Evi Risa DKK Juli 11
Evi Risa DKK Juli 11
14
PENDAHULUAN
World Health Organization (WHO) memperkirakan insiden Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA) di negara berkembang dengan angka kematian
balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%20% pertahun pada golongan usia balita. Menurut
WHO sekitar 13 juta anak balita di dunia meninggal
setiap tahun dan sebagian besar kematian tersebut
terdapat di negara berkembang, dimana pneumonia
merupakan salah satu penyebab utama kematian dengan
membunuh sekitar 4 juta anak balita setiap tahun
(Depkes, 2000 dalam Asrun, 2006). Menurut Unicef
dan WHO tahun 2006, pneumonia merupakan pembunuh anak yang menyebabkan kematian lebih tinggi
dibandingkan dengan total kematian akibat AIDS,
malaria, dan campak. Hampir semua kematian akibat
pneumonia (99,9%), terjadi di negara berkembang
dan kurang berkembang, tertinggi di daerah SubSahara mencapai 1.022.000 kasus per tahun, dan
di Asia Selatan mencapai 702.000 kasus per tahun.
Dilaporkan pula, tiga per empat kasus pneumonia
pada balita di dunia berada di 15 negara, dan Indonesia
salah satu di antara ke 15 negara tersebut, menduduki
tempat ke-6, dengan jumlah kasus 6 juta. Survei
Kesehatan Rumah Tangga dari Departemen Kesehatan
pada tahun 1992, 1995 dan 2001 menunjukkan
pneumonia mempunyai kontribusi besar terhadap
kematian bayi dan anak. Sedangkan pada penelitian
kesehatan dasar (Riskesdas, 2007), pneumonia
menduduki tempat kedua sebagai penyebab kematian
______________________________
* Tenaga Pengajar Politeknik Kesehatan Banjarmasin Jurusan Keperawatan
** Mahasiswa Politeknik Kesehatan Banjarmasin Jurusan Keperawatan
Perbandingan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka dan Puskesmas Sungai
Besar Kota Banjarbaru (Evi Risa Mariana, Hammad dan Ferliansyah)
15
Puskesmas Cempaka
< 1 tahun
1-5 tahun
< 1 tahun
1-5 tahun
Jumlah Penderita
Pneumonia
96
216
43
67
Jumlah
312
110
Perbandingan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka dan Puskesmas Sungai
Besar Kota Banjarbaru (Evi Risa Mariana, Hammad dan Ferliansyah)
16
Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan tahapantahapan sebagai berikut : Pertama; Editing Data, Pada
tahap ini dilakukan koreksi kelengkapan dan konsistensi
jawaban dari setiap kuesioner yang diisi oleh responden.
Kedua; Coding, Data yang diperoleh dimasukkan
dengan cara memberi kode pada kolom yang telah
disediakan di tiap item pertanyaan agar memudahkan
pengolahan data. Ketiga; Pembersihan Data, Data
yang telah dimasukkan diperiksa kembali untuk
memastikan bahwa data telah bersih dari kesalahan,
baik pada waktu pengkodean maupun pada waktu
membaca kode sehingga siap di analisa. Keempat;
Penetapan Skor, Setelah data terkumpul dan kelengkapannya diperiksa, kemudian dilakukan tabulasi
data dan diberi skor. Nilai maksimal untuk setiap
pertanyaan tingkat pengetahuan ibu tentang pneumonia
pada balita di wilayah kerja Puskesmas Cempaka
dan Puskesmas Sungai Besar Kota Banjarbaru.
Analisa Data
Analisa data dapat disajikan secara deskriptif
dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan
persentase, kemudian dinarasikan hasil yang diperoleh.
Data diolah dan dianalisa menggunakan teknik analisa
kuantitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
skala ordinal yaitu data yang disusun atas dasar
jenjang dalam atribut tertentu (Nursalam, 2003).
Jumlah pertanyaan untuk memperoleh gambaran
tingkat pengetahuan ibu tentang pneumonia pada
balita di wilayah kerja Puskesmas Cempaka dan
Puskesmas Sungai Besar Kota Banjarbaru sebanyak
20 pertanyaan, diklasifikasikan melalui penghitungan
sederhana.
Klasifikasi nilai angket tentang tingkat
pengetahuan ibu tentang pneumonia pada balita,
apabila jawabannya benar nilainya 2 dan apabila
jawabannya salah nilainya 0 :
a. Nilai tertinggi adalah bobot nilai tertinggi dikalikan jumlah pertanyaan yaitu 2 x 20 = 40
Perbandingan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka dan Puskesmas Sungai
Besar Kota Banjarbaru (Evi Risa Mariana, Hammad dan Ferliansyah)
17
b. Nilai terendah adalah bobot nilai terendah dikalikan jumlah pertanyaan yaitu 0 x 20 = 0
c. Range/rentang adalah jumlah nilai tertinggi dikurangi jumlah nilai terendah yaitu 40 - 0 = 40
d. Interval/kelas adalah range dibagi jumlah skala
nilai yaitu 40 : 3 = 13,33 dibulatkan menjadi 13
Tabel 2. Klasifikasi Tingkat Pengetahuan Ibu
Tentang Pneumonia Pada Balita
No
1.
2.
3.
Klasifikasi nilai
28-40
14-27
< 13
Kategori
Baik
Sedang
Kurang
Jumlah
15
28
12
4
1
60
Prosentase (%)
25%
46.6%
20%
6.6%
1.6%
100%
Perbandingan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka dan Puskesmas Sungai
Besar Kota Banjarbaru (Evi Risa Mariana, Hammad dan Ferliansyah)
18
Perbandingan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka dan Puskesmas Sungai
Besar Kota Banjarbaru (Evi Risa Mariana, Hammad dan Ferliansyah)
19
Tingkat pengetahuan
Baik
Sedang
Kurang
Jumlah
Dari tabel 5 di atas dapat dilihat tingkat pengetahuan ibu tentang pneumonia pada balita sebanyak 38 orang (63,33%) tingkat pengetahuannya
sedang dari 60 responden.
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Klasifikasi Tingkat Pengetahuan di
Puskesmas Sungai Besar
No
1
2
3
Tingkat Pengetahuan
Baik
Sedang
Kurang
Jumlah
Jumlah
48
2
0
50
Prosentase (%)
96%
4%
0%
100%
Dari tabel 6 di atas dapat dilihat tingkat pengetahuan ibu tentang pneumonia pada balita sebanyak
48 orang (96%) tingkat pengetahuannya baik dari
50 responden.
Dilihat dari perolehan hasil data klasifikasi
nilai tingkat pengetahuan ibu tentang pneumonia
pada balita dikedua wilayah, Puskesmas Cempaka
dengan klasifikasi sedang sebanyak 38 orang (63%)
hampir setengahnya dari jumlah responden sebanyak
60 orang, dan Puskesmas Sungai Besar dengan
klasifikasi baik sebanyak 48 orang (96%) hampir
keseluruhan dari jumlah responden sebanyak 50
orang ternyata baik.
Berdasarkan uji beda dengan menggunakan
SPSS Mann-Whitney Test didapatkan nilai
Asymp.sg.(2-tailed) = 0,000, nilai ini < (0,05)
ada perbedaan tingkat pengetahuan ibu tentang
pneumonia pada balita antara Puskesmas Cempaka
dengan Puskesmas Sungai Besar Kota Banjarbaru.
KESIMPULAN
Pengetahuan dalam mencegah suatu penyakit
sangatlah penting, termasuk dalam hal ini pengetahuan
seorang ibu terhadap pencegahan penyakit. Dengan
pengetahuan yang baik maka pencegahan secara
dini terhadap penyakit pneumonia pada bayi bisa
dilakukan. Selain itu, perawatan dan pengobatan
terhadap bayi dengan pengetahuan yang baik dari
sang ibu akan dapat diberikan secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Http ://www.Farmasia.Com diakses
pada tanggal 16 Desember 2009.
Anonim, Http ://www.Infopenyakit.Com diakses
pada tanggal 16 Desember 2009.
Perbandingan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka dan Puskesmas Sungai
Besar Kota Banjarbaru (Evi Risa Mariana, Hammad dan Ferliansyah)
20
Perbandingan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka dan Puskesmas Sungai
Besar Kota Banjarbaru (Evi Risa Mariana, Hammad dan Ferliansyah)