Anda di halaman 1dari 56

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Klasifikasi Bangunan

Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan fungsi utama

AY

bangunan. Fungsi bangunan gedung dapat dikelompokkan dalam fungsi hunian,

fungsi keagamaan, fungsi usaha, fungsi sosial dan budaya, dan fungsi khusus.

AB

Penentuan klasifikasi bangunan gedung atau bagian dari bangunan gedung


ditentukan berdasarkan fungsi yang digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan,

atau perubahan yang diperlukan pada bangunan gedung.

SU

2.2 Definisi Bangunan

Bangunan adalah semua sarana dan prasarana yang berfungsi sebagai


tempat manusia melakukan kegiatan dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti

hunia atau tempat tinggal. Bangunan juga biasanya dikonotasikan dengan rumah,
gedung ataupun segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau

kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan

IK

konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikas. Yang di pelajari


disistem informasi ini adalah perhitungan anggaran biaya pembangunan.

ST

2.3 Definisi Rumah Tinggal


Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau

hunian yang digunakan

manusia untuk berlindung dari gangguan iklim dan

makhluk hidup lainnya, dan tempat awal pengembangan kehidupan dan

10

penghidupan keluarga dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur.
(UU No 4/1992 Pasal 1 ayat 1).
Standar luas bangunan rumah tinggal mempunyai penentuan sesuai

dengan tipe peruntukannya sebagai berikut:


Tabel 2.1 Tipe Rumah
Luas Bangunan
2

Luas Lahan

AY

Tipe

1,000 m2

Khusus

400 m

250 m2

120 m2

70 m2

200 m2

50 m2

120 m2

36 m2

100 m2

600 m2

SU

AB

350 m2

Jenis dan jumlah ruang minimum yang harus ditampung dalam tiap tipe
rumah tinggal menyesuaikan dengan luas kebutuhan luas minimum tiap ruang dan

fungsinya. Luas lahan disesuaikan dengan kondisi daerah/ketentuan yang diatur


dalam RT/RW yang dituangkan dalam ketentuan masing-masing wilayah daerah.

2.4 Pembiayaan Pembangunan Bangunan

IK

Pembiayaan pembangunan bangunan gedung digolongkan pembiayaan

pembangunan untuk pekerjaan standar. Pembiayaan pembangunan bangunan

ST

gedung dituangkan dalam Dokumen Pembiayaan yang terdiri atas komponenkomponen biaya untuk kegiatan pelaksanaan konstruksi, kegiatan pengawasan
konstruksi atau manajemen konstruksi, kegiatan perencanaan konstruksi, dan
kegiatan pengelolaan proyek.

11

2.5 Definisi Rencana Anggaran Biaya


Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan perhitungan banyaknya
biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang
dengan

pelaksanaan

proyek

pembangunan.

Secara

perhitungan RAB dapat dirumuskan sebagai berikut:

AY

RAB = ( Volume x Harga Satuan Pekerjaan )

umum

berhubungan

Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda di masing-

AB

masing daerah, hal ini disebabkan perbedaan harga satuan bahan dan upah tenaga

kerja. Ada dua faktor yang berpengaruh terhadap penyusunan anggaran biaya

suatu bangunan yaitu faktor teknis dan non teknis. Faktor teknis antara lain berupa

SU

ketentuan-ketentuan dan persyaratan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan


pembangunan serta gambargambar kontruksi bangunan. Sedangkan faktor non
teknis berupa harga-harga bahan bangunan dan upah tenaga kerja. Dalam
melakukan anggaran biaya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu anggaran biaya

kasar atau taksiran dan anggaran biaya teliti. (Adminstrasi Kontrak dan Anggaran

Borongan).

IK

2.6 Estimasi Anggaran Biaya Tahap Desain


Desain merupakan proses pembuatan deskripsi atau gambaran dari suatu

ST

fasilitas, dan biasanya dilengkapi dengan detail perencanaan dan spesifikasi, yang
kemudian di implementasikan pada tahap kontruksi. Tahap desain merupakan
tahap berikutnya setelah tahap perencanaan konseptual, namun masih termasuk di
dalam tahap prakontruksi. Tahap desain ini ada 2 (dua) bagian, yaitu : Desain
Skematik dan Detail Desain. Pada tahap Desain Skematik, tim desain (yang terdiri

12

dari arsitek dan engineer) menginvestigasikan alternatif desain, material, dan


sistem. Sedangkan pada tahap Detail Desain, tim desain mengevaluasi, memilih,
menyelesaikan sistem utama dan komponen proyek. Jadwal proyek dan anggaran

terus dikembangkan dan dimonitor selama tahap ini.

AY

2.7 Tahapan Perencanaan Perhitungan Anggaran Biaya

Dalam Penyusunan RAB diperlukan jumlah volume per satuan pekerjaan


dan analisa harga satuan pekerjaan berdasarkan gambar tahap pekerjaan serta

AB

syarat-syarat perhitungan pembangunan kontruksi yang berlaku. (Badan


Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum)

Koefisien
Bahan

Daftar Bahan

IK

Harga Bahan

ST

Daftar Volume Pekerjaan

SU

Daftar Jenis-Jenis Pekerjaan

Gambar Rencana

Daftar Upah

Koefisien
Upah

Harga Upah

Koefisien
Alat

Daftar Alat

Harga Alat

Harga Tiap Jenis


Pekerjaan

Rencana Anggaran
Biaya per Kelompok

Rencana Anggaran
Biaya Total

Gambar 2.1 Tahapan Analisis Satuan Pekerjaan

A. Pengertian Anggaran Biaya Kasar


Untuk menghitung anggaran biaya terlebih dahulu perlu disiapkan bahan-

bahan yang telah diuraikan termasuk data/catatan mengenai harga bangunan


sejenis yang ada. Selanjutnya perlu ditetapkan ukuran pokok berdasarkan gambar
prarencana yang akan dipakai sebagai dasar perhitungan untuk menentukan harga

13

satuan pekerjaan. Yang dimaksut dengan ukuran pokok dalam penulisan disini
adalah untuk bangunan gedung, yang dipakai sebagai ukuran pokok adalah luas
lantai per m2, luas atap per m2 atau sisi bangunan per m3.

B. Pengertian Menyusun Anggaran Biaya Teliti

AY

Perhitungan yang dibuat untuk menyusun anggaran biaya teliti akan


menghasilkan suatu biaya atau harga bangunan dan dengan biaya atau harga

tersebut untuk pelaksanaan, bangunan akan terwujud sesuai dengan yang

AB

direncanakan. Oleh karena itu anggaran biaya teliti harus disusun dengan teliti,
rinci dan selengkaplengkapnya.

2.8 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

SU

Rekapitulasi harga bangnan merupakan bagian dari perhitungan rencana


anggaran biaya bangunan yang berfungsi untuk merekap hasil perhitungan harga
satuan sehingga mudah dibaca dan dipahami. Sebelum membuat rekapitulasi

harga bangunan terlebih dahulu dihitung harga tiap-tiap item pekerjaannya.

Contoh Menurut Irawan, Y., Ranala, M., & Ariani dalam buku Panduan Praktis
Menghitung Biaya Membangun Rumah (2010:87), item analisa harga satuan yang

IK

merupakan detail dari rekapitulasi harga bangunan yaitu:

ST

1. Pekerjaan persiapan:
a. Pekerjaan pembersihan lahan
b. Pekerjaaan pemasangan bowplank

2. Pekerjaan pondasi:
a. Pekerjaan galian tanah
b. Pekerjaan lantai kerja

14

c. Pekerjaan urukan pasir


d. Pekerjaan pasangan batu kali
e. Pekerjaan urugan tanah kembali

3. Pekerjaan dinding:
a. Pekerjaan pasang dinding bata

AY

b. Pekerjaan plesteran
c. Pekerjaan acian

AB

4. Pekerjaan beton:
a. Pekerjaan sloof

c. Pekerjaan ring balok

5. Pekerjaan atap:

SU

d. Pekerjaan lantai beton

b. Pekerjaan kolom

a. Pekerjaan rangka atap

b. Pekerjaan penutup atap

c. Pekerjaan kerpus

d. Pekerjaan lis plank

IK

6. Pekerjaan plafond:

ST

a. Pekerjaan rangka plafond


b. Pekerjaan plafond

7. Pekerjaan lantai:
a. Pekerjaan urugan tanah
b. Pekerjaan lantai kerja pekerjaan pasir urug
c. Pekerjaan scred lantai

15

d. Pekerjaan lantai keramik


Dari masing-masing item pekerjaan tersebut dihitung analisa harga satuannya
masing-masing kemudian dibuat rekapitulasi harga pekerjaan.

2.9 Time Schedule (Rencana Kerja)

AY

Pengendalian waktu atau penjadwalan yang merupakan pokok yang


sangat diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek. Untuk proyek dengan

beberapa kegiatan, tahap pelaksanaan umumnya dapat dibayangkan sehingga

AB

penjadwalan tidak begitu mutlak dilakukan. Akan tetapi akan berbeda dengan
masalah pada proyek berskala besar dimana selain jumlah kegiatan yang sangat

banyak dan rumitnya ketergantungan antar kegiatan tidak mungkin lagi diolah

SU

dalam pikiran angan-angan. Dalam penjadwalan dan pengontrolan diperlukan


kegiatan yang dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.
Penjadwalan atau Time Schedule adalah mengatur rencana kerja dari satu

bagian atau unit pekerjaan dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan. Dalam


perancangan rencana kerja ini akan dilakukan setelah didapatkan perhitungan

keseluruhan dari RAB. Kegiatan rencana kerja ini meliputi:

IK

- Kebutuhan tenaga kerja


- Kebutuhan material atau bahan

ST

- Kebutuhan waktu
- Transportasi atau pengangkutan
Membangun penjadwalan proyek pembangunan rumah perlu adanya

rekepitulasi dari perhitungan detail RAB untuk di dapatkan sub item pekerjaan.
Dalam perhitungan penjadwalan proyek pembangunan rumah ini, menggunakan
Kurva S sebagai peramalan penjadwalannya.

16

Kurva S merupakan gambaran diagram % (persen) komulatif biaya yang


diplot pada suatu sumbu, dimina sumbu x menyatakan satuan waktu sepanjang
durasi proyek dan sumbu y menyatakan nilai % (persen) komulatif biaya selama

durasi proyek tersebut. Cara membuat Kurva S adalah:


1. Melakukan pembobotan pada setiap item pekerjaan.

AY

2. Bobot item pekerjaan dihitung berdasarkan biaya item pekerjaan dibagi total
pekerjaan dikalikan 100%.

AB

3. Setelah bobot tiap item pekerjaan dihitung, kemudian bobot item tersebut
didistribusikan selama durasi masing-masing aktivitas.

secara komulatif.

4. Setelah jumlah bobot dari aktivitas tiap periode waktu tertentu dijumlahkan

SU

5. Angka komulatif pada setiap periode ini diplot pada sumbu y dalam grafik dan
waktu pada sumbu y.

6. Dengan menghubungkan semua titik-titik maka akan di dapat Kurva S.

Grafik dari hasil pembuatan Kurva S dapat digunakan untuk melihat

intensitas pekerjaan. Dengan adanya time schedule akan mendapatkan gambaran


lamanya pekerjaan dapat di selesaikan, serta bagian-bagian pekerjaan yang saling

IK

terkait antara satu dan lainnya (Purwito, Agus., 2009).

ST

2.9.1

Perhitungan Prosentase Bobot Pekerjaan


Prosentase bobot penjadwalan merupakan besarnya nilai prosentase dari

total sub pekerjaan, yang akan digunakn untuk memperhitungkan lama waktu
pekerjaan. Berdasarkan perbandingan antara anggaran biaya pekerjaan dengan
waktu proses pembangunan. Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:

17

Sub Total Pekerjaan


Prosentasi Bobot Pekerjaan
Jumlah Total Rekapitulasi

2.10 Macam-macam Bahan Bangunan

Bahan bangunan merupakan bahan dasar pembentukan sebuah rumah

AY

tinggal. Hampir seluruh bahan bangunan rumah dihasilkan oleh alam dan jika di
eksploitasi terus-menerus akan habis. Bahan bangunan yang digunakan, antara
lain:

AB

1) Semen

Semen merupakan bahan ikat pada campuran beton. Penggunaan semen

dapat dicampur dengan bahan kimia lainnya sebagai tambahan untuk

SU

mempercapat proses ikatan serta dapat juga untuk memperlambat proses ikatan.
2) Pasir

Pasir adalah contoh bahan material butiran untuk campuran beton.

baik:

Butiran pasir berukuran antara 0,0625 mm sampai 2 mm. Cara memilih pasir yang

a. Pasir harus memiliki butiran yang tajam.

IK

b. Jika dilihat secara visual, terlihat butiran pasir memiliki ragam bentuk butiran.

c. Pasir tidak mengandung bahan organic.

ST

d. Tidak mengandung lumpur lebih dari 5% dan sewaktu dikepal tidak ada lumpur
yang tertinggal.
3) Kerikil
Kerikil adalah bebatuan kecil, biasanya batu granit yang dipecahkan.

Kerikil digunakan sebagai campuran beton. Ukuran kecil yang biasa digunakan
berdiameter antara 2 mm dan 75 mm. Cara memilih kerikil yang baik:

18

a. Kerikil harus keras, tidak mudah rapuh dan tidak memiliki pori atau rongga.
b. Permukaan kerikil berbentuk tajam.
c. Untuk balok beton ukuran kerikil yang digunakan 1/5 dari lebar balok.

d. Untuk beton plat digunakan maksimum 1/3 lebar plat.


e. jarak bersih antara tulangan.

AY

4) Kapur

Kapur yang digunakan harus dalam keadaan kering dan lunak.

AB

Butiranbutiran harus bervariasi antara butiran halus dan kasar. Jika disaring
dengan ayakan dengan ukuran lubang 0,85 mm maka 2/3 dari volume harus

yang terlindung dari air.

SU

5) Air

melewati saringan tersebut. Pastikan untuk menyimpan material kapur di tempat

Air digunakan sebagai pencampur semen, pasir dan kerikil. Untuk


campuran beton, air yang digunakan sebagai pencampur adalah air bersih tidak

mengandung zat-zat organik, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya sebab

bahan-bahan tersebut dapat merusak beton dan baja tulangan.


6) Baja Tulangan

IK

Baja merupakan komponen struktur beton yang berfungsi menahan tarik.

Baja yang digunakan dapat berupa baja polos maupun baja ulir.

ST

7) Batu Bata

Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat

dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerahmerahan. Cara memilih batu bata yang baik:

19

a. Batu bata yang digunakan sebagai pasangan dinding harus memiliki sudut
tajam dan tidak pecah atau retak.
b. Dimensi ukuran batu bata untuk pasangan dinding umumnya berdimensi

panjang 24 cm, lebar 11,5 cm dan tinggi 5,2 cm.

8) Kayu

AY

c. Warna batu bata itu akibat pembakaran merata.

Kayu jika dilihat dari berat jenisnya dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:

AB

a. Berat jenis d*0,6 digolongkan menjadi kayu ringan.


b. Berat jenis d*0,8 digolongkan menjadi kayu sedang.

c. Berat jenis d*1,0 digolongkan menjadi kayu berat.

SU

d. Berat jenis e*1,0 digolongkan menjadi kayu sangat berat.

2.11 Satuan Pekerjaan

Satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan

panjang, luas, volume dan unit. Ukuran satuan ini akan berfungsi senagai ukuran

Tabel 2.2 Satuan Pekerjaan

Singkatan
Cm

Kepanjangan
Centimeter

Arti
Satuan Panjang

Kg

Kilo Gram

Satuan Berat

M1

Meter Panjang

Satuan Panjang

M2

Meter Persegi

Satuan Luas

M3

Meter Kubik

Satuan Volume

Unit

Unit

Satuan Jumlah Barang

OH

Orang Hari

Satuan tenaga kerja per hari

PC

Portland Cement

Semen Portland

PP

Pasir pasang

Agregat halus ukuran 5 mm

ST

IK

dari tiap pekerjaan di setiap sub item dalam pekerjaan.

20

2.12 Jasa Tenaga Kerja Bangunan


Tukang bangunan merupakan profesi ahli dalam melakukan pekerjaan
pembangun proyek bangunan atau pembangunan rumah. sedangkan kuli

bangunan merupakan asiten dari tukang atau orang yang membantu dalam
pengerjaan tukang. Tukang dan kuli bangunan memiliki standar upah tersendiri.

AY

Perbedaan upah mereka ditentukan oleh pengalaman, kemampuan dan kebersihan


dalam bekerja. Semakin lama pengalaman mereka, semakin bagus dan tinggi

AB

kemampuannya dan semakin bersih hasil pekerjaannya, otomatis akan menambah


tinggi upah mereka.

Setiap daerah memiliki standar sendiri dalam menentukan tinggi


rendahnya upah, namun demikian perbedaannya tidaklah terlalu jauh. Untuk

SU

ukuran daerah Surabaya upah tukang bangunan berkisar antara 50 ribu - 60 ribu
rupiah perhari. Dan kuli bangunan memiliki rentang upah antara 35 ribu - 50 ribu
rupiah perhari. Upah tersebut adalah upah bersih mereka tanpa mendapat

tambahan uang makan lagi. Adakalanya pemilik proyek menyediakan makan bagi
tukang bangunan, lalu mengurangi jumlah upah yang dibayarkan kepada tukang

bangunan. Adapun harga borong jasa tenaga kerja dengan hitungan Per M2

ST

IK

Bangunan yang dikerjakan (Pemerintah Kota Surabaya, 2012).


Tabel 2.3 Harga Rata-rata Jasa Pekerja
Uraian Pekerja
Mandor
Kepala Tukang Batu
Tukang Batu
Tenaga Kasar
Kepala Tukang Kayu
Tukang Kayu
Pembantu Tukang

Satuan

Harga Satuan

O.H
O.H
O.H
O.H
O.H
O.H
O.H

60.000,00
55.000,00
50.000,00
30.000,00
55.000,00
50.000,00
40.000,00

21

2.13 Perhitung Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Rumah


Perhitungan perencanaan anggaran biaya membutuhkan ukuran sebagai
input identifikasi besar ukuran kegiatan yang akan dikerjakan diperhitungan biaya

yang dibutuhkan untuk membangun. Dalam menghitung anggaran biaya rumah,


dibutuhkan perhitungan matematika sederhana dengan mengetahui luas dari suatu

AY

bidang, sisi/volume benda. Untuk formula perhitungan ini sebagai dasar dari

perhitungan mengacu pada buku Panduan Praktis Menghitung Biaya Membangun

2.13.1 Pekerjaan Awal


A. Pembongkaran Bangunan Lama

AB

Rumah (Irawan, Y., Ranala, M., & Ariani. 2010).

Bangunan lama dalam pengerjaan pembangunan rumah, dan rumah

SU

tersebut akan dibangun ulang. Maka jika diperlukan pembongkaran sebuah rumah
yang bisa dilakukan dengan cara menghancurkan total atau dengan memilah
material yang masih layak pakai. Umumnya sebelum bangunan dihancurkan dan

dirobohkan, dan beberapa material yang masih bisa digunakan kembali terlebih

dahulu diselamatkan untuk dapat dipakain kembali.


Tabel 2.4 Pekerjaan Pembongkaran Bangunan Lama

ST

IK

Uraian Kegiatan dan


Kebutuhan
Jasa Tenaga Pekerja
Mandor
Tenaga Kasar

Koefisien

Satuan

0,01
0,2

O.H
O.H

Harga Satuan

60.000,00
30.000,00
Total

Harga

600,00
6.000,00
6.600,00

Untuk mengitung pembongkaran bangunan lama diperlukan rumusan

perhitungan dari volume bangunan tersebut, yaitu:


K = Pb x Lb x Tb

22

Keterangan:
K: Keliling pembongkaran bangunan lama
Pb: Panjang bangunan

Lb: Lebar bangunan

AY

Tb: Tinggi banguna

B. Pembersihan Lokasi Pekerjaan

Pembersihan lokasi pengerjaan merupakan pekerjaan utama dalam

AB

mempersiapkan factor-faktor pendukung dari awal pelaksanaan sampai akhir


pelaksanaan pembangunan. Pembersihan lokasi ini dilakukan untuk menjaga

kestabilan permukaan dari unsur-unsur yang bisa membusuk, sehingga tidak

SU

terjadi penurunan permukaan tanah akibat pembebanan. Pembersihan ini meliputi


sampah, rumput liar, dan akar pohon. Luas lahan yang dibersihkan sesuai dengan
ukuran tanah yang akan difungsikan untuk pembangunan rumah.

Tabel 2.5 Pembersihan Lokasi Pekerjaan


Koefisien

Satuan

0,05
0,1

O.H
O.H

Harga Satuan

IK

Uraian Kegiatan dan


Kebutuhan
Jasa Tenaga Pekerja
Mandor
Pembantu Tukang

60.000,00
40.000,00
Total

Harga

3.000,00
4.000,00
7.000,00

ST

Maka dapat dihitung dengan mengetahui berapa luas dari lahan lokasi

yang akan dijadikan bangunan rumah, dengan rumus:


L=PxL
Keterangan:
L: Luas pekerjaan pembersihan lahan
P: Panjang lahan

dan

L: Lebar lahan

23

C. Bouwplank

Gambar 2.2 Bowplank

AY

Setelah dilakukan pembersihan dan pengukuran pada luas tanah yang

akan dibangun rumah, maka dibuatlah bouplank yang digunakan untuk membantu

AB

menentukan As atau letak titik dari bangunan, dengan cara membuat pagar

menggunakan papan 2/20 dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat

dengan jarak 1 meter dari as bangunan dipasang keliling bangunan. Misal rumah
ukuran panjang = 6 dan lebar = 7, maka ukuran bowplank adalah K = (6 + 2) x 2

SU

+ (7 + 2) x 2 = 34m. Dengan pengerjaan bouwplank mempunyai nilai pekerjaan


per meternya yang akan dihitung dari table standar pemerintah per meternya:
Tabel 2.6 Pekerjaan Bouwplank Per Titik
Koefisien

Satuan

0,0045
0,0100
0,0100
0,0100

O.H
O.H
O.H
O.H

60.000,00
55.000,00
50.000,00
30.000,00

270,00
550,00
5.000,00
3.000,00

0,0080

M3

2.495.500,00

19.964,00

0,0120

M3

3.335.000,00

40.020,00

0,0500

Kg

14.500,00
Total

725,00
69.529,00

ST

IK

Uraian Kegiatan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor
Kepala Tukang Kayu
Tukang Kayu
Tenaga Kasar
Bahan Material
Kayu Meranti (Papan
2/20)
Kayu Meranti (Usuk
5/7)
Paku

Harga Satuan

Harga

Pemasangan bouwplank berdasarkan ukuran lahan tanah, yang dapat


dihitung dengan rumus:
K = (P + L) x 2

24

Keterngan:
K: Keliling pemasangan bouwplank
P: Panjang bangunan

L: Lebar bangunan

AY

2.13.2 Pekerjaan Tanah (Galian dan Urugan)

Tahap pekerjaan tanah ini sebagai tahap dari sebelum pembuatan pondasi
dari pembangunan rumah. Ditahap ini pekerjaan yang lakukan penggalian dan

meliputi:

A. Galian Tanah Fondasi

AB

pengurukan sebagai infrastruktur pembangunan. Dalam pekerjaan tanah ini

SU

Pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan fondasi, dalam


dan lebarnya fondasi ditentukan oleh type fondasi. Pemasangan fondasi batu kali
dengan memanfaatkan luas trapesium. Misal lebar bawah fondasi 70 cm, maka

lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan 10 cm menjadi 70 + 20


= 90 cm, sedangkan kedalaman galian juga ditentukan oleh keadaan tanah baik,

kondisi tanah biasa umumnya digunakan kedalaman galian 70 cm, maka volume

IK

galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi = hasil dengan satuan m3. Dalam

pengerjaan galian dibutuhkan pekerja dengan upah koefisien per meternya sebagai

ST

berikut:

Tabel 2.7 Upah Pekerja Penggalian Tanah Untuk Konstruksi

Uraian Pekerja
Jasa Tenaga Kerja
Mandor
Tenaga Kasar

Koefisien

Satuan

0,0250
0,7500

O.H
O.H

Harga Satuan
60.000,00
30.000,00
Total

Harga
1.500,00
22.500,00
24.000,00

25

Rumus yang digunakan untuk menghitung galian tanap untuk pondasi ini
yaitu:
V = ((Pb + Lb) x 2) x B x H

Standar ketentuan untuk mendapatkan B:

AY

B = 0.99 m
Standar ketentuan untuk mendapatkan H:
H= 0.80 m

AB

Keterangan:
V : Volume tanah galian total

Lb: Lebar bangunan

SU

B : lebar galian pondasi

Pb: Panjang bangunan

H : tinggi galian pondasi

B. Urugan Tanah Kembali Tanah Galian

Pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan

dikalikan tinggi urugan dengan pekerjaan satuan m3 dan upah pekerja untuk
pengurukan kembali untuk konstruksi dapat dihitung dengan per meter

IK

pengurukannya kembali sebagai berikut:

ST

Tabel 2.8 Upah Pekerja Pengurugan Tanah Kembali untuk Konstruksi

Uraian Pekerja
Jasa Tenaga Kerja
Mandor
Tenaga Kasar

Koefisien

Satuan

0,0083
0,2500

O.H
O.H

Harga Satuan
60.000,00
30.000,00
Total

Harga
498,00
7.500,00
7.998,00

Urugan tanah kembalai berfungsi untuk menstabilkan tanah, dan juga


sebagai landasan lantai kerja pondasi. Rumus perhitungannya yaitu:

26

V = ( 2 x ( Pb + Lb )) x 0.5
Keterangan:
V : Volume tanah peninggian lantai pondasi

Pb : Panjang bangunan
Lb : Lebar bangunan

AY

0.5 : Tebal urugan kembali (50cm)

C. Urugan Pasir Dibawah Pondasi

AB

Pasir urug berada di atas permukaan tanah asli yang berfungsi


menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban. Lapisan pertama

dalam pekerjaan pondasi adalah pasir urug yang didapatkan dengan tebal 5 -10 cm

SU

sesuai dengan kondisi tanah.

Tabel 2.9 Urugan Pasir Dibawah Pondasi


Koefisien

Satuan

0,001
0,300

O.H
O.H

60.000,00
40.000,00

600,00
12.000,00

1,200

m3

133.400,00
Total

160.080,00
172.680,00

Uraian Pekerja
Jasa Tenaga Kerja
Mandor
Tenaga Kasar
Bahan Material
Pasir Urug

ST

IK

pengurugan pasir dengan rumus:


V= h x b x p
h= 0.10
b= 1
p= ( Pb + Lb ) x 2

Keterangan:
V : Volume Pondasi Bangunan
h : tebal urugan

Harga Satuan

Harga

27

b : lebar urugan
p : panjang urugan

D. Urugan Pasir Dibawah Lantai

Urugan pasir dibawah lantai berfungsi untuk menstabilkan tanah, dan

AY

juga sebagai landasan lantai kerja diatasnya.


Tabel 2.10 Urugan Pasir Dibawah Lantai
Satuan

Harga Satuan

0,001
0,300

O.H
O.H

60.000,00
40.000,00

600,00
12.000,00

1,200

m3

133.400,00
Total

160.080,00
172.680,00

AB

Koefisien

Uraian Pekerja
Jasa Tenaga Kerja
Mandor
Tenaga Kasar
Bahan Material
Pasir Urug

SU

Rumus perhitungannya yaitu:


V = 0.04 x ( Pb x Lb )
Keterangan:

V : Volume urugan pasir bawah lantai

Pb : Panjang urugan
Lb : Lebar urugan

ST

IK

0.04: Tebal urugan, dengan ukuran standar 4cm

Harga

28

A. Jenis-Jenis Pondasi

AB

Gambar 2.3 Fondasi

AY

2.13.3 Pekerjaan Struktur Beton dan Pondasi

Beberapa jenis pondasi yang dapat digunakan dalam setiap pembangunan

dari mulai yang tradisional sampai yang modern. Berikut merupakan beberapa

SU

jenis Pondasi yang beredar di dunia pembangunan:

1. Pondasi Batu Kali (untuk Bangunan Sederhana 1-2 lantai)


2. Pondasi Tapak atau Cakar Ayam (untuk Bangunan bertingkat 2-4 Lantai)

3. Pondasi Sumuran (Baik Untuk Bangunan Bertingkat)


4. Pondasi Bored Pile atau Strauss pile (untuk Bangunan Bertingkat)

Berikut telah disebutkan macam-macam pondasi yang sering digunakan

IK

dalam pembangunan sebuah bangunan khususnya di Indonesia. Maka selanjutnya


akan beri pengertian untuk lebih dalam lagi tentang masing-masing jenis pondasi

ST

tersebut (Irawan, Y., Ranala, M., & Ariani: 2010).

29

AB

AY

1. Pondasi Batu Kali (Digunakan Untuk Bangunan Sederhana 1-2 lantai)

Gambar 2.4 Fondasi Batu Kali

Pondasi
Batu Kali
Pondasi batu kaliGambar
merupakan
pondasi
penahan dinding yang digunakan

pada bangunan sederhana. Pondasi ini terdiri dari batu kali dan perekat yang

SU

berupa campuran pasir dan semen. Biasanya campuran agregat untuk merekatkan
batu kali ini menggunakan perbangingan 1:3 karena batu kali akan selalu
menerima rembesan air yang berasal dari tanah. Sehingga sehingga membutuhkan

2010).

campuran yang lebih kuat menahan rembesan (Irawan, Y., Ranala, M., & Ariani:

Tabel 2.11 Pekerjaan Pemasangan Pondasi Batu Kali

IK

Uraian Kegiatan

ST

Jasa Tenaga Kerja


Mandor
Tukang Batu
Pembantu Tukang
Bahan Material
Semen portland (50kg)
Pasir Pasang
Batu Kali Belah 15/20
cm

Koefisien

Satuan

Harga
Satuan

Harga

0,0750
0,600
1,500

O.H
O.H
O.H

60.000,00
50.000,00
40.000,00

4.500,00
30.000,00
60.000,00

1,013
0,248
0,8100

Zak
m3
m3

55.800,00
144.900,00
163.300,00

143.888,00
78.246,50
179.630,00

Total

496.264,00

30

Dalam pemasangan pondasi batu kali ini dapat dirumuskan dengan:


V =(p x l x t) + (1/2 x alas x 0.1) x 2 (Pb x Lb)
3
Keterangan:

V : Volume dalam memasang pondasi

AY

p : Panjang pondasi
l : Lebar pondasi

AB

t : Tinggi pondasi
Pb: Panjang bangunan
Lb: Lebar bangunan

Setelah diketahui volume dari pondasi, maka untuk menghitung material yang

SU

dibutuhkan dalam membangun pondasi adalah:


Semen

= (4,24 zak) x V

Pasir Pasang = (0,4384 m3) x V


Split

= (0,705 m3) x V

Besi d 10 mm = 19,5 m/12 m = 1,625 batang

Besi d 8 mm = 13,9 m/12 m = 1,158 batang


= 70,14 m/145 m = 0,484 kg

IK

Kawat ikat

ST

2. Pondasi Tapak atau Ceker Ayam (Baik Untuk Bangunan bertingkat 2-3 Lantai)

Gambar 2.5 Pondasi Tapak atau Ceker Ayam


Gambar Pondasi Batu Kali

31

Pondasi tapak merupakan pondasi yang banyak digunakan oleh


masyarakat Indonesia ketika mendirikan sebuah bangunan. Terutama bangunan
bertingkat serta bangunan yang berdiri di atas tanah lembek. Pondasi tapak di

temukan oleh Alm Prof Ir Sediyatmo tsb, dan dikembangkan oleh Prof. Ir.
Bambang Suhendro, Dr. harry Christady dan Ir. Maryadi Darmokumoro, yang

AY

dikenal dengan Sistim Cakar Ayam.

Tabel 2.12 Pekerjaan Pemasangan Pondasi Cakar Ayam

O.H
O.H
O.H
O.H
O.H

Harga

60.000,00
50.000,00
50.000,00
50.000,00
40.000,00

4.500,00
17.500,00
52.500,00
52.500,00
156.000,00

0,200

m3

2.495.500,00

499.100,00

1,500
0,400
125
2,250
6,46
0,52
0,78

Kg
Ltr
Kg
Kg
Zak
m3
m3

14.500,00
4.800,00
8.500,00
23.000,00
52.900,00
180.000,00
178.000,00
Total

21.750,00
1.920,00
1.062.500,00
51.750,00
341.734.00
93.600,00
138.840,00
496.264,00

IK

ST

Harga
Satuan

AB

0,075
0,350
1,040
1,050
3,900

Satuan

SU

Jasa Tenaga Kerja


Mandor
Tukang Batu
Tukang Kayu
Tukang Besi
Pembantu Tukang
Bahan Material
Kayu Meranti (Papan
2/20)
Paku
Minyak Bekisting
Besi Beton Polos
Kawat Beton
Semen portland (40kg)
Pasir Beton
Splitz (batu pecah)

Koefisien

Uraian Kegiatan

Dalam pemasangan pondasi cakar ayam ini dapat dirumuskan dengan:


V =(p x l x t) + (1/2 x alas x 0.1) x 2 (Pb x Lb)
3

Keterangan:
V : Volume dalam memasang pondasi
p : Panjang pondasi
l : Lebar pondasi

32

t : Tinggi pondasi
Pb: Panjang bangunan
Lb: Lebar bangunan

Setelah diketahui volume dari pondasi, maka untuk menghitung material yang
dibutuhkan dalam membangun pondasi adalah:
= (4,24 zak) x V

AY

Semen

Pasir Pasang = (0,4384 m3) x V


= (0,705 m3) x V

AB

Split

Besi d 10 mm = 19,5 m/12 m = 1,625 batang

= 70,14 m/145 m = 0,484 kg

SU

Kawat ikat

Besi d 8 mm = 13,9 m/12 m = 1,158 batang

ST

IK

3. Pondasi Sumuran (Baik Untuk Bangunan Bertingkat)

Gambar 2.6 Pondasi Sumuran


Gambar Pondasi Batu Kali

Pondasi sumuran memiliki fungsi sama dengan pondasi footplat. Pondasi


sumuran merupakan pondasi yang berupa campuran agregat kasar yang

33

dimasukan kedalam lubang yang berbentuk seperti sumur dengan besi-besi di


dalamnya. Pondasi ini biasanya digunakan pada tanah yang labil dan memiliki
sigma 1,50 kg/cm2. Pondasi sumuran juga dapat digunakan untuk bangunan

keadaan tanah relatif keras.

Satuan

0,075
0,30
2,380

O.H
O.H
O.H

60.000,00
50.000,00
40.000,00

4.500,00
15.000,00
95.200,00

0,200

m3

2.495.500,00

73.485,00

0,400
125

1,500

Harga Satuan

AB

Koefisien

Harga

Kg

14.500,00

296.240,00

Ltr
Kg

4.800,00
8.500,00
Total

81.000,00
119.260,00
684.685,00

SU

Uraian Kegiatan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor
Tukang Batu
Pembantu Tukang
Bahan Material
Batu Kali Belah
15/20 cm
Semen portland
(40kg)
Pasir Beton
Splitz (batu pecah)

AY

Tabel 2.13 Pekerjaan Pemasangan Pondasi Sumuran

beralantai banyak seperti medium rise yang terdiri dari 3-4 lantai dengan syarat

Dalam pemasangan pondasi cakar ayam ini dapat dirumuskan dengan:

V =(d x t) + (1/2 x alas x 0.1) x 2 (Pb x Lb)


5

Keterangan:

ST

IK

V : Volume dalam memasang pondasi


d : Diameter pondasi
t : Tinggi pondasi
Pb: Panjang bangunan
Lb: Lebar bangunan
Setelah diketahui volume dari pondasi, maka untuk menghitung material yang
dibutuhkan dalam membangun pondasi adalah:

34

Semen

= (4,24 zak) x V

Pasir Pasang = (0,4384 m3) x V


Split

AB

AY

4. Pondasi Bored Pile atau Strauss pile (untuk Bangunan Bertingkat)

= (0,705 m3) x V

Gambar 2.7 Pondasi Bored Pile atau Strauss Pile


Gambar Pondasi Batu Kali

SU

Pondasi Bored pile digunakan untuk banguna berlantai banyak seperti


rumah susun yang memiliki lantai 4-8 lantai. Pondasi ini berbentuk seperti paku
yang kemudian di tancapkan kedalam tanah dengan menggunakan alat berat

seperti kren.

Tabel 2.14 Pekerjaan Pemasangan Pondasi Bored Pile atau Strauss Pile

ST

IK

Uraian Kegiatan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor
Tukang Batu
Tukang Kayu
Tukang Besi
Pembantu Tukang
Bahan Material
Kayu Meranti
(Papan 2/20)
Paku
Minyak Bekisting
Besi Beton Polos
Kawat Beton
Semen portland

Koefisien

Satuan

Harga Satuan

Harga

0,075
0,400
1
1
3,900

O.H
O.H
O.H
O.H
O.H

60.000,00
50.000,00
50.000,00
50.000,00
40.000,00

4.500,00
20.000,00
50.000,00
50.000,00
156.000,00

0,200

m3

2.495.500,00

499.100,00

1,500
0,400
125
2,1
6,46

Kg
Ltr
Kg
Kg
Zak

14.500,00
4.800,00
8.500,00
23.000,00
52.900,00

21.750,00
1.920,00
1.062.500,00
48.300,00
341.734.00

35

Uraian Kegiatan
(40kg)
Pasir Beton
Splitz (batu pecah)

Koefisien

Satuan

0,52
0,78

m3
m3

Harga Satuan
180.000,00
178.000,00
Total

Harga
93.600,00
138.840,00
2.488.244,00

Keterangan:

AB

V : Volume dalam memasang pondasi


d : Diameter pondasi

SU

Lb: Lebar bangunan

t : Tinggi pondasi
Pb: Panjang bangunan

AY

V = (d x t) + (1/2 x alas x 0.1) x 2 (Pb x Lb)


5

Dalam pemasangan pondasi cakar ayam ini dapat dirumuskan dengan:

Setelah diketahui volume dari pondasi, maka untuk menghitung material yang
dibutuhkan dalam membangun pondasi adalah:
= (4,24 zak) x V

Semen

Pasir Pasang = (0,4384 m3) x V

Split

= (0,705 m3) x V

IK

Besi d 10 mm = 19,5 m/12 m = 1,625 batang

ST

Besi d 8 mm = 13,9 m/12 m = 1,158 batang


Kawat ikat

= 70,14 m/145 m = 0,484 kg

B. Sloof
Sloof merupakan struktur bangunan yang terletak diatas pondasi

bangunan yang pada umumnya berbentuk empat persegi panjang. Sloof berfungsi
sebagai perata beban yang diterima oleh pondasi. Selain itu, sloof juga berfungsi

36

sebagai pengunci dinding agar tidak roboh apabila terjadi pergerakan tanah seperti
gempa bumi. Cara menghitung volume sebagai berikut: volume beton panjang
total sloof x lebar x tinggi = hasil dengan satuan m3. Untuk perhitungan jumlah

besi beton, pertama yang dicari adalah jumlah begel, dengan cara panjang total
sloof dibagi jarak begel ditambah 1 = jumlah begel, jumlah begel dikalikan

AY

panjang satu begel = panjang total besi beton yang dibutuhkan. Misal sloof 15/20,
begel d 8 15, panjang total 25 meter, jumlah begel = (25/0.15)+1=167,6 bh =

AB

168 bh, sedangkan panjang satu begel = ((15 -5)x 2)+((20-5) x 2)= 50 cm, maka
total besi beton untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84 meter, satu batang besi beton

panjang standar adalah 12 m, 84/12= 7 batang. Untuk menghitung besi beton


tulangan pokok yaitu dengan cara jumlah tulangan pokok dikalikan panjang total.

SU

Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak dihitung, yang ditampilkan
adalah volume beton. Untuk menghitung dengan menggukur berdasarkan meter
dari inputan yang akan dibuat maka akan didapatkan harga per meternya dari

harga per meter uraian pekerjaan dibawah ini:


Tabel 2.15 Pekerjaan Sloof

Uraian Pekerjaan

ST

IK

Jasa Tenaga Pekerja


Mandor
Kepala Tukang Besi
Tukang Besi
Tukang Batu
Tukang Kayu
Pembantu Tukang
Bahan Material
Semen portland (40kg)
Pasir Beton
Batu Pecah Mesin 1/2
cm
Besi Beton Polos
Kawat Beton

koefisien

Satuan

Harga
Satuan

Harga

0,283
0,323
0,275
0,275
1,56
5,65

O.H
O.H
O.H
O.H
O.H
O.H

60.000,00
55.000,00
50.000,00
50.000,00
50.000,00
40.000,00

16.980,00
17.765,00
13.750,00
13.750,00
78.000,00
226.000,00

8,4
0,54
0,81

Zak
m3
m3

52.900,00
180.000,00
310. 500,00

444.360,00
97.200,00
251.505,00

210
3

Kg
Kg

8.500,00
23.000,00

1.785.000,00
69.000,00

37

koefisien

Satuan

Kayu Meranti Bekisting


Paku Usuk
Minyak Bekisting

0,27
2
0,6

m3
Kg
Ltr

Harga
Satuan
2.070.000,00
17.100,00
4.800,00
Total

Harga
558.900,00
34.200,00
2.880,00
3.609.290,00

Uraian Pekerjaan

Sloof berada di atas pondasi dengan ukuran standar 15/20 cm, yang

AY

terbuat dari campuran material semen, pasir pasang, kerikil(split) dengan


tulangan besi beton. Cara meghitung volume pembuatan sloof yaitu:

AB

V= (0,15 x 0,20) x ((p + l) x 2)


Keterangan:

l: Lebar bangunan

p: Panjang bangunan

SU

Setelah didapat volume dari sloof, maka dapat dihitung kebutuhan


material yang dibutuhkan dalam membuat sloof.
Semen

= (4,24 zak) x V

Pasir pasang = (0,4384) x V


Split

= (0,705) x V

Besi d 8 mm = 544 m/12 m = 45,333 batang

IK

Besi d 6 mm = 680 x 0,75 = 510 m/11 m = 46,364 batang

ST

Kawat ikat

= 2.213,4m/145m = 15,27 kg

C. Kolom
Kolom adalah tiang (pilar) penyangga yang terbuat dari beton yang

bertulang besi. Kolom merupakan elemen tekan yang menumpu / menahan balok
yang memikul beban-beban pada lantai. Sehingga kolom ini sangat berarti bagi
struktur. Jika kolom runtuh, maka runtuh pulalah bangunan secara keseluruhan.

38

Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting
dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi
kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan

juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur dengan satuan m3.
Tabel 2.16 Pekerjaan Kolom
Satuan

0,009
0,006
0,02
0,02
0,02
0,18

O.H
O.H
O.H
O.H
O.H
O.H

60.000,00
55.000,00
50.000,00
50.000,00
50.000,00
30.000,00

540,00
330,00
1.750,00
1.750,00
1.000,00
5.400,00

6,45

Zak

52.900,00

341.205,00

O
IK

Harga Satuan

Harga

AB

AY

koefisien

m3
m3

180.000,00
310. 500,00

93.600,00
242.190,00

125
4,5
0,7

Kg
Kg
m3

8.500,00
23.000,00
2.070.000,00

1.062.500,00
103.500,00
1,449.000,00

4
2
3,5

Kg
Ltr
Lembar

17.100,00
4.800,00
105.000,00

68.400,00
9.600,00
367,500.00

0,52
0,78

SU

Uraian Pekerjaan
Jasa Tenaga Pekerja
Mandor
Kepala Tukang Besi
Tukang Besi
Tukang Batu
Tukang Kayu
Tenaga Kasar
Bahan Material
Semen portland
(40kg)
Pasir Beton
Batu Pecah Mesin 1/2
cm
Besi Beton Polos
Kawat Beton
Kayu Meranti
Bekisting
Paku Usuk
Minyak Bekisting
Multiplex 120 x 240 x
9 mm

Total

3.746.765,00

Dimensi kolom pada rumah standar mempunyai ukuran 13x25 cm,

ST

dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 8-20. Rumus dalam perhitungan kolom


pembuatan rumah yaitu:
V = (p x b x t) x n
n = (Pb x Lb) / 3

39

Keterangan:
V: Volume dalam memasang kolom
p: Panjang kolom

b: lebar kolom
t: Tinggi kolom

AY

n: Jumlah kolom
Pb: Panjang bangunan

AB

Lb: Lebar bangunan

Setelah didapat jumlah kolom, maka dapat dihitung kebutuhan material

Semen

yang dibutuhkan dalam membuat kolom.


= (4,24 zak) x V

Split

SU

Pasir pasang = (0,4384 m3) x V


= (0,705 m3) x V

Besi d 12 mm = 475,2 m/12 m = 39,60 batang

Besi d 8 mm = 277,2 m/12 m = 23,10 batang


= 712,8 m/145 m = 4,92 kg

Kawat ikat

IK

2.13.4 Pekerjaan Pasang dan Plesteran


A. Pasang Bata Dinding

ST

Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara

perhitungan luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang
sekali digunakan. Akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara perhitungan
isi, caranya adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis pasangan bata,
pasangan 1 bata atau bata, untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm sedangkan ukuran

40

bata 15 cm. Cara menghitung luas pasangan bata adalah sebagai berikut,
pertama hitung keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi dinding.

Tabel 2.17 Dinding Batu Bata Merah Dengan 1Pc : 2Pp tebal 1Bata
Harga

0,0300
0,0200
0,2000
0,6000

O.H
O.H
O.H
O.H

60.000,00
55.000,00
50.000,00
30.000,00

0,8700

Zak

55.800,00

48.546,00

0,0800
140,0000

m3
Buah

144.900,00
600,00

11.592,00
84.000,00

1.800,00
1.100,00
10.000,00
18.000,00

AY

Harga
Satuan

Satuan

Jasa Tenaga Kerja


Mandor
Kepala Tukang Batu
Tukang Batu
Tenaga Kasar
Bahan Material
Semen PC (Portland
Cement) 50 kg
Pasir Pasang
Batu Bata Merah uk
22 x 11 x 4.5 cm

Koefisien

AB

Uraian Kegiatan

Total

175.038,00

SU

Tabel 2.18 Dinding Batu Bata Merah Dengan 1 Pc : 3 Pp tebel 1 Bata


Uraian Kegiatan

Satuan

0,0300
0,0200
0,2000
0,6000

O.H
O.H
O.H
O.H

60.000,00
55.000,00
50.000,00
30.000,00

1.800,00
1.100,00
10.000,00
18.000,00

0,6590

Zak

55.800,00

36.772,20

0,0910
140,0000

m3
Buah

144.900,00
600,00

13.185,90
84.000,00

ST

IK

Jasa Tenaga Kerja


Mandor
Kepala Tukang Batu
Tukang Batu
Tenaga Kasar
Bahan Material
Semen PC (Portland
Cement) 50 kg
Pasir Pasang
Batu Bata Merah uk
22 x 11 x 4.5 cm

Koefisien

Harga
Satuan

Total

Harga

164.858,10

Tabel 2.19 Dinding Batu Bata Merah Dengan 1 Pc : 2 Pp tebal 1/2 Bata

Uraian Kegiatan

Koefisien

Satuan

Harga
Satuan

Jasa Tenaga Kerja


Mandor
Kepala Tukang Batu
Tukang Batu
Tenaga Kasar

0,0150
0,0100
0,1000
0,3000

O.H
O.H
O.H
O.H

60.000,00
55.000,00
50.000,00
30.000,00

Harga

900,00
550,00
5.000,00
9.000,00

41

Uraian Kegiatan

Koefisien

Satuan

Harga
Satuan

Harga

0,3790

Zak

55.800,00

21.148,20

0,0380
70,0000

m3
Buah

144.900,00
600,00

5.506,20
42.000,00

Semen PC (Portland
Cement) 50 kg
Pasir Pasang
Batu Bata Merah uk
22 x 11 x 4.5 cm

164.858,10

AY

Total

Bahan Material

Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi

AB

memisahkan atau membentuk ruang dalam membangun rumah. Rumus yang


dapat digunakan dalam mengitung pembangunan dinding pada rumah yaitu:
K=PxT

Keterangan:

SU

K: Keliling dalam memasang dinding


P: Panjang keliling bangunan
T: Tinggi bangunan

Setelah didapat perhitungan dari pemasangan dinding, maka dapat


dihitung kebutuhan material yang dibutuhkan dalam membuat dinding rumah.

Bata merah

= (70 buah

per meter) x K

IK

Pasir Pasang = (0,058 m3) x K

ST

Semen

= (0,08 zak) x K

B. Plesteran Halus 1 Pc : 3 Ps
Plesteran adalah suatu lapisan sebagai penutup permukaan dinding baik

luar atau dalam bangunan dari pasangan bata merah atau batu cetak, yang
berfungsi sebagai perata permukaan, memperindah dan memperkedap dinding.

42

Satuan

Harga
Satuan

Harga

0,0150
0,0150
0,1500
0,3000

O.H
O.H
O.H
O.H

60.000,00
55.000,00
50.000,00
30.000,00

0,2045

Zak

0,0200

m3

900,00
825,00
7.500,00
9.000,00

Jasa Tenaga Kerja


Mandor
Kepala Tukang Batu
Tukang Batu
Tenaga Kasar
Bahan Material
Semen PC (Portland
Cement) 50 kg
Pasir Pasang

Koefisien

55.800,00

11.409,98

144.900,00
Total

2.898,00
32.532,98

AB

Uraian Kegiatan

AY

Tabel 2.20 Pekerjaan Plesteran Dengan 1 Pc : 2 Ps tebal 1,5 cm

Untuk menghasilkan tembok yang baik maka perlu memperhatikan

K= P x T x 0.02

SU

Keterangan:

proses pelaksanaan plesteran tembok ini, maka dapat dihitung dengan rumus:

K: Keliling dalam plesteran dinding

0.02: Tebal pemlesteran pada dinding

P: Panjang dinding
T: Tinggi dinding

Setelah didapat perhitungan dari plesteran dinding, maka dapat dihitung

IK

kebutuhan material yang dibutuhkan dalam membuat plesteran dinding.

ST

Semen

= (0,0694 zak) x K

Pasir pasang = (0,0136 m3) x K

C. Plamir Tembok
Plamir merupakan pelapis dari dinding yang telah di lakukan pemlesteran

pada dinding, plamir digunakan untuk menutup pori pada permukaan. Setelah
melakukan pekerjaan plamir, baru dinding dapat di cat dengan baik.

43

Tabel 2.21 Pekerjaan Plesteran Dengan 1 Pc : 2 Ps tebal 1,5 cm


Satuan

Harga
Satuan

0,001
0,003
0,03
0,02

O.H
O.H
O.H
O.H

60.000,00
55.000,00
50.000,00
30.000,00

0,1
0,5

Kg
Lembar

104.100,00
6.400,00
Total

Harga

60,00
165,00
1.500,00
600,00

Jasa Tenaga Kerja


Mandor
Kepala Tukang Cat
Tukang Cat
Tenaga Kasar
Bahan Material
Plamir Tembok
Kertas Gosok no 150

Koefisien

AY

Uraian Kegiatan

10.100,00
3.200,00
19.935,00

AB

Maka dapat dihitung dengan untuk mendapatkan volume pengerjaaan


plamir ini yaitu:

K= P x T
Keterangan:

SU

K: Keliling dalam plesteran dinding


P: Panjang dinding

T: Tinggi dinding

D. Ring Balk

Ring balk atau yang disebuat ring balok adalah salah satu bagian dari

IK

struktur bangunan yang terletak diatas dinding bata. Ring balk berfungsi sebagai

ST

pengikat pasangan bata dan meratakan beban dari struktur diatasnya.

Uraian Kegiatan

Jasa Tenaga Kerja


Mandor
Kepala Tukang Besi
Tukang Besi
Tukang Batu
Tukang Kayu

Tabel 2.22 Pekerjaan Ring Balk


Koefisien

Satuan

0,0150
0,0100
0,0330
0,0330
0,0330

O.H
O.H
O.H
O.H
O.H

Harga
Satuan
60.000,00
55.000,00
50.000,00
50.000,00
50.000,00

Harga

900,00
550,00
1.650,00
1.650,00
1.650,00

44

Uraian Kegiatan

Koefisien

Satuan

Tenaga Kasar
Bahan Material
Semen portland (40kg)
Pasir Beton
Batu Pecah Mesin 1/2
cm
Besi Beton (polos/ulir)
Kawat Beton
Kayu meranti bekisting
Paku Usuk

0,2970

O.H

Harga
Satuan
30.000,00

Harga

3,61
0,4384
0,705

Zak
m3
m3

52.900,00
180.000,00
310.500,00

423.200,00
93.600,00
242.190,00

35,236
13,497
0,0030
0,0200

Kg
Kg
m3
Kg

8.500,00
23.000,00
2.070.000,00
17.100,00
Total

1.287.500,00
69.000,00
6.210,00
342,00
2.337.352,00

AY

8.910,00

AB

Bisa dihitung dengan mengukur meternya dengan biaya permeternya


dengan melihat tabel perhitungan ring balk dibawah ini.

K= (2 x (p + l)) x (0,13 x 0,13)

SU

Keterangan:

K: Volume dalam memasang ring balk


p: Panjang

l: Lebar

Setelah didapat perhitungan dari ring balk, maka dapat dihitung

kebutuhan material yang dibutuhkan dalam membuat ring balk.

ST

IK

Semen

= (3,61 zak) x K

Pasir pasang = (0,4384 m3) x K


Split

= (0,705 m3) x K

Besi d 8 mm = 544 m/12 m = 45,333 batang


Besi d 6 mm = 387,6 m/11 m = 35,236 batang
Kawat ikat

= 1.957 m/145 m = 13,497 kg

45

AY

2.13.5 Pekerjaan Rangka Atap

Gambar 2.8 Rangka Atap Rumah

AB

A. Pembuatan Kuda-Kuda

Pada saat ini kuda-kuda seringkali dibuat dari material beton bertulang.
Apabila kuda-kuda jenis ini digunakan maka perhitungan volumenya didasarkan

hitungan dengan satuan m3, yaitu panjang total bahan dikalikan dimensi kayu

SU

yang dipakai.

Tabel 2.23 Pekerjaan Kuda-kuda Atap Kayu Jati (Bentang Max.6 meter)
Koefisien

Satuan

0,2000
1,2000

O.H
O.H

60.000,00
55.000,00

12.000,00
66.000,00

12,0000
4,0000

O.H
O.H

50.000,00
30.000,00

600.000,00
120.000,00

1,1000

m3

14.640.000,00

16.104.000,00

15,0000

Kg

13.700,00

205.500,00

5,6000

Doz

5.800,00
Total

32.480,00
17.139.980,00

ST

IK

Uraian Kegiatan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor
Kepala Tukang
Kayu
Tukang Kayu
Tenaga Kasar
Bahan Material
Kayu Jati (balok
6/12)
Besi plat strip + Baut
Mur
Paku Klem (No. 4)

Harga Satuan

Harga

Pembangunan pemasangan kuda-kuda atap rumah ini, ada beberapa

pemilihan bahan kayu yang membedakan kualitas kayu dan beda dari segi harga.
Jika menggunakan kayu Kayu Kamper (Balok 8/12) untuk maksimal ukuran 7
meter dengan harga Rp. 6.325.000,00 dan harga nilai total pembuatannya adalah

46

Rp. 7.360.980,00. Namun jika menggunakan dengan bahan material kayu Kayu
Meranti (balok 8/12) untuk maksimal ukuran 7 meter dengan harga Rp.
3.984.750,00 dan harga nilai total pembuatannya adalah Rp. 5.020.730,00. Ada

juga rangka atap dengan menggunakan bahan garvalume, dengan harga table
dibawah ini:

Satuan

Harga Satuan

0,003
0,006
0,100
0, 06

O.H
O.H
O.H
O.H

60.000,00
55.000,00
50.000,00
40.000,00

180,00
330,00
5.000,00
2.400,00

1,1000

m3

237,400,00

237.400,00

AB

Koefisien

Total

Harga

269.050,00

SU

Uraian Kegiatan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor
Kepala Tukang besi
Tukang besi
Pembantu tukang
Bahan Material
Rangka Galvalume uk
0.8mm

AY

Tabel 2.24 Rangka Atap Garvalume ukuran 0.8 mm (Bentang Max.6 meter)

Menghitung kebutuhan kuda-kuda, untuk yang menggunakan kayu


dibutuhkan 2 kuda-kuda. Dan untuk penggunaan galvalume mengunakan kuda-

kuda disetiap 3 meter, dan dapat dihitung dengan rumus:


K= (2 x (2 x (p + l)) x cos30) x (p / 3)

Kemudian dicari berapa banyak jumlah batang galvalume(6m per batang)

ST

IK

yang dibutuhkan:
J= K / 6

Keterangan:
K: Keliling dalam memasang kuda-kuda

J: Jumlah kebutuhan batang rangka


p: Panjang bangunan
l: Lebar bangunan

47

Setelah didapat perhitungan dari ring balk, maka dapat dihitung


kebutuhan material yang dibutuhkan dalam membuat ring balk.
Galvalume

=K/6

B. Pembuatan Nok dan Gording

AY

Gording merupakan balok atap sebagai pengikat yang menghubungkan

antar kuda-kuda. Gording juga menjadi dudukan untuk kasau dan balok jurai
dalam. Dan nok atau bubungan Merupakan sisi atap yang teratas, selalu dalam

AB

keadaan datar dan umumnya menentukan arah bangunan. Dibutuhkan 2 buah


untuk menunjang kuda-kuda kayu dalam kebutuhan nok dan gording ini.

Koefisien

Satuan

0,1200
0,7200
7,2000
2,4000

O.H
O.H
O.H
O.H

60.000,00
55.000,00
50.000,00
40.000,00

7.200,00
39.600,00
360.000,00
96.000,00

1,1000
0,2000
15,0000

m3
Kg
Kg

5.635.000,00
17.900,00
13.700,00
Total

6.198.500,00
3.580,00
205.500,00
6.910.380,00

Harga Satuan

Harga

SU

Uraian Kegiatan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor
Kepala Tukang Kayu
Tukang Kayu
Pembantu tukang
Bahan Material
Kayu Kamper
Paku Reng
Besi plat strip

Tabel 2.25 Pembuatan Gording

IK

C. Pasang Reng dan Usuk


Komponen atap yang memiliki profil paling kecil dalam bentuk dan

ST

ukurannya. Posisinya melintang diatas kasau. Reng berfungsi sebagai penahan


penutup atap dari genteng dan lainnya. Fungsi reng dan usuk adalah sebagai
pengatur jarak tiap genteng agar rapi dan lebih terikat. Jarak antar reng tergantung
pada ukuran genteng yang akan dipakai, semakin besar dimensi genteng.
Reng yang digunakan ada dua macam ukuran yaitu 2/3 atau ,
tergantung jenis genteng yang dipakai, untuk genteng beton biasanya

48

menggunakan ukuran , perhitungan reng adalah sama dengan menghitung usuk


yaitu luas dengan satuan m2.
Tabel 2.26 Pasang Reng dan Usuk
Harga Satuan

0,0050
0,0100
0,1000
0,1000

O.H
O.H
O.H
O.H

60.000,00
55.000,00
50.000,00
40.000,00

0,0072
0,0140

m3
m3

6.000.000,00
5.635.000,00

0,2500

Kg

Harga
300,00
550,00
5.000,00
4.000,00

Satuan

AY

Koefisien

AB

Uraian Kegiatan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor
Kepala Tukang Kayu
Tukang Kayu
Pembantu tukang
Bahan Material
Kayu kamper reng 3/5
Kayu Kamper Usuk
(5/7)
Paku Reng

17.900,00
Total

43.200,00
78.890,00

4.475,00
136.415,00

Satuan

Harga Satuan

SU

Koefisien

Harga

0,005
0,01
0,12
0, 1

O.H
O.H
O.H
O.H

60.000,00
55.000,00
50.000,00
40.000,00

300,00
550,00
6.000,00
4.000,00

1,1000

m2

215,800,00
Total

237.380,00
248.230,00

Uraian Kegiatan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor
Kepala Tukang besi
Tukang besi
Pembantu tukang
Bahan Material
Rangka Galvalume

Tabel 2.27 Rangka Atap Garvalume ukuran 0.8 mm (Bentang Max.6 meter)

Dalam menghitung kebutuhan reng dan usuk dapat dirumuskan, yaitu:

ST

IK

l = (Lb / 2 / cos30) x 2
p = diisikan panjang bangunan

K = (2 x (p + l)) x 2

La = (K x l ) + 1
0.8
Keterangan:

dan

Pa = (K x p ) + 2
3

K: Keliling dalam memasang kuda-kuda


p: Panjang bangunan
l: Lebar bangunan

49

La: Jumlah kebutuhan titik batang rangka


Pa: Jumlah kebutuhan titik batang rangka
Setelah didapat perhitungan dari rangka atap, maka dapat dihitung

kebutuhan material yang dibutuhkan dalam membuat rangka atap, yang


panajang kayu atau galvalume dengan panjang 6 m.
Galvalume

AY

= L / 6 dan P / 6

AB

D. Listplank

Lisplang berfungsi untuk mengunci susunan usuk, agar tetap berada pada
tempatnya. Dari segi estetika, lisplang berfungsi menutupi usuk yang berjajar

dibawah susunan genteng atau bahan penutup atap lain. Maka tampilan atap

SU

pada bagian tepi akan terlihat rapi oleh kehadiran lisplang.


Tabel 2.28 Pemasangan Listplank Kayu Kamper 2 / 20 cm
Koefisien

Satuan

0,0050
0,0200
0,2000
0,1000

O.H
O.H
O.H
O.H

60.000,00
55.000,00
50.000,00
40.000,00

300,00
1.100,00
10.000,00
4.000,00

0,0108

m3

8.000.000,00

86.400,00

0,1000

Kg

17.900,00
Total

1.790,00
103.590,00

ST

IK

Uraian Kegiatan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor
Kepala Tukang Kayu
Tukang Kayu
Pembantu tukang
Bahan Material
Kayu Kamper (papan
2/20)
Paku Reng

Harga Satuan

Harga

Rumus untuk menghitung kebutuhan listplank adalah dengan menghitung:

K= 2 x (Pb + Lb)
Keterangan:
K: Volume dalam memasang listplank
Pb: Panjang bangunan
Lb: Lebar bangunan

50

E. Pasang Genteng
Genteng ada beberapa jenis, akan tetapi yang umum adalah genteng
beton dan genteng keramik. Perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2.

Tabel 2.29 Pemasangan Genteng Jawa (Soka)


Satuan

Harga Satuan

Harga

0,0080
0,0080
0,0750
0,1500

O.H
O.H
O.H
O.H

60.000,00
55.000,00
50.000,00
40.000,00

480,00
440,00
3.750,00
6.000,00

25,0000

Buah

1.980,00

49.500,00

AB

AY

Koefisien

Uraian Kegiatan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor
Kepala Tukang Kayu
Tukang Kayu
Pembantu tukang
Bahan Material
Genteng Flam Pres
Jawa

Biasanya sama dengan luas reng maupun usuk.

Total

243.170,00

SU

Tabel 2.30 Pemasangan Genteng Karang Pilang / Wisma


Koefisien

Satuan

0,0050
0,0100
0,1000
0,1500

O.H
O.H
O.H
O.H

60.000,00
55.000,00
50.000,00
40.000,00

480,00
440,00
3.750,00
6.000,00

25,0000

Buah

6.400,00

160.000,00

IK

Uraian Kegiatan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor
Kepala Tukang Kayu
Tukang Kayu
Pembantu tukang
Bahan Material
Genteng Flam Pres
Jawa

Total

Harga

170.670,00

Tabel 2.31 Pemasangan Atap Sirap Asbes Tebal 4 mm

Uraian Kegiatan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor
Kepala Tukang Kayu
Tukang Kayu
Pembantu tukang
Bahan Material
Sirap Asbes 4 mm
Skrup

ST

Harga Satuan

Koefisien

Satuan

Harga Satuan

Harga

0,0050
0,0070
0,2500
0,2000

O.H
O.H
O.H
O.H

60.000,00
55.000,00
50.000,00
40.000,00

300,00
385,00
12.500,00
8.000,00

3,3000
3,3000

Lembar
Buah

17.000,00
3.700,00
Total

56.100,00
11.100,00
88.385,00

51

Tabel 2.32 Pemasangan Atap Seng Gelombang BJLS 40


Satuan

Harga Satuan

0,0050
0,0070
0,0700
0,0060

O.H
O.H
O.H
O.H

60.000,00
55.000,00
50.000,00
40.000,00

1,0000
4,0000

Lembar
Buah

47.000,00
3.700,00
Total

Harga
300,00
385,00
3.500,00
240,00

Koefisien

47.000,00
14.800,00
88.385,00

AY

Uraian Kegiatan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor
Kepala Tukang Kayu
Tukang Kayu
Pembantu tukang
Bahan Material
Sirap Asbes 4 mm
Skrup

Satuan

0,0070
0,0070
0,0670
0,1400

O.H
O.H
O.H
O.H

Harga Satuan

Koefisien

SU

Uraian Kegiatan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor
Kepala Tukang Kayu
Tukang Kayu
Pembantu tukang
Bahan Material
Fiber Glass
Paku Seng Payung

AB

Tabel 2.33 Pemasangan Atap Fiber Glass (180x90)

0,6790
0,0500

Lembar
Buah

Harga

60.000,00
55.000,00
50.000,00
40.000,00

420,00
385,00
3.350,00
5.600,00

28.650,00
14.500,00
Total

19.453,35
725,00
29.933,35

Tabel 2.34 Pemasangan Atap Genteng Galvalume (m2)

ST

IK

Uraian Kegiatan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor
Kepala Tukang Kayu
Tukang Kayu
Pembantu tukang
Bahan Material
Genteng Galvalume
Paku Asbes Skrup 4

Koefisien

Satuan

Harga Satuan

Harga

0,0080
0,0080
0,0750
0,1500

O.H
O.H
O.H
O.H

60.000,00
55.000,00
50.000,00
40.000,00

480,00
440,00
3.750,00
6.000,00

2,6500
5,3000

Lembar
Buah

46.400,00
3.700,00
Total

122.960,00
19.610,00
153.240,00

Ada berbagai pilihan penutup atap dengan pilihan bentuk dan sifat yang
berbeda, berikut merupakan rumus untuk menghitung kebutuhan genting
atap.

52

L = Pb x (Lb / 2 / cos30) x 2
Keterangan:
L: Luas dalam memasang genting
Pb: Panjang bangunan

Lb: Lebar bangunan

AY

Coz(30): Derajat kemiringan dari atap

Setelah didapat perhitungan dari genting, maka dapat dihitung kebutuhan


material yang dibutuhkan dalam pemasangan genting.

AB

Genting = (14,6) x L = jumlah genting yang dibutuhkan

F. Talang

Saluran air pada atap yang berfungsi mengarahkan air agar jatuh ketanah.

SU

Talang dipasang mendatar mengikuti tiris atap kemudian dialirkan ke bawah


melalui pipa vertikal.

Tabel 2.35 Pemasangan Talang


Koefisien

ST

IK

Uraian Kegiatan
Jasa Tenaga Kerja
Tukang Kayu
Pembantu tukang
Bahan Material
Seng plat BJLS
Paku
Papan Kayu Borneo
Flincote / meni besi

Satuan

Harga Satuan

Harga

0,150
0,400

O.H
O.H

50.000,00
40.000,00

3.750,00
6.000,00

1,00
0,02
0,01
0,25

m2
Kg
m3
Kg

31.000,00
11.000,00
4.909.695,00
14.500,00
Total

31.000,00
165,00
47.133,07
3.625,00
91.673,07

Rumus untuk menghitung kebutuhan listplank adalah dengan menghitung:


P= 2 x Pb
Keterangan:
P: Panjang dalam memasang talang
Pb: Panjang bangunan

53

2.13.6 Pekerjaan Lantai dan keramik


A. Pasang Keramik Lantai Utama
Pemasangan keramik lantai volume yang digunakan adalah luas dengan

satuan m2. Volume penutup lantai dihitung berdasarkan luas ruangan, termasuk
juga luasan yang akan dipasangi plin. Plin pada umumnya dipasang dengan

AY

setinggi 10 cm yang terrletak disekeliling ruangan. Fungsi utamanya dari plin


adalah untuk melindungi dinding agar tidak basah pada saat lantai dipel.

Satuan
O.H
O.H
O.H
O.H

Harga Satuan
60.000,00
55.000,00
50.000,00
30.000,00
Total

Koefisien
0,0350
0,0350
0,3500
0,7000

Harga
2.100,00
1.925,00
17.500,00
21.000,00
42.525,00

SU

Uraian Kegiatan
Mandor
Kepala Tukang Batu
Tukang Batu
Pembantu tukang

AB

Tabel 2.36 Jasa Tenaga Kerja Pemasangan Tekel

Dari data jasa pekerjaa diatas, merupak harga dari pekerjaan pemasangan
tekel. Untuk material bahan keramik yang dibutuhkan mempunyai harga dan

ukuran yang berbeda-beda, yang dapat dilihat dari table dibawah ini:
Tabel 2.37 Tekel Keramik dengan ukuran 20x20 cm

ST

IK

Uraian Kegiatan
Semen PC (Portland
Cement) 50 kg
Semen Berwarna
Yiyitan
Pasir Pasang
Tegel Keramik 20 x
20 Cm (bermotif)

Koefisien
0,2080

Satuan
Zak

Harga Satuan
55.800,00

Harga
11.606,40

1,6200

Kg

8.000,00

12.960,00

0,0450
1,0600

m3
m2

144.900,00
45.500,00

6.520,50
48.230,00

Total

79.316,90

Tabel 2.38 Tekel Keramik Waffel 30x30 cm

Uraian Kegiatan
Semen PC (Portland
Cement) 50 kg
Semen Berwarna
Yiyitan

Koefisien
0,0200

Satuan
Zak

1,5000

Kg

Harga Satuan
55.800,00

Harga
1.116,00

8.000,00

12.000,00

54

Uraian Kegiatan
Pasir Pasang
Tegel Keramik Waffel
30x30

Koefisien
0,0450
1,0639

Satuan
m3
m2

Harga Satuan
144.900,00
45.500,00

Harga
6.520,50
48.408,82

Total

68.045,32

Satuan
Zak

1,5000

Kg

0,0450
1,0683

m3
m2

Harga Satuan
55.800,00

Harga
11.160,00

AY

Koefisien
0,0200

8.000,00

12.000,00

144.900,00
23.500,00

6.520,50
25.105,05

AB

Uraian Kegiatan
Semen PC (Portland
Cement) 50 kg
Semen Berwarna
Yiyitan
Pasir Pasang
Tegel Keramik 30x30
(putih polos)

Tabel 2.39 Tekel Keramik 30x30 cm

Total

54.785,55

Koefisien
0,2000

Satuan
Zak

SU

Uraian Kegiatan
Semen PC (Portland
Cement) 50 kg
Semen Berwarna
Yiyitan
Pasir Pasang
Tegel Keramik 30x30
(motif/warna)

Tabel 2.40 Tekel Keramik 30x30 cm (Motif/Warna)


Harga Satuan
55.800,00

Harga
11.160,00

1,5000

Kg

8.000,00

12.000,00

0,0450
1,0639

m3
m2

144.900,00
45.500,00

6.520,50
25.105,05

Total

78.089,32

Tabel 2.41 Tekel Keramik 40x40 cm (Motif/Warna Gelap)

ST

IK

Uraian Kegiatan
Semen PC (Portland
Cement) 50 kg
Semen Berwarna
Yiyitan
Pasir Pasang
Tegel Keramik 40x40
(motif/warna gelap)

Koefisien
0,1960

Satuan
Zak

Harga Satuan
55.800,00

Harga
10.936,80

1,3000

Kg

8.000,00

10.400,00

0,0450
1,0608

m3
m2

144.900,00
31.600,00

6.520,50
33.521,28

Total

61.378,58

Tabel 2.42 Tekel Lantai Marmer (100x100)


Uraian Kegiatan
Semen PC (Portland
Cement) 50 kg

Koefisien
0,1638

Satuan
Zak

Harga Satuan
55.800,00

Harga
9.140,04

55

Koefisien
0,6500

Satuan
Kg

0,0450
1,0600

m3
m2

Harga Satuan
8.000,00

Harga
5.200,00

144.900,00
535.900,00

6.520,50
568.054,00

Total

Koefisien
1,0500
0,6000

Satuan
Zak
Kg

Harga Satuan
273.450,00
10.400,00
Total

AB

Uraian Kegiatan
gymfloor
Lem Kayu

AY

Tabel 2.43 Tekel lantai kayu (gymfloor)

588.914,54

Uraian Kegiatan
Semen Berwarna
Yiyitan
Pasir Pasang
Keramik Lantai
Marmer

Harga
287.122,50
6.240,00
293.362,50

Tabel 2.44 Tekel Lantai keramik Granit


Satuan
Zak

Harga Satuan
55.800,00

Koefisien
0,1638

Harga
9.140,04

0,6500

Kg

8.000,00

5.200,00

0,0450
1,0600

m3
m2

144.900,00
46.000,00

6.520,50
48.760,00

SU

Uraian Kegiatan
Semen PC (Portland
Cement) 50 kg
Semen Berwarna
Yiyitan
Pasir Pasang
Keramik Lantai Granit
Alam

Total

69.620,54

Lantai keramik atau ubin yang digunakan untuk bahan penutup atau

finishing dalam pekerjaan lantai.


L= Pb x Lb

ST

IK

Keterangan:

L: Luas dalam memasang lantai


Pb: Panjang bangunan
Lb: Lebar bangunan
Setelah didapat perhitungan dari pemasangan lantai, maka dapat dihitung
kebutuhan material yang dibutuhkan dalam pemasangan lantai.
Keramik

= 1,1 x L

56

Semen

= 0,1175 zak x L

Pasir pasang = 0,03 m3 x L


Semen warna = 0,04 kg x L

B. Pasang Keramik Dinding

AY

Pemasangan keramik dinding volume yang digunakan adalah luas


dengan satuan m2.

Tabel 2.45 Tekel Keramik 20x25 cm (Dinding)

0,045
0,045
0,45
0,9

O.H
O.H
O.H
O.H

Harga

60.000,00
55.000,00
50.000,00
30.000,00

2.700,00
2.475,00
22.500,00
27.000,00

0,1860

Zak

55.800,00

10.378,80

1,9400

Kg

8.000,00

15.520,00

0,0180
1,0500

m3
m2

144.900,00
29.600,00

2.608,20
31.080,00

Harga Satuan

AB

Satuan

SU

Bahan Material
Semen PC (Portland
Cement) 50 kg
Semen Berwarna
Yiyitan
Pasir Pasang
Tegel Keramik 20 x
25 Cm (dinding)

Koefisien

Uraian Kegiatan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor
Kepala Tukang Batu
Tukang Batu
Pembantu tukang

Total

114.262,00

Tabel 2.46 Tekel Porselen 11 x 11cm (Dinding)

ST

IK

Uraian Kegiatan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor
Kepala Tukang Batu
Tukang Batu
Pembantu tukang
Bahan Material
Semen PC (Portland
Cement) 50 kg
Semen Berwarna
Yiyitan
Pasir Pasang
Tegel Porselen

Koefisien

Satuan

Harga Satuan

Harga

0,0500
0,0500
0,5000
1,0000

O.H
O.H
O.H
O.H

60.000,00
55.000,00
50.000,00
30.000,00

3.000,00
2.750,00
25.000,00
30.000,00

0,1860

Zak

55.800,00

10.378,80

1,5000

Kg

8.000,00

12.000,00

0,0180
1,0406

m3
m2

144.900,00
29.600,00
Total

2.608,20
194.821,13
280.558,13

57

Rumus yang digunakan dalam menghitung luas pemasangan keramik


dinding yaitu:
L= p x t

Keterangan:
L: Luas dalam memasang keramik dinding

AY

p: Panjang bangunan
t: Tinggi bangunan

AB

Setelah didapat perhitungan dari pemasangan keramik dinding, maka


dapat dihitung kebutuhan material yang dibutuhkan dalam pemasangan
keramik dinding.
= 1,1 x L

Semen

= 0,1175 zak x L

SU

Keramik dinidng

= 0,03 m3 x L

Semen warna

= 0,04 kg x L

Pasir pasang

2.13.7 Pekerjaan Sanitasi

A. Bak Mandi

IK

Kebutuhan jumlah kamar mandi dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan

ST

bak mandi yang akan di aplikasikan sebagai pemampung air dalam kamar
mandi. Harga satuan bak mandi akan dikalikan dengan jumlah bak mandi
yang akan digunakan dalam rumah tersebut.

Uraian Kegiatan
Jasa Tenaga Kerja
Tukang Batu
Pembantu tukang

Tabel 2.47 Bak Mandi Fibreglass


Koefisien

Satuan

2,700
1,800

O.H
O.H

Harga Satuan
50.000,00
40.000,00

Harga
135.000,00
72.000,00

58

Uraian Kegiatan
Bahan Material
Bak Fibreglass

Koefisien

Satuan

Zak

Harga Satuan
150.000,00
Total

Harga
150.000,00
280.558,13

B. Kloset
Kebutuhan jumlah kamar mandi dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan

AY

bak mandi yang akan di aplikasikan sebagai pemampung air dalam kamar
mandi. Harga satuan bak mandi akan dikalikan dengan jumlah bak mandi

AB

yang akan digunakan dalam rumah tersebut.

Perhitungan volumenya adalah dengan hitungan buah atau unit closetnya.


Tabel 2.48 Kloset Duduk Porselen
Satuan

0,1600
0,0010
1,1000
3,3000

O.H
O.H
O.H
O.H

60.000,00
55.000,00
50.000,00
40.000,00

9.600,00
55,00
55.000,00
132.000,00

1,0000

Buah

450.000,00

450.000,00

0,0600

Buah

450.000,00

27.000,00

ST

IK

Uraian Kegiatan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor
Kepala Tukang Batu
Tukang Batu
Pembantu tukang
Bahan Material
Closet Jongkok
Porselen Warna Putih
Semen portland
(50kg)
Pasir Pasang

Harga Satuan

Koefisien

SU

Uraian Kegiatan
Jasa Tenaga Kerja
Mandor
Kepala Tukang Batu
Tukang Batu
Pembantu tukang
Bahan Material
Closet Duduk
Porselen Warna Putih
Perlengkapan 6%
harga closet

Total

Harga

673.655,00

Tabel 2.49 Kloset Jongkok Porselen


Koefisien

Satuan

Harga Satuan

Harga

0,1600
1,5000
1,5000
1,0000

O.H
O.H
O.H
O.H

60.000,00
55.000,00
50.000,00
40.000,00

9.600,00
82.500,00
75.000,00
40.000,00

1,0000

Buah

142.800,00

142.800,00

0,1200

Zak

55.800

6.696,00

0,0100

m3

144.900
Total

1.449,00
358.045,00

59

C. Kran Air Kamar Mandi


Kebutuhan jumlah kamar mandi dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan
bak mandi yang akan di aplikasikan sebagai pemampung air dalam kamar

mandi. Harga satuan bak mandi akan dikalikan dengan jumlah bak mandi

AY

yang akan digunakan dalam rumah tersebut.


D. Sanitasi Dapur

Kebutuhan jumlah kamar mandi dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan

AB

bak mandi yang akan di aplikasikan sebagai pemampung air dalam kamar

mandi. Harga satuan bak mandi akan dikalikan dengan jumlah bak mandi

yang akan digunakan dalam rumah tersebut.

SU

2.14 Harga Satuan Tinggi Rata-Rata Per M2 Bangunan Bertingkat


Harga satuan tertinggi rata-rata per-m2 bangunan bertingkat adalah
didasarkan pada harga satuan lantai dasar tertinggi per m2 untuk bangunan

gedung bertingkat, kemudian dikalikan dengan koefisien atau faktor pengali untuk
jumlah lantai yang bersangkutan, sebagai berikut:

Tabel 2.50 Koefisien / Faktor Pengendali Bangunan Bertingkat

ST

IK

Jumlah Lantai Bangunan

Harga Satuan Per M2 Tertinggi

2 Lantai

1,090 Standar Harga Bangunan Bertingkat

3 Lantai

1,120 Standar Harga Bangunan Bertingkat

4 Lantai

1,135 Standar Harga Bangunan Bertingkat

5 Lantai

1,162 Standar Harga Bangunan Bertingkat

6 Lantai

1,197 Standar Harga Bangunan Bertingkat

7 Lantai

1,236 Standar Harga Bangunan Bertingkat

8 Lantai

1,265 Standar Harga Bangunan Bertingkat

60

2.15 Analisis dan Desain Sistem Informasi


Menurut Jogiyanto (2005: 129) Analisis sistem dapat didefinisikan
sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi


permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang

AY

terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan


perbaikan-perbaikannya.

AB

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan

sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan

kesalahan di tahap selanjutnya.

sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga

SU

Menurut Jogiyanto (2005:195) Setelah tahap analisis sistem selesai


dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang
harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan

bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem.

Desain sistem dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu desain secara umum dan
desain secara terinci. Desain secara umum disebut juga dengan desain konsepsual

IK

atau desain logikal atau desain secara makro. Desain sistem terinci disebut juga

ST

dengan desain sistem secara phisik atau desain internal.


2.16 World Wide Web (WWW)
World Wide Web (WWW), lebih dikenal dengan web

merupakan

fasilitas hiperteks untuk menampilkan data berupa teks,gambar, suara, animasi


dan data multimedia lainnya. Web juga merupakan salah satu layanan yang
didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet.

61

Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam internet, dengan


menggunakan teknologi hypertext, yang digunakan untuk menemukan informasi
dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilan

dalam browser web.


Situs web dikategorikan menjadi dua :
Web statis

AY

1.

Web statis adalah web yang berisi/menampilkan informasi yang sifatnya

AB

statis(tetap). Disebut statis karena pengguna tidak dapat berinteraksi dengan


web tersebut. Jika suatu web hanya berhubungan dengan halaman web lain

2.

dan berisi suatu informasi yang tetap maka web tersebut disebut statis.
Web dinamis

SU

Web dinamis adalah web yang menampilkan informasi serta dapat


berinteraksi dengan pengguna. Web yang dinamis memungkinkan pengguna
untuk berinteraksi menggunakan form sehingga dapat mengolah informasi

yang ditampilkan.

2.17 PHP

IK

PHP adalah suatu bahasa pemrograman Open Source yang digunakan

secara luas terutama untuk pengembangan web dan dapat disimpan dalam bentuk

ST

HTML.

Menghasilkan sebuah HTML, script yang ditulis menggunakan PHP

mempunyai perintah yang lebih singkat dibandingkan bahasa pemrograman lain


seperti Perl atau C. Anda hanya perlu memasukkan kode untuk melakukan sesuatu
(misalnya menulis suatu kalimat) diantara tag awal dan tag akhir PHP.

62

Keuntungan utama menggunakan PHP adalah script PHP tidak hanya


benar-benar sederhana bagi pemula, tetapi juga menyediakan banyak fitur
tambahan untuk programer profesional.

Meskipun PHP lebih difokuskan sebagai script Server Side, anda juga
dapat melakukan apa pun dengan program CGI, seperti mengumpulakan format

Bahkan PHP dapat melakukan lebih banyak lagi.

AB

Script PHP dapat digunakan dalam 3 hal, yaitu:

AY

data, menghasilkan web yang dinamis, atau mengirimkan dan menerima cookies.

1. Penulisan program Server Side. Hal ini adalah target utama PHP. Diperlukan

tiga hal agar script PHP dapat bekerja antara lain, PHP Parser (CGI atau
server Module), server web (misal, Apache) dan browser web.

SU

2. Penulisan program Command Line. Script PHP dapat berjalan tanpa server
atau browser. Hanya diperlukan PHP Parser dalam bentuk Command Line.
3. Penulisan program untuk aplikasi desktop. PHP mungkin bukan bahasa yang

sangat baik untuk membuat suatu aplikasi desktop dengan tampilan grafis

yang user friendly, dengan penambahan fitur tambahan PHP pada aplikasi
Client Side atau menggunakan PHP-GTK.

IK

Secara singkat, kelebihan-kelebihan PHP meliputi:

1. Script PHP sederhana, mudah dibuat, dan mempunyai kecepatan akses tinggi.

ST

2. Dapat berjalan dalam server web yang berbeda dan dalam sistem operasi yang
berbeda.

3. Bersifat Open Source sehingga diterbitkan secara gratis.

63

2.18 Unified Modelling Language (UML)


UML adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model
tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak,

khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi obyek.


UML merupakan standar yang relatif terbuka yang dikontrol oleh OMG

AY

(Object Management Group), sebuah konsursium terbuka yang terdiri dari banyak

perusahaan. OMG dibentuk untuk membuat standar-standar yang mendukung

AB

interoperabilitas, khususnya interoperabilitas sistem berorientasi obyek. OMG

mungkin lebih dikenal dengan standar-standar CORBA (Common Object Request


Broker Architecture).

UML lahir dari penggabungan banyak bahasa pemodelan grafis

SU

berorientasi obyek yang berkembang pesat pada akhir 1980-an dan awal 1990.
Sejak kehadirannya pada 1997, UML menghancurkan menara Babel tersebut dan
menjadi sejarah (Fowler, 2004: 1-2).

Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif

1.

Tujuan UML diantaranya adalah :

untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan

IK

dimengerti secara umum.

ST

2.

3.

Memberikan

bahasa

pemodelan

bebas

dari

berbagai

bahasa

pemrograman dan proses rekayasa.


Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.
Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai

berikut:
a.

yang

Business Use Case Model.

64

Activity Diagram.

c.

Use Case Model.

d.

Behavior Diagram antara lain Sequence Diagram.

e.

Implementation Diagram, meliputi Component Diagram dan Deployment

b.

Diagram.

AY

f. Generate Code.

Diagram-diagram tersebut diberi nama berdasarkan sudut pandang yang

AB

berbeda-beda terhadap sistem dalam proses analis atau rekayasa.


Dibuatnya berbagai jenis diagram diatas karena:

a. Setiap sistem yang kompleks lebih baik jika dilakukan pendekatan melalui
himpunan berbagai sudut pandang yang kecil yang satu sama lain hampir

SU

saling bebas (independent). Sudut pandang tunggal senantiasa tidak


mencukupi untuk melihat isi sistem yang lebih besar dan kompleks.
b. Diagram yang berbeda-beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang

berbeda-beda dalam proses rekayasa.

c. Tujuan adanya diagram-diagram tersebut adalah agar model yang dibuat


semakin mendekati realitas.

IK

Diagram-diagram ini ditambah dengan kemampuan dokumentasi sebagai

artifacts utama UML. Data-flow diagram dan tipe diagram lain yang tidak

ST

terdapat dalam UML tidak termasuk dalam paradigma object-oriented. Activity


diagram dan collaboration diagram yang terdapat dalam UML menggantikan
data-flow diagram. Activity diagram juga sangat bermanfaat untuk membuat

workflow.

Anda mungkin juga menyukai