PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Didalam zaman globalisasi ini banyak problem yang timbul diberbagai
kelompok umur. Dari sekian banyak problem yang sangat kerap dihadapi oleh
tiap-tiap penduduk yaitu sulitnya melacak tempat pekerjaan. Kita sebagai
manusia yang mempunyai visi misi, tujuan serta kiat, wawasan kedepan
sebaiknya tidak melupakan dapat perkembangan teknologi administrasi
manajerial yang memiliki makna mutlak didalam satu pekerjaan, dikarenakan
perihal tersebut mentuntut kita untuk ikuti perkembangan zaman supaya tidak
ketinggalan dengan info yang ada.
Sekarang ini ilmu dan pengetahuan serta perkembangan teknologi dengan
amat cepat dan dukungan dari media info yang sedemikian rupa hingga
menyebabkan pergantian gaya hidup di beragam kelompok umur penduduk
tanpa kelas.
Saat ini keperluan untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan info amat
meningkat serta menyeseluruh. Karena oleh persaingan manusia atau grup /
lembaga yang amat ketat untuk kemajuan usahanya, hingga perihal ini
beresiko pada beban tiap-tiap siswa dikarenakan mereka dituntut untuk dapat
menggali info dari beragam sumber, baik dengan administratif manajerial
akan lalu didalam dunia pendidikan.
Tiap-tiap sekolah menengah kejuruan ( SMK ), baik tehnik ataupun non
tehnik harus untuk memberangkatkan siswa serta siswi mereka untuk
melaksanakan aktivitas praktek kerja industri (Prakerin) . Aktivitas praktek ini
dikerjakan di beragam perusahaan/ lembaga punya negara ataupun swasta
manfaat untuk melatih keterampilan serta mental seseorang di lapangan.
Aktivitas praktek ini sangat menguntungkan bagi siswa/i dikarenakan bisa
menambah pengetahuan terutama didalam bidang pekerjaan yang sedang
didalami serta menambah Pengalaman dan keprofesionalan saat melakukan
satu bidang pekerjaan. Di samping itu, aktivitas praktek ini amat punya
pengaruh pada nilai kelulusan siswa-siswi di sekolah.
1.2. Tujuan
A. Tujuan praktek kerja industri (PKL)
Praktek kerja lapangan (PKL) dikerjakan penulis dengan maksud serta
tujuan seperti berikut :
1. Memperoleh pendidikan untuk jadi tenaga kerja yang mempunyai
keahlian profesional.
2. Mengetahui perbedaan pada lingkungan dunia usaha / dunia industri
dengan lingkungamsekolah
3. Memberikan gambaran untuk penulis mengenai bagaimana langkah
bekerja yang baik serta benar, sesuai dengan pendidikan yang di dapat
di dunia pendidikan atau disekolah.
4. Mempelajari secara langsung proses (TBS) tandan buah segar menjadi
(CPO) crode palm oil dan (karnel) inti sawit.
5. Memahami proses proses yang terjadi sepanjang alur produksi serta
cara kerja alat yang di gunakan.
6. Memahami penerapan teori teori yang di peroleh di bangku sekolah
secara langsung di lapangan.
7. Mempelajari proses pekerjaan di
workshop
dengan PT.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. SPENSIFIKASI BAHAN BAKU
Bahan baku yang di gunakan untuk pengolahan minyak kelapa sawit
menjadi CPO Crude palm iol dan karnel adalah TBS (tandan buah segar).
Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman golongan palm yang tinginya
dapat mencapai 24 m dan buah dan bunganya berupa tandan. Kelapa sawit
berkembang dengan biji, tumbuh di daerah tropika, pada ketingian 0-500 m
di atas permukaan laut. Kelapa sawit tumbuh di daerah tanah yang subur, di
tempat lahan terbukan, dengan kelembaban tanah yang tinggi itu antara lain
di tentukan oleh curah hujan yang tinggi, sekitar 2000-2500 m setahun.
Kelapa sawit berbuah pada umur (3-4) tahun dan buah menjadi masak 5-6
bulan setelah penyerbukan. Masak buah kelapa sawit dapat di lihat dari
perubahan warna kulitnya. Dari warna hijau menjadi merah. Pada saat buah
berwarna merah, ini buah sudah siap di panen. Dalam kandungan minyak
kelapa sawit sudah maksimal. Jika buah terlalu matang maka buah akan
terlepas dari tandanya dan hal ini di kenal sebagai berondolan.
Minyak sawit dan inti sawit mulai terbentuk sesudah 100 hari setelah
penyerbukan dan berhenti 180 hari atau setelah dalam buah minyak sudah
jenuh. Jika buah tidak terjadi lagi pembentukan minyak, maka yang terjadi
pemecahan trigliserida menjadiasam lemak bebas dan gliserol. Pembentukan
minyak berahir jika dalam tandan bersangkutan telah terdapat buah sehinga
terjadi berodolan.
Secara botani, buah kelapa sawit terdiri dari pericarp, excocarp (kulit),
mensocarp, dan endorcarp (cangkang) yang membungkus 1-4 inti (karnel).
Inti memiliki testa (kulit) endosperm yang padat, dan sebuah embiro.
Secara
anatomi, bagian buah kelapa sawit dari luar ke dalam adalah sebagai berikut
ini:
1. Perikarprium, terdiri dari:
a. Epikarprium, kulit buahyang licin dan keras.
b. Mesokaprium, daging buah berserabut dan mengandung minyak
dan rendamen yang paling tinggi.
2. Biji mempunyai bagian:
a. Endorkaprium (kulit biji / cangkang), berwarna hitam dan keras.
b. Endorsperm (kernel / daging biji), berwarna putih dan dari bagian ini
akan di hasilkan bagian minyak inti sawit setelah melakuan
extraksi.
Untuk lebih jelasnya, bagian-bagian buah kelapa sawit dapat di lihat pada
gambar di bawah ini:
Gambar 2.1 sebagai berikut.
Salah satu sifat ekonomis yang penting dari kelapa sawit yaitu keyebalan
cangkang berdasarkan sifat ini. Ada tiga jenis tanaman sawit yang di kenal
secara umum yaitu:
1. Dura
Dura buah ini mempunyai daging buah (mensocorp) sekitar 35-65% dari
total buah, pericaprium (cangkang) tebal dan inti (karnel) kecil. Jenis buah
Cangkang, mm
Mensokarp
/ Inti buah,%
buah,%
Dura
2-5
20-65
4-20
Tanera
1-2,5
60-90
3-15
Pisifera
Tidak ada
92-97
3-8
tabel 2.1
Umur buah tergantung pada jenis tanaman, umur tanaman dan iklim.
Umumnya buah telah dapat di panen setelah umur 6 bulan dapat di
panen,terhitung sejak penyerbukan (kelapa sawit telah berumur 3- 4
tahun). Buah pertama yang di hasilkan adalah buah dompet atau buah
pasir, artinya buah tidak dapat di olah dalam pabrik karena hanya
mengandung minyak sedikit. Masaknya buah kelapa sawit dapat di lihat
pada warna perubahan warna kulit buah. Warna hijau menjadi warna
merah jingga. Pada saat buah berwarna merah jingga inilah buah tersebut
telah siap di panen, dan kandungan minyak telah maksimal. Jika buah
terlalu matang maka buah akan terlepas dari tandanya sehinga menjadi
berondolan.
Minyak (40-75%).
Air (10-40%).
Nos (non oil solid, (6-25%)
1. KOMPONEN TRIGLISERIDA
Trigliserida adalah senyawa antara asam lemak yang terikat antara
gliserol. Jika asam lemak terikat jumblahnya satu di sebut monogliserid,
sedangkan asam lemak yang terikat jumblahnya dua di sebut streo
digliserida dan asam lemak yang terikat dalam jumblahnya tiga triglisirida.
A. MONOGLISERIDA DAN DIGLISERIDA
Komponen gliserida yang terkandung dalam minyak sawit adalah
monogliserida dan digliserida yaitu asam lemak yang terkandung dalam
tumbuhan.
B. TRIGLISERIDA
Asam lemak penyusun trigeliserida berupa asam dan lemak jenuh dan tidak
jenuh. Trigliserida merupakan aster dari gliserol dan asam lemak ini dapat
berbentuk padat atau cair padat suhu ruangan. Fasa ini di pengaruhi oleh
komposisi asam lemak penyusunya. CPO (crude palm oil) memiliki suhu padat
pada temperature ruangan/kamar. Yang di sebabkan oleh komposisi asam
lemak berfariasi sehinga titik lelehnya juga berfariasi (ketaren 1886)
komposisi asa lemak penyusun minyak sawit di lihat pada tabel 2.2 sebagai
berikut:
KLARIFIKASI
ASAM LEMAK
RUMUS
MELEKUL
PKO
OIL
KARNEL
Asam kaproat
3-7
Asam kaprilat
3-4
Asam laurat
46-52
Asam miristat
1,1-2,5
14-17
Asam palmitat
40-46
6,5-9
3,6-4,7
1-2,5
Asam oleat
39-45
15-19
Asam linoleat
7-11
1,5-2
Asam stearat
PALM
OIL
maka
titik leleh semakin tinggi contoh asam lemak jenih minyak kelapa
sawit seperti asam kaproat, kaprilat, laurat, miristat, palmitat, dan
stearat.
jenuhan
tergantung
jumblah
ikatan
rangkapnya
dan
tidak
jenuh
pada
asam
minyak
kelapa
sawit
akan
2. KOMPONEN MINOR
kandungan
minyak
kelapa
sawit.
Sedangkan
alkohol
dengan
peningkatan
ketidak
jenuhan
serta
kenaikan
temperatur.
4) KELARUTAN
Sifat kelarutan dari minyak kelapa sawit digunakan sebagai dasar
untuk mengektrasi dari minyak bahan yang mengandung minyak.
Umumnya minyak sawit larut dalam pelarut organik dan tidak larut
dalam air. Asam-asam lemak tidak jenuh lebih mudah larut dalam
pelarut organik di bandingkan dengan asam-asam lemak jenuh.
suatu
reaksi
kimia
yang
kecepatan
a. KADAR AIR.
Kadar air pada minyak kelapa sawiot tergantung pada efektifitas
pengolahan minyak tersebut dan juga tingkat kematangan buah yang di
panen. Buah yang terlalu matang mengadung jumblah airnya tingi.
b. ASAM LEMAK BEBAS.
Kadungan asam lemak bebas yang terlalu tinggi dalam minyak maka
akan menyebabkan bau tengik. Factor ini mengakibatkan kenaikan asam
lemak bebas dalam minyak sawit adalah kadar air dan temperatur.
Kandungan air terlalu tinggi akan menyebabkan trigliserida dalam minyak
kelapa sawit terhidrolisa menjadi asam lemak bebas. Temperature cpo
harus di jaga
suhu lewat
50 derajad Celsius.
A.
(penebar
swadaya 1996).
2) Minyak Kelapa Sawit Non-Pangan. Minyak dapat di manfaatkan
sebagai bahan baku industry farmasi dan bahan baku oleokimia
seperti asam lemak, metal ester (bio disel), lemak alkohol, lemak
aminah, gliserin dan sabun.
B.
sebagai
bahan
pakan
ternak
karena
di
BAB III
DESKRIPSI PROSES DAN INSTRUMENTASI
3.1. TIJAUAN UMUM
Pada pabrik kelpa sawit , pengolahan bahan baku lebih di titik beratkan
dalam memproduksi Crude palm oil (CPO) dan palm kernel. hasil produksi
diharapkan dapat memenuhi persyaratan mutu sehingga dapat di jual dengan
harga yang tinggi dan biaya yang minimal . Di samping itu , limbah sebagai
produk samping harus di kendalikan dengan baik.
Proses pengolahan kelapa sawit merupakan proses ekstrasi TBS (tandan
buah segar) secara mekanis yang di lanjutkan dengan proses pemurnian
sehingga diperoleh CPO dan palm kernel. pada pengolahan terdapat beberapa
tahap yang saling berkaitan dan berkesinambungan , sehingga setiap tahap
harus berjalan dengan baik dan lancar.
tahapan proses pengolahan TBS menjadi CPO yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
truk
melewati
jembatan
timbangan.
Fungsi
jembatan
timbangan mengetahui berat TBS ini yang masuk dan CPO yang di kirim.
Berat netto TBS dan CPO di hitung dengan cara mengurangi berat truk
dan isinya (bruto) dengan truk kosong(tarra).
2. SORTASI
Sortasi dilakukan untuk mengontrol mutu TBS yang akan di oleh dan
di peroleh mengetahui sejauh mana kualitas buah dari TBS yang di
hasilkan oleh pihak kebun. Penyortiran dilakukan berdasarkan fraksi-fraksi
sebagai
berikut
sesuai
dengan
SPED
NO.
02
SPED/05./02/IV/2013
TM
JUMBLAH
BERONDOLAN
(BUTIR)
1-3
>8
4-8
>16
>8
>20
Tabel 3.1
kualitas TBS
3. LODING RAMP
Loding
ramp
sebagai
tempat
penimbunan
sementara
dan
pemindahan TBS ke dalam lori. Pada loading ramp terdapat kisi kisi ter
buat dari logam yang memiliki panjang 3 meter, lebar 2 in, dan dan jarak
antara 1 - 1,3 cm. ruang antar kisi ini berfungsi sebagai tempat
mengeluakan kotoran ter bawa bersama TBS. sudut ke miringan adalah
27O, dengan tujuan untuk mengurangi pasir dan sampah yang terbawa
oleh TBS dari kebun.
4. Lori
Lori adalah tempat untuk meletakan TBS (tandan buah segar) ini di
masukan ke lori untuk di olah, rebusan di tangki sterillizer. lori di isi
dengan kapasitas 2,5 ton. Berbentuk tabung horizontal dengan bagian
atas terbuka berfungsi untuk mempertingi untuk penetrasi uap pada buah
dan penetesan air kondensat terdapat pada buah. Pengisian lori yang
berlebihan akan mengakibatkan rusaknya packing pintu dan jatuhnya
buah dalam sterilizer. Jika pengisian lori tidak penuh akan menurunkan
kapasitas olah pabrik. Untuk memudahkan pengerekan lori di manfaatkan
capstand berfungsi sebagai penarikan atau pendorong lori masuk dan
keluarnya dari transfer carriage maupun sterilizer.
5. Transfer Carringe
Transfer carringe berfungsi sebagai pemindahan lori dari satu ke rel
lainya. Jumblah transfer Transfer carringe pada (PKS) KEBUN SEI GALUH
sebanyak 2 (DUA) UNIT.
pipe), pipa uap keluaran (exhaust pipe) pipa kondensat, plat pembagi uap
(weir plate), dan safety valve. PKS SEI GALUH memiliki 4 (empat) unit
sterilisser. Perebusan dilakukan dengan pengaliran stemp dari beck pressure
vessel (BPV) ke inlet pipe. System perebusan yang di lakukan adalah system
triple peak. Hal ini di lakukan agar buah kelapa sawit yang ada pada tandan
bagian dalam dapat terpipih dengan sempurna.
Proses sterillisser meliputi sebagai berikut :
rapat. Satu unit sterillisser dapat memuat 10 (sepuluh) ton lori memuat
TBS.
2. steam dimasukan melalui ke inlet pipe
3. Perebusan di gunakan system 3 (tiga) puncak (tripele peak), selama 90
menit dengan tahap sebagai berkut ini:
a. Stem di masukan ke dalam tekanan 1-1,5 kg/
stem di
kg/
sempurna
dan
fiber
menjadi
besar
dan
ini
menyebabkan
Wakt
Tekana
In
Valve
Cond
ex
st
1.5
Buang udara
II
Puncak Pertama
III
IV
VI
VII
46
VIII
1.8
Buang kondensat
IX
10
Buang steam
15
Buka
pintu,
mengelurkan
buah,
Ket : B = buka
: T = tutup
Fungsi perebusan adalah :
1. Menonaktifkan enzim lipase dan enzim oksidase, enzim ini bertindak
sebagai katalisator yang mengurangi minyak menjadi asam lemak bebas
(ALB). Asam lemak bebas ini tidak di inginkan keberadaannya karena
menyebabkan bau tengik.
2. Melunakan daging buah sehingga mudah lepas dari biji dalam di gester.
3. Menurut kadar air dalam buah dan inti melalui proses penguapan akibat
perebusan.
4. Pemecahan, sehingga minyak dan air masing-masing terpisah.
5. Memudahkan pelepasan inti dari cangkang. Perebusan sempurna akan
menyebabkan penyusutan inti karea berkurangnya kadar air, sehingga
terjadi pelepasan inti dari cangkang. Memudahkan pelepasam buah
(berondolan) dari cangkang. Suhu tinggi menyebabkan zat perekat buah
dengan tandan terhidrolisa sehingga mudah terpisah di tresser.
kosong meningkat.
Pelumatan dalam digester tidak sempurna. Sebagian daging buah tidak
lepas
dari
biji
sehingga
mangakibatkan
proses
pengepresan
tidak
sempurna dan akibatnya kerugian minyak pada ampas dan biji bertambah.
Ampas/fiber menjadi basah yang mengakibatkan pambakaran dalam ketel
uap tidak sempurna.
Buah menjadi memar, kerugian minyak dalam air rebusan (kondensat) dan
penebahan
merupakan
stasiun
yang
berfungsi
untuk
memisahkan brondolan buah dari tandan. Stasiun ini terdiri dari beberapa
peralatan, yaitu :
1. Hoisting Crane
Sebelum lori diangkat, lori berisi buah masak ditarik dari sterilizer
dan ditempatkan dibawah jalur hosting crane menggunakan capstand.
Hosting crane adalah alat yang digunakan untuk memindahkan lori berisi
buah masak dari lantai bawah ke automatic feeder dengan mengangkat
lori dan menuangkan kedalam automatic feeder, kemudian lori diturunkan
ke posisi semula.
2. Auto feeder
Untuk menuangkan buah masak kedalam stripper drum secara
perlahan-lahan yang dapat diatur secara otomatis digunakan auto feeder.
3. Thresher
Thresher merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan
brondolan buah dari tandannya. Thresher bekerja dengan cara berputarputar dengan putaran 23 rpm yang menyebabkan tandan buah rebus
(TBR) terbanting pada dinding Thresher. Buah yang telah lepas jatuh ke
fruit under thresher conveyor dan diangkut dengan fruit elevatori untuk
selanjutnya di olah di digester. Sedangkan tandan kosong diangkut dengan
ampty bunch conveyor untuk dikirim ke incenerator.
4. Conveyor
Buah yang telah membrondol jatuh diantara batangan-batangan ke
conveyor under thressing, kemudian brondolan dikirim ke Digester
menggunakan fruit elevator dan Distributing conveyor. Untuk brondolan
yang tidak tertampung di digester, brondolan dikirim kembali ke fruit
elevator menggunakan recycling conveyor yang berbentuk ulir. Sedangkan
tandan kosong yang keluar/jatuh dari stripper drum dikirim ke incinerator
dilakukan
dengan
sara
pengendapan,
sentrifugasi
dan
pengadukan
tidak
boleh
terlalu
tinggi
karena
akan
Minyak dari oil purifier mengalir ke float tank secara kontiniu. Tangki
ini berfungsi untuk mengatur jumlah minyak yang masuk kedalam
vacuum dryer secara kontiniu.
8. Vacuum Dryer
Minyak yang keluar dari oil purifier masih mengandung air, maka
perlu dikurangi hingga batas maksimum yang didasarkan pada mutu
standar hingga 0,15%. Alat ini terdiri dari tabung yang berdiri tegak yang
dihubungkan
dengan
steam
injector
atau
vacuum
pump
untuk
tetapi
masuknya
minyak
didasarkan
pada
kevacuuman
alat
berfungsi
untuk
mengurangi
pasir
dalam
sludge
secara
ka
bak
kondensat
yang
kemudian
dipompakan
ke
unit
pengolahan limbah.
1.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
dilakukan.
f. Kebutuhan daya yang lebih rendah.
g. Pemakaian air dan produksi limbah yang minimal.
h. Kebersihan lingkungan kerja.
Adapun urutan proses pengolahan adalah sebagai berikut:
1. Cake Breker Conveyyor (CBC)
Ampas press yang keluar dari screw press terdiri dari serat dan
biji masih mengandung air yang tinggi dan berbentuk gumpalan. CBC
berperan untuk memecahkan gumpalan terserbut dan mengangkutnya
ke depericarper.
2. Depericarper.
Depericaper adalah suatu tromol tegak dan panjang ujungnya
terdapat blower penghisap dan fiber cyclone fungsi dari depericarper
adalah untuk memisahkan fiber dan Nut melalui hisapan blower. Fiber
akan dihisap blower dan masuk kedalam fiber cyclone kemudian
melalui fiber cell conveyyor dibawa ke boiler sebagai bahan bakar,
sedangkan nut yang lebih berat akan masuk ke Nut polishing drum
atau bak penampungan.
3. Nut Polishing Drum
Nut polishing drum adalah alat untuk memisahkan serabut yang
masih melekat pada nut alat ini berbentuk drum berputar dan
berlubang. Nut yang telah terlepas dari serabutnya akan jatuh melalui
lubang yang ada pada nut polishing drum dan diangkut dengan Nut
transport fun ke nut silo.
4. Nut Silo
Nut silo merupakan tempat menampung yang dikeluarkan dari
polishing drum dan kemudian nut dipecahkan di ripple mill.
5. Ripple Mill
Ripple mill merupakan pemecah nut. Ripple mill terdiri dari dua
bagian yaitu rotating rotor dan stationary plate. Pemecah nut dilakukan
dengan cara membilas nut dengan rotor pada stationary plate. Setelah
nut pecah, campuran pecah (cell dan karnel) tersebut jatuh pada
cracket mixture conveyyor masuk ke cracket mixture elevator untuk
diumpankan ke sperating coloumn 1.
6. Light Tenera Dust Sparator 1 (LTDS)
ke carnell conveyyor
3.2
Pengendalian mutu
Pengendalian Mutu dilakukan oleh bagian laboratorium. Pengendalian mutu
pemeriksaan
kehilangan
produk,
maka
minyak,
kehilangan
carnell,
dan
kerusakan alat karena mutu air yang kurang baik dapat dikurangi. Pada lampiran
A dapat dilihat proses pada pabrik tersebut.
2. Loding ramp
Kapasitas : 12,5 ton /pintu
Kapasitas max: 250 ton (TBS) per unit
tinggi dari permukaan : 175 cm
lebar pintu : 225cm
jumlah pintu:40 pintu (2 line)
3. Lori Buah
Panjang : 2,5 m
Kapasitas :2,5 ton/unit
Jumlah : 90 unit
4. Capstand
Jumlah : 4 unit
Merek : Renold
Desain : 7,5 kw, 1450 rpm
5. Transfer carriage
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 12 ton
6. Rebusan
Jumlah : 4 unit
Merek : kaipeng
Panjang :25 m
Kapasitas :10 lori per unit
Diamer : 2 m
Tekanan kerja : 2,8-3 kg/
11.Fruit Elevator
Jumlah : 3 unit
Kapasitas : 35 ton/jam
Panjang : 2 m/unit
Disain : 7,5 kw, 1420 rpm
12.Frit Cross Conveyor
Panjang : 11 m/unit
Desain : 4 kw, 1420 rpm
13.Fruit Distributing Conveyor
Jumlah : 2 unit
Panjang : 13,5 m/unit
14.Horizontal Empty Bunch Conveyor
Panjang rantai : 70 m
15.Digester
Jumlah : 8 unit
Volume : 3000 liter/unit
Tinggi : 3 m
Diameter : 130 m
Jumlah pisau : 10 buah per unit
Desain: 22 kw, 1470 rpm
16.Screw Press
Jumlah : 8 unit
Kapasitas : 10-12 ton per jam
Suhu di alat : 90-95 c
Tekanan : 30-50 bar
Putaran : 12 rpm
Jumlah : 2 unit
kapasitas : 10 -12
22.Vacum Dryer
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 16 ton/ jam
Tekanan hampa : 680-720 mmHg
23.Sludge Tank
Jumlah : 1 unit
tinggi : 285 cm
diameter :240 cm
Volume : 8000 liter
24.vibro single deck
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 30 ton/jam
Ukuran saringan : 20 mesh
Screening area : 18860
25.Sand Cyclone
Jumlah :2 unit
Kapasitas : 8 ton/jam
26.Buffer Tank
Jumlah : 1 unit
27.Sludge Separator
jam (4)
Jumlah : 1 unit
40.Creacked Elevator
Jumlah : 1 unit
41.light tanera dust separator 1
Jumlah : 1 unit
Desain : 22 KW, 2920 rpm
42.light tanera dust separator ll
Jumlah : 1 unit
merek : phoenix
desain :22 kw, 2920 rpm
43. clay bath
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 30
/jam
45.karnel sillo
Jumlah :4 unit
Volum : 40
Tank no ll
Jumblah : 3 unit
Tinggi :482 cm
Volume : 45
5. Demint Plant
Tanki anion
volume :6,2
tanki kation
volume :3,2
6. Boiler Feet Water Tank
Kapasitas : 150 ton
Temperature : 60-80 C
7. Boiler
NO 1 merk : Vickers Hoskins
NO 2 merk : Vickers Hoskins
NO 3 merk : babcock
Kapasitas : 20 ton uap/jam
Tekanan : 20 kg/
BAB IV
DISUSUN OLEH DIAN HARYANTO SMKN 2 PEKANBARU MAGANG DI PTPN V
SISTEM UTILITAS
Untuk membantu pelaksanaan dan oprasi pabrik kelapa sawit Sei Galuh maka
harus di lengkapi dengan unit pembantu yaitu unit utulitas. Unit utilitas pabrik
tersebut meliputi:
1.
2.
3.
4.
Unit
Unit
Unit
Unit
no
Para meter
nilai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
pH
total dissolved solids
sulphite
caustic alkalinty
phenolphthalein alkalinty
total hardness
phospate
cloride
silica
iron
9-11
<3000 ppm
30-80 ppm
200-500 ppm
200-800 ppm
Trace
20-60
<500 ppm
150 ppm
<5 ppm
ini
berfungsi
pengumpulan
uap
dari
turbin
dan
untuk
Air
Air
Air
Air
buangan
buangan
buangan
buangan
no
Parameter
inlet
Outlet
Temperatur
70oc
30-25oc
pH
4-5
6-9
BOD
20000-30000
100 mg/i
COD
Suspended solid
mg/i
350 mg/i
40000-60000
245 mg/i
mg/i
6
Total nitrogen
50 mg/i
1500-40000
6,5 mg/i
mg/i
500-800 mg/i
m3/
ton
produk
5000-7000
mg/i
6m3/
ton
produk
Sumber: ptpn v sei galuh (2013)
cair yang dihasilkan
2kolam anaerobbic
perimer.
2. Sconddary anaerobic pond
Kolam ini berfungsi menguraikan senyawa-senyawa sederhana
menjadi senyawa terlarut. Pada proses ini gelembung gas metana dan co 2
sudah berkurang. Kedalamkolam ini 6,5m. pks sei.galuh juga mempunyai
2 kolam anaerobic sekunder.
3. Aeration pond
kosong:
Digunakan sebagai mulsa, diserakkan di gawangan mati dengan
abu
hasil
pembakaran
bahan baku tanda kosong, solid, dan disiram dengan limba cair.
Solid, yang dihasilkan dari stasiun klarifikasi digunakan sebagai pupuk
organik, dimasukkan kedalam karung dengan berat 3 5 kg/karung dan
diaplikasikan
di
gawang
mati
dengan
dosis
75
kg/pokok
atau
karung/pokok
Cangkang dan serabut dapat digunakan sebagai bahan bakar boiller.
Serabut biasanya terbakar habis, sementara cangkang tidak. Sebagian
cangkang digunakan sebagai pengeras jalann.
incenerator diukur setisp 6 bulan oleh sucofindo dan masih dalam batas
standar yang telah ditentukan.
Ambien ruangan bersumber dari kegiatan gudang bahan kimia,
gudang bbm oli, gudang limbah B3. Gudang tersebut dirangcang harus
kedap air, berventilasi, ada penerangan, dan ada peralatan tnggap darurat
dan sebagainya. Karyawan yang bekerja disini diwajibkan memakai alat
pelindung diri, seperti masker, kacamata pelindung, sarung tangan.
Kebauan
bersumber
dari
pengolahan
limba
cair,
(IPAL)
dan
land
application.
Kebisingan bersumber dari kegiatan stasiun genset dan stasiun
lainnya. Getaran bersumber
BAB V
BENGKEL (WORK SHOP)
5.1. Mesin Bubut
A. Macam-macam dan guna mesin bubut
Mesin bubut ialah mesin yang gerak utamanya adalah berputar , dan
benda kerjanya dalam keadaan dcepit chuck. Dimana gunanya untuk
membuat ulir,mengupas benda kerja, membuat lubang, mengebor dan lainlain.pada garis besarnya mesin bubut dapat di kelompokkan menjadi:
1. Mesin bubut ringan,
2. Mesin bubut sedang,
3. Mesin bubut standard dan,
4. Mesin bubut beralaskan panjang.
lepas
adalah
bagian
dari
Dan
guna
kedua
untuk
2. Chuck
Chuck ini adalah alat yang digunakan untuk
a. Chuck rahang 3
Chuck rahang 3 ini terkadang juga di sebut dengan
chuck otomatis. Karena proses pencepitannya secara
otomatis. Jika satu rahang di putar maka rahang
yang lainnya ikut bergerak. Sehingga mempermudah
proses
pencepitan.
Kelemahannya
menggunakan
chuck jenis ini adalah benda yang dapat dijepit hanya benda silinder
dan benda yang mempunyai sisi kelipatan 3 dan sama sisi.
b. Chuck rahang 4
Chuck rahang 4 ini biasa juga disebut dengan chuck
manual. Di sebut demikian karena proses penjepitan
harus di stel satu per satu setiap rahang. Cara
meenyetelnya menggunakan cresblock, jika satu sisi
lebih tinggi maka sisi sebaleknya harus di kendorkan
dan
sisi
yang
tinggi
di
kencangkan.
Menyetel
di
rahang
utama
dari
eretan adalah
untuk
menggerakkan
tool
juga
dengan
rumah
pahat.
Karena
b. Eretan melintang
benda
kerja,
secara
umum
sama
dengan
eretan
5. Poros Pembawa
Poros pembawa merupakan alat bantu untuk menggerakkan eretan
melintang dan eretan memanjang mesin bubut secara otomatis. Dengan
peergerakan tersebut secara tidak langsung
Feed Rod
Feed
Rod
Berfungsi
untuk
membawa
eretan
mendekati
benda
kerja yang
terpasang
pada
cekam
sehingga terjadi proses pembubutan. Feed Rod
berputar karena
Pahat bubut adalah pisau yang menyayat benda kerja yang kita buat. Menurut
kekuatannya pahat bubut sangat banyak jenisnya. Pahat yang sering di gunakan
adalah pahat jenis baja HSS, baja intan, pahat karbit dan lainnya. Yang
membedakan pahat ini adalah tingkat kekerasan pahat tersebut. Semakin keras
pahat semakin mahal nilai ekonomisnya. Sedangkan jenis pahat menurut bentuk
dan kegunaannya yaitu pahat rata diameter luar, pahat ulir, pahat rata diameter
dalam, pahat ulir diameter dalam.
2. Kunci chuck dan kunci tool post
Kunci chuck dan kunci tool post merupakan alat yang paling di butuhkan dalam
mesin bubut. Karena kunci ini yang paling sering digunakan. Kunci chuck digunakan
sebagai pengunci chuck penjepit benda kerja. Sedangkan guna dari kunci tool post adalah
untuk menjepit pahat bubut.
3. Senter Putar
Senter Putar digunakan untuk membantu menyangga ujung
sebuah benda kerja yang berbentuk shaft atau as atau poros.
Dengan tujuan agar ketika dibubut,benda tersebut tidak
goyang,bengkok,bergetar atau pun lepas. Tentunya sebelumnya
ujung dari as tersebut diberi lubang untuk tempat senter.
4. Senter Pipa
Senter Pipa digunakan dengan maksud yang sama dengan penggunaan senter putar
namun senter pipa dikhususkan untuk pipa atau as yang memiliki lubang yang tidak bisa
disokong dengan senter putar biasa.
5. Catok bor (Drill Chuck)
Catok Bor atau drill chuck adalah pencekam mata bor dan yang di
gambar di samping adalah yang kapasitasnya bisa mencekam bor diameter
1,5-13mm. Biasanya ada juga yang 1-10mm dan yang bisa mencekam bor
diameter 3-16mm.
6. Collet Chuck
Chuck model ini digunakan untuk mencekam mata bor dalam suatu diameter tertentu
saja. Dia hanya punya setelan mengendur dan mengencangkan untuk satu ukuran tertentu
saja. Karena itu,proses pergantian benda yang memiliki ukuran sama di catok ini menjadi
lebih cepat.
Biasanya dalam satu set terdiri dari beberapa collet seperti gambar di samping.
semuanya di kepala lepas mesin bubut kita, maka kita perlu menggunakan adaptor.
Misalnya,jika kita hendak memasang mata bor 32mm langsung di kepala lepas mesin
bubut kecil tidak akan muat,maka kita perlu sarung pengurang diameternya seperti
gambar berikut. Begitupun sebaliknya,jika kekecilan maka kita pakai sarung penambah.
8.
inti
sawit
yang
disebut
jenis
sepanjang
tersebut
45cm.
sama
Sebelum
yaitu
kita
terlebih
dahulu
menyiapkan
bubut.
Alat-alat
yang
kita
karena rotor yang berdiameter 20mm ini yang di bubut cukup panjang,
untuk menentukan panjang yang di bubut, harus di gambar terlebih
dahulu. Karena ukurannya agar pas dan rotor pun awet, tidak mudah
habis. Disamping adalah gambar rotor diameter 20mm.
2. Pembuatan Baut Kopling
Baut kopling adalah baut
yang
berguna
untuk
menyambung
secara
tidak
permanen pada putaran elmot
ke ger box yang digunakan.
Tetapi baut yang dibuat di sini
baut kopling untuk press. Bahan
yang digunakan yaitu besi
ukuran diameter 35mm dan
panjang 18cm. pertama jepit
benda kerja kira-kira 20mm,
karena untuk kepala bautnya. Untuk langkah ke dua, bubut rata dari
ujung hingga 16cm dan pemakanan 6mm karna ukuran diameter sisi
ke-2 29mm. setelah selesai bubut lagi untuk sisi ke-3 dengan panjang
10cm dan tebal pemakanan 4,5mm, sehingga diameter akhirnya
sebesar 24,5mm. setelah proses pembubutan sisi ketiga selesai. Lanjut
ke tahap penguliran dengan ukuran ulir 8g/inc sepanjang 7cm.
dibawah gambar baut kopling pres
b. Meja mesin
Meja Mesin fungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja atau
penjepit benda kerja. Meja mesin didukung dan digerakkan oleh eretan
lintang dan eretan tegak. Eretan lintang dapat diatur otomatis
c. Lengan
Lengan fungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan
diikat dengan engkol menggunakan pengikat lengan. Kedudukan
lengan di atas badan dan dijepit pelindung lengan agar gerakannya
lurus
d. Eretan pahat
Fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan
memutar roda pemutar maka pahat akan turun atau naik. Ketebalan
pamakanan dapat dibaca pada dial. Eretan pahat terpasang di bagian
ujung lengan dengan ditumpu oleh dua buah mur baut pengikat. Eretan
dapat dimiringkan untuk penyekrapan bidang bersudut atau miring.
Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur sudut eretan
e. Pengatur kecepatan
Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin
per menit. Untuk pemakanan tipis dapat dipercepat. Pengaturan harus
pada saat mesin berhenti.
Sekrap Kedua sisi kanan dan kiri rel hingga rata seperti gambar
berikut,
Setelah kedua sisi rel rata, kemudian pilih sisi yang lebih bagus
dan rara untuk d jadikan alas rel
5.3. MESIN
A.
GERGAJI
POTONG
B.
C.
D.
Cek kondisi gergaji apakah masih bisa digunakan dengan baik dan aman.
Tepatkan bagian yang digores ada benda kerja dengan mata gergaji untuk
memperoleh hasil yang diinginkan dan diikatkan dengan pengunci
Untuk proses finishing kita diamkan sebentar dan dicelupakan kedalam air
utuk mengurangi suhu pada benda kerja tersebut.
pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut
dan digunakan untuk proses pengerjaan pelubangan. Sedangkan Pengeboran
adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran kerja
dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut Mata BOR.
Dengan fungsi tunggal yang bisa dilakukan dengan mesin bor, bagianbagian penting mesin ini tidak terlalu banyak dan cukup mudah dimengerti.
Presisi dan kestabilan merupakan kunci penting untuk mendapatkan hasil yang
baik dari sebuah mesin bor baik bor horisontal maupun mesin bor vertikal.
Pergeseran 1 mm pun akan membuat kontruksi benda kerja menjadi rusak
dan tidak terbentuk sebagaimana yang direncanakan. Bagian utama mesin bor
(dengan
mata
bor
tunggal)
dapat
dilihat
pada
gambar
berikut:
Keterangan :
a. Base (Dudukan )
Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor.
Base terletak paling bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut.
Pemasangannya harus kuat karena akan mempengaruhi keakuratan
pengeboran akibat dari getaran yang terjadi.
b. Column (Tiang)
Column Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga
bagian-bagian yang digunakan untuk proses pengeboran. Colom
berbentuk silinder yang mempunyai alur atau rel untuk jalur gerak
vertikal dari meja kerja.
c. Table (Meja)
Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di
bor.
Meja
kerja
dapat
disesuaikan
secara
vertikal
untuk
potong
bor
spiral
tidak
radial
tetapi
digeser
sehingga
f. Motor
Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk
kelengkapanya mulai dari kabel power dan kabel penghubung , fuse /
sekring, lampu indicator, saklar on / off dan saklar pengatur kecepatan.
produksi
masal
terutama
untuk
produksi
perabot
knock
down
Ikat benda kerja dengan kuat terhadap meja kerja sehingga tidak mudah
bergeser.
3. Gunakan stopper penghantar yang baik pada meja kerja. Permukaan yang
kurang rata dan halus akan mempengaruhi posisi center pengeboran.
4. Pastikan bahwa mata bor terikat kuat dan benar pada rumah mata bor.
5. Selalu gunakan mata bor yang masih tajam
lebih
1-2
mm.
A. Roda Gerinda
Roda
gerinda
terdiri
pemotong)
Struktur Terbuka
Struktur Padat
Struktur Pori-pori
pada
gambar
dibawah
Roda gerinda yang tidak retak jika dipukul suaranya lebih nyaring
dibandingkan dengan roda gerinda yang retak.
2. Pemasangan Roda Gerinda
Roda gerinda harus terpasang kuat dan aman pada spindel
mesin. Oleh karena itu paking kertas tebal yang sudah terpasang
pada kedua sisi roda gerinda baru jangan sampai dilepas, bahkan
jika tidak ada harus dibuat baru dengan jenis yang serupa. Paking
ini berfungsi sebagai peredam dan perapat antara roda gerinda
dengan flens.
KESIMPULAN
Dari keterangan di atas dapat di ambil kesimpulan :
1. PTP NUSANTARA V PKS SEI GALUH merupakan perusahaan yang bergerak
di bidang perkebunan dan hasil olah yang berupa produk crude palm oil
(CPO) dan palm karnel
2. Kondisi buah menentukan lamanya waktu perebusan, masa perebusan
buah yang masak lebih cepat dari pada buah yang mentah.
3. Loses pada proses rata-rata 1,8 % dan masih bisa ditekan mencapai 1,65
% dengan menjaga norma-norma kerja proses.
4. PTP NUSANTARA V PKS SEI GALUH mengutamakan prinsip kerjasama antar
karyawan demi mencapai tujuan yang di inginkan bersama.
5. Siswa mengetahui cara pembuatan dan pemasangan onderdil yang dapat
dikerjakan oleh bahagian work shop.