7. Ukuran blok, ukuran blok dapat digunakan memperkirakan rata-rata dan distribusi
blok batuan.
Spasi dan Frekuensi Diskontinuitas
Dengan N merupakan jumlah diskontinuitas dan L merupakan panjang garis
sampling, maka :
Frekuensi diskontinuitas, = N/L (m-1) jumlah diskontinuitas tiap meter
Spasi rata-rata = L/N (m) kebalikan dari frekuensi diskontinuitas
Rock Quality Designation (RQD)
RQD diperkenalkan oleh Deer (1963) untuk pengamatan diskontinuitas pada inti bor.
RQD didefinisikan sebagai persentase inti bor yang mempunyai spasi lebih besar atau sama
dengan 4 inci (10 cm), dengan rumus :
n
RQD = 100
xLi
i=1
Dengan xi adalah spasi diskontinuitas yang lebih besar dari 10 cm dan n adalah jumlah spasi
yang lebih besar dari 10 cm dan L panjang scanline.
Didapat hubungan antara RQD dan frekuensi dikontinuitas berupa distribusi
eksponensial negatif spasi diskontinuitas, dengan grafik linier untuk nilai 6 < < 16.
Orientasi Disontinuitas, Set Diskontinuitas dan Ukuran Blok
Jika diasumsikan diskontinuitas merupakan bidang planar, orientasinya berupa arah
kemiringan dan sudut kemiringan. Orientasi ini dapat digambarkan dalam bentuk dua dimensi
dengan diplot bidang normal maupun kutub pada stereonet. Karena banyaknya data bidang
diskontinuitas, akan lebih enak untuk mengeplot kutub, sehingga didapatkan pengelompokan
diskontinuitas berdasarkan kontur.
Set diskontinuitas penting digunakan untuk pembentukan blok batuan dan distribusi
ukurannya. Dengan dilengkapi data frekuensi dan orientasi diskontinuitas, dapat ditentukan
distribusi volume blok secara tiga dimensi.
ketahui
bahwa
diskontinuitas
merupakan
pembebanan
karena
= n tan
( )
Dengan JRC : Joint Roughness Coefficient, JCS : Joint Wall Compressive Strength,
r