Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS MOTIF SOSIAL DALAM ARISAN SOSIALITA

Disusun dalam Rangka Diskusi Mingguan


Ikatan Mahasiswa Tapanuli Selatan (IMATAPSEL)

O
L
E
H

DESNIATI HARAHAP

(12540071)

IKATAN MAHASISWA TAPANULI SELATAN


(IMATAPSEL)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
2013

BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Manusiaadalahmakhlukhidup yang berkembang, makhluk yang aktif.makhluk
sosial yang membutuhkan interaksi dengan manusia lain dan lingkungan sosial
disekitarnya.Kebutuhan-kebutuhan hidup manusia dipengaruhi adanya motif atau
dorongan baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar diri manusia baik berupa
benda maupun situasi yang terjadi dilingkungan sekitarnya yang menyebabkan
manusia

berbuat

sesuatu

yang

untuk

mencapai

kebutuhan

hidupnya.Manusiadalamberbuatataubertindakselainterikatolehfaktor-faktor

yang

datangdariluar, juga di tentukanolehfaktor-faktor yang terdapatdalamdiriorganisme


yang

bersangkutan,

bersangkutan

yang

yaituberupakekuatan

yang

datangdariorganisme

menjadipendorongdalamtindakannya.Dorongan

datangdaridalamuntukberbuat di sebut motif.


Begitu
juga
dalam
motifpendorongterciptanya

arisan

yang
yang

sosialita

tidakberdirisendiri, tetapisalingkaitmengaitdenganfaktor-faktor lain. Hal-hal yang


dapatmempengaruhi

motif

disebutmotivasi.Motivasimerupakankeadaandalamdiriindividuatau organisme yang


mendorongperilakukearahtujuan.
Motif
itumelingkupisemuapenggerak,
alasan-alasanataudorongandorongandalamdirimanusia
yang
menyebabkaniaberbuatsesuatu.
Semuatingkahlakumanusiapadahakekatnyamempunyai
motif.Motif-motif
manusiadapatbekerjasecarasadar, danjugasecaratidaksadarbagidirimanusia.
B. RumusanMasalah
- Apapengertian motif sosial ?
- Apa yang disebut dengan Arisan Sosialita ?
- BagaimanaStudi Motif SosialDalamArisanSosialita ?

BAB I

PEMBAHASAN
A. Motif Sosial
Motif sosial berasal dari dua kata, motif dan sosial. Motif merupakan
suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasan-alasan
atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia
berbuat sesuatu. Dan Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya
mempunyai

motif.

Dan

sosial

adalah

segala

sesuatu

yang

bersangkutan dengan masyarakat.


Motif sosial adalah motif yang mendasari aktivitas individu dalam
mereaksi terhadap orang lain (Barkowitz ; 1969). Sedangkan
Heckhausen (1980) Menyatakan bahwasannya motif sosial adalah
motif

yang

menunjukkan

bahwa

tujuan

yang

ingin

dicapai

mempunyai interaksi dengan orang lain. Maka dari pendapat di


atas, dapat disimpulkan, motif sosial adalah motif yang timbul untuk
memenuhi kebutuhan individu atau diri sendiri dalam hubungannya
atau

keterkaitan

dengan

orang

yang

disekitarnya

maupun

lingkungan sekelilingnya.
B. Arisan Sosialita
Makna sesungguhnya sosialita adalah seseorang atau kelompok sosial yang
berasal dari keturunan bangsawan atau orang yang sejak dulu sudah kaya raya atau
seseorang

yang

berpengaruh

dan

memiliki

kemampuan

sehingga

mampu

menggerakkan masyarakat. Kaum sosialita sebenarnya berasal dari budaya borjuis


Perancis yang sudah ada sejak zaman Raja Perancis XIV. Dari zaman itu golongan ini
memang sudah terkenal dengan lifestyle yang glamour dan highclass. Pioneernya
adalah Maria Antoinette, mantan ratu Perancis yang sukanya berfoya-foya, sehingga
digelar dengan Madamme Pemboros. Sekarang, budaya borjuis itu menurun
menjadi budaya sosialita yang notabene hanya bisa diikuti oleh orang-orang dengan
kelas sosial tinggi yakni orang-orang makmur yang bisa disebut tidak bakal miskin
tujuh turunan.
Orang dari kalangan sosialita memang memiliki harta yang berlimpah dan
hidup dengan keadaan yang serba mewah. Di luar negeri seperti Eropa dan Amerika
golongan sosialita lebih kepada keluarga atau seseorang kaya raya yang suka
berkecimpung dalam dunia sosial yang bertujuan untuk membantu banyak orang yang
berekonomi sulit atau yang membutuhkan bantuan. Namanya juga sosialita pasti

berhubungan dengan kegiatan sosial. Golongan sosialita sering membantu atau


menyumbang hartanya untuk kegiatan kemanusiaan seperti bencana alam atau
sekedar bersedekah untuk masyarakat miskin dan tentunya menyumbang dengan
jumlah yang besar. Golongan sosialita sangat berpengaruh dalam masyarakat,
dikarenakan kehidupannya yang mewah namun kalangan tersebut juga selalu berbagi
untuk sesama umat manusia.
Di negeri Indonesia ini arisan sosialita diartikan oleh banyak orang sebagai
gaya hidup yang dianut golongan kelas atas dengan gaya hidup yang serba mewah
dan disertai dengan kehidupan sehari-hari yang berisikan dengan foya-foya. Banyak
golongan sosialita di negeri ini yang tidak berkecimpung dalam dunia sosial serta
tidak menyumbangkan kontribusinya dalam kehidupan sosial. Yang mereka lakukan
hanyalah hidup bermewah-mewah dan foya-foya.Ada sebutan yang berkaitan dengan
sosialita, yaitu social climber.Social climber adalah seseorang yang sebenernya
bukan sosialita tapi ngotot mengikuti gaya hidup sosialita dan mereka-mereka ini rela
melakukan apapun asalkan bisa masuk dalam jajaran masyarakat kelas atas. Sangat
miris memang mengamati fenomena tersebut.
C. Studi Motif SosialDalamArisanSosialita
Dalam kehidupan bersosialisasi dalam arisan sosialita terdapat nilai sosial
yang dijadikan sebagai pedoman untuk memaknai tentang makna sosialita yakni
informasi dari hasil interaksi yang dilakukan dengan lingkungan sosial dan
pengalaman yang dimiliki, karena hal itu dinilai memberikan pengetahuan tentang
makna sosialita bagi individu yang ada didalam kelompok sosialita. Pesan
artifaktual yang digunakan adalah, penampilan dengan pakaian yang elegant dan
diamond sebagai ciri khas sosialita. Pengalaman menjadi sosialita dapat diambil
kesimpulan bahwa bekerjasama dengan pihak tertentu dalam sebuah event party,
launching sebuah brand dan guest star di acara event party. Selain itu ada
beberapa sosialita membentuk organisasi ini yang bertujuan untuk kontribusi
positif bagi lingkungan sosial.

Dalam arisan sosialita yang ada di jakarta (contoh), jika ingin masuk dan
bergabung dengan sosialita harus ikut seleksi atau diseleksi terlebih dahulu.

Kemudian akan resmi menjadi anggota arisan. Karena seleksi masuk arisan
sosialita sangat diperlukan, alasannya agar tidak muncul konflik antar anggota dan
penting untuk menjaga pertemanan. Jika memang tidak cocok, maka akan ditolak
langsung. Dan ada juga yang masuk dengan tidak di seleksi/kocok dengan
lingkunagn arisan, karena terlanjur bergabung. Sehingga yang terjadi akan ada
seleksi alam. Apakah mereka mengundurkan diri atau tidak diajak lagi untuk
putaran selanjutnya.
Dapat diambil kesimpulan Konstruksi makna bagi kalangan sosialita di
dasari oleh nilai yang mereka tentukan secara subjektif. Jadi, makna sosialita di
artikan secara berbeda oleh setiap individu. Secara garis besar makna sosialita
dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman yang terbatas.

a. Kriteria Sosialita Berdasarkan Motif dan Pemaknaan


SOSIALITA VISUALITATIF adalah Memaknai sosialita sebagai orang yang

memiliki status sosial tinggi dengan penampilan yang dikenakan.


SOSIALITA PURPOSIVE adalah Memaknai sosialita untuk kepentingan tertentu

atau digunakan sebagai cara untuk mencapai tujuan tertentu


SOSIALITA KONTRIBUTIF adalah Memaknai sosialita sebagai orang yang
melakukan kontribusi nyata kepada lingkungan sosial, Baik secara materi atau
secara non materi.
Secara garis besar kemungkinan motif pendorong menjadi anggota arisan
sosialita bagi mereka yang masuk anggota sosialita ada dua ;

Motif Karena Pengalaman yang di alami membuat individu ingin menjadi sosialita
(Interaksi)
Motif untuk Ingin di kenal, eksis, dengan status sosial tinggi, dan icon positif,
maupun Bisnis
Kemudian motif menjadi sosialita bisa jadi ingin dikenal oleh banyak
orang dengan status sosial yang tinggi, ingin eksis untuk kepentingan individual
berupa bisnis, relasi serta ingin menjadi orang yang berpengaruh positif bagi
orang lain.
Sebagaimana Sherif (tokoh) menyatakan bahwa macam-macam motif
sosial berupa motif biogenetis dan motif sosiogenetis.Jika dianalisis dengan motif

biogenetis,

yakni motif yang berkembang pada diri orang dan berasal dari

organismenya sebagai makhluk biologis demi kelanjutan kehidupannya secara


biologis. Sebagai individu sudah semestinya mempunyai motif biogenetis dalam
dirinya.

Jika

dikaitkan

dengan

arisan

sosialita,

parasosialitabergabungkarenaadanyakebutuhanuntukkeberlangsunganhidupnyasep
ertimemenuhikebutuhanakanpergaulan, relasimaupun rekan bisnis.
Jika dianalisis dengan motif sosigenetis, yakni motif yang dipelajari orang
dan berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang itu berada dan berkembang
dengan interaksi sosial dengan orang-orang atau hasil kebudayaan orang. Dengan
demikian jika dikaitkan dengan arisan sosialita, motif orang-orang mengikuti
arisan sosialita salah satunya adalah karena dorongan lingkungan budaya. Mereka
melihat teman-teman yang ada disekelilingnya mengikuti arisan-arisan sosialita
maka dari dorongan-dorongan tersebut seseorang akan tertarik untuk masuk
kedalam wilayah arisan sosialita. Individu bisa tertarik untuk ikut arisan sosialita
salah satunya adalah karena arisan sosialita dimata masyarakat merupakan arisan
orang-orang kaya jadi mereka yang ingin memamerkan memperlihatkan
kekayaannya salah satunya adalah masuk ke dalam arisan sosialita, dengan itu
mereka tanpa berkata sepatah katapun masyarakat akan tahu bahwasannya status
sosialnya orang elit.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kaumsosialitaadalahmereka

yang

membangunsebuahinteraksisesamakaumelit,
orang-orang
yang

yang

dimanasetiapindividumerupakan

hidupdengankeadaanmewah.Dimanasuatukeadaanseseorang

satumemberikandorongankepada

orang

yang

bersangkutandanmelakukanaktivitas yang mampudidalamsosialita.


Dalam kehidupan bersosialisasi dalam arisan sosialita terdapat nilai sosial
yang dijadikan sebagai pedoman untuk memaknai tentang makna sosialita yakni
informasi dari hasil interaksi yang dilakukan dengan lingkungan sosial dan
pengalaman yang dimiliki, karena hal itu dinilai memberikan pengetahuan tentang
makna sosialita bagi sosialita. Kemudian motif menjadi sosialita bisa jadi ingin
dikenal oleh banyak orang dengan status sosial yang tinggi, ingin eksis untuk
kepentingan individual berupa bisnis, relasi dan sebagainya serta ingin menjadi
orang yang berpengaruh positif bagi orang lain. Pesan artifaktual yang diperoleh
adalah penampilan dengan pakaian yang elegant dan diamond sebagai ciri khas
sosialita.
Pengalaman

menjadi

sosialita

dapat

diambil

kesimpulan

bahwa

bekerjasama dengan pihak tertentu dalam sebuah event party, launching sebuah
brand dan guest star di acara event party. Selain itu membentuk organisasi yang
bertujuan untuk kontribusi positif bagi lingkungan sosial.
B. Saran
Sebagaimasyarakat dengan segala keterbatasan pengetahuan yang kita
miliki, kita harus bisa lebih cermat, kritis dengan semua apa yang kita terima dari
luar diri kita. Walaupun semua pihak memberikan suatu yang sama belum tentu hal
tersebut memiliki kebenaran yang utuh. Jadi kita harus lebih bijak dalam
memahami suatu hal yang baru bagi kehidupan kita terutama tentang fenomena
sosialita.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu.2002. PsikologiSosial.Jakarta: RenekaCipta.

Saduddin. Motif Sosial.2011. Dalamwww.bloggerlombok.com. 10 November 2011


Tim Prima Pena.2006.kamus ilmiah populer ; edisi lengkap.(Surabaya ; Gita Media)
Abadi, Citra .Konstruksi Makna Sosialita Bagi Kalangan Sosialita di Kota Bandung.
Perpustakaan UNIKOM

Anda mungkin juga menyukai