Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TAKE HOME KESEHATAN REPRODUKSI

TENTANG KEHAMILAN DENGAN


TOKSOPLASMOSIS

OLEH :
EKA DHARMA PUTRI
NIM : 1415301008

DIV BIDAN PENDIDIK STIKES FORT DE KOCK


BUKITTINGGI
2015

KEHAMILAN DENGAN TOKSOPLASMOSIS

1. Skenario
Ny B 27 tahun G3P0A2A0 usia kehamilan 30 minggu dating ke BPS dengan
keluhan merasa lemah, demam, dan pandangan kabur, pusing seperti akan flu
serta ibu mengatakan memelihara 3 ekor kucing dan sudah keguguran dua
kali, sehingga cemas dengan kehamilannya yang sekarang.
Diagnosa : Ny B usia 27 tahun G3P0A2A0 uk 30 minggu, janin tunggal
hidup intrauteri, presentase kepala, dengan infeksi toksoplasma.
DS : Ibu mengeluh merasa lemah, mudah capek, dan merasa agak pusing
seperti akan flu, serta ibu mengatakan memelihara 3 ekor kucing dan
sudah keguguran dua kali, sehingga cemas dengan kehamilannya yang
sekarang. Ibu mengatakan HPHTnya tanggal 22 September 2014
DO : Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi
: 100 x/menit
Pernapasan
: 29 x/menit
Suhu
: 39C
Berat badan : 65 kg
HPL
:29 juni 2014
Leopold I:TFU 3 jari diatas pusat, teraba bokong
Leopold II:puki
Leopold III: teraba kepala
Leopold IV: konvergen
DJJ: 155x/menit teratur,pm sebelah kiri bawah perut ibu
Pemeriksaan penunjang : IgG (+) dan IgM (+)
Masalah : Ibu mengatakan merasa lemah, mudah capek, merasa agak pusing,
ibu cemas dengan kehamilan sekarang.
Kebutuhan : KIE tentang penyakit toksoplasma
Tindakan : Informasi hasil pemeriksaan
Perbaiki keadaan umum ibu
Jelaskan tentang toksoplasmosis
Kolaborasi dengan laboratorium untuk pemeriksaan
Rujuk pasien untuk pemberian obat dan penanganan selanjutnya
2. Etiologi

Infeksi ini disebabkan oleh toksoplasmosis gondii yang bersumber dari


kucing, tikus, dan hewan peliharaan lain. Jalur kontaminasi adalah melalui
makanan yang terkontaminasi oleh kotoran hewan tersebut dalam bentuk kista
yang tidak mati saat dimasak. Sekitar dari beberapa kucing yang diuji
mempunyai antibody toksoplasma. Ini berarti bahwa kucing tersebut terinfeksi
karena memakan hewan pengerat dan burung pemakan daging yang terinfeksi.
Satu minggu setelah terinfeksi, kucing mengeluarkan oocyst yang terdapat
pada fesesnya. Pengeluaran oocyst terus menerus sampai sekitar 2 minggu
sebelum kucing itu sembuh atau pulih kembali. Hewan ini mudah terinfeksi
lagi dan dapat mengeluarkan oocyst ketika terinfeksi oleh organism lain.
Feses kucing sudah sangat infeksius. Oocyst dalam feses menyebar
melalui udara dan ketika dihirup akan dapat menyebabkan infeksi. Sporulasi
organisme ini terjadi setelah 1-5 hari dalam kotoran dan dapat dicegah dengan
pembuangan sampah setiap hari. Jika oocyst terkandung dalam tanah sisa-sisa
partikel berada di atasnya dan akan terbawa arus air hujan. Sisa oocyst dapat
bertahan hidup sampai lebih dari 1 tahun tetapi tidak aktif dalam keadaan
beku, kekeringan, panas lebih dari 50oC atau terkontak dengan ammonia,
biodin, atau formalin.
3. Tanda dan Gejala
Ibu dengan toksoplasma gondii biasanya tidak menampakkan gejala
walaupun 10%-20% ibu yang terinfeksi didapatkan adanya iymphadenophaty.
Infeksi dapat ditemukan pada sindrom mononucleosislike dengan adanya
kelelahan dan lesu, jarang terjadi pada encephalitis.

Gejala

klinis

yang

pertama

adalah

demam,

kelenjar

limfe

membengkak, dan terjadi abses. Bentuk manifestasi klinis lain adalah


pneumonia, poliomyelitis, dan miokarditis.
BBL dengan menderita toksoplasma congenital terinfeksi saat berada
di dalam uterus secara transplacental, choriurenitis sering muncul sebagai
gejala toksoplasma pada BBL. Temuan lain : hydrocephalus, penyakit kuning,
hepatosplenomegali, mikrosefali, glaucoma, kejang, demam, hipotermi,
limpadenopati, mual, diare, katarak, mikroftalmia, syaraf mata atrofi, dan
pneumonia.

4. Bagan patologi
Parasit toksoplasmosis

Intrasel tubuh

trofozoit yang beredar


dalam darah
berkembang biak sacara
aseksual

ookista yang
dikeluarkan dalam tinja
kucing
berkembang biak secara
seksual & aseksual

kista berupa sebuah


kantung yang di
dalamnya berisi beriburibu trofozoit T gondii
berkembang biak secara
aseksual

dibawa
lalat,kecoa,cacing,se
mut
membentuk
trofozoit,menembus
di epitel
usus,membelah
diri,menetap sebagai
kista

ookista
menempel di buah
atau sayuran
termakan ayam,
kambing,sapi yang
tidak matang dan
tercemar ookista

5. Bagan penatalaksanaan
rawat
Ibu
Ibu (akut)
(akut)

Penatalaksanaan

Janin
Janin

-pyrimethamine 25
mg/hr/oral
mg/hr/oral
-asam folimik 6 mg IM
-solfonamide
-pyrimethamine 1
mg/kg/hr/oral (34
mg/kg/hr/oral
(34 hr)
hr)
-sulfadiazine
20
mg/kg
-sulfadiazine 20 mg/kg
oral
oral (1th)
(1th)
*remaja : asam folimik
2-6mg IM/oral
3xseminggu

Anda mungkin juga menyukai