedur dan pelaksanaannya
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jumlah kumulatif pinjaman daerah yang wajib
dibayar maksimal 75 persen dari penerimaan APBD tahun sebelumnya. Rasio terkait
dengan pinjaman adalah (debt service coverage ratio) DSCR yang merupakan
perbandingan antara penjumlahan PAD dari semua penerimaan daerah yang berasal
dari sumber ekonomi daerah. Kelompok pendapatan daerah sebagai berikut
(Mahmudi, 2011):
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Pajak daerah
Retribusi daerah,
Hasil perusahaan milik daerah dan
Hasil pengelolaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan
Lain-lain PAD
Bagian Daerah (BD) dari Pajak Bumi Dan Bangunan
Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPTHB)
Penerimaan Sumber Daya Alam
Bagian daerah lainnya serta
Dana Alokasi Umum (DAU)
Dari total pendapatan tersebut dikurangi Belanja Wajib (BW), dengan angsuran

pokok, bunga, dan biaya pinjaman lainnya yang jatuh tempo. Atau lebih singkat
rumusnya:

Proposal Skripsi

DSCR = (Total Pendapatan Daerah - BW) / (Angsuran Pokok+Bunga+Biaya


pinjaman jatuh tempo)
Debt

Service

Coverage Ratio

(DSCR) sebagaimana diatur dalam

PP No. 54/2005 tentang pinjmanan daerah dinyatakan bahwa pemerintah daerah


dapat melakukan pinjaman daerah jika mempunyai tingkat DSCR minimal 2,5
(dua setengah). Bagi pemerintah daerah yang tidak mampu mencapai tingkat
DSCR tersebut, tidak diperbolehkan untuk melakukan pinjaman daerah karena
dikuatirkan akan mengembalikan baik pokok maupun bunga pinjaman.
C.5.

Laju Pertumbuhan Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB)

PDRB adalah besarnya PDB (Produk Domestik Bruto) secara regional


sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah
tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). Bank Indonesia
menyatakan bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu
indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu
periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.
Untuk memperhitungkan laju pertumbuhan ekonomi, indikator PDRB yang
digunakan adalah PDRB atas dasar harga berlaku. Dalam penelitian ini harga konstan
yang digunakan adalah tahun 2000.
D. PERUMUSAN HIPOTESA
Berdasakan tinjauan pustaka atau kerangka pemikiran diatas, maka penulis
mencoba untuk merumuskan hipotesis yang akan diuji kebenarannya, apakah hasil
penelitian akan menerima atau menolak hipotesis tersebut, sebagai berikut:
1. Rasio kemandirian berpengaruh positif terhadap laju pertumbuhan PDRB.
Ho : Tidak terdapat pengaruh rasio kemandirian terhadap laju pertumbuhan
PDRB;
Ha : Terdapat pengaruh rasio kemandirian terhadap laju pertumbuhan PDRB;
2. Rasio DSCR berpengaruh positif terhadap laju pertumbuhan PDRB;
Ho: Tidak terdapat pengaruh rasio DSCR terhadap laju pertumbuhan PDRB;
Ha : Terdapat pengaruh rasio DSCR terhadap laju pertumbuhan PDRB;

Proposal Skripsi

Sedangkan keseluruhan kriteria yang berlaku adalah:Ho diterima jika thitung ttabel
atau > 0,05 dan Ha diterima jika thitung ttabel atau 0,05
E. METODELOGI PENELITIAN
E.1

Data Penelitian
Data yang diperlukan merupakan data primer. Sampel data diperoleh dari

publikasi instansi Badan Pusat Statistik terkait sampel data PDRB dan dari Direktorat
Jenderal Perimbangan Keuangan berupa data laporan keuangan dari 38 kabupaten /
kota se-Provinsi Jawa Timur.
E.2

Objek Penelitian
Objek penelitian adalah Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal

Perimbangan Keuangan.
E.3

Periode Penelitian
Adapun data yang diambil adalah data time series mulai tahun 2007 hingga

tahun 2012.
E.4

Variabel Penelitian dan Model Penelitian

Variabel Penelitian
Variabel
Y
X1
X2

Keterangan
Pendapatan Domestik
Regional Bruto
Rasio Kemandirian
Rasio DSCR

Jenis
Variabel terikat

Notasi
Ypdrb

Variabel bebas I
Variabel bebas II

Xrk
Xdscr

Dari tabel diatas maka akan didapat model penelitian sebagai berikut:
Y = a + Xrk + Xdscr +

Alat yang Digunakan

Proposal Skripsi

Tiap-tiap variabel diambil rata-ratanya untuk dilakukan pengujian. Alat uji


menggunakan aplikasi SPSS17. SPSS merupakan peranti lunak atau software yang
berbasis windows yang digunakan untuk menganalisa data statistik agar dapat diolah,
ditampilkan, dan dimanipulasi sehingga dapat menyajikan suatu informasi sesuai
kehendak pengguna. Angka 17 merupakan versi dari SPSS.
Model Analisis
Untuk mencari keterkaitan antara variabel yang tercakup dalam penelitian ini,
penulis menggunakan analisis regresi linier dengan metode kuadrat terkecil. Analisis
regresi bertujuan untuk mengetahui koefisien korelasi, koefisien determinasi, dan
koefisien regresi. Selanjutnya penulis melakukan pengujian hipotesi yaitu pengujian
hipotesis secara parsial menggunakan t test dan pengujian hipotesis secara simultan
menggunakan F test.
Didalam persamaan regresi linier terdapatperbedaan antara Y hasil observasi
yang diperoleh dari data sampel dengan nilai Y sebenarnya, perbedaan inilah yang
disebut dengan kesalahan pengganggu atau error atau residual. Semakin kecil nilai
kesalahan pengganggu semakin valid nilai Y hasil observasi untuk meramalkan nilai
Y populasi. Beberapa buku melambangkan kesalahan penggangu dengan U dan ada
juga dengan . Dengan adanya kesalahan pengganggu tersebut, maka terdapat
beberapa asumsi dalam analisis regresi dengan metode kuadrat terkecil, sehingga
estimasi yang dihasilkan bersifat BLUE. Asumsi-asumsi tersebut diantaranya adalah
asumsi normalitas, asumsi autokorelasi, asumsi homokedastiditas, dan asumsi
multikolinieritas.
F. JADWAL WAKTU PENELITIAN
1. Minggu I: Persiapan.
2. Minggu II IV: Pengumpulan data, pengolahan dan analisis data secara garis
besar.
3. Minggu V IX: Penyusunan laporan draf, mulai dari BAB I sampai dengan
BAB V.
4. Minggu X - XII: Laporan akhir.
G. DAFTAR PUSTAKA
Proposal Skripsi

1. E-book Produk Domestik Regional Bruto Jawa Timur 2008-2012, BPS Provinsi
Jawa Timur
2. E-Book Jawa Timur dalam Angka 2012, BPS Provinsi Jawa Timur
3. http://www.jatimprov.go.id/
4. http://www.dJpk.go.id/
5. http://jatim.bps.go.id/
6. http://id.wikipedia.org/
7. Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian. (2011). Masterplan, Percepatan
dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Jakarta,
Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian.
8. Mahmudi, (2009) Manajemen Keuangan Daerah, Yogyakarta: Penerbit Erlangga
9. Perpres Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025
10. Santoso, Singgih, (2012) Aplikasi SPSS pada Statistik Non Parametrik, Jakarta:
Elex Media Komputindo
11. Santoso, Singgih, (2012) Aplikasi SPSS pada Statistik Parametrik, Jakarta: Elex
Media Komputindo

Proposal Skripsi

Anda mungkin juga menyukai