Anda di halaman 1dari 34

ILMU NUTRISI UNGGAS

(Lanjutan)
ENERGI METABOLISME
PADA UNGGAS

Oleh: DR. YOSE RIZAL

PROGRAM STUDI ILMU TERNAK


January 26, 2015

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ANDALAS

PENDAHULUAN
1. Kleiber menyatakan bahwa energi adalah fire
of life atau api kehidupan.
2. Sebagian besar makanan yang dikonsumsi
digunakan sebagai sumber energi untuk proses
metabolisme dalam tubuh.

January 26, 2015

PENDAHULUAN
3. Unggas mempunyai kemampuan dalam
mengontrol intake energi ketika makan. Hal
ini perlu diketahui untuk dipakai sebagai dasar
dalam memformulasi ransum.
4. Untuk itu penting diketahui kebutuhan energi
dari unggas dan kandungan energi dari bahan
pakan penyusun ransum unggas.
January 26, 2015

SISTEM PENGUKURAN ENERGI


GROSS ENERGY (GE)
FECAL ENERGY

URINARY
ENERGY

DIGESTIBLE
ENERGY (DE)

APPARENT
METABOLIZABLE
ENERGY

HEAT INCREMENT

TRUE METABOLIZABLE
ENERGY (TME)
ENERGI YANG HILANG
MELALUI METABOLISME
DAN ENDOGENOUS

ENERGI BERSIH
ENERGI BERSIH UTK
HIDUP POKOK
-BASAL METABOLIC RATE
-AKTIVITAS
-PENGATURAN SUHU TUBUH
January 26, 2015

ENERGI BERSIH
UNTUK PRODUKSI
-TELUR
-DAGING
-BULU

ENERGI EFEKTIF
Merupakan

suatu sistem untuk mendefinisikan


bahan-bahan pakan dan ransum.

Sistem

ini mirip dengan sistem energi bersih atau


energi produktif yang berusaha untuk menjelaskan
heat increment.

January 26, 2015

ENERGI EFEKTIF
Energi

efektif memperhitungkan perbedaan


heat increment yang tergantung pada
pemecahan protein vs. lipid dalam tubuh,
dan perbedaan efisiensi penggunaan dan
deposisi lipid tubuh tergantung pada apakah
ia berasal dari lipid makanan atau disintesis
dari material yang bukan lipid.

January 26, 2015

ENERGI EFEKTIF
Menurut

Emmans (1994) heat increment dari makanan


berhubungan secara linier dengan:

a.

nitrogen urin
b. bahan organik feses
c. retensi nitrogen positif
d. retensi lipid positif yang berasal dari lipid
makanan
e. retensi lipid positif yang berasal dari zat
makanan bukan lipid

January 26, 2015

DISTRIBUSI ENERGI MENURUT


EMMANS (1994)
FEED GROSS
ENERGY

FECAL ORGANIC
MATTER

DIGESTIBLE
PROTEIN

URINARY
N

HEAT
(0.91)
January 26, 2015

HEAT
(6.98)

DIGESTIBLE
CARBOHYDRATE

PROTEIN
RETENTION

LIPID
RETENTION

HEAT
(8.72)

HEAT
(3.92)

DIGESTIBLE
FAT

FAT
RETENTION

HEAT
(1.05)
8

RUMUS ESTIMASI ENERGI EFEKTIF


UNTUK MONOGASTRIK

Energi Efektif (kkal/kg) = 1.17 AMEn


(10 x % protein kasar) - 580

January 26, 2015

RUMUS ESTIMASI ENERGI EFEKTIF


UNTUK PERCOBAAN
Energi Efektif (kkal/kg) = AMEn [1000 x
{(3.8 x FOM) (0.16 (2.92 x DCP)) + (12
x Z x DCL)}/4.184]
FOM
DCP
DCL
Z
4.184
January 26, 2015

= Fecal organic matter


= Digestible crude protein
= Digestible crude lipid
= Proporsi lipid tubuh yang berasal dari lipid makanan
= Konversi dari joule ke kalori
10

KESEIMBANGAN ENERGI

- Intake energi meningkat, retensi energi juga meningkat


- Keseimbangan energi bagi ayam broiler jantan umur 28 hari
pada suhu 22 oC
Intake

Output (kkal/kg.75)

350 kkal ME/kg.75

January 26, 2015

A. Basal metabolic rate 140


B. Activity
40

C. Maintenance (A + B) 180

D. Heat Increment
40

E. Total Heat Production (C + D) 220

F. Protein Deposition
70

G. Fat Deposition
60

H. Growth (F + G)
130

--------
Total 350
11

KESEIMBANGAN ENERGI
-

Keseimbangan energi dipengaruhi oleh tingkat


energi dalam ransum

Heat increment menurun jika tingkat energi


dalam ransum ditambah

January 26, 2015

12

KESEIMBANGAN ENERGI
A. Ransum dengan energi 3200 kkal/kg dan PK 21%

Intake ME (100%)
Heat increment
11%

Heat increment
7%

Fasting heat
production 26%

Retained energy
56%

As fat
35%
January 26, 2015

As protein
21%
13

KESEIMBANGAN ENERGI
B. Ransum dengan energi 2890 kkal/kg dan PK 21%

Intake ME (100%)
Heat increment
12%

Heat increment
12%

Fasting heat
production 32%

Retained energy
44%

As fat
25%
January 26, 2015

As protein
19%
14

KESEIMBANGAN ENERGI
-

Keseimbangan energi pada ayam petelur yang


sedang berproduksi dengan berat badan 1.5 kg
dan produksi telur 54 g/hari

Intake 290 kkal

HI
24 kkal

Eggs
70 kkal

January 26, 2015

HI
1 kkal

Growth
5 kkal

HI
70 kkal

Maintenance
120 kkal
15

KESEIMBANGAN ENERGI
-

Ukuran telur mempengaruhi keseimbangan


energi karena kalau telur makin besar
kandungan energinya makin besar

Secara umum telur dengan ukuran: small,


medium, large dan extra large mengandung kirakira 1.0, 1.3, 1.6, dan 1.8 kkal gross energy/g

January 26, 2015

16

KESEIMBANGAN ENERGI

- Dalam mengukur keseimbangan energi pada ayam


petelur kadang-kadang terjadi sampai 30% perbedaan
dalam konsumsi makanan.

- Perbedaan konsumsi makanan yang umum berkisar


antara 10 12 g per hari yang disebut dengan residual
feed consumption.

- Residual feed consumption ini bukan disebabkan oleh


makanan yang terbuang, ketidakmampuan memetabolis,
atau perbedaan komposisi tubuh, tetapi disebabkan metabolik
basal.

January 26, 2015

17

PENGARUH LINGKUNGAN
TERHADAP METABOLISME ENERGI

- Suhu lingkungan sangat berpengaruh terhadap


metabolisme energi pada unggas.

- Hewan pada umumnya memiliki confort atau thermo


neutral zone.

- Confort zone ini pada unggas berubah sesuai


umur, yaitu menurun jika umur bertambah
karena terjadinya penurunan body surface area
per unit berat badan.

January 26, 2015

18

PENGARUH LINGKUNGAN
TERHADAP METABOLISME ENERGI

Batas atas dari confort zone ini disebut upper


critical temperature (UCT), dan batas bawah
disebut lower critical temperature (LCT).

Keseimbangan energi dan performa optimal


unggas terjadi pada confort zone.

January 26, 2015

19

PENGARUH LINGKUNGAN
TERHADAP METABOLISME ENERGI

- Pada suhu di bawah LCT atau di atas UCT kebutuhan


energi untuk hidup pokok meningkat, yang digunakan
untuk meningkatkan maupun menurunkan suhu tubuh.

- Ayam petelur menyesuaikan kebutuhan energinya


dengan suhu lingkungan pada suhu antara 10 30oC.
Kebutuhan energi turun 3.5 kkal/oC peningkatan suhu.
Hal ini setara dengan 1% perubahan intake makanan
untuk setiap perubahan suhu 1oC.

January 26, 2015

20

PREDIKSI INTAKE ENERGI


-

Telah banyak dilakukan pada ayam petelur


menggunakan persamaan regresi.

Satuan yang dipakai kebanyakan joule.

Dasar yang dipakai dalam persamaan yaitu


metabolic body size (W.75).

January 26, 2015

21

PREDIKSI INTAKE ENERGI

Parameter-parameter yang digunakan dalam


memprediksi intake makanan yaitu:
pertumbuhan, produksi telur, dan kadangkadang suhu lingkungan.

January 26, 2015

22

PREDIKSI INTAKE ENERGI

Persamaan oleh Kirchgesner et al. (1991)


untuk ayam broiler dengan berat badan 2.0
kg yaitu:

AME intake kJ/d = 753 + 48 (protein gain/d) + 46 (fat gain/d)

January 26, 2015

23

PREDIKSI INTAKE ENERGI


-

Persamaan Byerly (1941)

Feed intake (g/d) = 0.523W.673 + 1.126 W + 1.135 EM


W = Weight = berat badan (kg)
W = delta weight = perubahan berat badan (g)
EM = Egg mass = berat telur per hari (g)

January 26, 2015

24

PREDIKSI INTAKE ENERGI

Persamaan Emmans (1974)

ME (kJ/d) = W(170 2.2 T oC) + 2EM + 5 W


T = suhu lingkungan (oC)

January 26, 2015

25

PREDIKSI INTAKE ENERGI


-

Persamaan Chwalibog (1985)

ME (kJ/d) = 414W.75 + 0.86 EB + 1.56 EE


EB = body energy = pertambahan energi tubuh
EE = egg energy = energi telur per hari

January 26, 2015

26

PREDIKSI INTAKE ENERGI


-

Persamaan NRC (1994)

ME (kJ/d) = W.75(724 8.15 T oC) + 23 W + 8.66 EM

January 26, 2015

27

KEBUTUHAN ENERGI
TEORITIS

- Kebutuhan energi hewan dibagi menjadi 3:


1) Untuk hidup pokok
2) Untuk produksi
3) Untuk kerja

- Brody mendapatkan nilai basal heat production pada


hewan dewasa 70.4 kalori/kg.73 berat badan per hari.

- Kleiber mendapatkan nilai basal heat production pada


hewan dewasa 70 kalori/kg.75 berat badan per hari.

January 26, 2015

28

KEBUTUHAN ENERGI
TEORITIS

- Kebutuhan ME pada unggas kira-kira 18% lebih tinggi


dari pada kebutuhan NE. Hal ini disebabkan panas yang
dihasilkan (specific dynamic action) dari zat-zat makanan
(protein, karbohidrat dan lipid)

- Nilai specific dynamic action protein 30%, karbohidrat


15%, dan lipid 10%.

- Unggas mempunyai suhu tubuh > mamalia, sehingga


kebutuhan energi untuk hidup pokoknya lebih besar.

January 26, 2015

29

KEBUTUHAN ENERGI
TEORITIS

- Perhitungan

Kebutuhan Energi Unggas


dengan berat badan 1.3 kg:

NEm = 83 x BB kg.75 = 83 x 1.22 = 101 kkal/hari


Kebutuhan ME unggas 18% dari NE
MEm = 101/0.82 = 123 kkal/hari
Kebutuhan ME karena aktivitas kira-kira 30% dari MEm.
Kebutuhan total energi basal = 130% x 123 = 160 kkal/hari
Kebutuhan ME untuk produksi sebutir telur kira-kira 110 kkal.
Kebutuhan ME total = 160 + 110 = 270 kkal/hari
January 26, 2015

30

STANDARD/BASAL
METABOLIC RATE
-

Kebutuhan energi untuk hidup pokok unggas


dihitung menggunakan standard metabolic
rate (SMR) berdasarkan metabolic body size
(MBS)

Pada fisiologi manusia disebut basal metabolic


rate (BMR), dan ada pula yang menggunakan
istilah fasting metabolic rate atau resting
metabolic rate.

January 26, 2015

31

STANDARD/BASAL
METABOLIC RATE
-

Penghitungan dilakukan pada kondisi unggas


sedang tidak makan, istirahat dan tidak stres.

MBS = W.75

Hasil perhitungan oleh Kleiber SMR seekor


hewan 70 kkal/hari atau kira-kira 3 kkal/jam per
unit MBS

January 26, 2015

32

STANDARD/BASAL
METABOLIC RATE
-

Contoh perhitungan:

Kalkun dengan berat badan 4.0 kg akan memiliki


kebutuhan energi sebagai berikut:
MBS = 4.75 = 2.83 kg.75
SMR = 70 x MBS = 70 x 2.83 = 198 kkal/hari
January 26, 2015

33

Terima Kasih

January 26, 2015

34

Anda mungkin juga menyukai