Daftar Urut
Perihal
Buku Tamu
seseluruh Irak sudah berada di bawah pengawasan Arab. Dan bukan cuma itu: pasukan Arab
bahkan menyerbu langsung Persia dan dalam pertempuran Nehavend (642) mereka secara
menentukan mengalahkan sisa terakhir kekuatan Persia. Menjelang wafatnya `Umar di tahun
644, sebagian besar daerah barat Iran sudah terkuasai sepenuhnya. Gerakan ini tidak berhenti
tatkala `Umar wafat. Di bagian timur mereka dengan cepat menaklukkan Persia dan bagian
barat mereka mendesak terus dengan pasukan menyeberang Afrika Utara.
Sama pentingnya dengan makna penaklukan-penaklukan yang dilakukan `Umar adalah
kepermanenan dan kemantapan pemerintahannya. Iran, kendati penduduknya masuk Islam,
berbarengan dengan itu mereka memperoleh kemerdekaannya dari pemerintahan Arab. Tetapi
Suriah, Irak dan Mesir tidak pernah peroleh hal serupa. Negeri-negeri itu seluruhnya diArabkan hingga saat kini.
`Umar sudah barangtentu punya rencana apa yang harus dilakukannya terhadap daerahdaerah yang sudah ditaklukkan oleh pasukan Arab. Dia memutuskan, orang Arab punya hakhak istimewa dalam segi militer di daerah-daerah taklukan, mereka harus berdiam di kotakota tertentu yang ditentukan untuk itu, terpisah dari penduduk setempat. Penduduk setempat
harus bayar pajak kepada penakluk Muslimin (umumnya Arab), tetapi mereka dibiarkan
hidup dengan aman dan tenteram. Khususnya, mereka tidak dipaksa memeluk Agama Islam.
Dari hal itu sudahlah jelas bahwa penaklukan Arab lebih bersifat perang penaklukan
nasionalis daripada suatu perang suci meskipun aspek agama bukannya tidak memainkan
peranan.
Keberhasilan `Umar betul-betul mengesankan. Sesudah Nabi Muhammad, dia merupakan
tokoh utama dalam hal penyerbuan oleh Islam. Tanpa penaklukan-penaklukannya yang
secepat kilat, diragukan apakah Islam bisa tersebar luas sebagaimana dapat disaksikan
sekarang ini. Lebih-lebih, kebanyakan daerah yang ditaklukkan dibawah pemerintahannya
tetap menjadi Arab hingga kini. Jelas, tentu saja, Muhammadlah penggerak utamanya jika dia
harus menerima penghargaan terhadap perkembangan ini. Tetapi, akan merupakan kekeliruan
berat apabila kita mengecilkan saham peranan `Umar. Penaklukan-penaklukan yang
dilakukannya bukanlah akibat otomatis dari inspirasi yang diberikan Muhammad. Perluasan
mungkin saja bisa terjadi, tetapi tidaklah akan sampai sebesar itu kalau saja tanpa
kepemimpinan `Umar yang brilian.
Memang akan merupakan kejutan buat orang Barat yang tidak begitu mengenal `Umar
membaca penempatan orang ini lebih tinggi dari pada orang-orang kenamaan seperti
Charlemagne atau Julius Caesar dalam urutan daftar buku ini. Soalnya, penaklukan oleh
bangsa Arab di bawah pimpinan `Umar lebih luas daerahnya dan lebih tahan lama dan lebih
bermakna ketimbang apa yang diperbuat oleh Charlemagne maupun Julius Caesar.