Anda di halaman 1dari 4

Tanggung jawab sosial perusahaan menantang perusahaan untuk hadir dan

berinteraksi dengan para pemangku kepentingan perusahaan sambil mengejar


tujuan ekonomi tradisional. Pemangku kepentingan, baik pasar maupun non
pasar mengharapkan perusahaan bertanggung jawab secara sosial, dan banyak
perusahaan telah merespon dengan membuat tujuan sosial merupakan bagian
dari operasi bisnis mereka secara keseluruhan. Yang dimaksud dengan
bertindak dengan cara yang bertanggung jawab secara sosial tidak selalu
jelas, sehingga menghasilkan kontroversi tentang apa yang dimaksud dengan
bertanggung jawab secara sosial, seberapa luas, dan berapa biayanya.
Bagian ini berfokus pada tujuan pembelajaran sebagai berikut:
1. Memahami makna dari tanggunng jawab sosial perusahaan.
2. Mengetahui kapan dan dimana ide tentang tanggung jawab sosial berasal.
3. Menelaah pendapat/kritik pro dan kontra tentang tanggung jawab sosial
perusahaan.
4. Menilai bagaimana bisnis dapat memenuhi kewajiban ekonomi dan
hukumnya ketika melakukan tanggung jawab sosial perusahaan.
5. Meninjau bagaimana bisnis dapat menyeimbangkan tanggung jawabnya
kepada bermacam-macam pemangku kepentingan termasuk pemegang
sahamnya.
Apakah manajer memiliki tanggung jawab kepada pemegang saham mereka?
Tentu saja mereka bertanggung jawab, karena pemegang saham telah
menginvestasikan modal mereka di perusahaan. Apakah manajer juga memiliki
tanggung jawab, sebuah tanggung jawab sosial, kepada pemangku kepentingan
baik yang merupakan pasar perusahaannya maupun yang bukan orang yang
tinggal di lingkungan dimana perusahaan beroperasi, orang yang membeli
produk atau jasa perusahaan, atau orang yang bekerja untuk perusahaan itu?
Ketika manajer memiliki tanggung jawab yang jelas untuk memperhatikan
semua pemangku kepentingannya, apa yang terjadi jika berbagai tanggung
jawab tersebut bertentangan?
GSK Biologicals (GSK Bio), anak perusahaan GlaxoSmithKline yang bergerak di
bidang vaksin, yakin bahwa perusahaannya mampu melawan wabah dunia
sambil menghasilkan uang. Pada 2004, GSK memperkenalkan vaksin untuk
melawan ratovirus, parasit yang menyebabkan penyakit pencernaan yang
mematikan. Biasanya, perusahaan farmasi memperkenalkan vaksin barunya di
negara industri yang makmur untuk menutup investasi yang telah dikeluarkan
dalam riset dan pengembangan vaksin tersebut sebelum dibawa ke negara
miskin dan negara berkembang. Tetapi Jean Stephenne, Pimpinan GSK Bio,
memutuskan mengambil langkah baru yang berani dengan memperkenalkan
obat tersebut pertama kali di Amerika Latin, dimana perusahaan membuat
komitmen sebesar $300 juta untuk menguji vaksin salah satu pengujian
terbesar dan termahal sejak pengujian vaksin salk untuk penyakit polio 50 tahun
yang lalu. Kali ini, sasarannya adalah 60.000 anak dari keluarga menengah
kebawah yang tinggal di berbagai negara di Amerika Latin. Stephenne percaya
pentingnya memusatkan awal dari peluncuran vaksin pada daerah yang paling
membutuhkan walaupun potensi keuntungan langsung yang didapat kecil. Jika

sukses di Amerika Latin, Stephenne berencana meluncurkan vaksin tersebut di


Asia, kemudian di Eropa, menyisakan Amerika Serikat, pasar yang paling
menguntungkan untuk yang terakhir. "Model Bisnis kami adalah untuk
menyediakan vaksin kepada dunia, bukan hanya kepada Amerika Serikat dan
Eropa.", ujar Stephenne. Perusahaan berharap vaksin rotavirus, serta vaksinvaksin lain yang masih dalam tahap pengembangan, akan menarik dukungan
dari lembaga amal seperti Gates Foundation dan dana pemerintah untuk negaranegara berkembang.
Apakah GSK Bio, dibawah kepeminpinan Stephenne, bertindak secara
bertanggung jawab kepada para pemegang saham perusahaan, atau kepedulian
perusahaan untuk menolong yang lemah dan sakit mengaburkan keputusan
bisnisnya? Haruskah bisnis lebih peduli kepada melayani pelanggan dimana
kebutuhan (pelanggan akan pelayanan tersebut) paling besar, atau fokus dalam
mengamankan keuntungan? Apakah mungkin dalam jangka panjang, strategi
Stephenne akan menghasilkan lebih banyak uang untuk perusahaan daripada
strategi yang lebih umum (konvensional)?
Bab ini menggambarkan tanggung jawab sosial perusahaan dan membahas
keuntungan dan kelemahan bertanggung jawab secara sosial. Selain itu, bab ini
menunjukkan bahwa tuntutan pemangku kepentingan terhadap perusahaanperusahaan agar melaksanakan tanggung jawab sosial meningkat. Apakah bisnis
besar atau kecil, penyedia barang atau jasa, beroperasi di dalam negeri atau luar
negeri, dengan sukarela mencoba untuk bertanggung jawab secara sosial atau
menentangnya dengan berbagai cara, tidak ada keraguan tentang apa yang
diharapkan masyarakat.
Arti Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) memiliki makna bahwa sebuah
perusahaan harus bertanggung jawab terhadap setiap aktifitasnya yang memiliki
pengaruh terhadap orang, masyarakat, atau lingkungannya. Hal tersebut berarti
kerugian terhadap masyarakat atau masyarakat harus diakui dan diselesaikan
jika semuanya memungkinkan. Hal itu mungkin membuat perusahaan
kehilangan sebagian keuntungannya jika dampak sosialnya merugikan beberapa
pihak yang berkepentingan secara serius atau dana tersebut dapat digunakan
untuk sesuatu yang memiliki dampak sosial yang positif.
Macam Macam Tanggung Jawab Dalam Bisnis
Bagaimanapun, menjadi bertanggung jawab secara sosial bukan berarti
perusahaan harus meninggalkan tujuan lainnya. Sebagaimana pembahasan
selanjutnya dalam bab ini, perusahaan memiliki banyak tanggung jawab meliputi
tanggung jawab ekonomi, legal dan sosial. Tantangan bagi manajemen adalah
mengombinasikan beberapa tanggung jawab ini dalam satu strategi yang
menyeluruh dengan tidak mengabaikan kewajibannya. Suatu saat, beberapa
tanggung jawab ini akan saling berbenturan, namun disaat lainnya beberapa
tanggung jawab inii akan sejalan dan menjadikan perusahaan lebih baik. Dengan
demikian, memiliki beberapa tanggung jawab yang kadang saling berbenturan

bukan berarti perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial tidak bisa
mendapatkan keuntungan lebih dibandingkan perusahaan yang kurang
bertanggung jawab secara sosial. Beberapa iya dan beberapa perusahaan tidak.
Tanggung jawab sosial mengharuskan perusahaan menyeimbangkan manfaat
yang didapatkan dengan pengorbanan untuk mendapatkan manfaat tersebut.
Banyak orang percaya bahwa bisnis dan masyarakat mendapatkan keuntungan
ketika perusahaan secara aktif berusaha bertanggung jawab secara sosial.
Sebagian lagi meragukan, mengambil bagian dalam tanggung jawab sosial
melemahkan daya saing perusahaan. Penjelasan masing-masing pendapat
disajikan dalam bab ini.
Tanggung Jawab Sosial dan Kekuatan Perusahaan
Tanggung jawab sosial dalam bisnis berasal langsung dari ciri-ciri perusahaan
moderen: (1) fungsi utama perusahaan memenuhi berbagai macam pihak yang
berkepentingan dan (2) dampak luar biasa pada kehidupan pihak-pihak yang
berkepentingan. Kita mengandalkan perusahaan untuk menciptakan lapangan
pekerjaan; sebagian besar masyarakat sejahtera; standar hidup yang kita
nikmati; sumber pendapatan pajak yang penting untuk layanan (yang
diselenggarakan oleh) kota/kabupaten, provinsi, dan negara; dan kebutuhan kita
terhadap layanan perbankan dan keuangan, asuransi, transportasi, komunikasi,
utilitas, hiburan, dan proporsi layanan kesehatan yang terus bertambah.
Pencapaian-pencapaian positif ini menunjukkan bahwa perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya mampu memberikan manfaat yang besar bagi
masyarakat,
seperti
mendorong
pertumbuhan
ekonomi,
memperluas
perdagangan internasional, dan menciptakan tehnologi baru.
Kutipan populer berikut ini, sering muncul dalam jurnal-jurnal untuk eksekutif
bisnis, mengajak pembaca untuk mengambil peran tanggung jawab untuk bisnis
di masyarakat.
Dalam setengah abad terakhir, bisnis telah menjadi institusi terkuat di planet ini.
Dominasi institusi bisnis dalam setiap aspek masyarakat perlu mengambil
tanggug jawab secara utuh. Setiap keputusan yang dibuat, setiap tindakan yang
diambil, harus dipandang sebagai pelaksanaan tanggung jawab tersebut.
Sebagian besar dari 100 ekonomi terbesar di dunia adalah perusahaan
multinasional. 200 perusahaan terbesar di dunia menyumbang lebih dari
seperempat aktifitas perekonomian dunia dan memiliki kekuatan ekonomi dua
kali dari empat per lima masyarakat dunia yang paling miskin. Sekitar sepertiga
dari perdagangan dunia hanya transaksi antar unit dalam satu perusahaan yang
sama.
Banyak orang prihatin dengan pengaruh yang sangat besar dari bisnis. Kekuatan
terpusat yang ditemukan dalam bisnis perusahaan modern memiliki arti bahwa
setiap tindakan yang diambil (oleh perusahaan) dapat memengaruhi kualitas
kehidupan manusia -bagi individu, masyarakat, dan seluruh dunia. Kewajiban ini
sering disebut sebagai "the iron law of responsibility". The Iron Law of

Responsibility mengatakan bahwa dalam jangka panjang, mereka yang tidak


menggunakan kekuasaannya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
masyarakat akan cenderung kehilangan kekuasaannya. Dengan tehnologi seperti
jaringan komputer global (internet), transaksi komersial secara instan, dan
meningkatnya pengumpulan dan penyimpanan informasi yang secara cepat
membuat dunia menjadi sebuah desa yang sempit, membuat seluruh planet
menjadi pihak-pihak yang berkepentingan bagi perusahaan. Akibatnya, tanggung
jawab sosial menjadi tuntutan seluruh dunia.

Anda mungkin juga menyukai