BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian SAP dan Proposal
SAP (Satuan Acara Penyuluhan) adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan
diselenggarakan termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acara. Penyusunan
SAP terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pendahuluan, tahap penyajian dan tahap penutup.
Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu
kegiatan yang bersifat formal. Proposal adalah suatu usulan kegiatan perlu dukungan atau
persetujuan pihak lain. Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam
bentuk formal dan standar.
2.2 Tahap-Tahap Penyusunan SAP dan Proposal
2.2.1 tahap-tahap penyusunan SAP
Kegiatan penyuluhan adalah tahap yang dilakukan penyuluh atau pemateri dan peserta
penyuluhan atau masyarakat untuk mengetahui perkembangan kesehatan di lingkungan
mereka. Materi penyuluhan tersebut dibatasi oleh pokok bahasan dan subpokok bahasan yang
ada pada suatu SAP. Tahap kegiatan itu terdiri atas tahap pendahuluan (introduction),tahap
penyajian (presentation), dan tahap penutup (test and follow up). Berikut ini akan diuraikan
secara singkat pengertian tahap tersebut.
Tahap Pendahuluan
Tahap pendahuluan adalah tahap persiapan atau tahap awal sebelum memasuki
penyajian materi yang akan disuluhkan. Pada tahap ini penyuluh menjelaskan secara singkat
tentang materi yang akan diajarkan dalam pertemuan tersebut, manfaat materi tersebut dalam
kehidupan sehari-hari, hubungan materi tersebut dengan pengetahuan yang telah diketahui
masyarakat, serta tujuan yang harus dicapai masyarakat pada akhir pertemuan. Tahap ini
dimaksudkan untuk mempersiapkan mental masyarakat agar memerhatikan secara sungguhsungguh selama tahap penyajian. Tahap pendahuluan ini biasanya membutuhkan waktu 5
sampai 10 menit atau sekitar 5% dari waktu penyuluhan.
Tahap Penyajian
Tahap penyajian merupakan kegiatan belajar mengajar yang utama dalam suatu
pengajaran. Di dalamnya tercakup bagian-bagian sebagai berikut.
1.
Uraian (explanation), baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal seperti penggunaan
grafik, gambar, benda sebenarnya (realita), model, dan demonstrasi gerak.
2.
Contoh dan non-contoh yang praktis serta konkret dari uraian konsep
3.
Latihan merupakan praktik bagi masyarakat untuk menerapkan konsep abstrak yang sedang
dipelajari dalam bentuk kegiatan fisik. Sebagian besar (80-90%) dari waktu kegiatan
penyuluhan digunakan dalam tahap penyajian ini.
Tahap Penutup
Tahap penutup merupakan tahap terakhir suatu penyuluhan.
Tahap ini meliputi 3 kegiatan, yaitu:
1. Pelaksanaan tes hasil penyuluhan untuk dijawab atau dikerjakan peserta penyuluhan
Seringkali tes tersebut dilaksanakan secara tidak formal dan tidak tertulis, tetapi diajukan
secara lisan untuk dijawab atau dikerjakan oleh peserta penyuluhan yang ditunjuk sebagai
sampel. Namun tes tersebut dapat juga dijawab atau dikerjakan oleh semua peserta didik dan
hal ini berarti akan menyita waktu pengajaran.
2. Umpan balik yang berupa informasi atau hasil tes
Tindak lanjut yang berupa petunjuk tentang apa yang harus dilakukan atau dipelajari peserta
penyuluhan selanjutnya, baik untuk memperdalam materi yang telah dipelajari dalam
pertemuan tersebut maupun untuk mempersiapkan diri dari wabah penyakit yang menular di
lingkungan masyarakat.
Tahap penutup ini hanya membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit atau 10-15% dari waktu
pengajaran.
Dari uraian tentang kegiatan penyuluhan tersebut tampak bahwa didalamnya tercakup
komponen metode penyuluhan. Untuk menjelaskan suatu konsep abstrak penyuluhan dapat
menggunakan ceramah, sedangkan untuk memberikan contoh dalam bentuk kegiatan fisik
penyuluhan menggunakan metode demonstrasi. Itulah sebabnya sebagian orang tidak
menggunakan istilah metode penyuluhan ketika mereka sudah menggunakan istilah kegiatan
penyuluhan.
MEDIA DAN ALAT PENYULUHAN
Media adalah sarana yang digunakan untuk menyalurkan materi penyuluhan agar dapat
dilihat, dibaca, atau didengar oleh peserta penyuluhan. Jenis media yang sering digunakan
dalam pengajaran adalah buku atau bahan cetak, papan tulis, foto, boneka simulasi,
transparansi, serta proyektor (over head proyektor-OHP). Di samping itu, kadang-kadang
digunakan pula slide pretsentasi dan proyektor LCD (LCD projector) serta kaset video dan
pemutarnya (video set). Fungsi dari media tersebut adalah menyalurkan materi pengajaran
kepada peserta penyuluhan.
Alat penyuluhan adalah benda yang digunakan dalam penyuluhan sehingga memungkinkan
terjadinya kegiatan penyuluhan. Contoh alat penyuluhan seperti penggaris, papan tulis, alatalat olah raga yang digunakan dalam pendidikan jasmani, dan kalkulator yang digunakan
untuk menghitung. Benda-benda tersebut tidak dimaksudkan untuk menyalurkan materi
penyuluhan.
EVALUASI DAN REFERENSI
Evaluasi adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta penyuluhan
cara melaksanakan pengajaran. Alat ukur tersebut dapat berbentuk:
1.
2.
3.
Tes kinerja (performance test). Untuk tujuan instruksional yang mengandung kawasan
psikomotor.
Cara pelaksanaan bisa berbentuk tulisan atau lisan untuk kawasan kognitif dan bentuk kerja
(praktikum) untuk kawasan psikomotor.
Referensi adalah buku atau bahan yang dijadikan acuan untuk menyajikan materi dalam SAP.
2.2.2 Tahap-tahap pembuatan proposal
Sistematika penulisan proposal berikut ini:
1. Pendahuluan
Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan
tersebut. Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata). Point-point
pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah dibahas
sebelumnya.
2. Dasar Pemikiran Kegiatan
Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan
Tinggi, program kerja pengurus dan lain-lain. Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi,
maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian.
3. Tujuan Kegiatan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus). Tentukan juga
keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa.
4. Tema Kegiatan
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut
5. Jenis Kegiatan
Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya
lebih dari satu. Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan,
penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.
6. Target
Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-ukuran
yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
7. Sasaran/Peserta
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih
kenal dengan peserta)
8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan
tersebut.
9. Anggaran Dana
Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang
diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri.
10. Susunan Panitia
Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang pentingpenting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan
kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.
11. Jadwal Kegiatan
Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya,
atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.
12. Penutup
Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak. Ditutup
dengan lembar pengesahan proposal. Terakhir, diikuti dengan lampiran.
2.3 Contoh dari SAP dan Proposal
PENYUSUNAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
CACAR AIR (VARICELLA SIMPLEX)
Kelompok 12
Kamariah
(201010420311012)
Toriq Azis
(2010104203110)
(201010420311045)
Kelompok Sasaran
Tanggal/Bln/Th
: 12/04/2012
Waktu
: 60 menit
A. LATAR BELAKANG
Cacar air atau Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
virus varicella-zoster. Virus ini menginfeksi manusia dengan sifat sistemik, maksudnya virus
ini menimbulkan reaksi menyeluruh, bukan bersifat lokal. Cacar air merupakan penyakit kulit
yang umum dikenal masyarakat. Hampir semua orang dari anak-anak sampai dewasa pernah
terkena cacar air. Yang perlu diperhatikan adalah virus ini menyerang ketika ketahanan tubuh
melemah atau kondisi tubuh sedang tidak fit.
Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu,
dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa
didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah
kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan
perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.
Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis.
Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika
lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang
nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi).
Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan
meninggalkan bekas lagi. Penyakit ini lebih berat dan sering menimbulkan komplikasi pada
bayi, dewasa, dan orang dengan daya tahan tubuh yang jelek. Setelah sakit, pasien kebal
seumur hidup. Jika anda atau orang terdekat anda mengalami :
1.
Kondisi badan terasa menurun atau tidak fit, lemah dan mudah capek
2.
3.
Mulai merasakan nyeri di pergelangan sendi dan ngilu, tapi tidak semua penderita
mengalaminya, ada yang hanya demam beberapa hari.
4.
Muncul bentol kemerahan seperti gelembung yang berisi air dipermukaan kulit. Umumnya,
muncul pertama kali di daerah dada.
Maka hal yang harus diperhatikan dan pengobatan dalam penyakit cacar air ini, yaitu:
Segera periksakan penderita cacar air ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih
baik. Umumnya dokter akan memberi beberapa obat seperti obat penurun panas untuk
mengatasi demam,vitamin untuk menambah daya tahan tubuh, dan antivirus cacar air baik
obat maupun salep sperti salah satunya adalah Asiklovir.
Mandi secara teratur pagi dan sore. Gunakan sabun yang mengandung antispetik yang
banyak dijual atau dengan resep dokter yang bisa dibeli di apotik.
Hindari pemakaian bedak tabur saat gelembung pecah. Hal ini disebabkan pemberian bedak
akan menambah perluasan penyebaran cairan dari cacar air yang berisi virus ke kulit yang
sehat. Pakailah saleo yang telah di resepakn dokter sperti Asiklovir atau salep betadine, agar
luka cepat mengering.
Hindari menggaruk luka bekas cacar air yang telah mengering agar tidak membekas.
Jika ada bekas cacar air di wajah atau kulit maka cara untuk menghilangkannya sebagai
berikut:
1.
Pabila noda bekas penyakit cacar tersebut agak dalam, maka mungkin perlu dilakukan
melalui operasi. Baik operasi pembedahan maupun dengan teknik dermabrasi dengan
mengggunakan laser. Cara ini dilakukan untuk merangsang terjadinya regenerasi kulit.
Namun cara ini tentunya akan memakan biaya yang tidak kecil.
2. Berjemurlah dibawah terik matahari pagi, terutama sebelum pukul 8 pagi,sekitar 15 hingga
20 menit. Arahkan wajah pada matahari,sedangkan untuk mata sebaiknya kenakan kacamata
pelindung. Hal ini penting agar kulit mendapatkan asupan vitamin E dari sinar ultraviolet
yang sangat berguna dalam membantu kulit untuk melakukan regenerasi.
3. Buat masker wajah dari bahan-bahan alami atau herbal, sperti lidah buaya ataupun jeruk, dan
ambil sarinya untuk ditempelkan ke wajah. Biarkan selama sekitar 20 menit, setelah itu bilas
dengan air hangat. Lakukan hal ini setidaknya pada pagi dan malam sebelum tidur.
4. Buat jus yang terbuat dari sari lidah buayaataupun jeruk lemon dan minum sehari sekali.
5.
Saringlah minum yang banyak mengandung vitamin c, terutama unutk membantu proses
pemulihan tubuh dan meningkatkan kesegaran kulit.
6.
Untuk mempercepat menghilangnya bekas cacar, minumlah air puith yang banyak,
setidaknya 2 liter setiap hari.
B. TUJUAN
C. KEPANITIAAN
Ketua Pelaksana
Sekretaris
: Kamariah
Bendahara
: Namira Hidayat
Seksi Acara
: Toriq Azis
Seksi Humas
Seksi Pubdekdok
: Kamariah
Seksi Konsumsi
: Namira Hidayat
D. KEGIATAN
Acara
NO POKOK
BAHASAN
ALAT
BAHASAN
PERAGA
WAKTU
EVALUASI
(MENIT)
1.
Pembukaan
2.
Penjelasan
mengenai
Penyebab
Gejala
Preventif
5
30
-LCD
Post test
-Ceramah
- Diskusi
cacar air
3.
20
- demonstrasi
Post test
pengobatan
Penutup
pada kulit
-
Petugas-petugas acara
Moderator
Notulen
: Kamariah
Penyaji
: Namira Hidayat
Observer
: Kamariah
Fasilitator
: Toriq Azis
Pengorganisasian
Pemateri
: Menyajikan materi
Moderator
Notulis
Fasilitator
Observer
E. METODE
Ceramah dan tanya jawab.
F. MEDIA
G. EVALUASI
Post test menjawab pertanyaan dari pemateri
H. SUMBER PUSTAKA
LAMPIRAN MATERI
CACAR AIR (VIRACELLA SIMPLEX)
A.
PENGERTIAN
Varisela berasal dari bahasa Latin, varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan istilah
cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama chicken-pox. Cacar air atau
Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicellazoster (virus cacar air). Virus ini menimbulkan reaksi menyeluruh, bukan bersifat lokal.
Cacar air merupakan penyakit kulit yang umum dikenal masyarakat. Hampir semua orang
dari anak-anak sampai dewasa pernah terkena cacar air. Yang perlu diperhatikan adalah virus
ini menyerang ketika ketahanan tubuh melemah atau kondisi tubuh sedang tidak fit. Cacar air
menular melalui udara saat pasien bersin, batuk atau melalui sentuhan langsung dengan
cairan cacar.
June M. Thomson mendefinisikan varisela sebagai penyakit yang disebabkan oleh
virusvarisela-zoster (V-Z virus) yang sangat menular bersifat akut yang umumnya menganai
anak,yang ditandai oleh demam yang mendadak, malese, dan erupsi kulit berupa
makulopapular untuk beberapa jam yang kemudian berubah menjadi vesikel selama 3-4 hari
dan dapat meninggalkan keropeng (Thomson, 1986, p. 1483).
Sedangkan menurut Adhi Djuanda varisela yang mempunyai sinonim cacar air atau
chickenpox adalah infeksi akut primer oleh virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan
mukosa yang secara klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorfi terutama
dibagian sentral tubuh (Djuanda, 1993)
Penyakit ini biasanya tidak parah dan hanya singkat di kalangan anak sehat, adakalanya cacar
air akan menjadi penyakit yang lebih parah, misalnya infeksi bakteri pada kulit yang
mengakibatkan bekas luka, radang paru-paru, atau radang otak. Orang dewasa yang
menderita infeksi cacar air pada umumnya mengalami gejala yang lebih parah. Cacar
air mungkin menimbulkan risiko terhadap bayi dalam kandungan jika terjangkit sewaktu
hamil.
B.
GEJALA
Cacar air dapat menyebabkan penyakit parah, bahkan maut, pada tiap golongan usia. Waktu
inkubasi untuk cacar air adalah 10 sampai 21 hari, diikuti dengan ruam berbintik merah
padamulanya, yang kemudian menjadi lepuh dalam waktu beberapa jam. Bintik-bintik ini
biasanya timbul di badan, muka dan bagian tubuh yang lain. Banyak orang yang menderita
infeksi cacar air mengalami demam dan merasa kurang sehat dan mungkin merasa gatal
sekali. Siapapun yang belum pernah menderita cacar air dapat terjangkit. Siapapun yang
pernah menderita cacar air dianggap kebal dan tidak memerlukan vaksin. Sekitar 75% dari
masyarakat menderita infeksi cacar air sebelum usia 12 tahun.
Cacar air berbeda dengan cacar biasa. Bekas gelembung yang ditimbulkan itu pada umumnya
akan hilang, kecuali satu dua buah yang gelembungnya terkena infeksi dan merusak seluruh
lapisan kulit.
Gejalanya demam dan lesu, kemudian demamnya menurun lalu timbul bercak-bercak merah
yang mempunyai gelembung kecil diatasnya. Isi gelembung biasanya bening, tetapi bila
terkena infeksi akan bernanah. Gelembung yang bernanah inilah kadang-kadang
menimbulkan bekas setelah sembuh.
C. PENCEGAHAN
Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin. Kepada orang yang belum pernah
mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya
penderita gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster atau
immunoglobulin varicella-zoster. Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang
berusia 12-18 bulan.
Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup
kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami panurunan daya
tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi penggobatan Asiklovir berupa tablet 800 mg
per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan
salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6
kali sehari selama 6 hari. Larutan PK sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi
biasanya juga digunakan.
Hal yang harus diperhatikan dalam mengobati penyakit cacar air ini, yaitu:
Segera periksakan penderita cacar air ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih
baik. Umumnya dokter akan memberi beberapa obat seperti obat penurun panas untuk
mengatasi demam,vitamin untuk menambah daya tahan tubuh, dan antivirus cacar air baik
obat maupun salep sperti salah satunya adalah Asiklovir.
Mandi secara teratur pagi dan sore. Gunakan sabun yang mengandung antispetik yang
banyak dijual atau dengan resep dokter yang bisa dibeli di apotik.
Hindari pemakaian bedak tabur saat gelembung pecah. Hal ini disebabkan pemberian bedak
akan menambah perluasan penyebaran cairan dari cacar air yang berisi virus ke kulit yang
sehat. Pakailah saleo yang telah di resepakn dokter sperti Asiklovir atau salep betadine, agar
luka cepat mengering.
Hindari menggaruk luka bekas cacar air yang telah mengering agar tidak membekas.
Jika ada bekas cacar air di wajah atau kulit maka cara untuk menghilangkannya sebagai
berikut:
1.
Apabila noda bekas penyakit cacar tersebut agak dalam, maka mungkin perlu dilakukan
melalui operasi. Baik operasi pembedahan maupun dengan teknik dermabrasi dengan
mengggunakan laser. Cara ini dilakukan untuk merangsang terjadinya regenerasi kulit.
Namun cara ini tentunya akan memakan biaya yang tidak kecil.
2. Berjemurlah dibawah terik matahari pagi, terutama sebelum pukul 8 pagi,sekitar 15 hingga
20 menit. Arahkan wajah pada matahari,sedangkan untuk mata sebaiknya kenakan kacamata
pelindung. Hal ini penting agar kulit mendapatkan asupan vitamin E dari sinar ultraviolet
yang sangat berguna dalam membantu kulit untuk melakukan regenerasi.
3. Buat masker wajah dari bahan-bahan alami atau herbal, sperti lidah buaya ataupun jeruk, dan
ambil sarinya untuk ditempelkan ke wajah. Biarkan selama sekitar 20 menit,setelah itu bilas
dengan air hangat. Lakukan hal ini setidaknya pada pagi dan malam sebelum tidur.
4. Buat jus yang terbuat dari sari lidah buayaataupun jeruk lemon dan minum sehari sekali.
5.
Saringlah minum yang banyak mengandung vitamin c, terutama unutk membantu proses
pemulihan tubuh dan meningkatkan kesegaran kulit.
Untuk mempercepat menghilangnya bekas cacar, minumlah air putih yang banyak,
setidaknya 2 liter setiap hari.
PROPOSAL
PENYULUHAN CACAR AIR
(VARICELLA SIMPLEX)
Kelompok 12
Kamariah
(201010420311012)
Toriq Azis
(201010420311025)
(201010420311039)
Namira Hidayat
(201010420311045)
KEGIATAN
KEGIATAN
HARI / TANGGAL
: 13 April 2012
TEMPAT
PUKUL
: 10.00 Selesai
Ketua Pelaksana
Sekretaris
Kamariah
Mengetahui
Ketua Umum
HIMIKA
Ketua Umum
BEM FIKES
Rokhzan
Rizal Fahlefi
Project Proposal
PENYULUHAN WABAH CACAR AIR
Memberikan Informasi yang benar tentang cacar air, bagaimana mencegah dan menangulangi
serta memberikan motivasi dan penyadaran kepada seluruh element masyarakat untuk
bersama-sama mencegah penyebarannya adalah bentuk Peran aktif Generasi muda khususnya
di Malang yang mutlak harus dilakuakan. Dengan demikian akan tercipta satu kekuatan besar
untuk bersama-sama mencegah, membasmi bahkan membumi hanguskan wabah cacar air
dari kota Malang yang kita cintai ini. Tidak hanya sampai disitu, gerakan ini diharapkan juga
menjadi inspirasi bagi seluruh daerah di Indonesia diluar kota Malang agar tercipta Bangsa
Indonesia yang sehat yakni bangsa Indonesia yang bebas dari cacar air.
Melihat realita diatas, tentunya diperlukan kerja dari semua element, baik dari
masyarakat umum, pelayan kesehatan, dunia pendidikan, pemerintah, pemuda dan terutama
mahasiswa Malang untuk bersama-sama mencegah merambahnya wabah cacar air. Perlu
diadakan satu kegiatan bersama yang mampu menggugah semangat dan motivasi seluruh
masyarakat tanpa terkecuali yang dari kegiatan ini diharapkan minimal mampu menurunkan
jumlah masyarakat yang terjangkit cacar air khususnya di Malang.
Bertolak dari pemikiran tersebut di ataslah Aliansi Mahasiswa Program Study Ilmu
Keperawatan FIKES UMM bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Malang bermaksud
mengadakan serangkaian kegiatan yang dikemas dalam bentuk penyuluhan wabah cacar air
dengan mengangkat tema kenali, atasi, selamatkan diri dan keluarga dari cacar air.
Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat agar mempunyai inisiatif untuk
bersama-sama memberantas wabah cacar air di lingkungan sekitar mereka demi terciptanya
Malang Bebas Cacar Air.
B. LANDASAN KEGIATAN
Landan kegiatan ini :
1. Pancasila
2. Undang-undang dasar (UUD) 1945
3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga HIMIKA FIKES UMM
4. Hasil Rapat Kerja HIMIKA FIKES UMM 2012-2013
C. TUJUAN KEGIATAN
Kegiatan ini bertujuan untuk :
1. Untuk memperluas dan menambah informasi kepada masyarakat khususnya generasi muda
tentang penjangkitan dan pencegahan wabah Cacar Air.
2. Memberdayakan generasi muda dalam menghadapi wabah Cacar Air.
3. Mendorong terciptanya partisipasi masyarakat untuk berperan aktif dalam mensosialisasikan
wabah Cacar Air.
4. Menunjukkan kepada masyarakat umum, bahwa kebersihan diri dan lingkungan adalah hal
yang utama untuk pencegahan wabah penyakit khususnya Cacar Air.
D. BENTUK KEGIATAN
1. Nama dan Tema
a. Nama Kegiatan
Kegiatan yang kami selenggarakan ini bernama Penyuluhan Wabah Cacar Air
b. Tema Kegiatan
Kegiatan yang kami laksanakan ini mengambil grand tema kenali, atasi, selamatkan diri
dan keluarga dari cacar air
2. Waktu dan Tempat Kegiatan
Hari / Tanggal : Selasa/ 13 April 2012
Pukul
Tempat
3. Penyelenggara Kegiatan
a. Kegiatan Penyuluhan wabah cacar air ini diselenggarakan oleh Aliansi Mahasiswa Program
Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Malang.
b. Adapun susunan kepanitiaan sebagaimana terlampir.
4. Publik Peserta
Peserta kegiatan ini adalah : Mayarakat, Kader Kesehatan, Remaja/ ORMAS di desa Sumber
Sari, Malang.
E. SUMBER dan ESTIMASI DANA
Dana
Sumber dana dalam penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan diperoleh melalui :
1. Swadaya HIMIKA FIKES UMM
2. Instansi-instansi terkait
3. Para Donatur/dermawan yang tidak mengikat
Dana
Adapun anggaran yang diperlukan dalam kegiatan ini sebesar Rp. 1.979.000, (Satu Juta
Sembilan Ratus Tujuh puluh Sembilan Ribu Rupiah ). Dengan rincian estimasi dana
terlampir.
F. PENUTUP
Demikian project proposal ini kami susun, dengan harapan dapat menjadi pertimbangan
serta memperoleh tanggapan dari berbagai pihak yang turut peduli dan mendukung
terselenggaranya kegiatan tersebut. Adapun hal-hal yang belum tercantum dalam manual
kegiatan ini, terutama yang berhubungan dengan penambahan dan perubahan yang bersifat
mendesak akan diatur kemudian sesuai dengan kebutuhan.
ooo
Malang, 12 Maret 2012
Lampiran I
SUSUNAN PANITIA
Ketua
Sekretaris
: Kamariah
Bendahara
: Namira Hidayat
Seksi Acara
: Toriq Azis
Seksi Pubdekdok
: Kamariah
Seksi konsumsi
: Namira Hidayat
Lampiran II
MENUAL KEGIATAN
PENYULUHAN WABAH CACAR AIR
Pembukaan
2.
Penjelasan
mengenai
ALAT
BAHASAN
PERAGA
WAKTU
(MENIT)
5
Penyebab
Gejala
Preventif
30
EVALUASI
-LCD
Post test
-Ceramah
- Diskusi
cacar air
3.
20
- demonstrasi
Post test
pengobatan
Penutup
pada kulit
-
Lampiran III
ESTIMASI DANA KEGIATAN
Seksi Acara
No
Jenis kebutuhan
Pembuatan 15 Vandel (1
Harga satuan
Rp. 25.000
Jumlah
Rp 375.000
Dinkes, 1 Kepanitiaan, 1
1.
Rp 375.000
No
1.
2.
3.
4.
Jenis kebutuhan
1 Spanduk Kegiatan
500 Stiker Kegiatan
4 Kaos panitia Kegiatan
Dokumentasi
Total
Harga satuan
Rp. 125.000
Rp. 1500
Rp. 25.000
Rp. 250.000
Jumlah
Rp. 125.000
Rp. 750.000
Rp. 100.000
Rp. 250.000
Rp. 1.225.000
Jenis kebutuhan
Harga satuan
Konsumsi peserta 40 x 1 Rp. 5.000
Jumlah
Rp. 200.000
kali Penyuluhan
Konsumsi panitia 4 x 1
Rp. 5.000
Rp. 20.000
kali penyuluhan
Konsumsi pihak terkait
Rp. 5.000
Rp.75.000
Rp. 12.000
Rp.84.000
Rp. 379.000
Sesksi Konsumsi
No
1.
2.
3. (undangan) 15 x 1 kali
penyuluhan
4. Air mineral 7 kardus
Total
: Rp 375.000
: Rp. 379.000 +
Rp. 1.979.000,
Terbilang satu juta sembilan ratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Penyusunan SAP dan proposal bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah
tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh
pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut
dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya
memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.
DAFTAR PUSTAKA