Anda di halaman 1dari 8

FATWA SYAIKH SHOLIH AL-UTSAIMIN

TENTANG PENGGUNAAN
KALENDER HIJRIAH

Download 300 ebook Islam, Gratis!!!


kunjungi.

www.ibnumajjah.wordpress.com

FATWA SYAIKH SHOLIH AL-UTSAIMIN


TENTANG PENGGUNAAN
KALENDER HIJRIAH1
Pertanyaan
mengatakan

pertama:
bahwa

mengedepankan

Sebagian
mereka

kalender

orang
tidaklah

Masehi

atas

kalender Hijriyyah karena loyal terhadap


orang

kafir, tetapi karena kalender Masehi

lebih valid dan akurat daripada kalender


Hijriyyah.

Selain

mengatakan
menggunakan

bahwa

itu

mereka

kebanyakan

kalender

Masehi,

juga
negara
maka

mengapa kita harus menyelislhi mereka?


Pertanyaan kedua: Beberapa perusahaan
atau instansi mengatakan, mereka tidaklah
menggunaka kalender Masehi ini karena
1

Bonus Majalah Al-Furqon ed 7 th 10, 1432 H

loyal terhadap
perusahaan

orang kafir. Tapi karena

atau

instansi

mitra

kerja

mereka pun harus ikut menggunakannya.


Jika mereka tidak menggunakannya maka
akan memudhoratkan dari segi perjanjianperjanjian, ekspor impor dan sebagainya.
Maka bagaimana hukumnya?

JAWAB:
Pertama, pada dasarnya penentuan waktu
dengan hilal (bulan sabit) merupakan pokok
bagi semua manusia. Bacalah firman Alloh
:

Mereka bertanya kepadamu tentang


bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu
adalah tanda-tanda waktu bagi manusia
dan

(bagi

ibadat)

haji

(QS.

Al-

Baqarah[2]: 189)
Ini berlaku bagi semua manusia, baik yang
muslim mapun yang kafir.
Baca juga firman Alloh :

Sesungguhnya bilangan bulan di sisi


Alloh

ialah

dua

ketetapan

belas

Alloh

menciptakan

bulan,

di

langit

dalam

waktu

dan

Dia

bumi,

di

antaranya empat bulan haram (QS. AtTaubah[9]:36)


Lantas apa yang dimaksud dengan empat
bulan tersebut? Yang dimaksud ialah bulanbulan Qomariyyah. Karena itulah Rosululloh
menafsirkan ayat tersebut dengan empat
bulan

haram,

yaitu

Rojab,

Dzulqo'dah,

Zulhijjah dan Muharrom. Ini adalah asal dan


pokoknya.
Adapun bulan-bulan yang sekarang dipakai
manusia (bulan-bulan Masehi) adalah bulanbulan

yang

meragukan

karena

tidak

dibangun di atas dasar dan pondasi yang


benar.

Seandainya

bulan-bulan

tersebut

merupakan sekumpulan bintang, niscaya dia


punya

dasar

bintang

itu

yang
jelas

kuat.

di

langit

Sekumpulan
dan

waktu

terbitnya juga mudah diketahui. Akan tetapi


bulan-bulan yang meragukan tersebut tidak
mempunyai pijakan yang kuat sama sekali.
Hal ini diketahui dengan jumlah harinya,
ada yang 28 hari dan ada juga yang 31 hari.
Ini terjadi karena tidak dibangun di atas
asas yang kuat (al-Qur'an dan as-Sunnah).
Namun apabila kita diuji dan harus
menyebutkan

kalender

Masehi,

maka

kenapa kita harus meninggalkan kalender


Hijriyyah

dan

menggunakan

kalender

Masehi yang meragukan dan tidak punya


pijakan

yang

memungkinkan
kalender
setelahnya

kuat

itu?

bagi

Hijriyyah
kalender

kita

Padahal

sangat

antuk

menulis

kemudian

menulis

Masehi.

Lihatlah

kebanyakan negeri kaum muslimin! Tatkala

orang-orang kafir menguasainya, mereka


berusaha

mengubah

kalender

Hijriyyah

dengan kalender mereka (Masehi). Hal ini


dilakukan dalam rangka perbudakan dan
penghinaan terhadap kaum muslimin yang
menempati
katakan:

negeri

apabila

tersebut.
kita

diuji

Maka

Kami

dan

harus

menyebutkan kalender Masehi, maka kita


sebutkan kalender Hijriyyah terlebih dahulu,
kemudian kita katakan hal ini bertepatan
dengan tanggal sekian (kalender Masehi).

Kedua,

hukumnya

adalah

mudah.

Bukankah kita bisa menggabung keduanya?


Misalnya, saya ada perjanjian dengan fulan,
atau perusahaan ini pada hari Ahad yang
bertepatan dengan tanggal sekian (kalender
Hijriyyah),

kemudian

disebutkan

juga

kalender Masehinya. Lantas orang yang


bertanya tadi menjawab: 'Benar." Bukankah
ini

mungkin

untuk

dilakukan?

Hal

ini

mungkin dilakukan. (Liqo al-Bab al-Maftuh


169:13)[]

Anda mungkin juga menyukai