Anda di halaman 1dari 17

AUTOMATIC

TRANSFER SWITCH (ATS)


PLN / GENSET

1. Latar Belakang
Dalam 20 tahun terakhir perkembangan teknologi otomasi dibidang indutri
didunia telah maju dengan pesat. Hal ini juga telah mempengaruhi secara langsung dan
signifikan terhadap perkembangan teknologi otomasi di Indonesia. Dengan pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang positif telah membuat kemajuan pesat di berbagai bidang,
termasuk bidang Otomasi Industri. Pesatnya laju perkembangan ini harus didukung oleh
perusahaan-perusahaan yang dapat memberikan respon yang cepat dan tepat serta layanan
yang berkualitas. Manfaat nyata secara umum dari teknologi otomasi adalah efisiensi
waktu, meningkatkan kualitas serta kuantitas produksi, efisiensi tenaga manusia.
Semakin pesatnya produksi peralatan kebutuhan rumah tangga dan meningkatnya
kebutuhan masyarakat akan produk tersebut. Banyak kita dapati dalam kehidupan seharihari kalau produk-produk tersebut sering terjadi kerusakan atau selalu dibutuhkan
perawatan yang harus rutin dilakukan.untuk melakukan perawatan dan perbaikan
tersebut, maka sangat diperlukan keterampilan dalam bidang tersebut, agar keselamatan
kerja selalu terjamin dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

1. Tujuan
Setelah melakukan praktek percobaan ATS mahasiswa diharapkan dapat :
a. Membuat rangkaian kontrol ATS dengan kontaktor secara tepat dan benar
b. Membuat rangkaian kontrol strat / off otomatis pada genset
c. Memilih komponen yang diperlukan untuk rangkaian control ATS sesuai dengan
d.
e.
f.
g.

jobshet
Menginstalasi rangkaian kontrol ATS dengan kontaktor
Menginstalasi rangkaian strat / off otomatis pada genset
Menguji coba rangkaian kontrol ATS dengan kontaktor
Mencari / memperbaiki gangguan pada rangkaian kontrol ATS

2. Dasar Teori
Untuk menjaga kontyunitas ketersedian sumber daya listrik pada beban
beban listrik baik untuk industri, pusat perdagangan, badan sosial maupun perhotelan
diperlukan suatu system yang mampu mengatur penyaluran tenaga listrik sedemikian
rupa sehingga bila salah satu sumber listrik mengalami gangguan, maka dapat diambil
alih oleh sumber lainnya.
Pada umumnya beban beban listrik mengambil sumber dari PLN sebagai
sumber utama dan genset sebagai sumber cadangan. Apabila sumber PLN mengalami
gangguan, secara otomatis genset akan mengambil alih suplay daya kebeban dengan
suatu alat yang dapat menstransfer dari suplay PLN kesuplay genset.
Sebaliknya, apabila sumber PLN sudah normal kembali, mak unit alat tersebut
secara otomatis akan mengembalikan suplay dari genset ke PLN. Alat yang dapat
menstransfer kedua sumber listrik tersebut disebut sebagai Otomatic Transfer switch
(ATS ).
3. Diskripsi Kerja Rangkaian
a. Posisi Otomatis
Pada situasi awal,beban disuplai dari PLN.apabila suplai PLN mati,maka
hubungan ke beban akan diputus oleh K28.saat PLN padam, genset akan mulai
melakukan proses pemanasan selama seting waktu K20T. KEtika seting K20T
berahir, genset akan starting kemudian berakhir dengan beroperasinya
genset.Sinyal starting untuk hanya terdapat pada K21T saat sudah mati , dan

K22T saat masih beroperasi.Beban terhubung dengan genset (dengan beroperasiya


K23T), jika tegangan genset sudah nominal, jadi beban sudah disuplai oleh genset.
Ketika beban sedang disuplai oleh ganset, hidupnya PLN yang kurang dari seting
waktu K26T. tidak akan mempengaruhi rangkaian (beban masih tetap akan
disuplai oleh genset). Sedangkan apabila genset hidup kembali selama lebih dari
seting waktu K26T, genset akan mati (tidak beroperasi). Rangkaian beban akan
dihubungkan kembali ke PLN oleh K28, jika seting waktu K27T sudah habis.
Dengan demikian beban kembali disuplai oleh PLN.
Apabila beban seting sedang disuplai oleh PLN, kemudian Suplai PLN kembali
mati, maka hubungan PLN ke beban akan diputus oleh K28.pada saat itu genset
akan melakukan pemanasan kembali sesuai seting waktu K20T, jika proses
pemanasan akan dihentikan oleh selang waktu antara PLN padam dan hidup
K20T.maka pemanasan akan dihentikan oleh K20. Kemudian sesuai dengan seting
waktu K27T, beban dihubungkan kembali lagi dengan PLN oleh K23, akibatnya
beban tidak pernak terhubung dengan genset.

b. Posisi Genset
Posisi ini digunakan untuk proses pemeliharaan pada genset sesuai dengan
petunjuk pada buku manual. Genset tipe ini harus dioperasikan setiap satu bulan
sekali selama satu jam. Fungsi proses pemanasan ini adalah untuk mamanaskan
oli, ( menguapkan air/ kelembaban dalam oli sekaligus untuk melumasi mesin
diesel genset.).

Proses pemanasan ini harus dilakukan pada 50% baban nominal, tujuannya untuk
mendapatkan suhu yang cukup untuk melakukan proses penguapan agar
kelembaban di dalam oli tetap stabil. Adapun deskripsi kerja dari rangkaian ini
adalah :
Pada saat posisi solector switch di posisi genset, K29 akan bekerja dan
memutuskan sumber yang menuju K26T dan K28, sehingga akan memutuskan
suplai dari PLN ke Beban. Selain itu posisi selector switch tersebut, akan
memutuskan sumber yang menuju K20T, K21T, dan K22T akibatnya genset akan
dipanaskan dan start. Pada saat tegangan genset mencapai nominal, maka K23
akan hidup, sehingga beban akan terhubung dengan suplai genset.
Setelah waktu pemanasan genset sudah mencapai waktu satu jam maka genset
akan dimatikan kembali dengan memindahkan selector switch keposisi
Otomatis, dengan demikian genset akan mati dan beban kembali disuplai PLN.

c. Posisi Repair
Posisi ini digunakan untuk untuk keperluan proses perbaikan pada genset. Apabila
genset mengalami kerusakan atau gangguan yang memerlukan pembongkaran
pada mesin diesel atau generator. maka rangkaian control yang dapat
mengoperasikan genset harus segera dapat diputuskan. proses ini harus dapat
dicapai, maka sangat berbahaya bagi orang yang memperbaiki genset. Pada saat

selector switch diposisi Repair maka sekalipun terdapat situasi dimana PLN
padam atau hidup, rangkaian control tidak akan dapat menghidupkan genset,
karena sambungan dari baterai untuk proses pemanasan dan starting akan
diputuskan oleh selector switch. Pada posisi ini kebutuhan beban hanya disuplai
oleh PLN, dengan catatan PLN tidak padam.

4. Langkah Kerja
1. Mempelajari diagram control ATS dengan kontaktor yang ada di jobsheet sampai
mengerti.
2. Mempelajari system kerja suplai daya PLN dan genset.
3. mempelajari sistem start dan diesel generator.

4. Memesan alat dan bahan yang akan digunakan untuk memeriksanya terlebih
dahulu sebelum dipasang.
5. Merangkai sisitem suplai daya, rangkaian control metering beban dengan baik.
6. Memeriksa kembali rangkaian yang telah dibuat, pastikan semuanya telah
terhubung.
7. Melaporkan kepada pembimbing sebelum rangkaian diuji.
8. Menguji rangkain dengan didampingi oleh pembimbing.
9. Mencari dan memperbaiki kesalahan / gangguan yang dibuat oleh pembimbing
pada rangkaian saudara, dan mengujinya kembali rangkaian tersebut apakah sudah
benar.

5. Alat dan Bahan


a. Bahan
Nama Bahan
Box Panel
Profil G
Profil C
Wiring chanel
MCB 3 phasa
Sekering

Spesifikasi
800 x 500 x230 mm
DIN
40 x 40 mm
10 A / 440 V / 6 KA
10 A

Satuan
Set
Meter
Meter
Meter
Buah
Set

Jumlah
1
0,5
1,5
4,5
2
3

Tempat

F14, F16
F16 a

Keterangan
Tender
Tender
Tender
Tender
Tender
Tender

Sekering
Sekering

6A
2 A / pintu panel

Set
Set

F17, F18
F12, F15,

Tender
Tender

Kontaktor

3 pole, 1 NO / 380 V / 7,5

Buah

F19
K23, K28

Tender

Auxilarry

kW / LCI-D173.AC 5
2 NO 7 2 NC / LAI-D22.

Buah

K23

Tender

kontaktor
Auxilarry

A65
1 NO & 1 NC / LAI-D11.

Buah

K28

Tender

kontaktor
Time on delay

A65
0 15 h / Bircher / TRAB

Set

K26T,

Tender

Time off delay

220 V / Program A
0 30 S, Telemecanic LA3-

Set

K27T
K20T,

Tender

D22_A65
Relay 11 pin
Selector switch
Lampu indicator
Line up terminal

Comat C3-A30 / 220 V


7 Posisi
3 Pijar
2,5 mm2, Abu - abu

b. Alat
1. Tang Potong
2. Obeng Plus (+)
3. Obeng Minus (-)
4. Tespen 220 V 380 V

K21T,
Set
Buah
Buah
Buah

2
1
3
9

K22T
K24, K29
S 20
H15, H19

Tender
Tender
local
Tender

6. Gambar Rangkaian Kerja

7. Gambar Diagram Kerja

PENUTUP
1. ANALISA
Dari praktek yang penulis lakukan, dalam merakit ATS harusnya teliti dalam
mengerjakannya, menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan tabel perencanaan. Dalam
pelaksanaa perancangan ATS, pada mulanya masih belum bisa berhasil. Hal ini di
karenakan masih kurang pahamnya dalam pemasangan selector switch. setelah semuanya
selesai dipasang. Penulis mencoba menghidupkanya dan rangkaiannya mulai bekerja.
Namun setelah di coba sesuai dengan jobsheet ternyata masih terjadi kendala/masalah.
Penulis mencoba rangkaiannya ketika kami memindahkan selector switch ke posisi
Genset. Rangkaian bekerja, namun ketika kami pindahkan ke posisi Automatis rangkaian
tidak bekerja. Hanya bisa menghidupkan posisi Genset saja. Untuk kembali ke posisi
PLN masih belum bisa bekerja. Kemudian kami periksa ulang rangkaian yang di pasang.
Tidak ada yang salah dengan apa yang dipasang. Kemudian penulis menghidupkan
kembali rangkaian tersebut. Masih sama belum juga bisa bekerja seperti apa yang
diharapkan. Kemudian penulis memasang saklar pada sumber tegangan dan
menghidupkannya kembali. Ternyata rangkaian yang kami pasang belum berkerja secara
maksimal. Ada lagi masalah yang datang, Kemudian penulis memeriksa kembali pada
rangkaian yang pasang. Setelah diperiksa ulang dan disesuaikan dengan diagram
rangkaian yang telah diberikan instruktur, penulis memeriksa kembalii rangkaiannya,
agar tidak ada yang salah dengan rangkaian tesebut. Semua sesuai dengan apa yang ada
pada jobsheet. Akhirnya apa yang kami pasang bekerja juga, sesuai dengan apa yang
diharapkan. Dan berhasil juga dalam pengujian rangkaian yang dipraktekan yaitu berupa
rancangan ATS.

2. KESIMPULAN
Dalam melaksanakan praktek ini, ketelitian dan keuletan dalam membaca gambar
rangkaian sangat diperlukan. Karena apabila tidak bisa membaca rangkaian, bisa-bisa apa
yang kita pasang itu tidak akan bekerja dengan apa yang kita harapkan. Walaupun
rangkaian yang kita pasang sudah kita anggap betul, belum tentu betul. Kita harus lebih
teliti lagi agar tidak terjadi kesalahan pada rangkaian yang kita pasang. Kerjasama dengan
teman itu perlu agar teman kita bisa tahu apa yang terjadi. Dan hal yang terpenting adalah
jangan pernah merasa puas dengan apa yang kita kerja kerjakan. Kita harus mengulang
dan mengulang agar ilmu tersebut tidak hilang dari otak kita.
3. SARAN
Sebaiknya peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum haruslah
sesuai atau memenuhi standar yang berlaku. Diperlukan pemahaman terlebih dahulu
kepada mahasiswa sebelum melakukan praktek, karena sebelumnya mahasiswa hanya
sebatas mengetahui teorinya saja. Hal ini agar tidak terjadi kerusakan alat baik dari
factor kesegajaan maupun tida sengaja.
Hal yang harus diperhatikan pada saat praktek adalah kemamapuan dalam
membaca gambar dari diagram pengawatan,karena dalam prakteknya banyak
mahasiswa yang tidak bisa membaca gambar,hanya melihat rangkaian yang
dikerjakan temannya. Akibatnya banyak yang tidak mengerti akan kesalahannya.
Maka dari pada itu diharapkan kepada temen-temen semua harus bisa membaca
rangkaian.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah S.W.T yang senantiasa menyertai
saya dalam pembuatan Laporan Praktikum Bengkel ini dari awal hingga akhir. Sehingga
laporan ini dapat terselesaikan dengan sebaik mungkin. Penyusunan laporan ini dimaksudkan
untuk memenuhi salah satu syarat tertulis setelah praktikum bengkel listrik yang telah kami
laksanakan.
Oleh karena itu saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Orang Tua saya yang tidak henti-hentinya memberikan doa serta dukungan
sepenuhnya sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. Bapak Wahyu Widodo, ST selaku Instruktur dan pembimbing saya.
3. Teman-teman yang telah banyak membantu saya.
4. Serta para teknisi bengkel yang telah banyak saya repotkan.

Selain itu saya pun menyadari bahwa laporan ini mungkin masih jauh dari sempurna
maka dari itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari dosen
pembimbing. Agar dikemudian hari tidak terjadi kesalahan yang sama pada saya. Akhir kata
saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya
dalam menyusun laporan praktikum bengkel ini.

Pontianak, 27 November 2011

Dimas Dwi Kurniawan


3200903016

LAPORAN
BENGKEL LISTRIK
AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ATS )

Disusun oleh :
Dimas Dwi Kurniawan
3200903016
Prodi

: Teknik Listrik V A

Instruktur

: Wahyu Widodo, ST

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK


2011

Anda mungkin juga menyukai