Glaukoma
Glaukoma
Pribadi Muslim
Abdul Charis Konoras
GLAUKOMA
Definisi :
Merupakan kelompok penyakit dengan
karakteristik neuropati optik yang
berhubungan
dengan
hilangnya
lapangan pandang dengan peninggian
Tekanan Intra Okuler ( TIO ) sebagai
faktor resiko utama.
KLASIFIKASI
Glaukoma primer
Sudut gerbuka
Sudut tertutup
Glaukoma sekunder
Glaukoma developmental
Glaukoma absolut
Glaukoma Primer
Glaukoma primer etiologinya
tidak pasti, dimana tidak
didapatkan kelainan yang merupakan
penyebab glaukoma. Glaukoma
primer dibagi dalam glaukoma sudut
terbuka primer dan glaukoma sudut
tertutup primer. Glaukoma sudut
tertutup primer muncul dengan
onset akut.
Glaukoma Sekunder
Glaukoma Sekunder disebabkan
oleh kondisi lain seperti katarak,
diabetes, trauma, arthritis
maupun operasi mata
sebelumnya. Obat tetes mata atau
tablet yang mengandung steroid
juga dapat meningkatkan
tekanan pada mata. Karena itu
tekanan pada mata harus diukur
teratur bila sedang menggunakan
Patofisiologi glaukoma
Kanal Schlem
Kanal Konektor
Vena Episkleral
Penyebab terhambatnya
Penyumbatan trabekula oleh
material produksi metabolisme
Hilangnya sel endotel trabekular
Menurunnya besar lubang pada
trabekular
Hilangnya vakuola besar pada
kanalis sklem
Hilangnya aktivitas fagosit
Trabekula
TONOMETRI
Applanasi :
Goldman tonometer
(GOLD STANDARD)
Perkin tonometer
Non Contact tonometer
Tonopen tonometer
Pneumatic tonometer
Indentasi :
Schiotz tonometer
GONIOSCOPY
Tes Provokasi
Tes ini dilakukan pada suatu keadaan yang
meragukan. Pada glaukoma primer sudut
terbuka dapat dilakukan beberapa tes
provakasi sebagai berikut :(6)
Tes minum air
Penderita disuruh berpuasa, tanpa pengobatan
selama 24 jam. Kemudian disuruh minum satu
liter air dalam lima menit. Lalu diukur tiap 15
menit selama 1,5 jam. Kenaikan tensi 8 mmHg
atau lebih, dianggap mengidap glaukoma.
Tes steroid
Pada mata pasien diteteskan larutan
dexamethason 3-4 dd gt, selama dua minggu.
Kenaikan tensi intraokular 8 mmHg
menunjukan glaukoma
Pucat
Ekscavatio
Cup Disc ratio membesar >0.6
Nasal displacement pembuluh darah
Bayonet sign.
PRINSIP TERAPI
Tekanan intra okuler diturunkan dengan
obat obatan secara bertahap berupa :
Timolol 0,25% -0,50% dua kali sehari
Bila dengan obat pertama TIO yang diharapkan
belum tercapai dapat ditambah dengan obat
lain , maksimal sampai 3 macam obat tetes.
Apabila tekanan lebih dari 30 mmhg dapat
diberikan terapi sistemik dengan carbonik
anhidrase inhibitor dengan dosis 125 mg 4x
sehari , harus disertai pemberian obat preparat
kalium.
Beta-adrenergic antagonist:
beta-blocker (timolol maleat 0.25-0.5%)
2x sehari
betaxolol 0.25% - 0.5% 2x sehari.