Anda di halaman 1dari 7

1.

Apa saja jenis layanan kesehatan di indonesia dan tantangan perubahan


sosial
Jawab:
a. Pelayanan kesehatan dibedakan menjadi dua golongan, yakni :
1. Pelayanan kesehatan primer (primary health care ) atau pelayanan
kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang paling
depan , yaitu pelayana kesehatan ynang pertamak ali diperlukan
masyarakat pada saat mereka mengalami gangguan kesehatan atau
kecelakaan.
2. Pelayanan kesehatan sekunder atau tersier adalah rumahsakit , tempat
masyarakat memerluka perawatan lebih lanut .
b. Perubhan sosial yang terjadi pada masyarakat
1. Globalisasi dan tenologi manusia
2. Keadaan hiperkompetitif, terutama dioerkotaan
3. Jumlahh penunduk yang semakin meningkat
4. Budaya
5. Sistem pendidikan yang semakin maju
2. Apa saja variasi layanan pengobatan di masyarakat
Pengobatan alternatif menurut Depkes RI
1. Dukun bayi terlatih
2. Pijat/ urut
3. Dukun bayi belum terlatih
4. Tukang jamu gendong
5. Battra ramuan
6. Battra dengan ajaran agama
7. Battra paranormal
8. Battra patah tulang
9. Battra sunat
10.Tabib
11.Tukang paguur gigi
12.Battra tenaga dalam
13.Battra pijat refleksi
14.Shinse
15.Aupresur
16.Akupuntur
3. Perilaku Masyarakat dalam mencari pengobatan

Masyarakat
atau
anggota
masyarakat
pada
umumnya
mempunyai perilaku yang berbeda-beda terkait dengan sakit dan
penyakit. Perilaku tersebut tercermin dalam respons yang dilakukan
apabila mereka diserang penyakit dan merasakan sakit mulai dari
tidak bertindak atau hingga tidak melakukan apa-apa. Berikut adalah
perilaku masyarakat dalam mencari yankes untuk mengobati sakit
yang dideritanya :
a.

Tidak bertindak/kegiatan apa-apa (no action).

Alasannya antara lain bahwa kondisi yang demikian tidak


mengganggu kegiatan atau kerja mereka sehari-hari. Anggapan bahwa
tanpa bertindak
gejala yang dideritanya akan lenyap dengan
sendirinya, fasilitas kesehatan yang diperlukan sangat jauh letaknya,
para petugas kesehatan tidak simpatik, judes, tidak responsive, dan
sebagainya, akhirnya alasan takut dokter, takut pergi ke rumah sakit,
takut biaya, dan sebagainya.

b.

Tindakan mengobati sendiri (self treatment)


Alasan orang atau masyarakat percaya kepada diri sendiri, dan
karena pengalaman yang lalu usaha-usaha pengobatan sendiri
sudah dapat mendatangkan kesembuhan. Hal ini mengakibatkan
pencarian pengobatan keluar tidak diperlukan.

c.
Mencari pengobatan ke fasilitas pengobatan tradisional
(traditional remedy).
Masyarakat pedesaan khususnya, pengobatan tradisional ini
masih menduduki tempat teratas dibandingdengan pengobatanpengobatan yang lain. Pada masyarakat yang masih sederhana,
masalah sehat-sakit adalah lebih bersifat budaya dari pada
gangguan-gangguan fisik. Identik dengan pencarian pengobatan
pun lebih berorientasi kepada sosial-budaya masyarakat dari pada
hal-hal yang dianggapnya masih asing.
Dukun yang melakukan pengobatan tradisional merupakan bagian
masyarakat, berada ditengah-tengah masyarakat, dekat dengan
masyarakat, dan pengobatan yang dihasilkan adalah kebudayaan
masyarakat, lebih diterima oleh masyarakat dari pada dokter,
mantri, bidan, dan sebagainya yang masih asing bagi mereka
seperti juga pengobatan yang dilakukan dan obatnya juga
merupakan kebudayaan mereka.
d.

Mencari pengobatan dengan membeli obat-obat ke warungwarung obat (chemist shop) dan sejenisnya, termasuk ketukangtukang jamu.
Obat-obat yang mereka dapatkan pada umumnya adalah obat yang
tidak memakai resep sehingga sukar untuk dikontrol.

e.

f.

Mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas pengobatan modern


yang diadakan oleh pemerintah atau lembaga-lembaga kesehatan
swasta, yang dikategorikan kedalam balai pengobatan, Puskesmas,
dan Rumah Sakit.
Mencari pengobatan kefasilitas pengobatan modern yang
diselenggarakan oleh dokter praktek (private medicine).

4.
Peran perawat dan masyarakat terhadap layanan kesehatan
di Indonesia

PERAN SEHAT-SAKIT PASIEN


-

Secara ilmiah penyakit (disease) itu diartikan sebagai gangguan


fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat dari infeksi
atau tekanan dari lingkungan. Sedangkan sakit (illness) adalah
penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu
penyakit.
Perilaku sakit diartikan sebagai segala bentuk tindakan yang
dilakukan oleh individu yang sedang sakit agar memperoleh
kesembuhan,
Sedangkan perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan
individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya,
termasuk pencegahan penyakit, perawatan kebersihan diri,
penjagaan kebugaran melalui olahraga dan makanan bergizi.
Perilaku sehat ini diperlihatkan oleh individu-individu yang
merasa dirinya sehat meskipun secara medis belum tentu
mereka betul-betul sehat.
Secara ilmiah penyakit (disease) itu diartikan sebagai gangguan
fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat dari infeksi
atau tekanan dari lingkungan. Sedangkan sakit (illness) adalah
penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu
penyakit.
Perilaku sakit diartikan sebagai segala bentuk tindakan yang
dilakukan oleh individu yang sedang sakit agar memperoleh
kesembuhan,
Sedangkan perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan
individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya,
termasuk pencegahan penyakit, perawatan kebersihan diri,
penjagaan kebugaran melalui olahraga dan makanan bergizi.
Perilaku sehat ini diperlihatkan oleh individu-individu yang
merasa dirinya sehat meskipun secara medis belum tentu
mereka betul-betul sehat.
Peran perawat dalam pelayanan Kesehatan :

Pemberi Asuhan Keperawatan


Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan
perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar
manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan
keperawatan
dengan
menggunakan
proses
keperawatan
sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa

direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai


dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat
dievaluasi
tingkat
perkembangannya.
Pemberian
asuhan
keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai dengan
kompleks.
-

Advokat Klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga
dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi
pelayanan atau informasi lain khusunya dalam pengambilan
persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada
pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi
hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya,
hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak
untuk menntukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti
rugi akibat kelalaian.
Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan
tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bhkan tindakan
yang diberikankan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien
setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
Koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan
serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan
sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta
sesuai dengan kebutuan klien.

Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui
tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan
lain-lain
dengan
berupaya
mengidentifikasi
pelayanan
keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar
pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah
atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini
dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang
tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
Peneliti / Pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan
perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah
sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.

Selain peran perawat berdasarkan konsirsium ilmu kesehatan,


terdapat pembagian peran perawat menurut hasil lokakarya
keperawatan tahun 1983, yang membagi empat peran perawat:

Peran Perawat sebagai Pelaksana Pelayanan Keperawatan


Peran ini dikenal dengan peran perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan secara langsung atau tidak langsung kepada klien
sebagai individu, keluarga, dan masyarakat, dengan metoda
pendekatan pemecahan masalah yang disebut proses keperawatan.
Peran Perawat sebagai Pendidik dalam Keperawatan
Sebagai pendidik, perawat berperan dalam mendidik individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat serta tenaga kesehatan yang
berada di bawah tanggung jawabnya. Peran ini berupa penyuluhan
kepada klien, maupun bentuk desiminasi ilmu kepada peserta didik
keperawatan.

Peran Perawat sebagai Pengelola pelayanan Keperawatan


Dalam hal ini perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam
mengelola pelayanan maupun pendidikan keperawatan sesuai
dengan manajemen keperawatan dalam kerangka paradigma
keperawatan. Sebagai pengelola, perawat melakukan pemantauan
dan menjamin kualitas asuhan atau pelayanan keperawatan serta
mengorganisasikan
dan
mengendalikan
sistem
pelayanan
keperawatan. Secara umum, pengetahuan perawat tentang fungsi,
posisi, lingkup kewenangan, dan tanggung jawab sebagai pelaksana
belum maksimal.
Peran Perawat sebagai Peneliti dan Pengembang pelayanan
Keperawatan
Sebagai peneliti dan pengembangan di bidang keperawatan,
perawat diharapkan mampu mengidentifikasi masalah penelitian,
menerapkan prinsip dan metode penelitian, serta memanfaatkan
hasil penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan
dan pendidikan keperawatan. Penelitian di dalam bidang
keperawatan berperan dalam mengurangi kesenjangan penguasaan
teknologi di bidang kesehatan, karena temuan penelitian lebih
memungkinkan terjadinya transformasi ilmu pengetahuan dan
teknologi, selain itu penting dalam memperkokoh upaya
menetapkan dan memajukan profesi keperawatan.
Hubungan antara Peran dan Fungsi Perawat dalam Tatanan
Pelayanan Kesehatan Masyarakat dengan Paradigma Keperawatan

Sebelum kita melaksanakan peran dan fungsi perawat kita harus


mempelajari terlebih dahulu tentang paradigma keperawatannya
karena apabila kita tidak mempelajarinya kita tidak akan tahu
tentang peran dan fungsi perawat profesional itu bagaimana.
Kemudian penting sekali paradigma ini karena akan di pakai ketika
kita menjalankan peran dan fungsi keperwatan dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada seseorang, keluarga, kelompok,
maupun masyarakat.
Peran masyarakat :

Sakit sbg upaya untuk menghindari tekanan

Sakit sbg upaya untuk mendapat perhatian

Sakit sbg kesempatan untuk istirahat

Sakit sbg alasan kegagalan

Sakit sbg penghapus dosa

Sakit untuk mendapatkan alat tukar

Peran sehat belum banyak mendapat perhatian dari kalangan


sosiologi.
-

Banyak kalangan menganggap bahwa peran sehat


merupakan peran
normal bagi individu sesuai dengan
statusnya yang berlaku.

Sesuai dengan konsepnya, orang sehat adalah orang yang


memiliki kemampuan prima dari
sisi jasmaniah, emosi,
spiritual dan ekonomi.

5. Hubungan pelayanan kesehatan dengan budaya

ASPEK SOSIAL BUDAYA YG BERHUB DENGAN PERILAKU KESEHATAN :


-

Salah satu faktor yang mempengaruhi status kesehatan ialah

Lingkungan terdiri dari ; lingkungan fisik, lingkungan sosial

Faktor sosial budaya tidak saja mempengaruhi status


kesehatan tapi juga
mempengaruhi perilaku kesehatan

Dari segi sosial manusia sbg makhluk sosial harus saling


bergantung kehidupannya satu sama lain, tdk bisa hidup
menyendiri dan harus hidup bermasyarakat

lingkungan
budaya

MASYARAKAT :
Adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu
sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, terikat oleh suatu rasa
identitas bersama
Ciri-ciri masyarakat :

1. Ada kesatuan manusia yang berinteraksi


2. Ada adat istiadat, norma hukum, aturan khas yang mengatur tingkah
laku
3. Ada kontinuitas waktu
4. Ada rasa identitas yang kuat yang mengikat manusia dalam kesatuan
tersebut
- Bentuk konkret dari masyarakat terbagi kedalam unsur-unsur ; 1).
Kesatuan sosial, 2) pranata sosial . Kesatuan sosial merupakan bentuk
dan susunan dari kesatuan-kesatuan individu yang berinteraksi dalam
kehidupan masyarakat yang meliputi ; kerumunan, golongan dan
kelompok
- Kerumunan terjadi misalnya kalau ada yang berkelahi, kecelakaan,
kebakaran, dll
- Golongan, misalnya golongan umur, golongan wanita, golongan pelajar
- Sedangkan kelompok misalnya kelompok kerja, kelompok agama
Aspek budaya yang mempengaruhi kesehatan :

TRADISI

SIKAP FATALITIS

SIKAP ETHNOCENTRIS

PERASAAN BANGGA THD STATUS

PENGARUH NORMA

PENGARUH NILAI

PENGARUH KONSEKUENSI DARI INOVASI

Anda mungkin juga menyukai