Anda di halaman 1dari 7

Al Ulum Vol.49 No.

3 Juli 2011 halaman 14-20

14

PERBANDINGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PNEUMONIA PADA


BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEMPAKA DAN PUSKESMAS SUNGAI
BESAR KOTA BANJARBARU
Evi Risa Mariana*, Hammad* dan Ferliansyah**
ABSTRAK

PENDAHULUAN

Pneumonia merupakan salah satu penyebab


utama kematian pada balita,yaitu di atas 40 per
1000 kelahiran hidup.
Penelitian ini menggunakan metode komperatif.
Variabel dalam penelitian ini adalah ibu memiliki
balita 1-5 tahun yang bekunjung ke MTBS di kedua
Puskesmas. Sampel di ambil secara accidental sampling,
60 responden di Puskesmas Cempaka dan 50 responden
di Puskesmas Sungai Besar Kota Banjarbaru. Data
disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
dan prosentase, kemudian uji beda menggunakan
Mann-Whitney tes dan hasilnya di narasikan.
Hasil penelitian menunjukan Puskesmas Cempaka
dengan tingkat pengetahuan baik 22 orang (36,6%)
dan sedang 38 orang (63,33%) dan ditemukan mayoritas
pendidikan terakhir responden SMP sebanyak
28 orang (46,6%) dari 60 responden. Sedangkan
di Puskesmas Sungai Besar Kota Banjarbaru dengan
tingkat pengetahuan baik 48 orang (96%) dan sedang
2 orang (4%) dan ditemukan mayoritas pendidikan
terakhir responden SMA sebanyak 27 orang 54%)
dari 50 responden. Ada perbedaan tingkat pengetahuan
ibu tentang pneumonia pada balita antara Puskesmas
Cempaka dan puskesmas Sungai Besar Kota Banjarbaru.
Bagi pihak puskesmas agar lebih lagi meningkatkan pengetahuan tentang pneumonia kepada para
ibu baik dari segi pengertian, penyebab, tanda
dan gejala serta penatalaksanaannya. Kepada
penelitian selanjutnya di harapkan dapat
melakukan penelitian ini dengan pendekatan
retrospektif melalui observasi.

World Health Organization (WHO) memperkirakan insiden Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA) di negara berkembang dengan angka kematian
balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%20% pertahun pada golongan usia balita. Menurut
WHO sekitar 13 juta anak balita di dunia meninggal
setiap tahun dan sebagian besar kematian tersebut
terdapat di negara berkembang, dimana pneumonia
merupakan salah satu penyebab utama kematian dengan
membunuh sekitar 4 juta anak balita setiap tahun
(Depkes, 2000 dalam Asrun, 2006). Menurut Unicef
dan WHO tahun 2006, pneumonia merupakan pembunuh anak yang menyebabkan kematian lebih tinggi
dibandingkan dengan total kematian akibat AIDS,
malaria, dan campak. Hampir semua kematian akibat
pneumonia (99,9%), terjadi di negara berkembang
dan kurang berkembang, tertinggi di daerah SubSahara mencapai 1.022.000 kasus per tahun, dan
di Asia Selatan mencapai 702.000 kasus per tahun.
Dilaporkan pula, tiga per empat kasus pneumonia
pada balita di dunia berada di 15 negara, dan Indonesia
salah satu di antara ke 15 negara tersebut, menduduki
tempat ke-6, dengan jumlah kasus 6 juta. Survei
Kesehatan Rumah Tangga dari Departemen Kesehatan
pada tahun 1992, 1995 dan 2001 menunjukkan
pneumonia mempunyai kontribusi besar terhadap
kematian bayi dan anak. Sedangkan pada penelitian
kesehatan dasar (Riskesdas, 2007), pneumonia
menduduki tempat kedua sebagai penyebab kematian

Kata kunci : Pneumonia, Tingkat pengetahuan,


Puskesmas

______________________________
* Tenaga Pengajar Politeknik Kesehatan Banjarmasin Jurusan Keperawatan
** Mahasiswa Politeknik Kesehatan Banjarmasin Jurusan Keperawatan
Perbandingan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka dan Puskesmas Sungai
Besar Kota Banjarbaru (Evi Risa Mariana, Hammad dan Ferliansyah)

Al Ulum Vol.49 No.3 Juli 2011 halaman 14-20

15

bayi dan balita, setelah diare dan tempat ketiga sebagai


penyebab kematian pada neonatus. Penelitian yang
dilakukan di Pulau Lombok 1998-2002 mendapatkan
hasil kejadian pneumonia pada anak usia kurang dari
2 tahun sebesar 30,433 per 100.000 anak/tahun;
kejadian pneumonia Hib 894 per 100.000 anak/tahun
dan kematian anak karena pneumonia Hib 92/100
anak/tahun. (Cissy B. Kartasasmita, 2009).
Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal
3 Desember 2009 diperoleh data dari Dinas Kesehatan
Kota Banjarbaru tentang kejadian pneumonia pada
anak balita kurang dari usia 1 tahun dan 1 sampai
5 tahun pada tahun 2009.
Tabel 1. Kejadian Pneumonia Usia <1 Tahun dan 1-5
Tahun di Puskesmas Cempaka dan Puskesmas
Sei Besar Kota Banjarbaru 2009
Wilayah Kerja

Usia Anak Balita

Puskesmas Cempaka

< 1 tahun
1-5 tahun
< 1 tahun
1-5 tahun

Puskesmas Sei Besar

Jumlah Penderita
Pneumonia
96
216
43
67

Jumlah
312
110

Sumber : Evaluasi Tahunan Dinas Kesehatan


Banjarbaru Tahun 2009.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa
Puskesmas Cempaka lebih banyak penderita pneumonia
dibandingkan Puskesmas Sei Besar untuk tahun 2009,
dari laporan tahunan bahwa penyakit pneumonia perlu
diawasi perkembangannya. Studi pendahuluan yang
dilakukan penulis dengan melakukan wawancara
kepada 10 orang penderita di wilayah kerja Puskesmas
Cempaka dan Puskesmas Sungai Besar Kota
Banjarbaru didapatkan bahwa 7 orang (70%) ibu
kurang mengetahui tentang penyakit pneumonia,
penyebab dan faktor yang memicu faktor tersebut.
Selain berbagai macam etiologi yang menyebabkan terjadinya kejadian penyakit pneumonia, banyak
faktor predisposisi seperti kurangnya pengetahuan
ibu mengenai penyakit pneumonia yang sangat rentan
oleh pertahanan tubuh balita. Sehingga status gizi
dan imunisasi anak juga kurang diperhatikan. Selain

itu, pengetahuan ibu rendah sering menganggap bahwa


gejala dari pneumonia hanya sebagai penyakit biasa.
Padahal dapat merenggut nyawa anaknya tersebut.
Oleh karena itu, pengetahuan ibu sangat mempengaruhi
terhadap kejadian pneumonia pada balita.
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah komparatif, yaitu desain yang difokuskan
untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh
(efek) pada kelompok subjek tanpa adanya suatu perlakuan/rekayasa dari peneliti (Nursalam, 2003;85).
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang suatu
perbandingan tingkat pengetahuan ibu tentang pneumonia
pada balita di wilayah kerja Puskesmas Cempaka
dan Puskesmas Sungai Besar Kota Banjarbaru.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua
ibu yang memiliki balita usia 1 sampai 5 tahun di
wilayah kerja Puskesmas Cempaka dan Puskesmas
Sungai Besar Kota Banjarbaru.
Pada penelitian ini sampel di ambil ibu yang
memilki balita usia 1 sampai 5 tahun yang berkunjung
kerawat jalan MTBS (Manajemen Terpadu Balita
Sakit), diwilayah kerja Puskesmas Cempaka dan
Puskesmas Sungai Besar Kota Banjarbaru.
Teknik sampling yang digunakan adalah
aksidental sampling, dimana cara pengambilan
sampel yang dilakukan berdasarkan jumlah sampel
yang akan diteliti dari bulan Maret 2010.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian yaitu di Wilayah kerja
Puskesmas Cempaka dan Puskesmas Sungai
Besar Kota Banjarbaru.

Perbandingan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka dan Puskesmas Sungai
Besar Kota Banjarbaru (Evi Risa Mariana, Hammad dan Ferliansyah)

Al Ulum Vol.49 No.3 Juli 2011 halaman 14-20

Waktu penelitian ini secara keseluruhan mulai


dari pengajuan judul sampai dengan penyerahan laporan
Karya Tulis Ilmiah yaitu dari tanggal 11 Mei sampai
26 Mei 2010 di wilayah kerja Puskesmas Cempaka
ditemukan 60 responden dan dari tanggal 27 Maret
sampai dengan tanggal 5 Mei 2010 untuk Wilayah
Puskesmas Sungai Besar Kota Banjarbaru ditemukan
50 responden.
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel dalam penelitian ini adalah
pengetahuan ibu tentang pneumonia pada balita
di wilayah kerja Puskesmas Cempaka dan
Puskesmas Sungai Besar Kota Banjarbaru.
Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan lembar kuesioner. Kuesioner yang
memuat pertanyaan yang mengacu pada kerangka
konsep pengetahuan ibu tentang pneumonia pada
balita di wilayah kerja Puskesmas Cempaka dan
Puskesmas Sungai Besar Kota Banjarbaru.
Cara Pengumpulan Data : Data primer adalah
data yang diperoleh dengan wawancara langsung
dan pengisian kuesioner kepada responden. Responden
diberi penjelasan cara mengisi kuesioner. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diajukan peneliti
dengan pertanyaan yang diisi sendiri oleh responden.
Teknik wawancara langsung dengan responden untuk
memperkuat validasi data atau alasan dari hasil kuesioner
dan pengambilan dilakukan secara langsung oleh
peneliti dan Data sekunder diperoleh dari laporan
tahunan dan bulanan Puskesmas Cempaka dan
Puskesmas Sungai Besar Kota Banjarbaru.
Dengan melihat data-data tersebut diharapkan
dapat melengkapi karya tulis ilmiah ini.

16

Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan tahapantahapan sebagai berikut : Pertama; Editing Data, Pada
tahap ini dilakukan koreksi kelengkapan dan konsistensi
jawaban dari setiap kuesioner yang diisi oleh responden.
Kedua; Coding, Data yang diperoleh dimasukkan
dengan cara memberi kode pada kolom yang telah
disediakan di tiap item pertanyaan agar memudahkan
pengolahan data. Ketiga; Pembersihan Data, Data
yang telah dimasukkan diperiksa kembali untuk
memastikan bahwa data telah bersih dari kesalahan,
baik pada waktu pengkodean maupun pada waktu
membaca kode sehingga siap di analisa. Keempat;
Penetapan Skor, Setelah data terkumpul dan kelengkapannya diperiksa, kemudian dilakukan tabulasi
data dan diberi skor. Nilai maksimal untuk setiap
pertanyaan tingkat pengetahuan ibu tentang pneumonia
pada balita di wilayah kerja Puskesmas Cempaka
dan Puskesmas Sungai Besar Kota Banjarbaru.
Analisa Data
Analisa data dapat disajikan secara deskriptif
dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan
persentase, kemudian dinarasikan hasil yang diperoleh.
Data diolah dan dianalisa menggunakan teknik analisa
kuantitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
skala ordinal yaitu data yang disusun atas dasar
jenjang dalam atribut tertentu (Nursalam, 2003).
Jumlah pertanyaan untuk memperoleh gambaran
tingkat pengetahuan ibu tentang pneumonia pada
balita di wilayah kerja Puskesmas Cempaka dan
Puskesmas Sungai Besar Kota Banjarbaru sebanyak
20 pertanyaan, diklasifikasikan melalui penghitungan
sederhana.
Klasifikasi nilai angket tentang tingkat
pengetahuan ibu tentang pneumonia pada balita,
apabila jawabannya benar nilainya 2 dan apabila
jawabannya salah nilainya 0 :
a. Nilai tertinggi adalah bobot nilai tertinggi dikalikan jumlah pertanyaan yaitu 2 x 20 = 40

Perbandingan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka dan Puskesmas Sungai
Besar Kota Banjarbaru (Evi Risa Mariana, Hammad dan Ferliansyah)

Al Ulum Vol.49 No.3 Juli 2011 halaman 14-20

17

b. Nilai terendah adalah bobot nilai terendah dikalikan jumlah pertanyaan yaitu 0 x 20 = 0
c. Range/rentang adalah jumlah nilai tertinggi dikurangi jumlah nilai terendah yaitu 40 - 0 = 40
d. Interval/kelas adalah range dibagi jumlah skala
nilai yaitu 40 : 3 = 13,33 dibulatkan menjadi 13
Tabel 2. Klasifikasi Tingkat Pengetahuan Ibu
Tentang Pneumonia Pada Balita
No
1.
2.
3.

Klasifikasi nilai
28-40
14-27
< 13

Kategori
Baik
Sedang
Kurang

Mengetahui perbandingan tingkat pengetahuan


ibu tentang pneumonia pada balita di wilayah kerja
Puskesmas Cempaka dan Puskesmas Sungai Besar
Kota Banjarbaru. Maka akan dilakukan pengamatan
dengan menggunakan rumus uji SPSS.
Pendidikan Responden
Jumlah dan jenis pendidikan responden di
kedua wilayah Puskesmas Cempaka dan Puskesmas
Sungai Besar Kota Banjarbaru dapat di lihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Pendidikan di Puskesmas Cempaka
No
1
2
3
4
5

Pendidikan terakhir ibu


SD
SMP
SMA
D3
S1
Jumlah

Jumlah
15
28
12
4
1
60

Prosentase (%)
25%
46.6%
20%
6.6%
1.6%
100%

Dari tabel 3 diatas dapat dilihat jumlah


responden pendidikan terakhir SMP sebanyak
28 orang (46.6%) dari 60 responden.
PEMBAHASAN
Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Pneumonia
pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka
Pada wilayah kerja puskesmas Cempaka angka
kejadian pneumonia lebih tinggi di bandingkan dengan

wilayah kerja Puskesmas Sungai Besar Kota Banjarbaru


dan hal ini berdasarkan data bulanan dan tahunan
dari Puskesmas Cempaka untuk tahun 2009 Usia
anak balita <1 tahun sebanyak 96 balita dan untuk
1-5 tahun sebanyak 216 balita dalam satu tahun
jumlahnya menjadi 312 balita.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
dengan menggunakan kuesioner, maka hasil yang
di dapat tingkat pengetahuan ibu di wilayah kerja
Puskesmas Cempaka dengan hasil sedang lebih besar.
penelitian ini berdasarkan dari hasil kuesioner yang
dilakukan yaitu tingkat pengetahuan ibu baik sebanyak 22 orang (36,6%) dan dengan tingkat pengetahuan ibu sedang lebih banyak yaitu 38 orang
(63,33%) lebih dari setengah jumlah responden
yaitu 60 orang yang dilakukan penelitian.
Dan berdasarkan dari jumlah responden diatas
untuk pendidikan tingkat SMP yaitu 28 orang (46,6%)
dan tingkat sekolah dasar sebanyak 15 orang (25%),
dari keselurahan nilai kuesioner di Puskesmas Cempaka
menunjukan hasil baik dan sedang tetapi dari 20 item
pertanyaan kuesioner tingkat pengetahuan ibu tentang
pneumonia pada balita masih banyak yang belum
bisa menjawab pertanyaan dan nilainya masih kurang,
baik dari segi penyebab 25 orang (41,6%) dan penatalaksanaan sebanyak 26 orang (43,33%) dari 60
responden yang ada di Puskesmaa Cempaka.
Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Pneumonia
pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai
Besar Kota Banjarbaru
Pada wilayah kerja Puskesmas Sungai Besar
Kota Banjarbaru angka kejadian pneumonia lebih
rendah di bandingkan dengan Puskesmas Cempaka
yang angka kejadiannya lebih tinggi.
Untuk tahun 2009 usia anak balita <1 tahun
sebanyak 43 balita dan untuk anak usia 1-5 tahun
sebanyak 67 balita jumlah dalam satu tahun
menjadi 110 orang.

Perbandingan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka dan Puskesmas Sungai
Besar Kota Banjarbaru (Evi Risa Mariana, Hammad dan Ferliansyah)

Al Ulum Vol.49 No.3 Juli 2011 halaman 14-20

Berdasarkan penelitian dengan menggunakan


kuesioner, maka hasil yang di dapat untuk tingkat
pengetahuan ibu tentang pneumonia pada balita di
wilayah kerja Puskesmas Sungai Besar Kota Banjarbaru
dengan hasil baik lebih besar. Berdasarkan dari hasil
kuesioner di temukan tingkat pengetahuan ibu baik
sebanyak 48 orang (46%) dan tingkat pengetahuan
ibu sedang sebanyak 2 orang (4%) dari 50 responden
dan berdasarkan dari jumlah responden tersebut pendidikan terakhir responden adalah tingkat SMA
sebanyak 27 orang (54%) dan SMP sebanyak 10 orang
(20%) maka untuk tingkat pengetahuan ibu tentang
pneumonia pada balita untuk wilayah kerja Puskesmas
Sungai Besar Kota Banjarbaru dengan hasil baik,
hal ini di dukung oleh pendidikan ibu yang cukup
tinggi dan dari keseluruhan hasil nilai kuesioner di
Puskesmas Sungai Besar Kota Banjarbaru dengan
hasil baik dan sedang bahkan dari 20 item pertanyaan
yang di berikan hampir seluruh responden dapat menjawab pertanyaan dengan nilai baik dan sedang tetapi
ada sebagian kecil saja ditemukan nilainya masih
dianggap kurang, baik dari segi pengertian 1 orang
(2%), penyebab 2 orang (4%), tanda gejala 1 orang
(2%), dan penatalaksanaan dapat menjawab dengan
baik dari 50 responden yang ada di Puskesmas
Sungai Besar Kota Banjarbaru.
Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Pneumonia Pada Balita di Wilayah Kerja
Puskesmas Cempaka dan Puskesmas Sungai
Besar Kota Banjarbaru
Berdasarkan hasil uji beda menggunakan SPSS
Mann-Whitney Test nilai Asymp.sg (2- tailed) = 0,000,
nilai ini < (0,05) ada perbedaan pengetahuan tentang
pneumonia antara Puskesmas Cempaka dan
Puskesmas Sungai Besar Kota Banjarbaru.
Kejadian pneumonia diwilayah kerja Puskesmas
Cempaka cukup tinggi di bandingkan dengan

18

Puskesmas Sungai Besar Kota Banjarbaru yang


angka kejadian pnemonia cukup rendah dan hal
ini sangat berpengaruh akan menambah faktor
resiko meningkatkan angka kematian pada balita
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Cempaka.
Faktor resiko yang meningkatkan kematian
tersebut mencakup dari segi umur, sosial ekonomi,
gizi, berat badan lahir rendah, pendidikan ibu, pelayanan
kesehatan yang rendah, imunisasi kurang dan
menderita penyakit kronis.
Sebagian ibu yang berobat ke Puskesmas
Cempaka kurang memahami apa itu pneumonia,
kurangnya pengetahuan ibu didukung pendidikan
ibu yang rendah sangat mempengaruhi akan
pengetahuan ibu pada anak balitanya.
Kejadian pneumonia di wilayah kerja Puskesmas
Sungai Besar Kota Banjarbaru rendah dan hal ini tidak
terjadi resiko kematian pada balita didukung dengan
tingkat pengetahuan dan pendidikan ibu yang
cukup tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian dikedua wilayah
Puskesmas Cempaka dan Puskesmas Sungai Besar
Banjarbaru adanya perbedaan tingkat pengetahuan
ibu tentang pneumonia Pada balita dan hal ini didukung oleh pendapat dari (Notoatmodjo, 2003)
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan
seseorang tersebut yaitu faktor internal mencakup
dari faktor kesehatan seseorang, tingkat pendidikannya
dan faktor eksternal mencakup faktor keluarga,
lingkungan dan masyarakat. Menurut pendapat tersebut di atas sangat erat hubungannya tingkat pendidikan
ibu yang rendah dengan hasil pengetahuan yang di
dapat, dan ini menunjukan sikap pengetahuan ibu
tentang pneumonia untuk wilayah kerja Puskesmas
Cempaka masih dianggap cukup (sedang) dan tingkat
pengetahuan ibu tentang pneumonia di Puskesmas
Sungai Besar Kota Banjarbaru baik dan di dukung
oleh tingkat pendidikan ibu yang cukup tinggi.

Perbandingan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka dan Puskesmas Sungai
Besar Kota Banjarbaru (Evi Risa Mariana, Hammad dan Ferliansyah)

Al Ulum Vol.49 No.3 Juli 2011 halaman 14-20

19

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan


Pendidikan di Puskesmas Sungai Besar
No
1
2
3
4
5
6

Pendidikan terakhir ibu


SD
SMP
SMA
D1
D3
S1
Jumlah

Jumlah Prosentase (%)


4
.8%
10
20%
27
54%
2
4%
2
4%
5
10%
50
100%

Dari tabel 4 diatas dapat dilihat jumlah


responden dengan pendidikan terakhir SMA
sebanyak 27 orang (54%) dari 50 responden.
Klasifikasi Tingkat Pengetahuan Ibu tentang
Pneumonia pada Balita di Kedua Wilayah
Puskesmas Cempaka dan Puskesmas Sungai
Besar Banjarbaru
Berdasarkan hasil penelitian klasifikasi pengetahuan ibu tentang pneumonia pada balita dikedua
wilayah Puskesmas Cempaka dan Puskesmas Sungai
Besar Kota Banjarbaru dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Klasifikasi Tingkat Pengetahuan di
Puskesmas Cempaka
No
1
2
3

Tingkat pengetahuan
Baik
Sedang
Kurang
Jumlah

Jumlah Prosentase (%)


22
36,6%
38
63,33%
0
0%
60
100%

Dari tabel 5 di atas dapat dilihat tingkat pengetahuan ibu tentang pneumonia pada balita sebanyak 38 orang (63,33%) tingkat pengetahuannya
sedang dari 60 responden.
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Klasifikasi Tingkat Pengetahuan di
Puskesmas Sungai Besar
No
1
2
3

Tingkat Pengetahuan
Baik
Sedang
Kurang
Jumlah

Jumlah
48
2
0
50

Prosentase (%)
96%
4%
0%
100%

Dari tabel 6 di atas dapat dilihat tingkat pengetahuan ibu tentang pneumonia pada balita sebanyak
48 orang (96%) tingkat pengetahuannya baik dari
50 responden.
Dilihat dari perolehan hasil data klasifikasi
nilai tingkat pengetahuan ibu tentang pneumonia
pada balita dikedua wilayah, Puskesmas Cempaka
dengan klasifikasi sedang sebanyak 38 orang (63%)
hampir setengahnya dari jumlah responden sebanyak
60 orang, dan Puskesmas Sungai Besar dengan
klasifikasi baik sebanyak 48 orang (96%) hampir
keseluruhan dari jumlah responden sebanyak 50
orang ternyata baik.
Berdasarkan uji beda dengan menggunakan
SPSS Mann-Whitney Test didapatkan nilai
Asymp.sg.(2-tailed) = 0,000, nilai ini < (0,05)
ada perbedaan tingkat pengetahuan ibu tentang
pneumonia pada balita antara Puskesmas Cempaka
dengan Puskesmas Sungai Besar Kota Banjarbaru.
KESIMPULAN
Pengetahuan dalam mencegah suatu penyakit
sangatlah penting, termasuk dalam hal ini pengetahuan
seorang ibu terhadap pencegahan penyakit. Dengan
pengetahuan yang baik maka pencegahan secara
dini terhadap penyakit pneumonia pada bayi bisa
dilakukan. Selain itu, perawatan dan pengobatan
terhadap bayi dengan pengetahuan yang baik dari
sang ibu akan dapat diberikan secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Http ://www.Farmasia.Com diakses
pada tanggal 16 Desember 2009.
Anonim, Http ://www.Infopenyakit.Com diakses
pada tanggal 16 Desember 2009.

Perbandingan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka dan Puskesmas Sungai
Besar Kota Banjarbaru (Evi Risa Mariana, Hammad dan Ferliansyah)

Al Ulum Vol.49 No.3 Juli 2011 halaman 14-20

Anonim, Http ://www.Infeksi.Com diakses pada


tanggal 16 Desember 2009.
Anonim, 2001, Pedoman Pemberantasan Penyakit
ISPA, Depkes RI Jakarta.
Asih, Niluh Gede Yasmin, Effendy Christantie,
2004, Keperawatan Medikal Bedah, EGC :
Jakarta.

20

Sowden A. Linda. dan Betz L. Cecily, 2002,


Buku Saku Keperawatan Pediatri, Edisi 3,
EGC : Jakarta.
Suyuno, Slamet, dkk, 2001, Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam, Jilid 2, FKUI : Jakarta.
Syair, Abdul, 2009, Faktor Resiko Kejadian
ISPA Pada Balita.Http ://www. Wordpres.
com di akses tanggal 20 Nopember 2009.

Corwin, Elizabet J, 2001, Buku Saku Fatofisiologi,


Jakarta. EGC.
Kartasasmita, Cissy B, 2009, Pneumonia, Pembunuh
Balita yang Terlupakan. Http :// www.
PikiranRakyat.com di akses tanggal 20
Nopember 2009.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2003, Metodologi Penelitian
Kesehatan, Edisi Revisi, Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam, 2003, Konsep dan Penerapan Metode
Penelitian Ilmu Keperawatan, Pedoman
Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian
Keperawatan: Jakarta.
Nursalam, dkk., 2005, Asuhan Keperawatan Untuk
Bayi dan Anak, Edisa Peratama, Jakarta.
Nursalam dan Siti Pariani, 2001, Pendekatan Praktis
Metodologi Riset Keperawatan, Jakarta.
Patricia A. Potter, 2005, Fundamental Keperawatan,
Edisi 4, Volome 1, EGC : Jakata.
Smeltzer, Suzanne C. dan Brenda G. Bare, 2001,
Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Brunner&Suddarth, Edisi 8. Volume 2,
EGC : Jakarta.

Perbandingan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka dan Puskesmas Sungai
Besar Kota Banjarbaru (Evi Risa Mariana, Hammad dan Ferliansyah)

Anda mungkin juga menyukai