Nama Kelompok :
Silviani Wijaya
3203012014
Florensia D Pauline
3203012018
Agnes Dwi Wahono 3203012045
Tujuan Pembelajaran
1. Memahami prevalensi (banyaknya/seringnya) penipuan/fraud di dunia
saat ini.
2. Membandingkan berbagai difinisi penipuan/fraud.
3. Menjelaskan fraud triangle dan mengapa ketiga unsur harus ada ketika
terjadi fraud/penipuan.
4. Menentukan jenis penipuan/fraud dan faktor resiko penipuan.
5. Menentukkan tata kelola, manajemen resiko, dan pengendalian dalam
konteks penipuan/fraud.
6. Menjelaskan cara mencegah penipuan/fraud dan teknik untuk
mendeteksinya.
7. Memahami aspek perilaku dari pelaku fraud.
8. Menjelaskan tanggung jawab auditor internal dalam menghadapi
penipuan/fraud yang berhubungan.
9. Memahami fungsi dari tanggung jawab auditor internal, termasuk
keterlibatan akuntan forensik dan spesialis pemeriksaan penipuan/fraud.
menunjukkan
pengkhianatan
kepercayaan
dan penemuan
kesalahan
Kehancuran
FRAUD
KESULITAN
KEUANGAN
1210 - kemahiran
DEFINISI
Mengimplementasikan
Manajemen
mengawasi
Populasi
risiko kecurangan
Kecurangan
Penyalahgunaan
aset
Korupsi
Risiko
kecurangan lain
Pencegahan
Kecurangan
Fraud Guide menguraikan elemen-elemen
umum yang dapat memainkan peran penting
dalam mencegah kecurangan:
o
o
o
Otoritas batas
Deteksi Kecurangan
Fraud Guide menguraikan beberapa
metode-metode untuk deteksi umum:
Whistleblower hotlines
Proses kontrol
Prosedur proaktif deteksi fraud
Menerima Tuduhan
Tuduhan penipuan dapat diterima dari berbagai
sumber dengan berbagai cara yang berbeda.
Pada Fraud Guide menyatakan bahwa
Penyelidikan dan sistem respon harus Termasuk
proses untuk
Masalah mengkategorikan
Mengkonfirmasikan validitas tuduhan
Mendefinisikan keparahan tuduhan
Meningkat masalah atau penyelidikan saat yang
tepat
Merujuk masalah di luar lingkup program
Melakukan investigasi dan pencarian fakta
Menyelesaikan atau menutup penyelidikan
Daftar jenis-jenis informasi yang harus dirahasiakan
Mengevaluasi Tuduhan
Langkah evaluasi yang melibatkan
pertanyaan-pertanyaan berikut :
Apakah tuduhan ini memerlukan
penyelidikan formal atau informasi
yang ada sekarang sudah cukup untuk
menarik kesimpulan?
Siapa yang harus memimpin
investigasi?
Apakah ada keahlian khusus atau
peralatan yang diperlukan untuk
Protokol (Standard)
Investigasi
Protokol (Standard)
Investigasi
Tindakan Korektif
Langkah terakhir adalah menentukan
tindakan yang tepat berdasarkan hasil
investigasi.
tindakan yang mungkin termasuk:
Tindakan hukum, baik pidana atau
perdata.
Tindakan disiplin, seperti peringatan,
penurunan pangkat, sensor, penangguhan,
atau penghentian.
Klaim asuransi jika kerugian yang dialami
dilindungi oleh polis asuransi.
Mendesain ulang atau penguatan proses
Pemahaman tentang
Penipu
Sebuah organisasi harus memiliki individu yang
Skeptisme Profesional,Putusan
Profesional, dan Teknologi
Ketika menilai Forensik
risiko kecurangan, auditor
internal harus menunjukkan skeptisme
profesional yang tinggi, yaitu kemampuan
untuk secara kritis mengevaluasi bukti dan
informasi yang tersedia.
Auditor internal yang berpengalaman
memiliki kemampuan yang lebih baik untuk
menghubungkan titik-titik dan
merekonstruksi seluruh informasi dan bukti.
Penyelidikan forensik dan pemeriksaan
kecurangan di masa depan akan sangat
bergantung pada forensik komputer,
pencitraan data komputer, penemuan bukti
Penggunaan Spesialis
Kecurangan
Spesialis kecurangan dibutuhkan
untuk melengkapi ketrampilan
auditor dalam fungsi audit
Para spesialis yang paling umum
terlibat adalah CFEs
CFEs dapat memberikan masukan
yang lebih obyektif dalam evaluasi
manajemen risiko kecurangan dan
pengembangan kontrol anti
kecurangan
Mengkomunikasikan Hasil
Audit Kecurangan