Page 1
Page 2
BAB II
STRATIGRAFI
II.1. Stratigrafi Regional Berdasarkan Peta Daerah Penelitian
Berdasarkan stratigrafi regional daerah Core-Free dan sekitarnya, Kecamatan
Luthfian, Kabupaten Azmi, Provinsi Meinaldy adalah sebagai berikut:
terkonsolidasi.
Satuan tufa pratty, menempati 25% luasan daerah penelitian. Terdiri dari
vitrik tuf dan lapili tuf. Vitrik tuf tersusun atas dominasi debu vulkanik, lapili
kompak.
Satuan lava anbiya, menempati 40% luasan daerah penelitian. Tersusun atas
andesit. Pada beberapa titik pengamatan menunjukkan tekstur aliran dan
sheeting joint (kekar melembar). Struktur masif, skoria, amigdaloidal dan
autobreksia. Merupakan hostrock dari vein endapan emas daerah telitian.
BAB III
STRUKTUR GEOLOGI
III.1. Struktur Geologi Regional
Terdapat tiga struktur geologi yang bekerja pada daerah penelitian, yaitu:
Page 3
Sesar turun
Seperti sesar mendatar kanan, terdapat pula beberapa sesar turun pada daerah
penelitian.
1. Terletak memotong satuan Tufa Pratty, Sungai Meinaldy, satuan Breksi
Anbiya dan satuan Lava Anbiya. Sesar turun ini memotong sesar
mendatar kanan utama dan sesar mendatar kanan kedua, dengan arah
timurlaut-baratdaya.
2. Terletak pada sisi tenggara peta dengan arah baratlaut-tenggara,
memotong Sungai Meinaldy dan sesar mendatar kanan keempat, serta
menempati satuan Breksi Anbiya dan satuan Lava Anbiya.
Page 4
Page 5
BAB IV
ANOMALI GEOKIMIA
IV.1 Analisa Anomali Geokimia Daerah Penelitian
Page 6
Page 7
BAB V
ALTERASI HIDROTERMAL
V.1 Pendahuluan Alterasi
Proses dan aktivitas geologi bisa menimbulkan terbentuknya batuan dan
jebakan mineral. Yang dimaksud dengan jebakan mineral adalah endapan bahanbahan atau material baik berupa mineral maupun kumpulan mineral (batuan) yang
mempunyai arti ekonomis (berguna dan mengguntungkan bagi kepentingan umat
manusia). Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan pengusahaan jebakan
dalam arti ekonomis adalah bentuk jebakan, besar dan volume cadangan, kadar,
lokasi geografis dan biaya pengolahannya.
Dari distribusi unsur-unsur logam dan jenis-jenis mineral yang terdapat
didalam kulit bumi menunjukkan bahwa hanya beberapa unsur logam dan mineral
saja yang mempunyai prosentasi relative besar, karena pengaruh proses dan aktivitas
geologi yang berlangsung cukup lama, prosentase unsur unsur dan mineral-mineral
tersebut dapat bertambah banyak pada bagian tertentu karena proses pengayaan,
bahkan pada suatu waktu dapat terbentuk endapan mineral yang mempunyai nilai
ekonomis. Proses pengayaan ini dapat disebabkan oleh :
1. Proses Pelapukan dan transportasi
2. Proses ubahan karena pengaruh larutan sisa magma
Proses pengayaan tersebut dapat terjadi pada kondisi geologi dan persyaratan
tertentu. Kadar minimum logam yang mempunyai arti ekonomis nilainya jauh lebih
besar daripada kadar rata-rata dalam kulit bumi. Faktor perkalian yang bisa
memperbesar kadar mineral yang kecil sehingga bisa menghasilkan kadar minimum
ekonomis yang disebut faktor pengayaan (Enrichment Factor atau Concentration
Factor).
Sistem hidrotermal dapat didifinisikan sebagai sirkulasi fluida panas (50
sampai>500C), secara lateral dan vertikal pada temperatur dan tekanan yang
bervarisasi, di bawah permukaan bumi. Sistem ini mengandung dua komponen
utama, yaitu sumber panas dan fase fluida. Sirkulasi fluida hidrotermal menyebabkan
himpunan mineral pada batuan dinding menjadi tidak stabil, dan cenderung
menyesuasikan kesetimbangan baru dengan membentuk himpunan mineral yang
sesuasi dengan kondisi yang baru, yang dikenal sebagai alterasi (ubahan)
hidrotermal. Endapan mineral hidrotermal terbentuk karena sirkulasi fluida
Page 8
dan
muskovit-klorit-monmorilonit.
Page 9
lempung
kaolinite
dan
montmorillonite
dengan
sedikit
Page 10
Tentukan Luas.
V
= Luas x Tebal
Berat = Volume x Berat jenis kuarsa ( 2,65 )
Cadangan
= Berat x Kadar
Page 11
Page 12
Page 14
BAB VI
INTERPRETASI SEJARAH GEOLOGI
Interpretasi sejarah geologi pada peta geologi, alterasi, geokimia pada daerah
lutfian kecamatan azmi, kabupaten ibadi provinsi meinaldy adalah :
Pada peta geologi dapat di interpretasikan bahwa batuan pada peta tersusun dari
satuan batuan :
1. Satuan lava anbiya
Nama : Erlangga Dwi P.
NIM : 111.120.016
Plug : 6
Page 16
Page 18
BAB VII
KESIMPULAN
1. Zona prospek ditentukan dari zona anomali geokimia dimana dilihat dari
tingkat kadar Cu, Au, dan Ag. Penentuan zona prospek selanjutnya akan
digunakan sebagai penentuan titik bor dengan memperhatikan kedudukan
pada tipe alterasi filik. Ditemukan 5 kedudukan alterasi filik dan digunakan
titik bor sebanyak 56 titik. Setelah itu perhitungan cadangan pada zona
prospek dilakukan dengan menghitung tiap kadar Au, Ag, dan Cu. Pada zona
prospek ini diperoleh cadangan Cu sebesar 847927,1 Au Sebesar 330,555 dan
Ag sebesar 367,3828.
2. Dalam penentuan daerah prospek didapatkan dari overlay antara peta alterasi
dan peta geokimia. Penentuanya dengan menentukan tipe alterasi yang
membawa mineral ekonomis dan daerah yang memiliki kadar tinggi. Dan
didapat pada alterasi filik dengan mengikuti sepanjang zona kekar. Untuk
penentuan titik pemborannya yaitu pada daerah prospek dengan melihat dip
dari kekar maupun sesar. Dari itu maka titik bor ditentukan di depan dip
kekar atau hanging wallnya, dengan pemboran yang berlawanan arah dengan
dipnya dengan tujunan mengetahui tebal vein, serta lebih ekonomis. Titik bor
didapat 56 titik dengan jarak tiap titik 100 m.
3. Dari tipe-tipe endapannya yaitu propilitik, argilik dan filik dan dilihat
Page 20