Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan

kesehatan

diselenggarakan

dengan

memberikan

prioritas kepada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit


dengan tidak mengabaikan upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan,
termasuk pada anak usia sekolah dasar agar tercapai derajat kesehatan
secara optimal. Adapun untuk menunjang upaya kesehatan yang optimal
maka upaya untuk menangani masalah di bidang kesehatan gigi perlu
mendapat perhatian (Depkes RI, 2000).
Masalah gigi dan mulut di negara berkembang yang sering ditemukan
adalah karies gigi dan penyakit periodontal. Permasalahan gigi dan mulut
ini sering mengenai 60-90 % anak sekolah dan orang dewasa (WHO,
2003). Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), prevelansi
karies di Indonesia mencapai 90,05 % dan ini tergolong lebih tinggi
dibandingkan dengan negara berkembang lainnya (Depkes RI, 2004).
Karies menjadi salah satu bukti tidak terawatnya kondisi gigi dan mulut
masyarakat Indonesia.
Karies gigi merupakan kerusakan yang disebabkan oleh bakteri dan
plak, dimulai dengan kerusakan bagian luar sisi email dan merupakan
salah satu masalah kronik pada mulut yang disebabkan oleh bakteri yang
terjadi pada anak-anak dan orang dewasa (Wong, 2003). Karies
disebabkan oleh 4 faktor utama yaitu host, mikroorganisme, substrat
(karbohidrat) dan waktu. Faktor yang paling mungkin untuk dikendalikan
adalah konsumsi karbohidrat dan waktu. Membatasi konsumsi gula
merupakan salah satu faktor penting untuk menurunkan prevalensi karies
gigi. Gula merupakan salah satu jenis karbohidrat utama yang dapat
difermentasi dan bersifat kariogenik (Kidd dan Bechal, 1992).
Masalah kesehatan gigi seperti karies sering muncul pada usia anak,
secara umum penyebab tingginya status keparahan karies pada usia anak
sekolah dasar antara lain pola makan anak yang lebih menyukai makanan
manis (mengandung gula) daripada makanan bergizi, kurangnya

pengetahuan, kesadaran, dan kemandirian anak dalam menjaga kesehatan


dan kebersihan gigi dan mulut, dan kurangnya kesadaran orang tua
terhadap kesehatan gigi dan mulut anak (Suwargiyani, 2008).
Usaha pencegahan penyakit gigi dan mulut di Indonesia masih
merupakan permasalahan yang belum terpecahkan. Sejak lama pemerintah
mengupayakan usaha peningkatan pengetahuan kesehatan gigi anak usia
sekolah dasar melalui Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). Namun,
hasil survei terakhir masih juga menunjukan kegagalan usaha tersebut.
Penyakit karies dapat dicegah dan dikontrol secara efektif melalui
kombinasi aktivitas komunitas, profesional kedokteran gigi dan aktivitas
masing-masing individu (WHO, 2003). Prevalensi penduduk yang
memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut di Banyumas Jawa Tengah
sebesar 33,5%, untuk kelompok umur 5-9 tahun sebesar 27,3% dan umur
10-14 tahun sebesar 23,2% (Depkes RI, 2007).
Angka kejadian karies tersebut dapat menurun dengan adanya
pendidikan kesehatan gigi pada anak. Pendidikan kesehatan gigi pada anak
yaitu suatu usaha yang secara emosional akan menghilangkan rasa takut,
menumbuhkan rasa ingin tahu, mau mengamati, dan akhirnya secara fisik
akan melakukan aktivitas sedemikian rupa sehingga baik untuk kesehatan
pribadi. Pendidikan tersebut dapat berupa penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut dengan berbagai metode, misalnya pemutaran film, flipchart, dan
poster (Herijulianti et al., 2001).
Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan
kesehatan gigi terutama pada kelompok anak sekolah perlu mendapat
perhatian khusus sebab pada usia ini anak sedang menjalani proses tumbuh
kembang.

Keadaan

gigi sebelumnya

akan berpengaruh

terhadap

perkembangan kesehatan gigi pada usia dewasa nanti. Bila ditinjau dari
berbagai upaya pencegahan karies gigi melalui kegiatan UKGS (Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah) tersebut seharusnya pada usia-usia anak sekolah
dasar memiliki angka karies rendah, akan tetapi dilihat dari kenyataan
yang ada dan berdasarkan laporan-laporan penelitian yang telah dilakukan

sebagian besar datanya menunjukkan adanya tingkat karies gigi pada anak
sekolah yang cukup tinggi (Reggiardo, 2006).
Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
bahwa prevalensi karies pada anak di Jawa Tengah masih tinggi, hal ini
disebabkan karena tidak berjalannya program UKGS di beberapa sekolah.
Sesuai dengan hasil observasi pendahuluan yang dilakukan di SD Negeri 1
Pabuwaran bahwa tidak berjalannya program UKGS dan tidak adanya
tenaga kesehatan yang memberikan pendidikan kesehatan gigi kepada para
siswa.
Berdasarkan uraian di atas maka akan diteliti tentang gambaran umum
kondisi kesehatan gigi dan mulut pada siswa SD Negeri 1 Pabuwaran
Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka timbul permasalahan
sebagai berikut.
1. Bagaimana gambaran umum kondisi kesehatan gigi dan mulut pada
siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan Purwokerto Utara
Kabupaten Banyumas?
2. Bagaimana hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan tentang
kesehatan gigi dan mulut dengan status kebersihan mulut dan kejadian
karies gigi pada siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Purwokerto Utara
Kabupaten Banyumas?
3. Bagaimana pengaruh metode penyuluhan terhadap peningkatan
pengetahuan, sikap, dan tindakan tentang kesehatan gigi dan mulut
siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Purwokerto Utara Kabupaten
Banyumas?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum

a. Mengetahui gambaran umum kondisi kesehatan gigi dan mulut


pada siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan Purwokerto
Utara Kabupaten Banyumas.
b. Mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan
tentang kesehatan gigi dan mulut dengan kejadian karies gigi
siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Purwokerto Utara Kabupaten
Banyumas.
c. Mengetahui
peningkatan

pengaruh

metode

penyuluhan

terhadap

pengetahuan, sikap, dan tindakan tentang

kesehatan gigi dan mulut siswa SD Negeri 1 Pabuwaran


Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas.
2. Tujuan Khusus
a. Gambaran umum kondisi kesehatan gigi dan mulut pada siswa SD
Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten
Banyumas.
1) Mendeskripsikan karakteristik responden berdasarkan usia
pada siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan Purwokerto
Utara Kabupaten Banyumas.
2) Mendeskripsikan karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin pada siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan
Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas.
3) Mendeskripsikan karakteristik responden berdasarkan suku
pada siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan Purwokerto
Utara Kabupaten Banyumas.
b. Mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan tentang
kesehatan gigi dan mulut dengan kejadian karies gigi siswa SD
Negeri 1 Pabuwaran Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas.
1) Mendeskripsikan kebiasaan merokok, konsumsi gula, dan
frekuensi sikat gigi responden pada siswa SD Negeri 1
Pabuwaran

Kecamatan

Purwokerto

Utara

Kabupaten

Banyumas.
2) Mendeskripsikan kelainan ekstra oral responden pada siswa SD
Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten
Banyumas.

3) Mendeskripsikan status gigi geligi responden pada siswa SD


Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten
Banyumas.
4) Mendeskripsikan

keparahan

karies

yang

tidak

dirawat

responden pada siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan


Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas.
5) Mendeskripsikan kebersihan gigi dan mulut responden pada
siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan Purwokerto Utara
Kabupaten Banyumas.
6) Mendeskripsikan kelainan mukosa rongga mulut responden
pada siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan Purwokerto
Utara Kabupaten Banyumas.
7) Mendeskripsikan indeks massa tubuh responden pada siswa SD
Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten
Banyumas.
8) Mendeskripsikan kejadian fluorosis responden pada siswa SD
Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten
Banyumas.
9) Mendeskripsikan kebutuhan perawatan responden pada siswa
SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan Purwokerto Utara
Kabupaten Banyumas.

c. Mengetahui pengaruh metode penyuluhan terhadap peningkatan


pengetahuan, sikap, dan tindakan tentang kesehatan gigi dan mulut
siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Purwokerto Utara Kabupaten
Banyumas.
1) Menganalisis

pengaruh

pengetahuan dan sikap

metode

penyuluhan

terhadap

kesehatan gigi dan mulut terhadap

peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan kesehatan gigi


dan mulut responden pada siswa SD Negeri 1 Pabuwaran
Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas.

2) Mendeskripsikan tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi


dan mulut responden pada siswa SD Negeri 1 Pabuwaran
Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas.
3) Mendeskripsikan sikap responden dalam menjaga kesehatan
gigi dan mulut pada siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan
Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas.
4) Mendeskripsikan tindakan responden dalam menjaga kesehatan
gigi dan mulut pada siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan
Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas.
5) Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan tentang
kesehatan gigi dan mulut dengan sikap responden dalam
menjaga kesehatan gigi dan mulut pada siswa SD Negeri 1
Pabuwaran

Kecamatan

Purwokerto

Utara

Kabupaten

Banyumas.
6) Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan tentang
kesehatan gigi dan mulut dengan tindakan responden dalam
menjaga kesehatan gigi dan mulut pada siswa SD Negeri 1
Pabuwaran

Kecamatan

Purwokerto

Utara

Kabupaten

Banyumas.
7) Menganalisis hubungan antara sikap dalam menjaga kesehatan
gigi dan mulut dengan tindakan responden dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulut responden pada siswa SD Negeri 1
Pabuwaran

Kecamatan

Purwokerto

Utara

Kabupaten

Banyumas.
8) Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan tentang
kesehatan gigi dan mulut dengan status gigi geligi responden
pada siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan Purwokerto
Utara Kabupaten Banyumas.
9) Menganalisis hubungan antara sikap dalam menjaga kesehatan
gigi dan mulut dengan status gigi geligi responden pada siswa
SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan Purwokerto Utara
Kabupaten Banyumas.
10) Menganalisis hubungan antara tindakan dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulut dengan status gigi geligi responden

pada siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan Purwokerto


Utara Kabupaten Banyumas.
11) Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan tentang
kesehatan gigi dan mulut dengan tingkat kebersihan gigi dan
mulut responden pada siswa SD Negeri 1 Pabuwaran
Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas.
12) Menganalisis hubungan antara sikap dalam menjaga kesehatan
gigi dan mulut dengan tingkat kebersihan gigi dan mulut
responden pada siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan
Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas.
13) Menganalisis hubungan antara tindakan dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulut dengan tingkat kebersihan gigi dan
mulut responden pada siswa SD Negeri 1 Pabuwaran
Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas.
14) Mengetahui prioritas masalah kesehatan gigi dan mulut siswa
di SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan Purwokerto Utara
Kabupaten Banyumas.

D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Manfaat bagi SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan Purwokerto
Utara Kabupaten Banyumas.
1) Mendapatkan informasi tentang kondisi kesehatan gigi dan
mulut pada siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan
Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas.
2) Mendapatkan informasi mengenai masalah kesehatan gigi dan
mulut siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan Purwokerto
Utara Kabupaten Banyumas.
3) Mendapatkan informasi mengenai kebutuhan perawatan gigi
dan mulut siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan
Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas.
4) Mendapatkan pelayanan terhadap masalah kesehatan gigi dan
mulut pada siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan
Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas berupa penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut serta praktik sikat gigi bersama.

5) Mendapatkan informasi tentang cara menjaga kesehatan gigi


dan mulut siswa di SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan
Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas.
b. Manfaat bagi mahasiswa Jurusan Kedokteran Gigi Universitas
Jenderal Soedirman.
1) Mendapatkan informasi mengenai kondisi kesehatan gigi dan
mulut siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan Purwokerto
Utara Kabupaten Banyumas.
2) Mendapatkan informasi mengenai prioritas masalah kesehatan
gigi dan mulut siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan
Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas.
3) Mendapatkan informasi mengenai kebutuhan perawatan gigi
dan mulut siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan
Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas.
4) Mendapatkan informasi mengenai penyelesaian masalah
kesehatan gigi dan mulut siswa SD Negeri 1 Pabuwaran
Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas.
c. Manfaat bagi Universitas Jenderal Soedirman
Mendapatkan informasi kesehatan gigi dan mulut siswa SD
Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten
Banyumas.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan
Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas.
1) Dapat mengimplementasikan pengetahuan, sikap dan tindakan
kesehatan gigi dan mulut dalam kehidupan sehari-hari
2) Dapat memacu siswa untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut
3) Pihak sekolah dapat menindaklanjuti masalah kesehatan gigi
dan mulut pada siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan
Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas.
b. Manfaat bagi mahasiswa Jurusan Kedokteran Gigi Universitas
Jenderal Soedirman.

1) Mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu kedokteran gigi


yang telah dipelajari selama menempuh pendidikan di Jurusan
Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman
2) Mendapatkan kesempatan menyelesaikan masalah kesehatan
gigi dan mulut siswa SD Negeri 1 Pabuwaran Kecamatan
Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas.
c. Manfaat bagi Universitas Jenderal Soedirman
Mendapatkan

pengakuan

dari

masyarakat

sebagai

implementasi tridharma perguruan tinggi khusunya dalam hal


pengabdian terhadap masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai