Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SECARA KREATIF
Nama Anggota Kelompok II:
Akhmad Mulyadi
Dewi Hasdianti Putri
Ernawati
Helwatin Aulia
Layang Seto Sastera Pujangga
Mia Amalia
Muhammad Arie Tanujaya
Nana Martini
Norhikmah
Nursyifa Aliya Rosyada
Rizka Amalia Saadah
Rummanah
Tia Aulia Rahmah
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN KEPERAWATAN
BANJARBARU
September, 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap hari, setiap orang, kelompok,dan organisasi selalu dihadapkan pada masalahmasalah baik untuk perbaikan, peningkatan kinerja atau mencari peluang baru. Masalah
yang sama sering kali diselesaikan dengan solusi yang berbeda karena situasi yang
semakin dinamis.
Hal ini membutuhkan kreativitas dalam menemukan solusi pemecahan masalah yang
tepat. Kunci utama dari kreativitas adalah kemampuan dalam menggali ide-ide, metode
lain dan pendekatan alternatif untuk mencapai pemecahan masalah yang efektif dan
efisien.
Berpikir kreatif merupakan salah satu cara yang dianjurkan. Dengan cara itu
seseorang akan mampu melihat persoalan dari banyak perspektif. Pasalnya, seorang
pemikir kreatif akan menghasilkan lebih banyak alternatif untuk memecahkan suatu
masalah. Untuk dapat memecahkan masalah, seseorang harus betul-betul tahu
masalahnya sehinga dapat nencari keputusan yang tepat, efektif dan efisien.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan di atas maka kami mengangkat rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan proses berpikir?
2. Apakah yang dimaksud dengan pemecahan masalah?
3. Bagaimanakah proses berpikir dan pemecahan masalah secara kreatif?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan tugas makalah ini antara lain :
1. Untuk mengetahui pengertian proses berpikir itu
2. Untuk mengetahui pengertian proses pemecahan masalah
3. Untuk mengetahui proses berpikir dan pemecahan masalah secara kreatif.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini yaitu agar pembaca dapat mengetahui dan
memahami proses berpikir dan pemecahan masalah yang baik didalam kehidupan seharihari khususnya dalam konteks proses berpikir dan pemecahan masalah secara kreatif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses Berpikir
1. Pengertian Berpikir
Secara sederhana, berpikir adalah memproses informasi secara mental
atau secarakognitif. Secara lebih formal, berpikir adalah penyusunan ulang atau
manipulasi kognitif baik informasi dari lingkungan maupun simbol-simbol yang
disimpan dalam long term memory.
Jadi, berpikir adalah sebuah representasi simbol dari beberapa peristiwa atau item
(Khodijah, 2006:117). Sedangkan menurut Drever (Walgito, 1997) berpikir
adalah melatih ide-ide dengan cara yang tepat dan seksama yang dimulai
dengan adanya masalah. Solso (1998) dalam Khodijah, (2006:117)
berpikir adalah sebuah proses dimana representasi mental baru dibentuk
melalui
transformasi
atribut-atribut
informasi
mental
dengan
seperti
interaksi
penilaian,
yang
abstraksi,
kompleks
logika,
yang
paling
umum
dari
berfikir
adalah
Ada berbagai macam proses berpikir yang dimiliki manusia antara lain :
a. Berpikir alamiah adalah pola penalaran yang berdasarkan kebiasaan sehari-hari
dari pengaruh alam sekelilingnya, misalnya penalaran tentang panasnya api yang
dapat membakar jika dikenakan kayu pasti kayu tersebut akan terbakar.
b. Berpikir ilmiah adalah pola penalaran berdasarkan sarana tertentu secara teratur
dan cermat, misalnya Ada dua hal yang bertentangan penuh tentunya tidak dapat
bersatu pada saat sama dalam satu kesatuan, seperti air dan minyak.
c. Berpikir autistik: contoh berpikir autistik antara lain adalah mengkhayal, fantasi
atau wishful thinking. Dengan berpikir autistik seseorang melarikan diri dari
kenyataan, dan melihat hidup sebagai gambar-gambar fantastis.
d. Berpikir realistik: berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata,
biasanya disebut dengan nalar (reasoning).
3. Cara Berpikir
Dalam berpikir orang mengolah, mengorganisasikan bagian-bagian dari
pengetahuannya, sehingga pengalaman-pengalaman dan pengetahuan yang tidak
teratur menjadi tersusun merupakan kebulatan-kebulatan yang dapat dikuasai dan
dipahami. Dalam hal ini cara berpikir dibagi menjadi beberapa cara :
a. Berpikir Induktif
Berpikir induktif ialah suatu proses dalam berpiir yang berlangsung dari
khusus menuju kepada yang umum. Orang mencari ciri-ciri atau sifat-sifat yang
tertentu dari berbagai fenomena, kemudian menarik kesimpula-kesimpulan bahwa
ciri-ciri/sifat-sifat itu trrdapat pada semua jenis fenomena tadi. Tepat atau tidaknya
kesimpulan ( cara berpikir ) yang diambil secara induktif ini terutama bergantung
kepada representatif atau tidaknya sampel yang diambil yang mewakili fenomena
keseluruhan. Makin besar jumlah sampel yang diambil berarti makin
representative dan makin besar pula taraf dapat dipercaya. Taraf validitas
kesimpulan itu masih ditentukan pula oleh obyektivitas dari pengamat.
b. Berpikir Deduktif
Sebaliknya dari berpikir induktif, maka berpikir deduktif prosesnya
berlangsung dari yang umum menuju kepada yang khusus. Dalam cara berpikir
ini, orang bertolak dari suatu teori ataupun prinsip ataupun kesimpulan yang
dianggapnya benar dan sudah bersifat umum. Dari situ ia menerapknnya kepada
penomena-penomena yang khusus,dan mengambil keimulan khusus yang berlaku
bagi penomena tersebut.
c. Berpikir Analogis
Analogi berarti persaman atau perbandingan. Berpikir analogis adalah berpikir
dengan jalan menyamakan atau memperbandingkan penomena-penomena yang
sesuatu hal, misalnya si Ihsan tidak marah, si Roni tidak bodoh, dsb.
Pendapat Modalitas (kebarangkalian), yaitu pendapat yang menerangkan
kemungkinan-kemungkinan sesuatu sifat pada suatu hal, misalnya hari ini
rencana
berarti
individu
telah
mempertimbangkan
semua
kemungkinan dari masing-masing solusi yang ada dan memilih solusi yang
dianggap terbaik dari sekian solusi yang ada.
d. Mengevaluasi hasil
Tahapan selanjutnya adalah mengevaluasi hasil yang telah dicapai. Tahap ini
meliputi verifikasi fakta, baik yang menguatkan maupun yang melemahkan
pilihan-pilihan yang ada.
3. Strategi Pemecahan Masalah
Sebuah persoalan tidak termasuk ke dalam masalah jika persoalan itu dapat
diselesaikan dengan prosedur algoritme tertentu. Untuk pemecahan masalah
sesungguhnya, peserta didik harus menarik sejumlah kecakapan dan pengetahuan
mereka sebelumnya, kemudian memadukan itu semua dalam suatu cara baru untuk
tiba pada suatu penyelesaian.
Untuk itu, diperlukan berbagai strategi yang dapat membantu mereka dalam
memecahkan masalah. Dari banyak deskripsi mengenai strategi-strategi pemecahan
masalah, beberapa yang terkenal adalah seperti yang dikemukakan oleh Polya dan
Pasmep (dalam Shadiq, 2004). Strategi-strategi tersebut diantaranya adalah: Mencoba
nilai-nilai atau kasus-kasus yang khusus; Menggunakan diagram; Mencobakan pada
soal yang lebih sederhana; Membuat tabel; Memecah tujuan; Memperhitungkan setiap
kemungkinan; Berfikir logis; Menemukan pola; Bergerak dari belakang.
Brainstorming
merupakan
teknik
pemecahan
masalah
yang
meningkatkan
dan
mengaplikasikan
segenap
potensi
dan
depan.
Falsafah
demikian
dimaksudkan
untuk
meningkatkan
BAB III
KESIMPULAN
Dalam proses mengatasi suatu masalah, kita sering berpikir dengan cara berbeda-beda.
Para psikolog dan ahli logika mengenal beberapa cara berpikir. Namun, tidak semua efektif
bagi proses pemecahan masalah. Berpikir kreatif merupakan salah satu cara yang dianjurkan.
Dengan cara itu seseorang akan mampu melihat persoalan dari banyak perspektif. Pasalnya,
seorang pemikir kreatif akan menghasilkan lebih banyak alternatif untuk memecahkan suatu
masalah. Untuk dapat memecahkan masalah, seseorang harus betul-betul tahu masalahnya
sehinga dapat nencari keputusan yang tepat, efektif dan efisien.
Jadi berpikir adalah proses dinamis melalui proses mendeskripsikan, mengklasifikasikan,
mengabstraksi, dan menyisihkan atau membuang suatu objek sehingga akhirnya dapat
merumuskan secara verbal, dan mengungkapkan kemungkinan suatu sifat pada suatu hal.
Secara garis besar berpikir secara kreatif adalah kemampuan menemukan kemungkinan
jawaban-jawaban terhadap suatu masalah dimana penekanannya adalah pada kuantitas,
ketepat gunaan, dan keragaman jawaban. Banyak faktor yang mempengaruhi dalam proses
pemecahan masalah antara lain motifasi, kepercayaan dan sikap, kebiasaan, dan emosi.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 1980. Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
http://www.psb-psma.org/content/blog/proses-berpikir
http://www.tugaskuliah.info/2009/06/makalah-psikologi-umum-berpikirdan.html
http://www.psikologizone.com/pengertian-ilmu-psikologi/0651110
Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.