Anda di halaman 1dari 9

Yuxand Devano Mangkulla

H0710123

Atmosfer
Atmosfer berasal dari kata yunani yaitu atmos berarti uap dan sphaira berarti bulatan. Jadi
atmosfer adalah lapisan gas yang menyelubungi bulatan bumi. Ilmu yang mempelajari
atmosfer bumi dan gejala-gejala cuaca yang terjadi didalamnya disebut metereologi. Cuaca
adalah keadaan atmosfer pada suatu saat, sedang purata dari cuaca dari periode yang pajang
disebut iklim. Ilmu yang mempelajari macam-macam ilmu dimuka bumi dan faktor-faktor
yang menentukannya disebut klimatologi. Seperti halnya meterologi, klimatologi adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang atmosfer. Meteorologi mempelajari prosesproses cuaca dilapisan atmosfer bawah (lapisan trofosfer), sedangkan klimatologi terutama
mempelajari hasil proses-proses cuaca tersebut. Klimatologi berasal dari dua kata yunani
yaitu klima diartikan sebagai kemiringan (slope) bumi yang menunjukan pengertian lintang
tempat, dan logos diartiakan sebagai ilmu pengetahuan.
Mikroklimotologi ialah ilmu yang mempelajari iklim mikro atau iklim dalam ruang yang
kecil. Iklim mikro dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
a. Tumbuh tumbuhan: hutan,rawa.
b. Bentuk tanah: cekung,cembung,danau.
c. Aktivitas manusia: industri, pabrik, kota.
Komposisi Atmosfer Bumi
Atmosfer penting bagi kehidupan karena tanpa atmosfer, manusia, binatang, tumbuhtumbuhan tidak dapat hidup. Atmosfer juga bertindak sebagai pelindung kehidupan di bumi
dari radiasi matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas keruang
angkasa pada malam hari. Sebagian meteor-meteor yang melalui atmosfer akan menjadi
panas dan hancur sebelum mencapai permukaan bumi. Atmosfer dapat bersifat kompresibel
(dapat dimampatkan), sehingga lapisan atmosfer bahwa lebih padat dari pada lapisan
diatasnya, akibatnya tekanan udara berkurang dengan ketinggian. Massa total atmosfer
sekitar 56 X 1014 ton, setengah dari massanya kira-kira terletak dibawah 6.000 m dan lebih
dari 99% terletak di dalam 35.000 m dari permukaan bumi.
Lapisan atmosfer merupakan campuran dari gas-gas yang tidak tampak dan tidak berwarna.
Empat gas yaitu oksigen, nitrogen, argon dan karbon dioksida meliputi hampir 100% dari
volume udara kering. Gas lain seperti neon, Helium, Methane, Krypton, Hydrogen, Xenon
dan kurang stabil termasuk Ozone dan Radon juga terdapat d I atmosfer dalam jumlah yang
sangat kecil.

Manusia dapat bertahan sampai satu hari tanpa air di daerah gurun yang paling panas, tetapi
tanpa udara manusia hanya bertahan beberapa menit saja. Jadi Anda tentu bisa
menyimpulkan sendiri betapa pentingnya udara bagi kehidupan di bumi. Karena tanpa
udara, maka manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan tidak dapat hidup. Udara untuk
kehidupan sehari-hari terdapat di atmosfer. Atmosfer juga berfungsi sebagai payung atau
pelindung kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah
hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari. Atmosfer juga merupakan penghambat
bagi benda-benda angkasa yang bergerak melaluinya sehingga sebagian meteor yang
melalui atmosfer akan menjadi panas dan hancur sebelum mencapai permukaan bumi.
Lapisan atmosfer merupakan campuran dari gas yang tidak tampak dan tidak
berwarna.Empat gas utama dalam udara kering meliputi Nitrogen (N2) Oksigen (O2)
Argon (Ar) Karbon dioksida (CO2) Selain udara kering, lapisan atmosfer mengandung air
dalam ketiga fasenya dalam bentuk cair, padat atau es, gas atau uap, dan partikel padat atau
cair yang mengapung di atmosfer yang disebut aerosol atmosfer. Karena itu, uadara kering
yang murni di alam tidak pernah dijumpai, karena dua alasan yaitu adanya uap air di udara
yang jumlahnya berubah-ubah dan selalu ada pengotoran di dalam udara, misalnya debu.
Udara semacam ini disebut udara alam. Oksigen (O2) sangat penting bagi kehidupan yaitu
untuk mengubah makanan menjadi energi hidup. Oksigen dapat bergabung dengan unsure
kimia lain dan dibutuhkan pembakaran. Karbon dioksida (CO2) dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar, pernafasan manusia dan hewan kemudian dibutuhkan oleh tanaman.karbon
dioksida merupakan salah satu senyawa kimia udara yang terdiri dari satu bagian karbon
dan dua bagian oksigen. Karbon dioksida menyebabkan efek rumah kaca (greenhouse) yaitu
transparan pada radiasi gelombang pendek dan menyerap radiasi gelombang panjang.
Dengan demikian konsentrasi CO2 di dalam atmosfer akan menyebabkan kenaikat
temperature permukaan bumi.
Nitrogen (N2) terdapat diudara dalam jumlah paling banyak yaitu meliputi 78 bagian.
Nitrogen tidak langsung bergabung dengan unsur lain,tetapi pada hakikatnya penting karena
nitrogen merupakan bagian senyawa organik. Neon, argon, xenon, dan krypton disebut gas
mulia, karena tidak mudah dengan unsur lain. Meskipun gas ini kurang penting diatmosfer,
namun non biasanya digunakan untuk reklame da argon digunkan untuk bola lampu listrik.
Helium dan hydrogen sanat jarang diudara kecuali pada paras yang tinggi. Gas ini adalah

paling ringan dan sering balon metereologi. Ozone adalah gas yang sangat aktif dan
merupakan bentuk lain dari oksigen. Gas ini terdapat terutma pada ketinggingan 20 dn 30
km. ozone dapat menyerap radiasi ultra violet yang mempunyai energy besar dan berbahaya
bagi tubuh manusia.
Uap air (H2O) sangat penting dalam cuaca atau iklim, karena dapat berubah fase (wujud)
menjadi fase cair atau fase padat melalui kondensasi dan deposisi.perubahan fase air
memainkan peranan penting dalam fisika awan. Perubahan fase air yang mungkin, dapat
dilukiskan pada gambar 1.1. Uap air merupakan senyawa kimia udara dalam jumlah besar
yang tersusun daru dua bagian hidrogen dan satu bagian oksigen.uap air terdapat di
atmosfer sebagai hasil penguapan dari laut, danau, kolam, sungai dan transpirasi tanaman.
Atmosfer selalu dikotori oleh debu. Debu ialah istilah yang dipakai untuk benda benda
yang sangat kecil sehingga sebagian tidak tampak kecuali dengan mikroskop. Jumlah debu
berubah ubah bergantung pada tempat. Dipegunungan,jumlah debu hanya beberapa ratus
partikel tiap cm3. Tetapi di kota kota besar, daerah industry dan daerah kering, jumlah
debu dapat mencapai 5 juta partikel tiap cm3. Konsentrasi debu pada umumnya berkurang
dengan ketinggian, meskipun debu meteoric dapat dapat di jumpai pada lapisan atmosfer
atas. Sumber debu beraneka ragam yaitu asap, abu vulkanik, pembakaran bahan bakar,
kebakaran hutan, bakteri, spora, tepung dan serbuk dari tanah yang terhembus ke atas,
partikel garam yang masuk ke dalam atmosferdari percikan air laut, dsb. Partikel debu yang
bersifat higroskopis akan bertindak sebagai inti kondensasi. Debu higroskopis yang penting
ialah partikel garam, asap batu bara atau arang. Kabas (smog) singkatan dari kabut dan asap
(smoke dan fog) adalah kabut tebal yang sering di jumpai pada industri yang disebabkan
banyaknya kondensasi. Debu dapat menyerap, memantulkan dan menghamburkan radiasi
yang datar. Debu atmosferik dapat tersapu turun ke permukaan bumi oleh curah hujan,
tetapi

kemudian

atmosfer

dapat

terisi

partikel

debu

kembali

3. Struktur Vertikal Atmosfer Bumi


Jika temperature dipakai dasar pembagian atmosfer, maka di jumpai troposfer, stratosfer,
mesosfer dan termosfer, Lapisan stratosfer dan mesosfer di batasi oleh lapisan stratopouse
dan batas antara lapisan mesosfer dan termosfer disebut lapisan mesopouse.
Gejala cuaca (awan dan hujan) terjadi dilapisan troposfer. Pada troposfer terdapat
penurunan temperature disebabkan troposfer sangat sedikit menyerap radiasi gelombang

pendek dari matahari, sebaiknya permukaan tanah memberikan panas pada lapisan troposfer
yang terletak diatasnya melalui konduksi, konveksi dan panas laten kondensasi yang
dilapaskan oleh uap air atmosferik. Pertuakaran panas banyak terjadi pada troposfer bawah,
karena itu tempertur turun dengan ketinggian mulai dari permukaan tanah. Penurunan
temperatu bergabtung pada situasi meteorologik dan nilai antara 0,50C dan 10C tiap 100 m
dengan nilai purata 0,650C tiap 100 m.
Udara troposfer atas sangat dingin dengan demikian lebih berat di bandingkan dengan udara
diatas tropopause sehingg udara troposfer tidak dapat menembus tropopause. Ketinggian
tropopause lebih besar dari daerah ekuator. Diekuator, tropopause terletak pada ketinggian
18 km dengan temperature -800 C, sedangkan kutup tropopause hanya mencapai ketinggian
6 km dengan tempertur berorde -40oC. karena tropopause lebih tinggi di ekuator dari pada
di kutup maka stratosfer lebih tipis di ekuator dari pada di kutub.
Kedudukan troposfer kadang kadang sulit di tentukan. Ada definisi untuk ditentukan. Ada
definisi untuk menentukan tinggi tropopause misalnya:
a. Jika lapisan stratosfer di awali perubahan mendadak dari penurunan temperature
menjadi kenaikan temperature maka tinggi tropopause adalah tinggi dari dasar
temperature.
b. Jika ada perubahan mendadak ke penurunan temperature yang kurang dari 20K/Km
maka tinggi tropopause adalah tinggi dari dari perubahan mendadak tersebut.
Devenisi diatas adalah kompleks, kadang-kadang mengharuskan lebih dari satu
tropopause dan biasanya disebut tropopause ganda. Tropopause yang lebih tinggi di
tandai dengan suhu yang lebih dingin.
ANGIN
Angin merupakan pergerakan udara dan timbul akibat pemanasan yang tetap dari udara
dalam hubungannya dengan permukaan bumi, serat perputaran bumi pada porosnya (Skith,
1974).
Udara panas menjadi lebih ringan dan naik keatas akibat tekanan yang rendah. Keadaan ini
akan segera dig anti oleh udara dingin dan berat yang bertekanan tinggi. Pergerakan
mendatar dari bagian udara yang dingin ini yang menggantikan masa udara yang lebih
panas disebut angin. Dalam hal ini angin akan menserkulasi oksigen, karbon dioksida, dan
uap air.

Secara umum angin berfungsi dalam mengangkut udara dingin atau hangat, menggerakkan
awan dank abut, mencampurkan udara sehingga perubahan suhu tidak terlalu mencolok.
Dan

mempengaruhi

tumbuhan

secara

langsung

maupun

tidak

langsung.

Pengaruh angin secara langsung bagi tumbuhan Angin yang kuat mungkin membatasi
pertumbukan tanaman dan mengakibatkan kerusakan fisik. Bentuk yang tidak normal dari
struktur tumbuhan akibat angin sering terjadi pada tempat tempat terbuka diperbukitan,
pegunungan pada daerah gegernya dan juga dipedataran. Di daerah garis lintang menengah
dan tinggi, kombinasi angin dengan kebekuan akan menyebabkan penumpukan es pada
tumbuhan

yang

akan

mengakibatkan

rusak

sampai

runtuhnya

tumbuhan

tadi.

Di daerah pantai, kombinasi angin dan partikel garam akan membatasi pertumbuhan
berbagai

jenis

tumbuhan

yang

tidak

tahap

terhadap

silinitas

yang

tinggi

Pengaruh angin tidak langsung pada tumbuhan Angin mempengaruhi transpirasi dengan
bergeraknya uap air dari sekitar tumbuhan, sehingga memberikan kesempatan terjadinya
penguapan lebih lanjut. Situasi ini merupakan tekanan yang kuat bagi keseimbangan air,
meskipun jumlah air dalam tanah cukup banyak. Pertumbuhan vertical akan terbatas sesuai
dengan kemampuan mengisap dan mentransformasi air ke atas untuk mengimbangi
transpirasi yang cepat, hasilnya mungkin akan membentuk tumbuhan yang kerdil. Penahan
angin
Untuk mengatasi pengaruh dari angin yang merusak tadi, sering dilakukan penahanan angin
oleh deretan pohon sebagai windbreak atau shertelbelt. Deretan pohon ini berfungsi dalam
mengurangi kecepatn angin dan membantu kelembapan tanah. Secara umum penahan angin
ini akanmereduksi tranpirasi dan evaporasi dll. Efek dari penahanan angin tergantung pada
jalur hijau dan kerapatan. Penyerbukan angin
Tepung sari yang akan ditiup angin akan menybar kemanamana dan tidak teratur dengan
demikian penyerbukan ini kurang efisien dan kemungkinan jatuhnya tepung sari pada
stigma yang sejenis rendah kemungkinan/peluangnya. Biasanya untuk mengimbangi hal ini,
jumlah tepung sari yang dihasilkan untuk diterbangkan angin sangat banyak. Di ala mini
ternyata banyak tumbuhan dalam proses penyerbukannya memakai angin sebagai medium,
terutama

Coniferae,

Poales,

Ranales,

Glumiferae,

dan

Amantiferae.

Ciri-ciri morfologi tumbuhan yang teradaptasi untuk penyerbukan angin, misalnya:


1. Bunga yang kecil dengan perhiasan bunga kurang baik pertumbuhannya.
2. Stamen panjang dan stigma berbulu serta terbuka letaknya.

3.

Bunga biasanya uniseksual dan sering terletak pada bagian atas dari tumbuhan sehingga

tidak terhalang.
4. Tepung sari kering dan ringan serta jumlahnya yang banyak sekali dan kadang-kadang
mengandung semacam zat perekat pada bagian eksinnya.
Fungsi Angin :
1. Mengangkut udara dingin atau hangat
2. Menggerakan awan dan kabut
3. Mencampurkan udara sehingga perubahan suhu tidak terlalu mencolok
4. Mempengaruhi tumbuhan secara langsung ataupun tidak langsung
Faktor Terjadinya Angin Faktor terjadinya angin, yaitu : Gradien Barometris, letak tempat
tersebut, ketinggian tempat tersebut, dan waktu.

Gradien Barometris

Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km.
Makin besar gradien barometrisnya angin semakin cepat.

Letak Tempat

kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari lainnya. Sebaliknya yang jauh dari
garis khatulistiwa lebih lambat.

Tinggi Tempat

Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup

Waktu

Di

siang

hari

angin

bergerak

lebih

cepat

daripada

di

malam

hari

Pengaruh angin secara langsung bagi tumbuhan


1.

Daerah Garis lintang menengah dan tinggi Kombinaasi angin dengan kebekuan akan

menyebabkan penumpukan es pada tumbuhan yang akan mengakibatkan rusak sampai


runtuhnya tumbuhan tadi
2. Daerah pantai Kombinasi angin dan partikel garam akan membatasi pertumbuhan
berbagai

jenis

tumbuhan

yang

tidak

tahan

terhadap

silinitas

yang

tinggi.

3. Daerah perbukitan, pergunungan, daratan Angin yang kuat membatasi pertumbuhan


tanaman dan menyebabkan kerusakan fisik. Bentuk yang tidak normal dan st ruktur
tumbuhan akibat angin sering terjadi. Pengaruh angin tidak langsung bagi tumbuhan
Angin mempengaruhi transpirasi dengan bergeraknya uap air dari sekitar tumbuhan,
sehingga memberikan kesempatan terjadinya penguapan lebih lanjut. Situasi ini merupakan

tekanan yang kuat bagi keseimbangan air, meskipun jumlah air dalam tanah cukup banyak.
Pertumbuhan vertikal akan terbatas sesuai dengan kemampuan menghisap dan
mentransformasikan air ke atas untuk mengimbangi traspirasi yang cepat, hasilnya mungkin
akan membentuk tumbuhan yang kerdil.
Penahan Angin
Untuk mengatasi pengaruh dari angin yang merusak, sering dilakukan oleh penahanan angin
oleh deretan pohon sebagai jalur hijau atau berfungsi sebagai Windbreak atau Shertelbelt.
Deretan pohon ini berfungsi dalam mengurangi kecepatan angin dan membantu menjaga
kelembapan tanah. Secara umum angin ini akan mereduksi transpirasi dan evaporasi,
mengurangi kerusakan oleh angin, dan mengurangi perpindahan tanah yang terangkut oleh
angin. Efektifitas dari penahanan angin ini tergantung dari sistem penanaman jalur hijau dan
kerapatannya.
Secara Umum Fungsi Penahan Angin secara langsung dalam bidang pertanian adalah :

Mengurangi stres pada tanaman sehingga meningkatkan pertumbuhan tanaman.

Mengurangi kerusakan tanaman yang disebabkan oleh angin.

Mengurangi erosi.

Mengurangi penguapan air dari tanaman dan tanah sehingga akan menghemat air.

Menstabilkan suhu dalam tanah; tanah tidak akan terlalu panas atau terlalu dingin. Suhu
yang stabil baik bagi kesehatan akar tanaman dan hewan dalam tanah.

Secara Umum Fungsi Penahan Angin secara langsung dalam bidang pertanian adalah :

Mengurangi stres pada tanaman sehingga meningkatkan pertumbuhan tanaman.

Mengurangi kerusakan tanaman yang disebabkan oleh angin.

Mengurangi erosi.

Mengurangi penguapan air dari tanaman dan tanah sehingga akan menghemat air.

Menstabilkan suhu dalam tanah; tanah tidak akan terlalu panas atau terlalu dingin. Suhu
yang stabil baik bagi kesehatan akar tanaman dan hewan dalam tanah.

Contoh Tumbuhan yang Digunakan Untuk Penahan Angin


Penyebaran Biji Oleh Angin
Angin merupakan medium yang baik untuk penyebaran migrula tumbuhan, dan merpakan
proses yang efisen. Karena angin membawa migula sampai jarak yang jauh, maka secara

ekologi merupakan factor yang penting. Dalam penyebaran melalui angin tumbuhan
melakukan adaptasi morfologi.
1). Ukuran biji sangat kecil biji yang kecil dan ringan mudah disebarkan oleh angin.
Misalnya ericeciae.
2). Biji berkomosa permukaan biji diperluas dengan adanya bulu-bulu yang hampir tidak
menambah berat. Dengan demikian mudah dibawa oleh angin, cara ini lebih baik
dibandinkan cara yang tadi. Contoh: salicaceae.
3). Biji bersayap, banyak tumbuhan dengan biji dengan sayap dan dapat mempengaruhi
kecepatan untuk terbawa angin sehingga penyebarannya dapat menjangkau secara luas.
Contoh: aceraceae.
4). Buah bersayap, misalnya pterocarus
5). Biji bergantung, biji tertutupi oleh stuktur yang pipih sehingga dapat berguling di tanah.
Contoh: pedaliaceae.
6). Stuktur khusus seperti pada spinifex littoralis, karangan bungan yang masak lepas dan
mengglundung terbawa angin sambil menghamburkan biji yang telah masak
Dalam usaha penyebaran biji oleh angin ini berbagai bentuk adaptasi morfologi dilakukan
oleh tumbuhan, misalnya:
1.

Ukuran biji sangat kecil

Orchidaceae, dan Ericeae

2.

Biji berkomosa

3.

Biji bersayap

4.

Buah bersayap

Dipterocarpaceae, Pterocarpu

5.

Biji berkantung

Chenopodiaceae, Pedaliaceae

6.

Struktur khusus

Spinifex littoralis

Salicaceae, Aspleciadaceae
Aceraceae, Pinaceae, Bignoniaceae

DAFTAR PUSTAKA
Jumin, Hasan Basri. 1992. Ekologi Tanaman. Rajawali Press: Jakarta Michael, P. 1995. Metode
Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. UI Press: Jakarta.
Rahardjanto, Abdulkadir. 2001. Ekologi Umum. Umm Press: Malang.

Rohman, Fatchur dan I Wayan Sumberartha. 2001. Petunjuk Praktikum Ekologi Tumbuhan.
JICA: Malang.
Syafei, Eden Surasana. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. ITB: Bandung.
Wolf, Larry dan S.J McNaughton. 1990. Ekologi Umum. UGM Press: Jogjakarta.

Anda mungkin juga menyukai