Anda di halaman 1dari 10

BAB III

PERENCANAAN FONDASI
A. Pendahuluan
Dalam pengertian luas, fondasi adalah bagian dari struktur bangunan
yang meneruskan beban bangunan ke tanah atau batuan dibawahnya.
Klasifikasi fondasi dibedakan menjadi dua, yaitu fondasi dalam dan
fondasi dangkal.
Fondasi dalam didefinisikan sebagai fndasi yang meneruskan beban
bangunan ketanah keras atau batu yang terletak relatif jauh dari
permukaan, contohnya fondasi tiang pancang dan fondasi sumuran.
Sedangkan

fondasi

sumuran

didefinisikan

sebagai

fondasi

yang

mendukung beban secara langsung seperti fondasi telapak dan fondasi


memanjang. Semua konstruksi yang direncanakan akan didukung oleh
tanah yang terdiri dari dua bagian yaitu bangunan atas (super structure)
dan bangunan tanah (substructure) mengingat bahwa struktur didukung
oleh fondasidan akhirnya oleh tanah, maka keberhasilan struktur sangat
tergantung pula tanah tersebut.
Pada praktikum ini dirncanakan fondasi telapak. Fondasi telapak
dipergunakan pada kondisi tanah dengan daya dukung tanah antara: 1,52,0 kg/cm2. Fondasi telapak ini biasanya dipakai untuk bangunan gedung,
dengan kondisi tanah yang baik dan stabil. Bahan dari fondasi ini dari
beton bertulang. Untuk menentukan dimensi dari fondasi ini dengan
perhitungan konstruksi beton bertulang.

B. Analisis Hitungan
1. Perencanaan Fondasi Telapak (Footplat)

h
116
b kolom
B = 200 cm

h = 60 cm

L = 200 cm

Gambar 2.6 Gambar penampang fondasi


Data :
Daya dukung ijin tanah, qa
Berat jenis tanah,

= 480 kN/m2

= 17 kN/m3

Berat jenis beton,

beton

= 24 kN/m3

Kedalaman dasar fondasi, Df


Mutu beton, fc
Mutu baja tulangan, fy
Dimensi kolom
Beban mati, DL
Beban hidup, LL
Mult x ( M1 dari SAP2000)
Mult y ( M2 dari SAP2000)
Diameter tulangan,

= 1,5 m
= 25 Mpa
= 300 MPa
= 350 x 350 mm
= 259,13 kN(Dari analisis SAP2000)
= 800 kN
= 10,7581 kNm
= 53,5428 kNm

Selimut beton, hselimut

= 40 mm

= 16 mm

a. Tekanan ijin netto pada tanah


qn

= qa Df
= 480 (1,5 x 17) = 454,5 kN/m2

A
Apondasi
Pult
d

= (DL + LL)/qn
= (259,13 + 800)/454,5 = 2,33 m2
= 2 x 2 = 4 m2
Pu
( 1,2 x 259,13 ) +(1,6 x 800)
= A =
4

= 397,739 kN/m2

= h hselimut d.tulangan = 600 40 16


= 544 mm

b. Kontrol daya dukung tanah


q

= Wtanah + Wfondasi

117

= (Df h)

max

min

+ h.

beton

= ((1,5 0,6) x 17) + (0,6 x 24)


= 29,7 kN/m2
Pult Mult x Mult y
+
+
+q
= B . L 1 . B . L2 1 . B . L2
6
6

397,739 10,7581 53,5428


+
+
+29,7
2 x2
1
1
2
2
x2 x2
x 2x 2
6
6

= 177,36 kN/m2 < qa = 480 kN/m2


Pult Mult x
Mult y

+q
= B . L 1 . B . L 2 1 . B . L2
6
6

OK !!

397,739 10,7581 53,5428

+29,7
2 x2
1
1
2
2
x 2x 2
x 2x 2
6
6

= 80,909 kN/m2 < qa = 480 kN/m2

OK !!

c. Untuk arah kerja dua arah

Gambar 3.3 arah kerja dua arah

118

1) Lebar tampang kritis


bx

= lebar kolom + (0,5d)x2


= 350 + (0,5x544)x2
= 894 mm
= 4.bx
= 4 x 894 = 3576 mm

b0

2) Gaya geser total terfaktor


= Pult (L2 - bx2)
= 397,739 (22 0,8942) = 1273,0687 kN

Vu

3) Kuat geser beton

Vc

= 1 (rasio untuk pondasi telapak)

=
=

Vc

2 f c ' x b0 x d
2
x
c
6

( )
x 544
(1+ 21 ) x 2 25 x 3576
6
1+

1
x fc ' x b0 x d
3

1
x 25 x 3576 x 544
3

= 6484480 N

= 3242240 N

Diambil nilai terkecilnya, maka Vc = 3242,24 kN

Vcmak s

= 4 x fc ' x b 0 x d
= 4 x 25 x 3576 x 544

Vc

= 38906880 N

= 3242,24 kN < Vcmaks = 38906,880 kN

OK !!

4) Kontrol kuat geser pondasi


Vn

= Vc

= 0,75 x Vc
= 0,75 x 3242,24
= 2431, 68 kN > Vu = 1273,0687 kN

OK !!

d. Untuk arah kerja satu arah

119

1) Gaya geser terfaktor


Vu
L

= Pult x B x L
1
1
. B lebar kolom d
= 2
2

=
Vu

1
1
x 2 x 0,35 0,544
= 0,281 m
2
2

= 397,739 x 2 x 0,281
= 223,529 kN

2) Kuat geser beton


Vc

=(

1
fc ' ) x bw x d
6

=(

1
25 ) x 2000 x 544
6

= 906666,667 N = 906,667 kN
3) Kontrol kuat geser pondasi
Vn

= Vc

= 0,75 x Vc
= 0,75 x 906,667
= 680 > Vu = 223,529 kN

OK !!

4) Momen rencana (Mu)


Mu = Pult x 0,5 x L12 x B
1
1
x B pondasi x lebar kolom
L1 = 2
2
=

1
1
x 2000 x 350
= 825 mm = 0,825 m
2
2

Mu = 397,739 x 0,5 x 0,8252 x 2


= 270,711 kNm
5) Momen per meter panjang
Mu/B= 270,711/2
= 135,355 kNm = 135,355.106 Nmm

120

e. Perancangan tulangan pondasi


1) Momen internal (Mn) kopel blok tekan beton
Mn = Cc (z)
Mu
1
0,85 x f c' x a x b(d a)
=

2
Persamaan di atas dapat dinyatakan dalam persamaan kuadrat
dalam a sebagai berikut :
1
Mu
x 0,85 xfc ' xb a 2+(0,85 xfc ' xbxd) a(
)
( 2

=0

(
1
135,355.106
x 0,85 x 25 x 1000 a2 +( 0,85 x 25 x 1000 x 544) a(
)
2
0,8
=0
2
( 10625 a +(11560000)a169193750 = 0
diperoleh :
a1 = 1037,1615 mm2 dan a2 = 14,8385 mm2
dipakai a = 14, 8385 mm2
a
14,8385
c = 1 =
= 17,457 mm
0,85
2) Pemeriksaan tegangan pada tulangan baja
dc
c

s
cu

dc
c

cu

54417,457
17,457

x 0,003 =

0,0905
3) Tegangan pada baja tulangan
Fs =

Es = 0,0905 x 200000 = 18100 > 300 Mpa

Nilai fs > fy, sehingga diambil nilai fs = fy = 300 Mpa


4) Persamaan keseimbangan gaya tekan dan tarik

121

Cc = Ts
0,85 x fc x a x b = As x fs
'
0,85 x f c x a x b
As =
=
fs

0,85 x 25 x 14,8385 x 1000


300

= 1051,06 mm2
5) Rasio penulangan ( )

As
b .d

1051,06
1000 x 544

= 0,001932

Menurut SNI 03-2847-2002, batas min adalah 0,002.


Karena <
sehingga rasio penulangan digunakan
min

= 0,002.
Asperlu

.b.d = 0,002 x 1000 x 544 = 1088 mm2

6) Jumlah tulangan per meter (n)


As perlu
n=

0,25. . D

1088
2
0,25 x x 16

= 5,411 buah

Diambil 6 tulangan D16.


7) Jarak antar tulangan (S)
S=

b
n

1000
6

= 166,667 165 mm

Cek :
S < 3.t atau S < 450 mm
S < 3.600 atau S < 450 mm
165 < 1800 mm atau S < 450 mm (memenuhi syarat)
Untuk penulangan selebar 2 m, maka dipakai 12D16 atau
D16-165.

122

8) Hitungan kuat tumpuan fondasi

A2
A1

2 x2
0,35 x 0,35

= 5,7143 > 2, dipakai

A2
A1

=2

a) Kuat tumpuan fondasi


'
Ktf = ( 0,85 ) f c A 1 (2)

2
= 0,7 ( 0,85 ) .25 .350 (2)

= 3644,375 kN
b) Kuat tumpuan kolom
'
Ktk = ( 0,85 ) f c A 1

2
= 0,7 ( 0,85 ) .25 .350

= 1822,1875 kN
c) Beban tumpuan rencana aktual
Pu

= (1,2 x DL) + (1,6 x LL)


= (1,2 x 259,13) + (1,6 x 800) = 1590,956 kN
Pu < Ktk < Ktf maka beban dari kolom dapat dilimpahkan
kepada beton saja.
d) Luas pasak (dowel) minimum yang diperlukan
Asperlu = 0,005 x Ag = 0,005 x 3502 = 612,5 mm2
Digunakan tulangan 4D16 (As = 804,2477 mm 2).

123

Gambar 3.4 Denah Penulangan Fondasi

Pasak dipasang pada sudut-sudut tampang kolom. Panjang


penyalura dasar dowel ke dalam pondasi (SNI-03-28472002) :
Idb =

db f y
4 fc '

16 x 300
4 25

= 240 mm

Panjang penyaluran minimum :


Idb = 0,04dbfy = 0,04 x 16 x 300 = 192 mm
Faktor modifikasi :
(As perlu)/(As tersedia) = 612,5/804,2477 = 0,7617
Panjang penyaluran perlu :
Idb perlu = 240 x 0,7616 = 182,784 mm
Sehingga diambil panjang penyaluran sebesar 200 mm.

2. Perencanaan Dimensi Fondasi Batu Kali

124

Gambar 2.7 Fondasi Batu Kali

a. Lebar atas fondasi

= lebar sloof + 2(5)


= 35 + 10
= 45 cm

b. Lebar bawah fondasi

= 2 x lebar atas pondasi


= 2 x 45
= 90 cm

c. Tinggi fondasi

= 100 cm

d. Lebar galian

= lebar bawah pondasi + 2(10)


= 90 + 20
= 110 cm

e. Tebal aanstampang

= 20 cm

f. Tebal pasir urug

= 5 cm

g. Dalam galian

= tinggi fondasi + tebal aanstsmpang


+ tebal pasir urug
= 100 + 20 + 5
= 125 cm

125

Anda mungkin juga menyukai