Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penggunaan teknologi internet di dunia semakin meningkat. Setiap orang
pasti telah menikmati layanan internet. Dahulu internet hanya digunakan oleh para
pekerja di bidang teknologi komputasi berbasis internet dan yang mengerti
teknologi itu saja. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi ini juga
mengalami perkembangan ke arah pencapaian kemudahan dan kenyamanan luar
biasa dalam melakukan kegiatan sehari-hari yang dianggap tidak mungkin dapat
dikerjakan dalam waktu singkat.
Internet adalah salah satu bukti nyata pesatnya perkembangan teknologi di
bidang informasi dan telekomunikasi. Internet membawa pengaruh yang sangat
besar dalam pola kehidupan masyarakat dunia, khususnya negara-negara maju.
Internet disebut juga dunia tanpa batas karena sifatnya yang benar-benar
mendunia. Waktu dan jarak bukan lagi masalah untuk memperoleh informasi
maupun memberi informasi.
Negara-negara besar di dunia seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Cina
pun terus berlomba-lomba menghadirkan inovasi baru dalam perkembangan
teknologi dunia. Teknologi yang terpesat perkembangannya saat ini adalah
teknologi informasi dan telekomunikasi, yang menghadirkan beragam pilihan
bentuk teknologi dan kecanggihannya.
Walau masih tertinggal jauh dari Negara-negara Asia yang lebih maju,
perkembangan internet di Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang
signifikan. Secara keseluruhan memang masih dapat dikatakan bahwa internet
relatif baru dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Begitu juga dalam pembelajaran SMAN 3 Singkawang, internet adalah
salah satu pusat informasi untuk referensi , karena di tuntut menjadi salah satu
1

sekolah model, kami juga di tuntut serba bisa. untuk mencapainya kami mendapat
fasilitas internet dari sekolah yang berupa wifi, kami memiliki 4 jaringan wifi
yang tersebar di area sekolah , jadi tuntutan yang memaksa kami untuk
mempelajari internet bukan sekedar tuntutan asal asalan dari sekolah.
Namun, sebesar apapun manfaat internet bagi kehidupan manusia, sebesa
r itu pula internet membawa pengaruh buruk. Pengaruh buruk ini tentunya harus
dihindari, terutama bagi para peserta didik sebagai generasi penerus bangsa..

B. Rumusan Masalah
Masalah yang dapat diambil dari latar belakang tersebut:
1.
factor pendukung pembelajaran melalui teknologi internet?
2.
permasalahan yang ditimbulkan internet untuk dunia pendidikan?
3.
kekurangan/kelemahan internet?
C. Pembatasan
Internet

dalam

pembahasan

kita

bukan

lah

cara

memasang

mengaplikasikan , atau trik trik internet dalam kehidupan, melainkan kegunnaan


internet dalam kehidupan di lingkup sekolah SMA N 3 .

D. Manfaat Penulisan
Diharapkan karya tulis ini bermanfaat untuk :
1. Bagi peserta didik
1. Penulisan ini bermanfaat sebagai referensi mengenai perkembangan
internet serta peranannya dalam kehidupan sosial..
2. penulisan ini bermanfaat sebagai referensi mengenai perkembangan
internet serta peranannya dalam bidang pendidikan.
3. penulisan ini bermanfaat sebagai referensi mengenai perkembangan
internet serta peranannya dalam acuan untuk menyikapi berbagai
dampak dari internet agar terhindar dari penyalahgunaan internet.

2. Bagi Pendidik
1. penulisan ini berguna untuk memberi informasi seputar internet.

2. penulisan ini berguna untuk memberi informasi seputar pengaruhpengaruh internet terhadap daya kreativitas dan perkembangan peserta
didik.
3. penulisan ini berguna untuk memudahkan pendididk dalam tururt serta
membantu menjauhkan peserta didik dari penyalahgunaan internet.

3. Bagi Orang Tua


1. penulisan ini berfungsi untuk memberi informasi mengenai berbagai
manfaat serta keburukan internet.
2. penulisan ini berfungsi untuk memberi informasi mengenai berbagai
situs internet.
3. penulisan ini berfungsi untuk memberi informasi untuk membantu
orangtua melakukan pengawasan terhadap anak agar terhindar dari
keburukan internet

4. Bagi Pemerintah
1. penulisan ini dimaksudkan sebagai penginformasian mengenai
dampak-dampak internet yang tidak sepenuhnya baik.
2. penulisan ini dimaksudkan sebagai penginformasian mengenai
dampak-dampak internet terhadap pendidikan.
3. sebagai permohonan penegasan dan tindak lanjut pemerintah atas
dampak-dampak

buruk

internet

yangsampai

saat

ini

masih

membahayakan masyarakat.

5. Bagi Pemilik Warnet


Penulisan ini berguna sebagai informasi tentang berbagai dampak
dan pengaruh internet agar pihak warnet menjadi lebih berhati-hati dalam
menjalankan usahanya.

E. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui factor pendukung pembelajaran melalui teknologi internet.


2. Mengetahui permasalahan yang ditimbulkan internet untuk dunia
pendidikan.
3. Mengetahui kekurangan/kelemahan internet.

F. Sistematika Penulisan
Bab I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.

Latar Belakang
Rumusan Masalah
Pembatasan
Manfaat Penulisan
Tujuan Penulisan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemanfaatan Internet Sebagai Media Pembelajaran


Dalam pembelajaran tidak terlepas dari penggunaan internet. Hal ini
disesuaikan dengan berkembangnya teknologi dan informasi di berbagai belahan
dunia. Untuk itu dalam pembelajaran guru harus mampu menerapkan internet
sebagai media dalam pembelajaran.
Beberapa aplikasi internet yang mampu menyokong keperluan kependidikan
diantaranya:

1.

E-mail
E-mail (Mel elektronik) adalah satu perkhidmatan komunikasi melalui

internet. Mel elektronik biasanya berupa teks. Tetapi ia juga boleh melinatkan
image grafik dan suara (voice mail).
Antara aktivitas yang boleh dilakukan oleh guru dengan menggunakan
email adalah berkomunikasi secara dalaman dan luaran sesama guru, ibu-bapak,
pelajar, pihak pejabat serta kementerian, mendapatkan khidmat nasihat pakar dan
bantuan teknikal, berkongsi, dan bertukar pendapat berhubung dengan proses
pengajaran dan pembelajaran , teknik pengajaran terbaik, idea kreatif dan inovatif,
latihan dan penilaian, bahan bantu mengajar dan sebagainya dan menghubungi
agensi pusat dan swasta serta institusi pendidikan lain mngenai sesuatu program
dan polisi yang digunakan khususnya dalam menyelesaikan sesuatu masalah yang
timbul (Zulkifli, 1998).
Antara aktiviti yang boleh dilakukan oleh pelajar melalui email adalah
berkongsi menjalankan sesuatu projek dengan pelajar di sekolah lain, berbincang
dengan rekan dari kalangan berbagai budaya dan latar belakang negara mengenai
berbagai isu semasa, menggalakkan perkembangan bahasa terutama bahasa

inggris melalui komunikasi dengan rekan pena diluar negara, dan mendapatkan
bahan dan teknik di dalam menyelesaikan sesuatu masalah pelajaran secara
online. Seorang guru boleh mnereima dan memeriksa hasil tugas pelajaran
melalui email.
Zoraini (1996) menambah aktiviti-aktiviti seperti diatas akan memberi
banyak faedah kepada para pelajar. Ini termasuk pelajar yang lebih peka terhadap
isu semasa dunia, dapat membiasakan diri dengan aplikasi komputer, berpeluang
menjalankan aktiviti kumpulan dan dapat meningkatkan kemahiran berfikir,
kemahiran berbahasa atau kemahiran berkomunikasi.

2.

Laman Web (World Wide Web)


Rangkaian sedunia WWW adalah sebagian daripada internet dan

merupakan satu koleksi besar dokumen yang dikenali sebagai halaman web
(TMB, 1998, Crumlish, 1996). Halaman web merupakan komponen yang
menjadikan internet lebih menarik dan paling diminati oleh siapa sja yang dapat
mengaksesnya. Para pendidik boleh mendaptkan kandungan teks penuh, artikel,
rancangan

pengajaran

dan

lain-lain

bahan

pengajaran.

Laman

(http://k12.cnidr.org:90/ web. Intro.html) contohnya menguraikan cara-cara World


Wide Web khususnya dalam mereformsikan kurikulum. Crumlish (1996)
mencadangkan WWW dalam pendidikan digunakan sebagai tutor, pusat sebaran
dan penerbitan, medan perbincangan (forum), dan pemandu (search angine).

3.

Internet Relay Chat


Internet Relay Chat biasanya merujuk pada skeumpulan orang berbual

sesama sendiri dengan menggunakan papan kekunci. Namun samapi saat ini
sudah terdapat perisian yang membolehkan komunikasi secara audio dan visual
deang bantuan beberapa alat tambahan. Komunikasi seperti ini sering disebut
seabgai telesidang (video conferencing). IRC menyediakan berbagia tajuk

perbualan dan pengguna-pengguna di seluruh dunia berbincang tentang berbagai


tajuk tersebut secara serentak.

4.

Telnet
Telnet adalah kemudahan menggunakan komputer yang beralokasi di

benua lain, seolah-olah sama seperti menggunakan komputer yang ditempatkan


dalam sebuah bangunan yang sama.

5.

Kumpulan berita dan diskusi


Internet menyediakan pentas-pentas perbincangan dalam pelbagai sebjek.

Kumpulan berita dan diskusi adalah aplikai dan lanjutan kepada penggunaan
email secara berkesan. Komuniti-komuniti ynag terbentuk secara elektronik yang
mempunyai minat yang sama membolehkan ahli-ahli yang menyertai kumpulan
diskusi berkongsi pendapat dan membantu di antara stau sama lain tanpa batasan
sempadan geografi.

6.

Pemindahan File (FTP)


Perkembangan dari internet, file dalam bentuk teks, grafik, audio atau

video amat mudah untuk dipindahkan dari satu komputer yang lain dengan
menggunakan File Transfer Protokol (FTP). Segala bahan pembelajaran yang
terdapat dalam sesuatu server (di mana-mana institusi pendidikan) bisa
dipindahkan ke komputer kita di rumah atau di sekolah tanpa mengalami
perubahan.
Pada saat ini terdapat pelbagai naskah yang boleh didowload secar gratis ataupun
membayar. Kita juga boleh memuatkan kembali (upload) segala file ke dalam
sesuatu server untuk dimanfaatkan oleh orang lain, terutam para pendidik dan
pelajar di seluruh dunia.

7.

Telekonferens
Telekonferens adalah sistem penyampaian elektronik yang melibatkan

komunikais dua arah antara dua atau lebih pusat telekonferens secara langsung.
Telekonferens ini juga amat sesuai bagi melaksanakan Pendidikan Jarak Jauh
karena sesuai dengan tujuan menjalankan seminar, kuliah, ceramah, tutorial,
talkshow, perdebatan, persidangan, pemyampaian kajia, dan juga bimbinagn
konseling. Menurut J.Makki (2001), penggunaan telekonferens ini akan
menyelesaikan banyak masalah pembelajaran di kalangan pelajar dan guru-guru
ICT. Walau

bagaimanapun, pelaksanaan telekonferens ini memerlukan

perancangan dan latihan yang rapi malah latihan dan percobaan perlu dijalankan
sebelum menggunakan peralatan media ini.
Berdasarkan kajian, telekonferens ini dalah sesuia dengan aplikasi sistem
pendidikan sebuah negara yang membangun yang berdasarkan teknologi
komunikasi seperti ini berlaku di Finlandia (J.Makki, 2001) dan Singapura (Hu.
Chun, 2001), sedangkan di Indonesia telekonferens sering diadakan untuk
bertukar pengetahuan seperti Total Quality Management yang diselenggarakan
oleh Asian Productivity Organization (APO) di Jakarta, Bnagkok, Tokyo, India,
Phillipina, Kuala Lumpur dan Singapure secara serentak.

8.

Instant messaging
Instant messaging dikenal juga dengan sebutan internet text messaging,

yaitu suatu ruang daklam internet yang gunannya untuk menyampaikan pesan
singkat dan langsung kepada orang lain.
Aplikasi dalam pembelajaran adalah digunakan oleh guru untuk menyampaikan
tugas-tugas pelajaran secara singkat kepada peserta didik. Di samping itu guru dan
siswa mampu berkomunikasi secara langsung dengan menggunakan fasilitas ini.

9.

Newsgroups

Newsgroups dikenal juga dengan konsep internet discussion group, yaitu


suatu kelompok diskusi yang menggunakan sistem jaringan komputer (internet),
di mana setiap anggota menuliskan pesan/gagasan-gagasannya untuk kemudian
ditanggapin oleh anggota lain yang meminati topik bahasan yang sama.
Aplikasi dalam pembelajaran dapat diterapkan dalam kelompok diskusi di bidang
pendidikan. Sehingga melalui aplikasi ini dapat memberikan peluang untuk
bertukar pikiran mengenai pembelajaran.
Guru juga harus mampu membimbing setiap siswa dalam penggunaan internet
sebagai media pembelajaran. Di samping itu guru juga harus mampu menyeleksi
tugas-tugas yang berhubungan dengan pemanfaatan internet. Internet sebagai
media pembelajaran juga mempunyai manfaat baik bagi guru maupun siswa.
Internet sebagai media pembelajaran mempunyai manfaat baik bagi siswa.
Manfaat internet bagi siswa, diantaranya :
a)

Mempermudah komunikasi dengan semua orang untuk bertukar pikiran

dan berdiskusi dalam suatu website.


b)

Menjadi sarana penjawab semua pertanyaan para pelajar yang belum bisa

mereka temukan jawabannya.


c)

Menemukan teman-teman dari negara-negara luar yang bisa membantu

mereka dalam kehidupan sosial dan bisa menjadi tempat bertukar pengalaman
dalam hal pendidikan maupun dalam hal lainnya.
d)

Menambah wawasan tentang segala macam pengetahuan tentang dunia

luar.
Internet tidak hanya memberikan manfaat bagi para pelajar, melainkan juga
kepada para guru. Manfaat internet bagi para guru, diantaranya :
a)
b)

Menjadi sumber untuk menambah bahan pelajaran.


Bertukar informasi dengan guru-guru yang lain di berbagai belahan dunia

yang lebih berpengalaman.


c)

Menambah wawasan pelajaran sesuai dengan perkembangan zaman.

10

d)
e)

Mengikuti teknologi dan segala perkembangan zaman yang terjadi.


Menjadi tempat pembelajaran agar bisa menjawab semua pertanyaan yang

diajukan murid-muridnya.

B. Faktor Pendukung Pembelajaran melalui Teknologi


Internet
Sebagai dasar untuk memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran
dalam seting sekolah, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dan
penanganan yang serius agar penyelenggaraan pemanfaatan internet untuk
pembelajaran bisa berhasil, yaitu:

Faktor Lingkungan, yang meliputi institusi penyelenggara pendidikan dan

masyarakat

Siswa atau peserta didik meliputi usia, latarbelakang, budaya, penguasaan

bahasa dan berbagai gaya belajamya

Guru atau pendidik meliputi latar belakang, usia, gaya mengajar,

pengalaman dan personalitinya

Faktor teknologi meliputi komputer, perangkat lunak, jaringan, koneksi ke

internet dan berbagai kemampuan yang dibutuhkan berkaitan dengan penerapan


internet di lingkungan sekolah

1.

Institusi
Peranan institusi yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan komitmen,

sangat menentukan terselenggaranya pemanfaatan internet untuk pendidikan


dalam lingkungan sekolah. Institusi yang paling pertama yang dituntut untuk
memiliki komitmen dalam pendayagunaan internet untuk pembelajaran tentu saja
adalah sekolah. Hal ini terutama berkaitan dengan penggunaan teknologi tinggi
yang menyangkut keharusan menyediakan sejumlah dana untuk penyediaan
peralatan (komputer dan kelengkapannya), jaringan, line telepon (koneksi ke ISP),

11

biaya beriangganan ke Internet Service Provider (ISP), biaya penggunaan telepon


dan sebagainya.
Kesulitan tidak hanya untuk investasi peralatan ataupun infrastrukturnya,
tetapi juga pada masalah biaya perawatan dan biaya operasional, yang harus
dikeluarkan agar system terus bisa berfungsi. Belum lagi kesulitan untuk
menyiapkan sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi untuk mengelola
sistem, baik sistem pembelajaran melalui internetmaupun sistim pengelolaan
fasilitas (perangkat keras, jaringan dan software management).
Peranan institusi lain yang tak kalah pentingnya ialah. dalam memberikan
kesadaran (awareness) baik terhadap guru maupun siswa tentang teknologi
komunikasi dan informasi terutama potensi internet sebagai media pembelajaran.
Kemudian dilanjutkan pemberian pengetahuan mengenai prosedur dan tata cara
memanfaatkan internet, melalui berbagai kegiatan dan pelaflhan yang terus
menerus, sehingga secara tidak langsung akan tercipta lingkungan yang akrab
teknologi.
Terlihat bahwa hal yang paling mendasar dalam penerappn internet di
sekolah adalah motivasi, kesiapan dan kesungguhan institusi yang diwujudkan
dengan suatu kebijakan yang menyeluruh, meliputi kebijakan berubahnya metode
pengajaran, kebijakanmengenai manajemen dan prosedur, kebijakan mengakses
internet dan lainlain. Karena sernua itu merupakan kunci utama keberhasilan
pendayagunaan internet untuk pembelajaran di lingkungan sekolah.
2.

Masyarakat
Lingkungan yang perlu mendapat perhatian ialah lingkungan keluarga

siswa. Karena dari lingkungan keluargalah diharapkan muncuinya dukungan yang


mampu memberikan docongan untuk memotivasi siswa dalam memanfaatkan
internet untulk keperluan pendidikan.
Hardijito (2001) dalam penelitiannya terhadap 210 siswa SMU dan SMK DKI
Jakarta yang secara rutin mengakses internet, menemukan bahwa siswa yang rajin

12

mengakses internet sebagian besar (55,7%) datang dari lingkungan keluarga yang
semua anggotanya (orang tua, kakak adik) menggunakan internet, dan hanya 5,7%
dari keluarga yang sama sekali tidak menggunakan internet.
Selain

keluarga,

lingkungan

paling

dekat

lainnya

yang

sangat

mempengarnhi siswa dalam mengunakan internet ialah teman sebaya (peer


group).
Pengaruh lingkungan ini bahkan lebih besar dari lingkungan keluarga,
sebagaimana didapatkan dari hasil penelitlan Hardjito (2001) yang menunjukkan
bahwa dart temanlah mereka pertama kali belajar internet, mengajari internet
secara lebih mendalam dan mendapatkan dorongan untuk menggunakan internet.
Oleh karena itu, lingkungan siswa ini juga dipersiapkan dan disentuh agar tercipta
suasana yang kondusif, yang mampu memberikan dukungan terhadap siswa dalam
memanfaatkan internet untuk pendidikan.
3.

Guru
Peranan

guru

tak

kalah

menentukannya

terhadap

keberhasilan

pemanfaatan internet di sekolah. Pemantauan sementara di beberapa sekolah


dasar, dan menengah di Bandung umumnya menunjukkan bahwa inisiatif
pemanfaatan internet di sekolah justru banyak yang datang dari guru-guru yang
memiliki kesadaran lebih awal tentang potensi internet guna menunjang proses
belajar mengajar.
Keberhasilan pernbelajaran berbasis internet ini secara signifikan
ditentukan oleh karakteristik guru-guru yang akan dilibatkan dalam pemanfaatan
internet. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
-

Guru perlu diberikan pemahaman berbagai keuntungan, termasuk

kelebihan dan kelemahan penggunaan internet untuk pembelajaran, sehingga


mereka memiliki motivasi dan komitmen yang cukup tinggi- Guru, baik nantinya
dia akan berperan sebagai pengembang dan pengguna maupun yang
diproyeksikan sebagai pengelola sistem pembelajaran berbasis internet, harus

13

dibekali dengan kesadaran, wawasan, pengetahuan dan keterampilan tentang


internet
-

Guru yang akan dilibatkan dalarn pengembangan dan pemanfaatan internet

untuk pembelajaran hendaknya memiliki pengalaman dan kemampuan mengajar


yang cukup
-

Jumlah guru yang akan dilibatkan dalam pengembangan dan pemanfaatan

internet untuk pembelajaran, hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan


dilakukan secara bertahap
-

Guru harus memiliki komitmen dan keseriusan dalam menangani

pengembangan dan pemanfaatan internet untuk pembelajaran


-

Tetap menjaga gaya mengajar tiap-tiap guru. karena hal itu akan

dicerminkan dalam cara pembelajaran mereka kelak di sistem pembelajaran


dengan internet.

4.

Siswa
Pemahaman tentang audiens bisa didapat melalui analisis dengan

menggunakan data demografi maupun psikografi, antara lain dengan menguji


perbedaan-perbedaan karakteristik, sikap dan perilaku audiens. Pemilahan atau
pengelompokan diperlukan dalam kaitannya untuk bisa membuat suatu
pendekatan atau strategi pendayagunaan internet lebih tepat sasaran, mengingat
bahwa sasaran didik tersegmen dalarn kelompok sekolah-sekolah yang berbeda.
Pemahaman tentang perbedaan-perbedaan motif penggunaan internet berdasarkan
aspek demografl dan psfkografi tersebut, menjadi penting agar pengembangan
program pendidikan dengan mendayagunakan internet bias lebih menyentuh
kondisi riel sasaran.
Sesungguhnya sasaran didik terkelompok dalam segmen-segmen tertentu
yang mengehendaki adanya perlakuan yang berbeda pula. Sehinggga dalam
menerapkan pendayagunaan internet di sekolah akan lebih baik apabila

14

melakukan segmentasi secara lebih homogen baik ditinjau dad aspek demografi
maupun psikografi,walaupun sesungguhnya pendekatan segmentasi ini lebih
dikenal dalam konsep pemasaran yang menghendaki diketahuinya kelompokkelompok sasaran dengan jelas melalui pendekatan segmentasi pasar, namun
pendekatan ini sesunguhnya juga bisa diterapkan dalam sernua bidang kegiatan
termasuk dalarn bidang pendidikan. Konsep ini mulai berkembang setelah
Wenddell Smith (1956) menjelaskan bahwa konsumen pada dasarnya berbeda,
sehingga dibutuhkan programprogram pemasaran yang berbeda-beda pula untuk
menjangkaunya. Pendapat tersebut kemudian diperkuat oleh Frederick Winter
(1977) yang menyatakan bahwa average consumer untuk kepentingan praktis
sudah harus dihapuskan dari kamus manajemen pemasaran (Kasali, 1999).
Segmentasi adalah hal yang wajib ditempuh dalam suatu proses pemasaran baik
komersial maupun sosia, karena dengan demikian kita bisa memberikan
pelayanan sebaik-baiknya pada masing-masing segmen dan memberikan kepuasan
orang-orang di dalam segmen tersebut (Kasali, 1999).
Hal tersebut sejalan juga dengan teori teknologi pembelajaran dimana
keberhasilan tujuan pembelajaran sangat ditentukan oleh sejauh mana kita
mengenali sasaran didik kita. Bila pendidik menganggap siswa mereka sebagai
manusia (human being), dengan segal hak-hak dan perbedaan-perbedaan
motivasinya, maka ia akan mengenggap bahwa murid merupakan bagian atau
subjek dari suatu proses belajar mengajar (Heinrich, 1996). Segmentasi menjadi
sangat penting, karena sebagaimana yang disampaikan Renald Kasali (1999)
dalam bukunya Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi Targeting dan
Positioning, bahwa lebih dari 60% kegagalan bisnis disebabkan oleh gagalnya
pengusaha mendefinisikan pasar yang dituju, dan lebih dari 60% kegagalan
kampanye sosial dan politik disebabkan tidak dipahaminya segemen pasar yang
dituju. Uraian tersebut menunjukan bahwa sistem pembelajaran dengan
mendayagunakan internet yang akan dikembangkan hendaknya memperhatikan

15

perbedaan-perbedaan karakteristik dan segmen sasaran didik. Atau dengan kata


lain perlu dikembangkan suatu system pembelajaran yang paling sesuai dengan
segmen-segmen sasaran didik yang dibina.
5.

Teknologi
Untuk terselenggaranya kegiatan pembelajaran dengan dukungan internet,

maka setelah ketiga unsur didepan dipenuhi dengan kondisi sebagaimana telah
diuraikan, maka faktor teknologi merupakan suatu hal yang juga mutlak harus
tersedia dan harus memenuhi standar minimal yang dipersyaratkan, baik yang
berkaitan dengan peralatan, infrastruktur, pengoperasian, dan perawatannya.
Idealnya dalam pemanfaatan internet untuk pembelajaran di sekolah, harus
tersedia sejumlah komputer yang bisa mengakses internet untuk pembelajaran di
sekolah, harus tersedia sejumlah komputer yang bisa mengakses internet akan
lebih baik lagi kalo komputer-komputer yang tersambung ke internet tersebut
diletakkan di ruang khusus seperti ruang laboraturium komputer ataupun di
ruangan-ruangan lain yang dianggap strategis. Hal tersebut dimaksudkan untuk
memberikan kemudahan bagi guru dan siswa dalam mengakses internet.
Cara yang paling efektif dan efisien untuk menghubungkan seejumlah
komputer ke internet adalah dengan membangun jaringan lokal, Local Area
Network (LAN). Dengan adanya jaringan maka hanya diperlukan satu sambungan
saja ke internet yang bias dipergunakan secara bersama-sama oleh komputer yang
tergabung dalam jaringan tersebut. Satu hal yang paling penting dari jaringan dan
koneksi ke internet untuk keperluan pembelajaran, ialah keandalannya afar bisa
dipergunakan setiap saat selama 24 jam dengan tingkat gangguan ataupun
kegagalan yang sangat minimal.
Jaringan yang umum dipergunakan ialah model jaringan client/ server.
Model ini memisahkan secara jelas, komputer mana yang memberikan layanan
(server) dan komputer-komputer mana yang mendapat layanan (client). Agar

16

secrver dan client bias berkomunikasi diperlukan server program/ software dan
client program/ software.

C. Permasalahan Internet Untuk Pendidikan


Penerapan internet dalam dunia pendidikan di Indonesia masih menemui
banyak kendala, baik dari segi fasilitas maupun ketersedian sumber saya manusia
serta ketersediaan sumber informasi yang dibuat oleh anak bangsa. Beberapa
permasalahan yang kita hadapi adalah:
1.

Akses Internet masih mahal


Meskipun sudah tersedia, akses ke Internet sangat mahal sehingga masih

sangat sulit dijangkau oleh semua kalangan terutama insan pendidikan. Namun
hal ini diharapkan akan menjadi lebih murah di masa yang akan datang.
Diharapkan akselerasi penurunan harga menjadi fokus utama Pemerintah.
Mekanisme lain adalah adanya subsidi dari pemerintah untuk institusi pendidikan.
Saat ini sudah diprogramkan oleh pemerintah dalam bentuk JARDIKNAS
(Jaringan Pendidikan Nasional) yang kabarnya akan didistribusikan dan dapat
menjangkau semua sekolah. Ini tentu saja tidak mudah tetapi dilakukan secara
bertahap. Akses Internet masih susah diperoleh.
Salah satu solusi untuk layanan Internet adalah tersedianya warung
internet (warnet) yang menyediakan jasa layanan internet. Tetapi keberadaan
warnet pun tidak merata di seluruh Indonesia yang terfokus pada daerah perkotaan
saja. Sementara di daerah-daerah, akses internet masih merupakan sebuah masalah
karena fasilitas warnet masih terbatas bahkan masih ada daerah yang tidak
memiliki warnet. Kondisi ini diperparah dengan belum terjangkaunya seluruh
daerah oleh jaringan telpon yang bisa digunakan untuk mengakses internet.
2.

Kurangnya penguasaan bahasa Inggris


Internet didominasi oleh bahasa Inggris termasuk informasi-informasi

yang kita butuhkan dalam dunia pendidikan terutama sumber informasi yang akan

17

digunakan dalam pembelajaran. Kondisi inilah yang menjadi penghambat akses


informasi melalui internet karena dibutuhkan penguasaan bahasa inggris yang
baik, sementara kita sadari bahwa masyarakat Indonesia yang menguasai bahasa
global ini masih sangat terbatas atau kalau tidak mau dikatakan langka.
3.

Tenaga Kependidikan Belum Siap


Dasar untuk pengoperasian layanan internet adalah keterampilan

komputer. Hal ini menjadi sebuah permasalahan yang sangat mendasar karena
masih tenaga kependidikan yang belum mahir mengoperasikan komputer,
sehingga sangat sulit untuk menggunakan layanan internet. Hal ini bisa diatasi
dengan menggalakkan pelatihan untuk pengoperasian komputer dan internet.
Penggunaan internet dalam dunia pendidikan masih sangat jauh dari harapan.
Perlu perhatian dari beberapa pihak terutama pemerintah dan tenaga kependidikan
untuk membenahi diri dalam rangka penguasaan produk teknologi dalam upaya
mencerdaskan anak bangsa. Perhatian pemerintah sangat diperlukan untuk
mengatasi permasalahan ini. Tetapi hal ini bisa saja berbenturan dengan penerapan
otonomi

daerah

karena

daerah

sendiri

yang

memiliki

otoritas

untuk

pengembangan daerahnya walau pun tidak serta merta pemerintah pusat lepas
tangan.
Beberapa daerah khususnya di Sulawesi Selatan telah menerapkan
penggunaan internet di sekolah dan pengelolaan administrasi secara online.
Pemerintah

daerah

melakukan

kerjasama

dengan

pihak

swasta

untuk

pengembangan pendidikan melalui akses internet dan pengelolaan administrasi


online. Salah satu instansi swasta yang getol melakukan pengembangan dunia
pendidikan dengan akses internet adalah Sistem Sekolah Cerdas Indonesia (SSCI)
yang telah menerapkan kerjasama dengan Kota Makassar, Kota Parepare,
Kabupaten Bantaeng. Ini merupakan angin segar untuk dunia pendidikan. Semoga
daerah-daerah lain melakukan hal yang sama sehingga tidak seorang manusia
indonesia pun yang tertinggal dalam dunia Teknologi Informasi.

18

D. Kekurangan Internet
Manfaat/keuntungan internet pada dasarnya tidak terlepas dari
kekurangan-kekurangan yang ada. Hal ini sangat tergantung pada institusi
pendidikan, apalagi jikalau metode ini dipergunakan maka akan berimplikasi
pada:
1.

Ketersediaan sarana pendukung yang harus menunjang;

2.

Ketersediaan jaringan internet yang memadai;

3.

Serta perlu pula didukung oleh tingkat kecepatan yang memadai.


Dilain pihak, Bullen, (2001), Beam, (1997), dalam Soekartawi (2003),

menyatakan bahwa kelemahan penggunaan internet adalah :


a.

Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu

sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam


proses belajar dan mengajar;
b.

Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan

sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial;


c.

Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada

pendidikan;
d.

Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran

konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang


menggunakan ICT;
e.

Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal;

f.

Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan

dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer);

19

g.

Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan soal-soal

internet;
h.

Kurangnya penguasaan bahasa komputer.


Berdasarkan pemahaman diatas, maka nampaklah bagi kita bahwa internet

pada dasarnya memiliki peranan yangcukup besar dan sangat penting dalam
pengembangan pendidikan. Namun hal ini juga perlu ditunjang oleh ketersediaan
sarana-prasarana yang mendukung, serta kesiapan pendidikan dan peserta didik
untuk beradaptasi dengan teknologi internet.

20

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa sesuai dengan makalah Penggunaan Teknologi dalam pembelajaran
penulis menyimpulkan bahwa teknologi dapat menghasilkan manfaat yang besar
dengan penggunaan yang tepat.

SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung
jawabkan.

21

DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka:
AECT, 1977.
The Definition of Education Technology
, AECT, Washington, D.C.Basset, Ronald E., dan Mary-Jeanette Smythe,
1979.
Communication and Instruction
, New York, Harper & Row.Bigge, Morris L., 1984.
Learning Theories for Teachers
ed. Ke-4, Harper & Row, New York.Depdikbud, Dirjen Dikti, NKK, 1981.
Kumpulan Naskah Penataran Bimbingan dan Konseling untuk Tenaga
Pengajar Perguruan Tinggi Se-Indonesia: Psikologi Belajar
, UI, Jakarta.
Doherty, John J, dkk. 1999. Teaching Information Skills in the Information
Age: the Need for Critical Thinking .
Library Philosophy and Practice Vol. 1, No. 2
(Spring 1999)
ISSN 1522-0222.
Dwyer, Francis M., 1978.
Strategies for improving Visual Learning
, Pensylvania,Learning Service.Hafner, Laurence E., 1967.
Improving in Secondary Schools: Selected Reading

Anda mungkin juga menyukai