2
2
Methadone
Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan
opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan
ketergantungan opioid. Kelas obat tersebut adalah nalaxone, naltrexone,
nalorphine, levalorphane, dan apomorphine. Sejumlah senyawa dengan aktifitas
campuran agonis dan antagonis yang telah disintesis tersebut adalah pentazone,
butorphanol (Stadol) dan buprenorphine (Buprenex). Beberapa peneliti telah
menemukan bahan buprenorphine sebagai suatu pengobatan yang efektif untuk
ketergantungan opioid. Efek yang ditimbulkan oleh opioid ini adalah mengalami
pelambatan dan kekacauan pada saat berbicara, kerusakan penglihatan pada
malam hari, mengalami kerusakan pada liver dan ginjal, peningkatan risiko
terkena HIV dan virus hepatitis dan penyakit infeksi lainnya, penurunan hasrat
dalam hubungan seks dan kematian karena overdosis.
2.9.9
Menjadi bersemangat, gelisah, tidak bisa diam, tidak nafsu makan, paranoid,
lever terganggu.
Efek yang sangat kuat pada sistem saraf, pemakai kokain secara mental.
Akan bergantung pada zat ini dan penggunaan yang terus menerus dapat
merusakkan otot .
II. Alkohol
Alkohol adalah zat aktif dalam berbagai minuman keras, mengandung
etanol yang berfungsi menekan saraf pusat sehingga menghilangkan kesadaran,
alkohol ini juga dapat menyebabkan kecanduan, dan dalam waktu lama dapat
mengganggu fungsi organ tubuh seperti lever, jantung dsb.
III. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis, bukan
narkotika, yang bersifat atau berkhasiat psiko aktif melalui pengaruh selektif pada
susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental
dan perilaku, dapat menurunkan aktifitas otak atau merangsang susunan saraf
pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi
(mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat
menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi
para pemakainya.
Jenis-jenis yang termasuk psikotropika :
a.
Ekstasi :
Adalah salah satu obat bius yang dibuat dalam bentuk tablet atau kapsul.
Ekstasi dapat membuat tubuh si pemakai memiliki energi yang lebih dan juga
bisa mengalami dehidrasi yang tinggi, hingga akibatnya dapat membuat tubuh
untuk terus bergerak. Beberapa orang yang mengkonsumsi ekstasi ditemukan
meninggal akibat terlalu banyak minum karena rasa haus yang amat sangat.
Efek yang ditimbulkan oleh pengguna ekstasi antara lain adalah :
Diare, rasa haus yang berlebihan, hiperaktif, sakit kepala dan pusing,
menggigil yang tidak terkontrol, detak jantung yang cepat dan sering mual
Sabu-sabu :
Nama aslinya methamphetamine. Berbentuk kristal seperti gula atau bumbu
penyedap masakan. Obat ini dapat ditemukan dalam bentuk kristal dan tidak
mempunyai warna maupun bau. Obat ini juga mempunyai pengaruh yang
kuat terhadap saraf. Si pemakai akan selalu bergantung pada obat bius itu dan
akan terus berlangsung lama, bahkan bisa mengalami sakit jantung atau
bahkan kematian. Sabu-sabu juga di kenal dengan julukan lain seperti Glass,
Quartz, Hirropon, Ice Cream.
Dikonsumsi dengan cara membakarnya di atas aluminiumfoil sehingga
mengalir dari ujung satu ke arah ujung yang lain.Kemudian asap yang
ditimbulkannya dihirup dengan sebuah Bong (sejenis pipa yang didalamnya
berisi air) Air Bong tersebut berfungsi sebagai filter karena asap tersaring
pada waktu melewati air tersebut. Ada sebagian pemakai yang memilih
membakar sabu-sabu dengan pipa kaca karena takut efek jangka panjang
yang mungkin ditimbulkan aluminium foil yang terhirup.
Efek yang ditimbulkan :
Menjadi bersemangat
c.
Cepat marah
Tidak tenang
Cepat lelah
Kanabis :
Tanaman kanabis biasanya dipotong, dikeringkan, diiris kecil-kecil dan
digulung menjadi rokok disebut joints. Akan mengikat pikiran dan dapat
membuat
pengguna
ketagihanSemua
bagian
dari
tanaman
yang
adalah hemp, chasra,bhang, dagga, dinsemilla, ganja, cimenk dll. Nama lain
untuk menggambarkan tipe kanabis dalam berbagai kekuatan
IV. Zat Adiktif Lainnya
Adalah zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam bentuk tunggal maupun
campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara
langsung atau tidak langsung yang mempunyai sifat karsinogenik, teratogenik,
mutagenik, korosif dan iritasi, seperti lem dan whipped cream.
Bahaya NAPZA Bagi Pelajar
Di Indonesia, dewasa ini masalah penyalahgunaan narkotika, psikotropika
dan zat adiktif lainnya. (NAPZA) seperti jajanan kacang goreng, hal ini sudah
sangat mengkhawatirkan karena korban telah sangat meluas dan menyerang
hampir seluruh lapisan masyarakat. Korban atau penderita yang semula terbatas
hanya di kota-kota besar dengan sasaran keluarga yang mampu, kini telah
menunjukkan indikasi meluas sampai ke kota-kota kecil dan menyerang keluarga
yang kurang mampu. Untuk memperkecil jumlah dari korban terhadap NAPZA
ini, maka kami dari tim Dinas Kesehatan dalam hal ini seksi Farmamin
dan Alkes telah mengadakan sosialisasi penyuluhan tentang Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif kepada siswa-siswa SLTP dan SLTA Di Kabupaten
Bone Bolango Untuk tahun 2008 ini sasaran yang kami berikan sosialisai NAPZA
adalah 10 sekolah yakni wilayah Kabila, Suwawa, Bulango Timur dan Bulango
Utara, Botupingge dan Dumbayabulan. Menurut Kasie Farmamin & Alkes, Bapak
Johan Tuliabu, AmKL melihat kondisi permasalahan penyalagunaan NAPZA yang
dirasakan sudah sangat serius dan mengkhawatirkan, serta dapat mengancam
keselamatan
bangsa
terutama
generasi
muda,
maka
pemerintah
telah
Tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk dan
ada tanda bekas luka sayatan
Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas. Dari segi emosi Pengguna
NAPZA ini sangat sensitif dan cepat bosan
Sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa pamit
dan pulang lewat tengah malam.
Jalan sempoyongan
& Yankes, Hi. Said Mustapa, SKM, katanya, telah tampak gejala
sosial
yang
bergerak
di bidang
penanggulangan
masalah
penyalahgunaan NAPZA.
Secara umum dampak penyalahgunaan NAPZA terbagi atas beberapa
aspek, yakni :
1. Aspek Fisik
Efek NAPZA bagi tubuh tergantung pada jenis NAPZA, jumlah/dosis,
frekuensi pemakaian, cara menggunakan (apakah digunakan bersamaan dengan
obat lain), faktor psikologis (kepribadian, harapan dan perasaan saat memakai),
dan faktor biologis (berat badan, dan kecenderungan alergi).
2. Aspek Psikologis
Berbagai gangguan psikis atau kejiwaan yang sering dialami oleh mereka yang
menyalahgunakan NAPZA antara lain adalah: depresi, paranoid, percobaan
bunuh diri, melakukan tindak kekerasan, dll.
3. Aspek Sosial Ekonomi
Dampak sosial menyangkut kepentingan lingkungan masyarakat yang lebih
luas diluar diri para pemakai itu sendiri, yaitu: keluarga, sekolah, tempat
tinggal, bahkan bangsa. Penyalahgunaan NAPZA yang semakin meluas
merugikan masyarakat diberbagai aspek kehidupan mulai dari aspek kesehatan,
sosial psikologis, hukum, hingga ekonomi.
4. Aspek Kesehatan
Dalam aspek kesehatan, penyalahgunaan NAPZA tidak hanya berakibat buruk
pada diri para pemakai tetapi juga orang lain yang berhubungan dengan
mereka. Pemakaian NAPZA melalui pemakaian jarum suntik bersama
misalnya, telah terbukti menjadi salah satu penyebab meningkatnya secara
drastis penyebaran HIV dan AIDS di masyarakat, selain penyakit lain seperti
Hepatitis B dan C.
PENYALAHGUNAAN
PSIKOTROPIKA
DAN
NARKOTIKA,
ZAT ADIKTIF
LAINNYA
(NAPZA).
1. Pencegahan (Preventif)
Dengan mengurangi pasokan (Supply Reduction), Mengurangi permintaan
(Demand Reduction), Mengurangi dampak buruk (Harm Reduction)
2. Pengobatan (Kuratif)
Fase ini biasanya ditangani oleh lembaga professional di bidangnya yaitu
lembaga medis seperti klinik, rumah sakit, dokter. Fase ini biasanya meliputi :
Opioid
Kokain
B. Alkohol adalah cairan yang dihasilkan dari fermentasi atau peragian dan
mengandung etanol. Cairan yang mengandung etanol yang tinggi disebut
minuman keras dan bila diminum memabukkan dan merusak tubuh.
C. Psikotropika Adalah zat atau obat yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat. Contoh Psikotropika :
Ekstasi
Sabu-sabu
Kanabis
D. Zat adiktif lainnya Adalah zat atau obat yang berpotensi menimbulkan rasa
ketergantungan. Contoh zat adiktif :
Inhalasi
Nikotin
Kafein