Anda di halaman 1dari 3

Peranan Al-Khawarizmi Pada Masa Dinasti Abbasiyah

Al Khawarizmi adalah penulis kitab aljabar (matematika) pertama di muka bumi.


Al Khawarizmi adalah seorang ilmuan jenius pada masa keemasan Baghdad yang sangat
besar sumbangsihnya terhadap ilmu aljabar dan aritmetika. Karyanya, Kitab Aljabr Wal
Muqabalah (Pengutuhan Kembali dan Pembandingan) merupakan pertama kalinya dalam
sejarah dimana istilah aljabar muncul dalam kontesk disiplin ilmu. Nama aljabar diambil
dari bukunya yang terkenal tersebut. Karangan itu sangat populer di negara-negara barat
dan diterjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Latin dan Italia. Bahasan yang banyak
dinukil oleh ilmuwan barat dari karangan Al-Khawarizmi adalah tentang persamaan
kuadrat.
Sumbangan Al-Khwarizmi dalam ilmu ukur sudut juga luar biasa. Tabel ilmu ukur
sudutnya yang berhubungan dengan fungsi sinus dan garis singgung tangen telah
membantu para ahli Eropa memahami lebih jauh tentang ilmu ini. Ia mengembangkan
tabel rincian trigonometri yang memuat fungsi sinus, kosinus dan kotangen serta konsep
diferensiasi.
Selain mengarang Al-Maqala fi Hisab-al Jabr wa-al-Muqabilah, ia juga diketahui telah
menulis beberapa buku dan banyak diterjemahkan kedalam bahasa latin pada awal abad
ke-12, oleh dua orang penerjemah terkemuka yaitu Adelard Bath dan Gerard Cremona.
Risalah-risalah aritmetikanya, satu diantaranya berjudul Kitab al-Jam'a wal-Tafreeq bil
Hisab al-Hindi (Menambah dan Mengurangi dalam Matematika Hindu), hanya dikenal
dari translasi berbahasa latin. Buku-buku itu terus dipakai hingga abad ke-16 sebagai
buku pegangan dasar oleh universitas-universitas di Eropa.
Kedua karya tersebut banyak menguraikan tentang persamaan linier dan kuadrat;
penghitungan integrasi dan persamaan dengan 800 contoh yang berbeda; tanda-tanda
negatif yang sebelumnya belum dikenal oleh bangsa Arab. Dalam Al-Jama' wa at-Tafriq,
Al-Khwarizmi menjelaskan tentang seluk-beluk kegunaan angka-angka, termasuk angka
nol dalam kehidupan sehari-hari. Karya tersebut juga diterjemahkan ke dalam bahasa
Latin
Al Khawarizmi bapak algoritma.
Dalam bidang aritmetika, Al-Khawarizmi menulis kitab Al-Jam wal Tafriq bi Hisab alHid (Book of Addition Substraction by the Methode Calculation). Edisi asli berbahasa
Arab telah hilang, tapi versi lainnya ditemukan pada tahun 1857 di perpustakaan
Universitas Cambridge. Karya Al-Khawarizmi itu dikenal sebagai buku pelajaran
pertama yang ditulis dengan menggunakan sistem bilangan desimal. Meskipun masih
bersifat dasar, ini merupakan titik awal penyeimbangan ilmu matematika dan sains.
Terminologi algoritma, mungkin bukan sesuatu yang asing bagi kita Di Eropa, karyanya
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin sebagai Alchwarizmi, Alkarismi, Algorithmi,
Algorismi. Di literatur barat beliau lebih terkenal dengan sebutan Algorizm. Panggilan
inilah yang kemudian dipakai untuk menyebut konsep algoritma yang ditemukannya.
Para pelajar Eropa mengaitkan Al-Khawarizmi ini dan New Arithmetic yang pada
akhirnya menjadi basis notasi angka, dimana notasi penulisan angka Arab dikenal dengan
Algorism atau Algoritma. Dalam sejarah ilmu pengetahuan, kelak Al-Khwarizmi dikenal
sebagai pengembang aritmetika dan geometri. Perhitungan logaritma yang dewasa ini
digunakan secara luas di bidang komputer (sains & engineering), diketahui berasal dari
hasil pemikirannya.

Al Khawarizmi adalah orang pertama memperkenalkan angka 0 (nol) dalam dunia ilmu
pengetahuan (bilangan/hitungan).
Meski ia bukan penemu angka 0 (nol), namun Al-Khawarizmi orang pertama di dunia
yang memperkenalkan angka nol sebagai suatu bilangan dalam ranah ilmu pengetahuan.
'Kosong', atau 0, bukan sebarang angka, penemuannya merevolusikan pemikiran
matematik dan sains moden. Angka nol ini sudah digunakan di dunia Arab-Islam pada
kurun kesembilan. Angka 0 baru diperkenalkan di Eropah pada awal abad ke-13, dibawa
oleh pemikir Itali, Fibonacci, dalam tahun 1202 melalui karya popularnya Liber Abaci.
Sifar adalah kata arab untuk angka 0. Perkataan sifar ini juga membentuk perkataan
cipher dalam bahasa Inggeris yang membawa masud "tiada apa-apa", "simbol", "kod"
atau "mesej rahsia".
Sebelum dipopularkan al-Khwarizmi, Ifrah menyebut, beberapa nombor kosong di
tulisan-tulisan pada batu ditemui antaranya prasasti tembaga Sankheda di India pada 594,
Trapaeng Prei di Kemboja (683), Kedukan Bukit, Sumatera (683), Kota Kapor, Sumatera
(686), Dinaya, Jawa (793), Po Nagar, Vietnam (813) dan Bakul, Vietnam (829).
Di wilayah Indonesia angka 0 ditemukan pada tiga perkataan pembilangan duaratus
(200), sariwu tluratus sapulu dua (1312) dan dualaksa (20,000) pada prasasti Kedukan
Bukit pada tahun 683, perkataan sapuluh dua (12) dan dua laksa (20,000) di prasasti
Telaga Batu (Sumatera) pada 683.
Al Khawarizmi seorang ahli astronomi & geografi.
Al-Khwarizmi juga dikenal sebagai ahli astronomi yang mendasarkan diri pada
pemikiran Ptolemaeus, astronom Iskandariyah yang hidup di abad ke-2 (100-178 M).
Sumbangan pemikiran penting Al-Khwarizmi di bidang astronomi adalah pedoman
penentuan garis lintang dan garis bujur untuk membuat peta, yang lebih akurat
dibandingkan dengan temuan Ptolemaeus. Pada tahun wafatnya Al-Khwarizmi (850 M),
lahirlah Al-Battani --bernama lengkap Abu Abdallah Mohammad ibn Jabir ibn Sinan alRaqqi al-Harrani al-Sabi al-Battani.
Di bawah Khalifah Ma'mun, sebuah tim astronom yang dipimpinnya berhasil
menentukan ukuran dan bentuk bundaran bumi. Penelitian ini dilakukan di Sanjar dan
Palmyra. Hasilnya hanya selisih 2,877 kaki dari ukuran garis tengah bumi yang
sebenarnya. Sebuah perhitungan luar biasa yang dapat dilakukan pada saat itu. AlKhwarizmi juga menyusun buku tentang penghitungan waktu berdasarkan bayangbayang matahari.
Buah pikir Khwarizmi di bidang geografi juga sangat mengagumkan. Dia tidak hanya
merevisi pandangan Ptolemeus dalam geografi tapi malah memperbaiki beberapa
bagiannya. Tujuh puluh orang geografer pernah bekerja dibawah kepemimpina Al
khwarizmi ketika membuat peta dunia pertama di tahun 830. Ia dikisahkan pernah pula
menjalin kerjasama dengan Khalifah Mamun Al-Rashid ketika menjalankan proyek untuk
mengetahui volume dan lingkar bumi.
Buku geografinya berjudul Kitab Surat-al-Ard (bentuk rupa bumi) yang memuat petapeta dunia dan menjadi dasar geografi Arab. Karya tersebut masih tersimpan di
Strassberg, Jerman. Bukunya ini telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris.

Anda mungkin juga menyukai