Keefektifan Organisasi
Keefektifan
Organisasi
Keefektifan
Organisasi
Keefeektifan
Penyebab:
Organisasi
Lingkungan
Penyebab:
Teknologi
Strategi
Kekompakan
Struktur
Penyebab:
Proses
Kepemimpinan
Struktur
Ketrampilan
Status
Pengetahuan
Peran
Kecakapan
Norma
Budaya
Sikap
Motivasi
Stres
Gambar X.1 Perspektif Keefektifan Organisasi
(Muhyadi, 1989:p.279)
demikian ditentukan oleh kemampuannya mencari sumber (input),
memprosesnya menjadi produk (output), dan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Dengan berfikir secara sistem maka berbagai dimensi
efektivitas (produktivitas, kepuasan, stabilitas, dan lain-lain) diupayakan
pencapainnya secara optimal sehingga organisasi memiliki kemampuan
untuk mempertahankan diri dan berkembang, baik secara intern maupun
ekstern.
B.
sudah dibentuk, tetapi tujuan-tujuan yang sudah ditentukan itu tidak tercapai
(tidak efektif) yang akhirnya gulung tikar sehingga perlu dilakukan
perubahan dan pengembangan organisasi yang lebih efektif.
Sudah dikemukakan bahwa keefektifan organisasi yaitu berkenaan dengan
atribut yang diinginkan dalam usaha untuk mempertahankan kelangsungan
hidup organisasi. Karena itu, studi tentang organisasi pada hakikatnya
memberikan jawaban atas pertanyaan apa yang membuat organisasi menjadi
efektif? Jawabnya adalah struktur organisasi yang tepat, penerapan prinsipprinsip organisasi yang benar, penggunaan teknologi dan budaya organisasi
yang mendukung sehingga terselenggara suatu bentuk kerjasama dengan
sebaik-baiknya dan tujuan dapat tercapai secara efisien dan efektif. Dan
apabila suatu orgnisasi tidak efektif lagi, maka perlu dilakukan perubahan
dan pembinaan yang lebih baik.
Kemudian dalam segi implementasi organisasi, keefektifan memberi
informasi mengenai tingkat keberhasilan yang dapat digunakan untuk
membuat kebijakan membangun sebuah model dinamisasi organisasi yang
meningkat daya tahannya dan sekaligus meningkat kemampuannya untuk
berkembang.
Jadi dengan konsep keefektifan, mengakibatkan organisasi terbuka
menerima sumbangan dari berbagai disiplin ilmu-ilmu lain untuk menambah
hasanah teori organisasi yang mungkin sangat berharga dan sangat
diperlukan dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup orgnisasi.
Dari segi penerapan konsep keefektifan memberi penilaian tingkat
keberhasilan dan sejumlah hambatan yang dapat dijadikan patokan analisis
untuk mencarikan langkah-langkah pasti bagi keberhasilan organisasi. Para
manajer dapat membuat kebijakan, dan mencari strategi politis dalam
mentranspormasikan input menjadi out-put yang maksimal. Setiap kegiatan
diarahkan pada tercapainya tujuan yang dikehendaki dan penyelesaian
pekerjaan yang tepat waktu sehingga metode kerja dapat disusun secara
sistimatis, penggunaan sarana yang lengkap, tenaga kerja yang cukup dan
pada akhirnya organisasi memiliki kelangsungan hidup untuk tumbuh
berkembang terus baik secara jangka pendek mapun jangka panjang.
C. PENGUKURAN KEEFEKTIFAN ORGANISASI
1.
Kriteria Keefektifan
dengan teknik ini relatif mudah dilaksanakan, tetapi tidak banyak manfaat
yang dapat diperoleh darinya. Oleh karena itu orang berusaha menggunakan
teknik lain, yaitu melihat ke depan. Caranya ialah dengan melihat organisasi
dalam pengertian yang dinamis. Dari karakteristik dinamika organisasi orang
berusaha mengukur keefeektifan organisasi di waktu yang akan datang. Jadi
fokusnya terletak pada kegiatan yang dilakukan organisasi di masa
mendatang.
Pengukuran keefektifan organisasi dengan teknik umum dan teknik khusus.
Teknik umum, di mana keefektifan organisasi diukur dengan kriteria yang
dapat diterapkan pada semua jenis organisasi. Model yang digunakan dalam
teknik ini sangat umum, sementara itu dalam kenyataannya setiap jenis
organisasi memiliki sifat-sifat dan ciri-ciri khusus. Oleh karena itulah maka
pengukuran keefektifan organisasi dengan teknik umum tidak banyak
bermanfaat bagi organisasi karena pengukuran dan analisisnya terlampau
dangkal, sehingga digunakan teknik pengukuran secara khusus. Teknik
pengukuran keefektifan organisasi dengan kriteria lebih khusus sesuai
dengan karakteristik organisasi yang bersangkutan. Hasil diperoleh dengan
cara ini tidak dapat diterapkan pada organisasi lain (kecuali pada organisasi
yang memiliki sifat karakteristik yang sama dengan organisasi yang dinilai),
Tetapi bagi organisasi yang bersangkutan hasil tersebut mempunyai arti yang
sangat besar.
Masih dalam uraian pengukuran keefektifan organisasi, Gibson dkk.
(1993:p.32), dan Manahan P. Tampubolon (2004:p.77), mengemukakan ada
lima aspek kriteria keefektifan organisasi, yaitu:1) produksi, 2) efisiensi, 3)
kepuasan, 4) kemampuan adaptasi, dan 5) pengembangan organisasi
Produksi (production)
Kepuasan (Satisfaction)
Perkembangan (developmen).
2)
2)
3)
Organisasi dan bagian-bagian bekerja sama secara baik, dan konflik yang
terjadi selalu diselesaikan dengan acuan kepentingn organisasi.
3.
Keterangan
Sejauh mana organisasi melaksanakan seluruh
keseluruhan
atau mencapai semua sasarannya. Penilaian umum
dengan sebanyak mungkin kriteria tunggal dan menghasilkan penilaian yang
umum mengenai keefektifan organisasi
Kualitas
Kualitas dari jasa atau produk primer yang
dihasilkan oleh organisasi. Ini mungkin mempunyai banyak bentuk
operasional, terutama ditentukan oleh jenis produk atau jasa yang dihasilkan
oleh organisasi.
Produktivitas
Kualitas atau volume dari produk atau jasa pokok
yang dihasilkan organisasi. Dapat diukur menurut tiga tingkatan: tingkat
individu, kelompok dan keseluruhan organisasi. Ini bukan ukuran dari
efisien, tidak ada perhitungan nisbah biaya baik jika diminta.
Kesiagaan
Penilaian menyeluruh sehubungn dengan
kemungkinan, bahwa organisasi mampu menyelesaikan sesuatu tugas
khusus dengan baik jika diminta.
Efisiensi
Nisbah yang mencerminkan perbandingan
beberapa aspek prestasi unit terhadap biaya untuk menghasilkan prestasi
tersebut. Contoh: beberapa rupiah yang dikeluarkan untuk tiap unit produksi,
jumlah waktu turun mesin, tingkat penyelesaian rencana, standar karya, atau
lain-lain patokan dipenuhi. Kadang-kadang, cukup hanya menggunakan total
jumlah biaya (uang, bahan-bahan dan sebagainya) yang telah dikeluarkan
oleh satu unit selama beberapa periode.
Laba atau
untuk men-
Penghasilan
jalankan organisasi dilihat dari sudut pandangan si
pemilik. Jumlah dari sumber daya yang masih tersisa setelah semua biaya
dan kewajiban dipenuhi, kadang-kadang dinyatakan dalam prosentase.
Pertumbuhan
Penambahan dalam hal-hal seperti tenaga kerja,
fasilitas pabrik, harga, penjualan, laba, bagian pasar, dan penemuanpenemuan baru. Suatu perbandingan antara keadaan organisasi sekarang
dengan keadaan masa lalunya.
Pemanfaatan
lingkungan-nya,
Lingkungan
memperoleh sumber daya yang langka dan
berharga yang diperlukannya untuk operasi yang efektif. Hal ini dipandang
dari rencana jangka panjang yang optimum dan bukan dalam rencana jangka
pendek yang maksimal. Sebagai contoh, tingkat keberhasilannya
memperoleh suplai sumber daya manusia dan keuangan secara mantap.
Stabilitas
Pemeliharaan struktur, fungsi, dan sumber daya
sepanjang waktu, khususnya dalam priode-priode sulit.
Perputaran atau
permintaannya
keluar masuk-
nya pekerja
Kemangkiran
pekerjaan.
Kecelakaan
Frekuensi-frekuensi dalam pekerjaan yang
berakibat kerugian waktu untuk turun-mesin atau waktu
penyembuhan/perbaikan.
Semangat kerja
Kecenderungan anggota organisasi berusaha lebih
keras mencapai tujuan dan sasaran organisasi termasuk perasaan terikat.
Semangat kerja adalah gejala kelompok yang melibatkan usaha tambahan,
kebersamaan tujuan, dan perasaan memiliki. Kelompok bersemangat, sedang
perorangan bermotivasi (dan puas). Implikasinya semangat adalah bagian
dari gejala kelompok.
Motivasi
Kekuatan kecenderungan seorang individu
melibatkan diri dalam kegiatan yang berarahkan sasaran dalam pekerjaan.
Ini bukanlah perasaan senang yang relatif terhadap hasil berbagai pekerjaan
an organisasi
oleh unit-unit dalam organisasi. Kepercayaan mereka
bahwa tujuan organissi tersebut adalah benar dan layak
Kepaduan Konflik
kepaduan
Adaptasi
standar operasinya jika lingkungannya berubah,
untuk mencegah kebekuan terhadap rangsangan lingkungan.
Penilaian oleh
organisasi oleh
Pihak luar
mereka (individu atau organisasi) dalam
lingkungannya, yaitu pihak-pihak dengan siapa organisasi ini berhubungan.
Kesetiaan, kepercayaan, dan dukungan yang diberikan kepada organisasi
oleh kelompok-kelompok seperti pensuplai pelanggan, pemegang saham,
para petugas dan masyarakat umum.
Variabel Terikat
Produktivitas
Kepuasan kerja
Keefektifan
Organsiasi
Pertumbuhan
Gambar X.2 Contoh Model Analisis Keefektifan dengan Variabel
Jamak (Muhyadi, 1989 p. 296)
adanya 19 macam variabel yang dapat digunakan untuk melihat keefektifan
organisasi.
Untuk kepentingan pengukuran keefektifan, umumnya para peneliti
menggunakan antara 2 4 macam di antaranya. Anehnya variabel-variabel
yang mereka pilih tersebut umumnya berbeda satu sama lain. Dari 17 model
dari keefektifan organisasi yang sempat diidentifikasi oleh Steers (1975)
hanya satu variabel saja yang digunakan pada lebih dari separoh model
tersebut, yaitu keluwesan dan adapatasi (10 model). Variabel lain berikutnya
yang banyak digunakan ialah produktivitas (6 model), kepuasan (5 model),
daya laba dan kemampuan mendapatkan sumber daya serta pengendalian
atas lingkungan, masing-masing 3 model. Variabel-variabel yang lain
digunakan pada kurang dari 3 model.
C.
Karakteristik Organisasi
2.
Karakteristik Lingkungan
karena itu organisasi (dalam hal ini manajer) dituntut untuk melakukan
pemantauan terhadap perubahan lingkungan secara terus menerus dan
berusaha menanggapinya secara tepat dengan melakukan berbagai
penyesuaian, baik menyangkut struktur, teknologi, proses, maupun
tingkahlaku anggota.
Berhubung setiap organisasi memiliki karakteristik khusus maka lingkungan
sebuah organisasi tidak selalu sama dengan lingkungan organisasi lain.
Organisasi tertentu memiliki lingkungan yang karakteristiknya sangat
dinamis, dalam arti cepat sekali mengalami perubahan, sementara itu
organisasi lain memiliki lingkungan yang relatif statis, dalam arti frekuensi
perubahannya relatif kecil.
3.
Karakteristik Pekerja
4.
RINGKASAN