Identitas
Nama lengkap
: Rangga Arya Putra
Jenis kelamin
: Laki-laki
Umur
: 6 Tahun
Suku bangsa
: Melayu
Status perkawinan
: Belum Menikah
Agama
: Islam
Pekerjaan
:Pendidikan
: TK
Alamat
: Tiban Lama RT 01 RW 1
Tanggal masuk RS
: 31 Mei 2014
Nama : Aryadi
Umur : 39 tahun
Alamat : idem
Pekerjaan : Petani
Penghasilan : + Rp. 2.000.000
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Ibu
Anamnesis
Diambil dari alloanamnesis melalui Ibu pasien pada tanggal 04 Juni 2014
pukul 14.00 WIB
Keluhan Utama :
Sakit perut sejak 3 hari SMRS
Keluhan Tambahan :
Mual muntah, Nafsu makan menurun, Demam sumeng-sumeng
Riwayat Penyakit Sekarang:
Sejak 3 hari SMRS pasien mengeluh sakit perut di daerah kanan
bawah, menurut penuturan ibu pasien, sakit perut sangat hebat sehingga
pasien langsung dibawa ke klinik dan didiagnosa mengalami usus buntu
dan segera di rujuk ke Rumah Sakit Otorita Batam. Menurut Ibu pasien,
pasien juga mengeluh mual dan muntah sejak 3 hari SMRS sehingga nafsu
makan menurun serta pasien mengalami demam. Menurut penuturan ibu
pasien, demam tidak terlalu tinggi dan hanya sumeng sumeng saja
dengan pengukuran menggunakan perabaan tangan. Riwayat gangguan
BAK disangkal dan terdapat riwayat BAB tidak lancar.
Anamnesis (2)
KEHAMILAN
Morbiditas kehamilan
Anak sulung
Perawatan antenatal
Perkembangan pubertas
Rambut pubis, Jakun, Rambut ketiak belum ada
Anamnesis (3)
Frekuensi
Vaksin
Riwayat
Makanan
BCG
Umur
Dasar ( umur )
1x
Saat lahirBubur
Buah/
3x
Biskuit
2 bulan Susu4 bulanTim
0 Polio
2
ASI
24
ASI
46
ASI
Campak
Hepatitis B
68
ASI
3x
1x
1x
9 bulan
Saat lahir
3x/hari, 1-piring
- Nasi/ pengganti
-
- Nasi
ASI/PASI
(bulan)
DTP
umur
)
Jenis makanan Ulangan
Frekuensi( dan
jumlah
1 bulan
Sayur
6 bulan
Daging
6 bulan
Telur
Ikan
6 bulan
Tahu
8 MMR
10
ASI + PASI 0
- Susu
Riwayat Imunisasi
Tempe
3x/hari 1x/minggu
3x/hari
3x/hari
3x/hari
3x/hari
Jarang
Anamnesis (4)
Keterangan
Ayah / Wali
Ibu / Wali
Riwayat
Corak Reproduksi
: Pasien anak
sulung dari satu
Nama
Aryadi
Hany Suryani
bersaudara
Perkawinan
ke1
1
Riwayat
Pernikahan
Orang
Tua :
Umur saat menikah
31
28
Pendidikan terakhir
SMA
SMA
Agama
Islam
Islam
Suku bangsa
Jawa
Melayu
Keadaan kesehatan
Sehat
Sehat
Kosanguinitas
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Anamnesis Sistem
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesan Sakit : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Gizi
: Cukup
Keadaan lain : anemis ( - ), ikterik ( - ), sianosis ( - ), dyspnoe ( - )
Data Antropometri
Berat Badan sekarang : 21 kg
Tinggi Badan : 115 cm
Lingkar kepala : Lingkar Dada : Lingkar Lengan Atas : 16 cm
Pemeriksaan Fisik
Kulit
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Ekspresi wajah
: Tenang
Simetri muka : Simetris
Rambut :
Hitam merata, Tidak mudah dicabut
MATA
Pemeriksaan Fisik
LEHER
JVP : 5 + 1 cmH20
Kelenjar Tiroid
tidak tampak membesar
Kelenjar Limfe kanan
tidak tampak membesar
MULUT
Bibir
: kering
Tonsil
: T1 T1 tenang
Langit-langit : tidak ada tonjolan
Bau pernapasan : tidak ada
Gigi geligi
: OH baik
Trismus : tidak ada
Faring : tidak hiperemis
Selaput lendir : tidak ada
Lidah
: licin, atrofi papil (-)
Pemeriksaan Fisik
Thorax
PARU - PARU
Pemeriksaan
Inspeksi
Kiri
Kanan
Palpasi
Kiri
Kanan
Perkusi
Kiri
Kanan
Auskultasi Kiri
Kanan
Hasil
JANTUNG
Inspeksi :
Tidak tampak pulsasi iktus cordis
Simetris saat statis dan dinamis
Palpasi:
Simetris saat statis dan dinamis
Teraba iktus cordis pada sela iga V,
1 cm medial linea midklavikula kiri.
Tidak ada benjolan, Vocal Fremitus +
Perkusi :
Tidak ada benjolan, Vocal Fremitus +
Batas kanan sela iga V linea
parasternalis kanan.
Sonor di seluruh lapang paru
Batas kiri sela iga V, 1cm sebelah medial
Sonor di seluruh lapang paru
linea midklavikula kiri.
Suara vesikuler, Wheezing (-), Ronki (-) Batas atas sela iga II linea parasternal
kiri.
Suara vesikuler, Wheezing (-), Ronki (-)
Auskultasi:
Bunyi jantung I-II murni reguler, Gallop
(-), Murmur (-).
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi :
o Bising usus ( + ) frekuensi 3x/menit
Pemeriksaan Fisik
Ekstremitas Atas
Pemeriksaan
Lengan Kanan
Lengan Kiri
Tonus
Normotonus
Normotonus
Massa
Eutrofi
Eutrofi
Sendi
Normal
Normal
Gerakan
Aktif
Aktif
Kekuatan Motorik
Oedem
Tidak ada
Tidak ada
Lain - lain
Pemeriksaan Fisik
Ekstremitas Bawah
Pemeriksaan
Tungkai Kanan
Tungkai Kiri
Tonus
Normotonus
Normotonus
Massa
Eutrofi
Eutrofi
Sendi
Normal
Normal
Gerakan
Aktif
Aktif
Kekuatan Motorik
Oedem
Tidak ada
Tidak ada
Luka
Tidak ada
Tidak ada
Varises
Tidak ada
Tidak ada
Lain lain
Pemeriksaan Fisik
Refleks
Pemeriksaan
Kanan
Kiri
Refleks Tendon
Positif
Positif
Bisep
Positif
Positif
Trisep
Positif
Positif
Patela
Positif
Positif
Achiles
Positif
Positif
Kremaster
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Refleks Patologis
Negatif
Negatif
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Hasil
Nilai Normal
Hasil
Pemeriksaan
Darah Nilai Normal
Keterangan
Keterangan
Keterangan
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan
Urine
12 g/dL
Pemeriksaan Darah
Hemoglobin
Hematokrit
Warna
Trombosit
Kejernihan
Pemeriksaan
PDW
Eritrosit
Berat Jenis
MPV
MCV
pH
SEDIMEN
Clotting
Time
MCH
Protein
Leukosit
Bleeding Time
MCHC
Reduksi
UreumEritrosit
RDW-CV
Benda Keton
Epitel
Kreatinin
Leukosit
Hitung Jenis
34,2 %
Kuning
284.000/uL
46 mm/jam
Jernih
11,3Hasil
fL
Kuning
15 45 x 104
0 10
Jernih
Nilai10
Normal
18
76,9 fL
80 97
5
8 menit
27 pg
++
5 /LPB
23 menit
35,1 g/dL
0 mg/dL
1- /LPB
24,7
13,6 %
+++
0,46 mg/dL
18.240/uL
Basofil
0,2 %
-3,8 meq/L
Eosinofil
0,1 %
Monosit
Normal
3,8 5,8
Urobilinogen
Kristal
Kalium
Darah Samar
35 50
Normal
Normal
5-8
6 14
26,5 33,5
0 1 -5 6
35,3 35
0 -150
10
10 15
+ / -- 1,2
0,4
4.000 11.000
135- - 147
01
3,5- - 5,0
05
-9886,1
meq/L
%
94-- 111
46 75
%
1259,5
mg/dL
17 48
70 - 140
4,1 %
4 10
Meningkat
Normal
Keterangan
Normal
1,020
1,003 1,030
Pemeriksaan
Urine
9,9 fL
6,5 11
-129 meq/L
Protein
Kwantitatif
Limfosit
Gula Darah
Sewaktu
(GDS)
Normal
4,45 juta/uL
Bilirubin
Bakteri
Natrium
Urobilin
Silinder
Chloride
Netrofil
11 16,5
Normal
Normal
Normal
Normal
Proteinuria
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Ketonuria
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Meningkat
Normal
Normal
Menurun
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
NormalMeningkat
Normal
NormalMenurun
Normal
Normal
Pemeriksaan Penunjang
USG Abdomen
Hasil :
Klinis : appendicitis perforasi
Hepar tidak membesar, tekstur halus homogeny, tidak tampak massa.
Vena porta dan vena hepatica tidak melebar.
Kantung empedu tidak membesar, dinding tidak menebal, tidak tampak batu atau sludge,
ductus billiaris tidak melebar.
Pankreas tampak normal. Lien tidak membesar. Tidak tampak SOL.
Ginjal kiri kanan ukuran dan bentuk normal, tidak tampak batu atau SOL. Parenkim normal.
Tidak tampak hydronefrosis.
Vesica urinaria normal. Tak tampak batu atau SOL. Tidak tampak massa intraabdomen.
Tampak struktur tubuler hipoechoic buntu dinding tebal irregular diameter 9,8 mm. Usus
tampak dilatasi, dinding menebal dengan peristaltic usus menurun.
Kesan
:
Appendicitis dengan gambaran peritonitis.
Hepatobilier, Lien, Pankreas, Ginjal kiri kanan dan Buli tidak tampak kelainan.
Resume
Seorang pasien bernama Rangga diantar oleh orang tuanya ke Rumah Sakit Otorita Batam dengan keluhan sakit
perut di daerah kanan bawah sejak 3 hari SMRS.
Menurut penuturan ibu pasien, sakit perut sangat hebat sehingga pasien langsung dibawa ke klinik dan
didiagnosa mengalami usus buntu dan segera di rujuk ke Rumah Sakit Otorita Batam.
Menurut Ibu pasien, pasien juga mengeluh mual dan muntah sejak 3 hari SMRS sehingga nafsu makan menurun
serta pasien mengalami demam.
Menurut penuturan ibu pasien, demam tidak terlalu tinggi dan hanya sumeng sumeng saja dengan pengukuran
menggunakan perabaan tangan. Riwayat gangguan BAK disangkal dan terdapat riwayat BAB tidak lancar.
Pasien memiliki riwayat disentri 3 tahun yang lalu dan sepupu pasien memiliki riwayat alergi.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan normal namun pada pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan pada
region lumbar dan iliaka dekstra.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan LED meningkat (46 mm/jam), Netrofil meningkat (86,1%), Limfosit
menurun (9,5%), Elektrolit Natrium menurun (129 meq/L), Proteinuria (+2), dan Ketonuria (+2).
Pada pemeriksaan USG Abdomen didapatkan kesan appendicitis dengan gambaran peritonitis.
Diagnosis
Diagnosis Kerja
Peritonitis Lokalisata ec Apendisitis Perforata
Diagnosis Banding
Gastroenteritis Akut
Limfadenitis Mesenterika
Crohns Enteritis
Demam Tifoid
Penatalaksanaan
Prognosis
Ad vitam
: Dubia Ad Bonam
Ad functionam : Dubia Ad Bonam
Ad sanationam : Dubia Ad Bonam
Laporan Pembedahan
Hari / Tanggal
Nomor MR
35-02-70
Nama Pasien
Jenis kelamin
Laki-laki
Umur
6 tahun
Ahli anestesi
Dr.Gusno
Bagian
Bedah
Asisten Anestesi
Irfan
Operator
Teknik Anestesi
Umum
Asisten operasi
Leni / Suparten
ASA
Instrumen
Rosmian
Kelas / Ruang
II / Melati
D/ prabedah
D/ pascabedah
Appendicitis perforasi
Nama Pembedahan
Sifat Pembedahan
Cito
Mulai
Selesai
21.30 WIB
Uraian Pembedahan :
Posisi supinasi, asepsis dan antisepsis, tutup duk steril kecuali lapangan operasi.
Incisi midline cutis hingga fascia, peritoneum dibuka (ditemukan pus pada dasar pelvis).
Dibebaskan perlengketan Omentum perioneum lateral caecum (ditemukan fibrin mulai sub
hepatic hingga daerah caecum, appendiks letak retro-caecal).
Basis appendiks di-klem, jahit ligasi, dipotong, dibebaskan perlengketan appendiks dengan
peritoneum posterior.
Skeletonisasi meso-appendiks, appendiks diangkat, over-hecting
Cuci rongga peritoneum dengan aquadest steril hangat, kontrol perdarahan.
Luka operasi ditutup lapis demi lapis dengan meninggalkan 2 buah tube drain.
Instruksi Pasca Operasi :
Monitor nadi, tekanan darah dan suhu
Diet puasa
IVFD
:
o Asering 12 gtt/menit
o Metronidazole 250 mg, 3x/hari
Injeksi
:
o Ezox 500 mg (i.v), 2x/hari
o Amiosin 200 mg (i.v), 2x/hari
o Kalnex 250 mg (i.v), 3x/hari
Proris pediatric suppositoria, 3x/hari
Analisis
Kasus
Anamnesis
o Jenis Kelamin
o Lokasi Nyeri Perut
o Sifat Nyeri
o Penjalaran Nyeri Perut
o Perut Tegang
o Keluhan Tambahan Mual, Muntah, Anoreksia,, Demam Subfebris, Konstipasi
Pemeriksaan Fisik
o Nyeri tekan Regio Lumbar dan Illiaca Dekstra
Pemeriksaan Laboratorium
o Peningkatan LED
o Leukositotis
o Peningkatan Netrofil
o Penurunan Limfosit
o Proteninura dan Ketonuria
Pemeriksaan Tambahan
o USG Abdomen
o Modified Alvarado Score
Jenis Kelamin
Penelitian Jehan (2001) di RSUP H. Adam Malik Medan
Penelitian Murtala (2004) di IRD Bedah RS. Wahidin
Sudirohusodo Makassar
Penelitian Martalena (2008) di RSU Kabanjahe
Dari sumber penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan jenis
kelamin laki laki memiliki risiko lebih besar untuk
mengalami appendicitis.
Sifat Nyeri
Penjalaran Nyeri
Keluhan Tambahan
Perut Tegang
Anoreksia
Mual dan Muntah
Demam Subfebris
Konstipasi
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Laboratorium
LED meningkat (46 mm/jam) adanya appendicitis infiltrate
dan telah terjadi perlekatan.
Leukositosis (18.240/uL) appendicitis yang terjadi bersifat
akut dan kemungkinan perforasi karena kompensasi tubuh
terhadap infeksi.
Netrofil meningkat (86,1%), Limfosit menurun (9,5%)
shift to left yang artinya terjadi inflamasi akut bacterial.
Proteinuria (+2), dan Ketonuria (+2) penelitian Chin San
Wei dkk (2007 adanya perforasi apendiks yang disebabkan
karena anoreksia pada pasien yang mengalami apendisitis.
Pemeriksaan Tambahan
Skor
Skor Pasien
Tanda
Pemeriksaan Laboratorium
Mual-Muntah
Anoreksia
Nyeri lepas
Leukositosis
10
Total
Interpretasi dari Modified Alvarado Score:
1-4
5-7
Patofisiologi
Kesimpulan
Seorang pasien bernama Rangga diantar oleh orang tuanya ke Rumah Sakit Otorita Batam
dengan keluhan sakit perut di daerah kanan bawah sejak 3 hari SMRS. Menurut penuturan ibu
pasien, awalnya sakit perut didaerah pusar kemudian berpindah ke kanan bawah dan sakit
berlangsung sangat hebat dan perut menjadi tegang. Pasien langsung dibawa ke klinik dan
didiagnosa mengalami usus buntu dan segera di rujuk ke Rumah Sakit Otorita Batam. Menurut
Ibu pasien, pasien juga mengeluh mual dan muntah sejak 3 hari SMRS sehingga nafsu makan
menurun serta pasien mengalami demam. Menurut penuturan ibu pasien, demam tidak terlalu
tinggi dan hanya sumeng sumeng saja dengan pengukuran menggunakan perabaan tangan.
Riwayat gangguan BAK disangkal dan terdapat riwayat BAB tidak lancar. Pasien memiliki
riwayat disentri 3 tahun yang lalu dan sepupu pasien memiliki riwayat alergi.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan rata-rata dalam batas normal namun pada pemeriksaan
abdomen didapatkan nyeri tekan pada region lumbar dan iliaka dekstra. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan LED meningkat (46 mm/jam), Leukositosis (18.240/uL), Netrofil
meningkat (86,1%), Limfosit menurun (9,5%), Elektrolit Natrium menurun (129 meq/L),
Proteinuria (+2), dan Ketonuria (+2). Pada pemeriksaan Modified Alvarado Score didapatkan
skor 9 yang menunjukkan adanya appendicitis akut. Pada pemeriksaan USG Abdomen
didapatkan kesan appendicitis dengan gambaran peritonitis.
Dari hasil pemeriksaan secara Subyektif, Obyektif maka pasien dapat diagnosis peritonitis
lokalisata ec causa appendicitis perforasi. Dan pasien sudah mendapatkan terapi secara
tindakan operatif yaitu laparatomi eksplorasi dan appendiktomi dan pasca operasi, kondisi
pasien mengalami perbaikan.