Anda di halaman 1dari 12

Bab III: SISTEM KETATANEGARAAN RI

Pengertian Hukum Dasar


HUKUM
DASAR
Hukum Dasar yang Tertulis
UUD/KONSTITUSI
ECS Wade: UUD adalah suatu naskah yg
memaparkan kerangka dan tugas2 pokok
badan pemerintahan suatu negara dan
menentukan cara kerja badan2 neg. tsb.
Budiarjo: UUD menentukan bagaimana
pusat2 kekuasaan (legislatif, eksekutif, yudikatif) bekerjasama dan menyesuaikan
diri satu sama lain. UUD juga mengatur
hubungan2 kekuasaan dalam suatu neg.

Hukum Dasar yang Tidak Tertulis


KONVENSI
Hukum yang timbul dan terpelihara
dalam praktek penyelenggaraan
negara secara tidak terulis

SIFAT-SIFAT UUD 1945

SIFAT-SIFAT KONVENSI

1. Karena tertulis, rumusannya jelas,


merupakan hukum positif yg mengikat bagi pemerintah sbg penyelenggara negara maupun bagi
setiap warga negara.

1. Merupakan kebiasaan yang muncul


berulang kali dan terpelihara dlm
praktek penyelenggaraan neg.

2. Bersifat singkat dan supel, memuat


aturan2 pokok yg setiap kali harus
dikembangkan sesuai dgn perkembangan zaman, dan memuat
HAM.
3. Memuat norma-norma, aturan2
serta ketentuan yg harus dilaksanakan sesusai konstitusi.
4. Merupakan peraturan positif paling
tinggi, sehingga mjd alat kontrol
bagi peraturan2 yg lebih rendah dlm
hierarki tertib hukum Indonesia

2. Tidak bertentangan dgn UUD


3. Dapat diterima oleh seluruh rakyat
4. Bersifat pelengkap yg tidak
terdapat dlm UUD.
Contoh Konvensi:
1. Pidato Kenegaraan Pres RI di depan
sidang DPR RI tiap tgl 16 Agustus.
2. Pidato Pres RI tentang RAPBN pada
minggu I bulan Januari tiap tahun.
3. Pidato Pertanggungjawaban Pres RI
dan Ketua Lembaga Negara lainnya
dlm sidang thn MPR RI (sejak th 2000)
4. Mekanisme Pembuatan GBHN

Pengertian UUD 1945


Undang-Undang Dasar 1945 adalah keseluruhan naskah yang terdiri dari:
(1) Pembukaan (yang terdiri atas 4 alenia: I-IV)
(2) Batang Tubuh UUD45, yang berisi pasal 1 s.d. 37, yg dikelompokkan ke
dlm:
- 16 Bab,
- 4 pasal Aturan Peralihan dan
- 2 ayat aturan Tambahan, serta
(3) Penjelasan Undang- Undang Dasar 1945, yang terbagi dalam:
- Penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal.
(Sebelum Amandemen)
Satu kesatuan yang utuh dan
tidak dapat dipisah-pisahkan

Diumumkan: Berita RI Tahun


II No. 7, terbit tgl 15 Feb 1946

Pengertian Undang-Undang Dasar 1945


(Setelah Amandemen ke IV):
(1) Pembukaan (yang terdiri atas 4 alenia: I-IV)
(2) Pasal-pasal , yang terdiri dari
- 37 pasal, ditambah
- 3 pasal Aturan Peralihan
- 2 pasal Aturan Tambahan,
(Lihat Pasal 2 AT UUD 1945 Hasil Amandemen ke IV)
Yang dimaksud dgn Undang-Undang Dasar dalam UUD 1945
adalah:
hukum dasar yang tertulis yang bersifat mengikat pemerintah, setiap
lembaga negara, setiap lembaga masyarakat dan juga setiap warga
negara Indonesia di manapun berada dan setiap penduduk yang ada
di wilayah RI.
Sebagai hukum, UUD 1945 berisi norma, aturan, atau ketentuan
yang harus dilaksanakan dan ditaati.

Kedudukan UUD 1945


Undang-Undang Dasar 1945 dalam kerangka tata susunan atau
tata tingkatan norma hukum yang berlaku di Indonesia
merupakan hukum yang menempati kedudukan tertinggi.
Dalam hubungan ini, UUD 1945 mempunyai fungsi sebagai alat
kontrol apakah norma hukum yang lebih rendah sesuai atau tidak
sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Dasar 1945.

TAP MPR RI NO. III/2000


SUMBER
TERTIB HUKUM RI, terdiri:
UUD 1945
TAP MPR
UU/Perpu
PP
KEPRES
PERDA

Pancasila

Makna
Pembukaan UUD 1945
Undang-undang dasar 1945 beserta pokok-pokok pikiran yang terkandung
dalam pembukaannya merupakan sumber hukum tertinggi dari hukum yang
berlaku di Indonesia.
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 juga merupakan sumber motivasi
dan aspirasi perjuangan serta tekad bangsa Indonesia untuk mencapai
tujuan nasional.
Pembukaan juga mengandung pokok-pokok Pikiran yang merupakan sumber
dari cita hukum dan cita moral yang ingin ditegakkan, baik dalam lingkungan
nasional maupun dalam hubungan dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Pembukaan yang telah dirumuskan secara padat dan khidmat dalam alinea
ke-empat itu, setiap alinea dan kata-katanya mengandung makna yang
sangat dalam dan mempunyai nilai-nilai yang universal dan lestari. Dikatakan universal karena mengandung nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh
bangsa yang beradab diseluruh muka bumi; dikatakan lestari karena mampu
menampung dinamika masyarakat dan akan tetap menjadi landasan
perjuangan bangsa dan negara selama bangsa Indonesia tetap setia kepada
negara Proklamasi 17 Agustus 1945.

Tujuh Kunci Pokok


Sistem Pemerintahan Negara Indonesia
(Penjelasan UUD 1945)
1. Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat)
- Negara Indonesia berdasarkan atas hukum, tidak berdasarkan
atas kekuasaan belaka (machtsstaat).
2. Sistem Konstitusional
- Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar), tidak
bersifat absolutisme/kekuasaan yang tidak terbatas

3. Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis


Permusyawaratan Rakyat
4. Presiden ialah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi di
bawah Majelis Permusyawaratan Rakyat
5. Presiden tidak bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilatan
Rakyat
6. Menteri Negara ialah pembantu Presiden. Menteri Negara tidak
bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas

Negara hukum: adalah negara yang diselenggarakan


atas hukum, setiap tindakan harus berlandaskan hukum,
sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara hukum
dan tekanan yang dilakukan terhadap hukum juga berarti
terhadap kekuasaan.
Negara hukum bukan hanya dalam arti formal saja
dimana hukum hanya digunakan sebagai penjaga atau
alat dalam menindak segala bentuk kejahatan atau
ketidakadilan.
Yang lebih penting adalah negara hukum dalam arti
materiil, hukum digunakan sebagai alat dalam menciptakan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat. Hal ini
sesuai dengan semangat isi dan amanat UUD 1945.

Pokok-pokok Pikiran UUD 1945

Pokok pikiran pertama; Paham negara persatuan

SILA KETIGA

Pokok pikiran kedua; Negara hendak mewujudkan


keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

SILA KELIMA

Pokok pikiran ketiga; Negara yang berkedaulatan


rakyat berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan. .

SILA KEEMPAT

Pokok pikiran keempat; negara berdasar atas


Ketuha-nan Yang Maha Esa menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.

SILA
PERTAMA +
KEDUA

PANCASILA

CIRI-CIRI NEGARA HUKUM


(DLM ARTI MATERIIL)

1.
2.
3.
4.
5.

6.

Adanya pembagian kekuasaan dalam negara. (UUD 1945: ps 2


ayat (1), ps 4, 5, 19, 20, 23E, 24, 24A-C, dan ps lain.
Diakuinya HAM yang tertuang dalam konstitusi dan peraturan
perundang-undangan. (UUD 1945: ps 27,28,28A-28J, 29 ayat (2),
ps 31 ayat (1).
Adanya dasar hukum bagi kekuasaan pemerintah (asas
legalitas). (Lihat UUD 1945: ps 1 ayat (3).
Adanya peradilan yang bebas dan merdeka serta tidak memihak.
(UUD 1945: ps 24)
Semua warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata
hukum dan pemerintahan, wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan tersebut tanpa kecuali. (UUD 1945: ps 27 ayat (1)
dan (2)
Pemerintah wajib memajukan kesejahteraan umum serta
mencerdaskan rakyat Indonesia. (UUD 1945: ps 31, 33, dan 34
serta pasal-pasal tentang HAM.

Pelestarian UUD 1945


Nilai-nilai yg terkandung
Dlm Pembukaan UUD 1945
diwujudkan

Pasal-pasal
UUD 1945
dijabarkan

Peraturan-peraturan Hukum Positif di


bawahnya: TAP MPR, UU, PERPU, Peraturan
Perundangan Lainnya.

Kenapa kita harus melestarikan


Pancasila dan UUD 1945?
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Menjamin stabilitas pemerintahan


Memiliki aturan pokok tentang penyelenggaraan
negara dan pemerintahan negara serta berisi falsafah
negara pandangan hidup bangsa.
Memberikan pengarahan dinamika yang jelas
Memberi semangat kpd masyarakat untuk mencapai
kesejahteraan.
Memberi kemantapan nilai-nilai pada generasi bangsa
Sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Telah diuji dengan perjuangan yang panjang.

Anda mungkin juga menyukai