I.
TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa
diharapkan
mampu
dan
mengerti
menggunakan
alat
WaterprooCyberScan PCD 650 dengan baik dan benar untuk mengukur parameter
fisik air seperti pH, Conductivity, TDS, Resistivity, dan Kadar Oksigen.
II.
III.
: 3 buah
: 1 buah
TEORI
Beberapa parameter yang digunakan untuk menentukan kualitas air diantaranya
adalah :
Air Yang Tercemar > DO/ Dissolved Oxygen (Oksigen Terlarut)
Yang dimaksud adalah oksigen terlarut yang terkandung di dalam air, berasal dari
udara dan hasil proses fotosintesis tumbuhan air. Oksigen diperlukan oleh semua
mahluk yang hidup di air seperti ikan, udang, kerang dan hewan lainnya termasuk
mikroorganisme seperti bakteri. Agar ikan dapat hidup, air harus mengandung
oksigen paling sedikit 5 mg/ liter atau 5 ppm (part per million). Apabila kadar oksigen
kurang dari 5 ppm, ikan akan mati, tetapi bakteri yang kebutuhan oksigen terlarutnya
lebih rendah dari 5 ppm akan berkembang.
Apabila sungai menjadi tempat pembuangan limbah yang mengandung bahan
organik, sebagian besar oksigen terlarut digunakan bakteri aerob untuk mengoksidasi
karbon dan nitrogen dalam bahan organik menjadi karbondioksida dan air. Sehingga
kadar oksigen terlarut akan berkurang dengan cepat dan akibatnya hewan-hewan
seperti ikan, udang dan kerang akan mati. Lalu apakah penyebab bau busuk dari air
yang tercemar? Bau busuk ini berasal dari gas NH3 dan H2S yang merupakan hasil
proses
penguraian
bahan
organik
lanjutan
oleh
bakteri
anaerob
Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen =DO) dibutuhkan oleh semua jasad hidup
inilah beberapa manfaatnya :
Untuk pernapasan
Proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi
Conductivity (mS)
Konduktivitas/conductivity adalah sering disebut juga daya hantar listrik (DHL)
maksudnya adalah gambaran numeric dari kemampuan air untuk meneruskan listrik.
Senyawa organic adalah penghantar listrik (konduktor) yang baik, sedangkan
senyawa Anorganic adalah penghantar listrik yang lemah.Kemampuan air untuk
menghantarkan arus listrik yang dinyatakan dalam Umhos/cm (Us/Cm).
Nilai konduktivitas pada air minum dalam kemasan menunjukkan adanya mineralmineral
seperti
magnesium
flour,
natrium
dan
calsium,
mineral ini tidak dihilangkan karena baik bagi kesehatan, dapat membantu prosesproses metabolisme dalam tubuh (cari sendiri fungsi masing-masing mineral di atas
bagi metabolisme tubuh yaaa), serta dari segi sensorisnya dapat memberi rasa
kesegaran.
namun demikian, jika lebih dari 250mS dikhawatirkan dapat merusak ginjal, sebab
mineral yang tidak dipakai oleh tubuh nantinya akan diolah oleh ginjal, dapat
mengendap dan menghasilkan batu ginjal.
TDS
TDS adalah benda padat yang terlarut yaitu semua mineral, garam, logam, serta
kation-anion yang terlarut di air. Termasuk semua yang terlarut diluar molekul air
murni (H2O). Secara umum, konsentrasi benda-benda padat terlarut merupakan
jumlah antara kation dan anion didalam air. TDS terukur dalam satuan Parts per
Million (ppm) atau perbandingan rasio berat ion terhadap air.
Berkaitan dengan TDS ini, ada empat kategori air :
1. TDS lebih dari 100 ppm : air tidak layak minum
2. TDS antara 10 100 ppm : air layak minum
3. TDS antara 1 10 ppm : air murni
4. TDS 0 ppm : air organik
World Health Organization (WHO) telah merilis antara lain bahwa standar air minum
sehat yang layak dikonsumsi harus memiliki kadar TDS dibawah 100 ppm. Lebih
dari berarti tidak layak minum.
Resitivitas Air
Resistivitas adalah kemampuan suatu bahan atau medium menghambat arus listrik.
Pengukuran resistivitas batuan merupakan metode aktif, yaitu pengukuran dengan
memberikan arus listrik (I) melalui elektroda arus dan mengukur beda potensial (
V pada elektroda potensial. Sesuai dengan hukum ohm, maka harga resistivias
dapat dihitung dari perhitungan R sama dengan
memperoleh harga ukur V
Satuan
Persyaratan
Teknik Pengujian
TCU
mg/l
NTU
o
C
tidak berbau
normal
maks.15
maks. 1000
maks. 5
Suhu udara 3oC
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
maks 0.3
maks. 500
maks 250
maks 0.1
6.5 - 8.5
maks. 8
maks 250
maks. 1
maks. 5
maks 0.15
AAS
Titrimetri
Argentometri
AAS
pH meter
AAS
Spektrofotometri
AAS
Titrimetri
Spektrofotometri (Nesler)
mg/l
maks. 0.01
AAS
Organoleptik
Organoleptik
Spektrofotometri
Gravimetri
Spektrofotometri
Termometer
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
Fluorida (F)
Krom heksavalen (Cr6+)
Kadnium (Cd)
Nitrat (NO3)
Nitrit (NO2)
Sianida (CN)
Timbal (Pb)
Raksa (Hg)
MIKROBIOLOGI
24. E. Coli
25. Total Bakteri Koliform
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
maks 1.5
maks 0.05
maks. 0.003
maks 50
maks 3
maks 0.07
maks. 0.01
maks 0.001
APM/100ml
APM/100ml
negatif
negatif
Spektrofotometri
AAS
AAS
Spektrofotometri (Brusin)
Spektrofotometri (NED)
Destilasi
AAS
AAS
MPN
MPN
1
2
3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Parameter
FISIKA
Temperatur
Zat padat terlarut
Zat padat Tersuspensi
KIMIA
pH
Besi terlarut (Fe)
Mangan terlarut (Mn)
Barium (Ba)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Krom Heksavalen (Cr6+)
Krom Total (Cr)
Cadmium (Cd)
Raksa (Hg)
Timbal (Pb)
Stanum (Sn)
Arsen (As)
Selenium (Se)
Nikel (Ni)
Kobalt (Co)
C
mg/l
mg/l
38
2000
200
40
4000
400
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
6.0-9.0
5
2
2
2
5
0.1
0.5
0.05
0.002
0.1
2
0.1
0.05
0.2
0.4
6.0-9.0
10
5
3
3
10
0.5
1
0.1
0.005
1
3
0.5
0.5
0.5
0.6
Teknik Pengujian
Termometer
Gravimetri
Gravimetri
pH meter
AAS
AAS
AAS
AAS
AAS
AAS
AAS
AAS
AAS
AAS
AAS
AAS
AAS
17 Sianida (CN)
18 Sulfida (H2S)
19 Fluorida (F)
20 Klorin bebas (Cl2)
21 Amoniak bebas (NH3-N)
22 Nitrat (NO3-N)
23 Nitrit (NO2-N)
24 BOD5
25 COD
26 Senyawa aktif biru metilen
27 Fenol
28 Minyak nabati
29 Minyak mineral
30 Radioaktivitas*)
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
-
0.05
0.05
2
1
1
20
1
50
100
5
0.5
5
10
-
0.5
0.1
3
2
5
30
3
150
300
10
1
10
50
-
Destilasi
Spektrophotometer
Spektrophotometri
Argentometri
Spektrophotometri (Nesler)
Spektrophotometri (Brusin)
Spektrophotometri (NED )
Titrimetri/Winkler
Reflux Kalium dikromat
Spektrophotometri
Titrimetri
Ekstraksi / Gravimetri
Ekstraksi / Gravimetri
-
Parameter
A. FISIKA
Bau
Jumlah Zat Padat Terlarut
Kekeruhan
Rasa
Suhu
6. Warna
B. KIMIA
a. Kimia Anorganik
1. Air Raksa (Hg)
2. Arsen
(As)
3. Besi
(Fe)
4. Fluorida (F)
5. Kadmium (Cd)
6. Kesadahan sebagai CaCO3
7. Klorida (Cl-)
8. Kromium, valensi 6 (Cr6+)
9. Mangan (Mn)
10. Nitrat (NO3)
11. Nitrit (NO2)
Satuan
Standar
mg/l
NTU
o
C
TCU
1.500
25
Suhu udara 130C
50
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
0.001
0.05
1.0
1.5
0.005
500
600
0.05
0.5
10
1.0
Teknik Pengujian
Organoleptik
Gravimetri
Spektrofotometri
Organoleptik
Temometer
Spektrofotometri
AAS
AAS
AAS
Spektrofotometri
AAS
Titrimetri
Argentometri
AAS
AAS
Spektrofotometri (Brusin)
Spektrofotometri (Nesler)
12.
13.
14.
15.
16.
17.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
pH
Selenium (Se)
mg/l
Seng (Zn)
mg/l
Sianida (CN)
mg/l
Sulfat (SO4)
mg/l
Timbal (Pb)
mg/l
b. Kimia Organik
Detergent
mg/l
Zat Organik
mg/l
Pestisida Gol. Organo Fosfat
mg/l
Pestisida Gol. Organo Klorida
mg/l
Pestisida Gol. Organo Karbamat
mg/l
C. MIKROBIOLOGIK
MPN (Golongan Coliform)
Per 100 ml
6.5-9.0
0.01
15
0.1
400
0.05
pH meter
AAS
Destilasi
Spektrofotometri
AAS
0.50
10.00
0.00
0.00
0.00
Spektrofotometri
Gravimetri
-
50
MPN
Parameter
FISIKA
Temperatur
Zat padat terlarut
Zat padat Tersuspensi
KIMIA ANORGANIK
pH
BOD
COD
DO
Total Fosfat
NO3-N
NH3-N
Arsen (As)
Kobalt (Co)
Barium (Ba)
Boron (B)
Selenium (Se)
Kadmium (Cd)
Khrom (VI)
Tembaga (Cu)
Besi (Fe)
Timbal (Pb)
Mangan (Mn)
Satuan
o
Teknik Pengujian
C
mg/l
mg/l
1000
50
Temperatur
Gravimetri
Gravimetri
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
6-9
2
10
6
0.2
10
0.5
0.05
0.2
1
1
0.01
0.01
0.05
0.02
0.3
0.03
0.1
pH meter
Titrimetri/winkler
Reflux kalium dikromat
DO meter
Spektrofotometri
Spektrofotometri (Brusin)
Spektrometri (Nesler)
AAS
AAS
AAS
AAS
AAS
AAS
AAS
AAS
22
23
24
25
26
27
28
29
30
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
0.001
0.05
600
0.02
0.5
0.06
400
0.03
0.002
AAS
AAS
Titrimetri
Destilasi
Spektrofotometri
Spektrofotometri (NED)
Spektrofotometri
Titrimetri
Spektrofotometri
mg/l
mg/l
mg/l
1000
200
1
Ekstraksi/gravimetri
Spektrofotometri
Titrimetri
Jumlah
per 100
Jumlah
MPN
100
ml
per 100
MPN
1000
ml
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Parameter
I. F I S I K A
Suhu
Zat terapung (yang tertahan oleh
saringan dengan lobang ukuran 1 mm)
Zat terendap
Warna
Bau
II. K I M I A
A.Kimia Anorganik
Aluminium (Al)
Arsen
(As)
Barium
(Ba)
Besi
(Fe)
Chromium martabat 6 (Cr6+)
Kadmium (Cd)
Nikel
(Ni)
Perak
(Ag)
Raksa
(Hg)
Seng
(Zn)
Tembaga (Cu)
Timbal (Pb)
Amonia bebas (NH3)
Chlor bebas (Cl2)
Satuan
0
Standar
Teknik Pengujian
C
mg/1
30
Nihil
Termometer
Gravimetri
mg/1
TCU
-
1.0
Jernih
-
Gravimetri
Spektrofotometer
Organoleptik
mg/1
mg/1
mg/l
mg/l
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
10
1
1
1
0.1
1
2
0.1
0.1
1
1
1
0.1
0.05
AAS
AAS
AAS
AAS
AAS
AAS
AAS
AAS
AAS
AAS
Spektrofotometri (Nesler)
Titrimetri
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Fluorida (F)
Nitrit (NO2)
Phospat (PO4)
Sulfida (S-)
BOD5
COD
pH
Uji biru metilen (Detergent)
Zat yang teroksidasi dgn KMn04
Zat yang tersuspensi
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
2
1
1
0.1
20-30
80
6.0 - 8.5
0.0
60-90
20
1
2
3
4
B.Kimia Organik
Hidrokarbon
Minyak dan Lemak
Phenol
Sianida (CN)
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
10
10
0.1
0.1
Spektrofotometer
Spektrofotometri (NED)
Spektrofotometri
Spektrofotometer
Titrimetri/winkler
Reflux Kalium dikromat
pH meter
Spektrofotometri
Gravimetri
Ekstraksi/gravimetri
Ekstraksi/gravimetri
Titrimetri
Destilasi
Parameter
Satuan
Standar
Teknik Pengujian
A. Fisika :
1.
Suhu
2.
Warna
3.
4.
5.
Kekeruhan
Suhu udara
Termometer
NTU
50
Spektrofotometri
Bau
Organoleptik
Rasa
Organoleptik
TCU
25
Spektrofotometri
B. Kimia :
1.
BOD
mg/l
max. 3
Titrimetri/winkler
2.
Oksigen Terlarut
mg/l
4-6
DO meter
3.
pH
6.0-8.5
PH meter
4.
Zat Terlarut
mg/l
1000-2000
Gravimetri
-
C.Kimia Anorganik :
1.
Arsen (As)
mg/l
0.05
2.
Barium (Ba)
mg/l
0.05
Besi (Fe)
mg/l
1.00
AAS
4.
Boron (B)
mg/l
1.00
5.
Chrom valensi 6
mg/l
0.05
AAS
6.
Chrom valensi 3
mg/l
0.50
AAS
7.
Cadmium (Cd)
mg/l
0.01
AAS
8.
Kobal (Co)
mg/l
1.00
AAS
9.
Mangan (Mn)
mg/l
0.50
AAS
10.
Nikel (Ni)
mg/l
0.10
11.
Perak (Ag)
mg/l
0.05
AAS
12.
Raksa (Hg)
mg/l
0.005
AAS
13.
Selenium (Se)
mg/l
0.01
14.
Seng (Zn)
mg/l
1.00
AAS
15.
Tembaga (Cu)
mg/l
0.05
AAS
16.
Amonia (NH3)
mg/l
0.50
Spektrofotometri
17.
Chlorida (Cl)
mg/l
25-500
Argentometri
18.
mg/l
0.00
Titrimetri
19.
Fluorida (F)
mg/l
1.50
Spektrofotometri
20.
mg/l
5-10
Titrimetri
21.
mg/l
0-10
Spektrofotometri
22.
Sulfat
mg/l
50-400
Spektrofotometri
23.
Sulfida
mg/l
0.00
Spektrofotometri
24.
Uranil
mg/l
0.00
D. Kimia Organik
1.
mg/l
0.00
Ekstraksi/gravimetri
2.
Phenol
mg/l
0.02
Titrimetri
3.
Pestisida :
a. Gol. Organo Phosphat
mg/l
0.01
mg/l
0.01
mg/l
0.10
4.
Cyanida
mg/l
0.1
Destilasi
5.
mg/l
0.5
Spektrofotometri
E. Mikrobiologik
1.
Total Colifrom
Per 100 ml
10 000
MPN
2.
Colifrom Tinja
Per 100 ml
4000
MPN
DAFTAR PUSTAKA
http://artikelteknikkimia.blogspot.com/2011/12/manfaat-oksigen-terlarut-dissolved.html
http://analisisduniakesehatan.blogspot.com/2011/10/beberapa-parameter-yang digunakan
untuk.html
http://setyablogku.blogspot.com/2012/05/pemeriksaan-parameter-kualitas.html
Jobsheet.2014.Praktikum Kimia Analitik InstrumenAnalisa Air.Palembang:Politeknik
Negeri Sriwijaya
TUGAS PERTANYAAN
1. Selain dari parameter fisik , terdapat juga parameter kimia dan mikrobiologi sebgai
syarat mutu air baku, jelaskan dan uraikan parameter kimia dan mikrobiologi?
2. Sebutkan macam-macam peraturan pemerintah yang mengatur tentang tata kelola air
limbah?
Jawab
1. Berdasarkan Permenkes nomor 907/menkes/SK/VII/2002 tanggal 29 Juli 2002 tentang
Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air, ada beberapa persyaratan atau parameter
mengenai kualitas air, baik air minum maupun air bersih. Adapun parameter tesebut
yaitu parameter fisik, parameter kimia, parameter mikrobiologi, dan parameter
radioaktivitas.
Air yang memenuhi parameter fisik adalah air yang tidak berbau, tidak berasa,
tidak berwarna, jernih, dan dengan suhu sebaiknya dibawah suhu udara
sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa nyaman.
Dilihat dari segi parameter kimia, air yang baik adalah air yang tidak tercemar
secara berlebihan oleh zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan antara lain air
raksa (Hg), alumunium (Al), Arsen (As), barium (Ba), besi (Fe), Flourida (F),
Kalsium (Ca), derajat keasaman (pH), dan zat kimia lainnya.
Sedangkan dari parameter mikrobiologis, sumber- sumber air di alam pada
umumnya mengandung bakteri. Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari
harus bebas dari bakteri patogen. Bakteri golongan coli, Salmonella, Clostridium
Perfingens yang merupakan indikator dari pencemaran air oleh bakteri pathogen.
Sedangkan dari segi parameter radioaktivitas, yang dilihat adalah Strontium-90,
Radium-226 dan aktifitas total.
2. macam-macam peraturan pemerintah yang mengatur tentang tata kelola air limbah
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 153,
3699);
UU No. 23 Tahun 1992Kesehatan Pasal 22 Mengisyaratkan akan pentingnya
kesehatan lingkungan melalui antara lain pengamanan limbah padat dan cair
air
Peraturan Pemerintah PP 27/1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan PP 82/2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air PP 16/2005 tentang Pengembangan Sismstem Penyediaan Air
Minum (SPAM)
Peraturan dan KeputusanMenteri Lingkungan Hidup (1/2) Permen LH 11/2006
tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) KepMen LH 52/1995 tentang
Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Hotel KepMen LH 58/1995 tentang Baku
Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Rumah Sakit KepMen LH 86/2002 tentang
Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Limbah Domestik
Peraturan dan KeputusanMenteri Pekerjaan Umum PerMen PU 16/PRT/M/2008
tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air
Limbah Permukiman PerMen PU 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
IV.
LANGKAH KERJA
A. Petunjuk Penggunaan Alat
1. Alat Waterproof CyberScan PCD 650 dalam pemgoperasiannnya memakai 2
sumber arus listrik yaitu batere dan sumber arus listrik PLN, jika dalam dalam
pengoperasiannya memakai sumber arus PLN, memastikan batere yang
terdapat didalam alat dilepas terlebih dahulu untuk menghindari korsleting
yang berakibat akan merusak alat.
2. Alat Waterproof CyberScan PCD 650 merupakan alat yang memiliki tingkat
akurasi dan presisi yang tinggi jadi memastikan setelah memakai alat
elektrodanya dibilas dan dibersihkan.
3. Tidak dibenarkan dan dianjurkan mengubah setting alat selain yang diberikan
oleh instruktur dan teknisi.
B. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan tiga jenis air kemasan dan masukkan dalam gelas kimia 500mL,
beri label
2. Menghubungkan Kabel daya ke sumber arus PLN dan tekan tombol F4 (ON)
selama 3 detik
3. Memasukkan elektroda ke dalam larutan/cairan yang akan diukur, minimal
1/3 bagian elektroda terendam, tunggu beberapa saat sampai pembacaannya
stabil, mencatat pH yang terlihat di layar
4. Menekan tombol Mode (F3) beberapa kali sampai terdapat tulisan Measuring
Cond di layar
5. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan stabil, catat hasilnya
6. Menekan tombol Mode (F3) beberapa kali sampai terdapat tulisan Measuring
TDS di layar
7. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan stabil, catat hasilnya
8. Menekan tombol Mode (F3) beberapa kali sampai terdapat tulisan Measuring
Res di layar
9. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan stabil, catat hasilnya
10. Untuk pembacaan % Disolved Oxygen dan Oxygen Concentration
menggunakan cara yang sama seperti langkah diatas
V.
DATA PENGAMATAN
KONS
NO
JENIS
SAMPEL
Suhu
(oC)
CONDUC
pH
TI-VITY
(mS)
TDS
(ppm)
RESISTI
VITY
(k)
%
DO
ENTR
ASI
DO
(ppm)
Air Keran
26,4
8,79
134,9
120,9
4,129
66
3,24
Air
28
6,78
134,5
121,1
4,137
65,3
5,03
Mineral
Nestle
Air
3
4
5
6
VI.
Mineral
Alfa
Air Danau
Opi
Super O2
Pocari
Sweat
Fresh tea
27,25
6,16
118,4
41,56
12,21
66,1
5,28
27,5
7,04
118,2
106,6
4,77
66,9
5,28
18,7
5,22
4,50
4,22
117,2
70,3
6,14
24,3
5,67
2,410
230,0
68,5
5,76
26,9
8,78
490,4
1,143
68,2
5,51
2,169 x
10-3
435,7
ANALISA DATA
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan terdapat perbedaan nilai diantara
parameter-parameter yang diuji , perbedaan itu karena masing masing sampel
mempunyai kandungan yang berbeda beda.parameter-parameter fisik yang diuji
dalam praktikum ini ialah Suhu, pH air, Konduktivitas, TDS, Resistivitas, %
Dissolved Oxygen, serta konsentrasi Disoslved Oxygen dengan menggunakan Alat
Waterproof CyberScan PCD 650.
Pengujian parameter-parameter fisik air tersebut bertujuan untuk mengetahui
apakah sampel kemasan air tersebut layak dikonsumsi dan membandingkannya
dengan standar yang telah disepakati, berdasarkan data yang diperoleh suhu masing
masing air tersebut baik karena dibawah suhu normal yaitu rata-rata 27oC untuk
parameter pH air yang paling baik ialah air mineral cup Alfa dan air mineral Nestle
yaitu 6.16-6.78 dan untuk air lainnya pH berada pada tingkat normal yaitu 5-8 untuk
konduktivitas yang normal terdapat pada air keran,air danau opi ,air cup alfa dan air
minus nestle ,untuk air yang konduktivitasnya paling rendah ialah super O 2 dan pocari
sweet untuk kandungan benda padat yang terlarut nilai paling rendah terdapat pada air
mineral Alfa ,air super O2 dan pocari sweet, untuk kandungan oksigen yang terlarut
paling banyak terdapat pada air minum super O2.
Berdasarkan tingkat parameter fisik yang disepakati tingkat pH yang baik
ialah 7 ,konduktivitas tidak lebih dari 250mS ,total disolved solid yang baik ialah 10100 ppm, serta kandungan oksigen yang terlarut yaitu >5ppm .
VII.
KESIMPULAN