Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dibahas pengembangan yang terjadi pada taxiyaw.
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini akan diambil kesimpulan mengenai hasil pengolahan data dan
analisa.
BAB II
3
KAJIAN PUSTAKA
dengan
sudut
tertentu
terhadap
runway
sehingga
3. Cross Overtaxiway
4. Bypass Taxiway
Keterangan:
Bila taxiway digunakan pesawat dengan roda dasar kurang dari
18m.
Bila taxiway digunakan pesawat dengan seperempat roda dasar
A
B
7,5 m
10,5 m
15 m if the taxiway is intended to be
1,5 m
2,25 m
3 m if the taxiway is intended to be
less than 18 m.
18 m if the taxiway is intended to be
less than 18 m.
4,5 m if the taxiway is intended to be
4,5 m
than 9 m.
23 m
4,5 m
10
11
12
Taxiway Edge Lights. Digunakan untuk garis tepi taxiway selama periode
kegelapan atau kondisi visibilitas terbatas. Perlengkapan ini akan
meningkat dan memancarkan cahaya biru.
Clearance Bar Lights. Tiga lampu berwarna kuning di posisi siap pacu di
taxiway
13
Lampu taxiway berjarak setiap 75 kaki. Di beberapa bandara, lampulampu lebih berdekatan ketika di persimpangan.
2.7 PERSILANGAN
Pada persilangan antara taxiway dengan landasan, apron dengan taxiway
perlu tambahan luas agar gerakkan pesawat masih mempunyai Wheel Clearance
seperti yang dipersyaratkan, di sini tambahan luas disebut Fillet. Tetapi tambahan
luas pada kurve taxiway lebih baik disebut lebar tambahan, sebab memang lebar
tambahan merupakan tambahan ke taxiway pada kurvenya.
Ada 3 cara untuk menjamin terpenuhinya persyaratan Wheel Clearence :
1. Menggunakan marking sumbu taxiway sebagai pedoman jalannya pesawat dan
dibuat fillet
2. Dibuat garis pedoman sisi kanan, sisi kiri dimana pesawat berjalan diantaranya
3. Gabungan no.2 garis pedoman kanan kiri dan tambahan fillet.
Beberapa cara yang disarankan ICAO untuk merencanakan Fillet, antara
lain:
1. Dengan model simulasi gerakan pesawat
2. Penghitungan Fillet
3. Menggunakan grafik akan menghasilkan data-data pendekatan dari garis-garis
gerak pesawat.
14
15
16
17
2. Kecepatan awal waktu sampai titik A, yaitu titik perpotongan garis singgung
antara landasan dan taxiway
3. Jarak dari Threshold sampai ke Touchdown
4. Jarak dari Touchdown sampai ke titik A
Nilai besaran butir b, c dan di rata-ratakan dari pesawat yang biasa
dilayani landasan ini. Hanya untuk tujuan perencanaan exit taxiway, kecepatan
pesawat waktu touchdown dianggap rata-rata 1,3 kali kecepatan Stall, pada
konfigurasi pendaratan dengan rata-rata berat pendaratan kotor 85% dari
maximum.
D. Taxiway Diatas Jembatan
Jembatan taxiway dibangun pada bagian yang lurus dari taxiway, dengan
bagian lurus di dua sisi jembatan, agar pesawat berjalan pada satu garis lurus
sesaat sebelum masuk jembatan dan sesaat sesudah keluar jembatan. Lebar
jembatan taxiway mampu melayani pesawat, bila diukur tegak lurus sumbu
taxiway lebarnya tidak kurang dari area yang diratakan bagi strip taxiway.
2.9 Taxiway Shoulders
Bagian yang lurus dari taxiway harus dilengkapi dengan bahu dengan
luasan simetris pada setiap sisi dari taxiway jadi lebar dari keseluruhan taxiway
dan bahu pada bagian lurus minimum seperti dalam tabel berikut, Apabila pada
taxiway dengan penggolongan pesawat III, IV, V dan VI untuk jenis pesawat jet
propelled, harus menggunakan lebar bahu. Lebar bahu taxiway pada masingmasing ukuran minimum.
Tabel taxiway shoulder minimum menurut SKEP No-77-VI-2005
18
BAB III
PENGEMBANGAN
Pada perancangan Taxiway, Taxiway diatur sedemikian hingga pesawat
yang baru saja mendarat tidak menggangu pesawat lain yang sedang taxi siap
menuju ujung lepas landas. Pada bandar udara yang sibuk, lalu lintas pesawat taxi
19
diperkirakan bergerak sama banyak dari dua arah, harus dibuat paralel taxiway
terhadap landasan untuk taxi satu arah.
Untuk pemilihan rute taxiway dipilih rute yang terpendek dari bangunan
terminal menuju ujung landasan yang dipakai untuk awal lepas landas, pembuatan
taxiway harus bisa dipakai oleh pesawat secepatnya ke luar dari landasan sehingga
landasan bisa digunakan oleh pesawat lain untuk mendarat tanpa harus menunggu
lama, taxiway ini disebut exit taxiway atau turn off, selain itu pembuatan taxiway
memiliki sudut sikusiku dengan landasan, maka pesawat yang akan mendarat
bisa diperlambat sampai kecepatan yang sangat rendah sebelum belok masuk
taxiway.
`Pada bandar udara yang sudah memiliki jadwal penerbangan sangat
padat, dengan volume pesawat yang sangat besar peranan taxiway sangat penting
dalam melancarkan setiap pesawat baik yang akan take off menuju runway
maupun yang akan landing menuju apron. Taxiway menjadi penghubung antara
runway dengan apron. Jika taxiway sudah dianggap tidak efektif dalam
menghubungkan apron dengan runway maka langkah yang paling banyak
digunakan adalah dengan mendesain ulang taxiway tersebut, apakah diperbesar
atau diperlebar ataupun ditambah serta konfigurasinya diperbaharui.
Untuk bandar udara yang memiliki intensitas penerbangan yang sangat
besar bisa menggunakan desain rapid exit taxiway, dimana taxiway didesain untuk
bisa menghubungkan pesawat yg menuju runway dengan pesawat yang menuju
apron dengan sangat cepat. Taxiway didesain sependek-pendeknya dengan sudut
tertentu yang memungkinkan pesawat bisa bergerak secara cepat.
20
menjelaskan desain terbaru atau proses desain yang baru untuk referensi jenis
pesawat yang baru.
Perubahan terbaru diberi nama Alpha yang memiliki definisi yaitu
sebgai yang paling menonjol, berbakat dan lebih agresif dalam kelompok.
Perubahan yang cukup menonjol tersebut adalah Taxiway Design Group (TDG).
Taxiway design group adalah usulan terbaru dibawah tanggung jawab Airplane
Design Group (ADG).
Perbedaan utama adalah bahwa TDG menggabungkan elemen terkait
untuk pesawat yang sebenarnya gerakan pesawat taxi tertentu, lebih memikirkan
lebar sayap dan ketinggian ekor yang memiliki keamanan untuk objek atau
pesawat yang lain. TDG akan didasarkan pada Main Aksesoris Lebar (MGW)
dikombinasikan dengan Kokpit untuk Main Aksesoris (CMG) jarak. Selain itu,
semua desain taxiway fillet sekarang akan didasarkan pada mempertahankan
kokpit pesawat diatas garis tengah, yang pada dasarnya telah menghilangkan
konsep over-kemudi dari desain literatur bandara. Untuk mengurangi atau
mengimbangi perubahan yang terjadi pada over-steering, jari-jari fillet masingmasing kelompok desain diperkecil yaitu untuk fillet dengan radius 170 meter
dikurangi menjadi fillet dengan radius 130 meter. Dengan radius yang lebih kecil
tidak akan mengubah kinerja menjadi lebih jelek akan tetapi kinerjanya akan lebih
bagus. Namun, pada awalnya memang digambar skematik desain tersebut terlihat
cukup lucu. Pada kenyataannya, ketika diuji dengan menggunakan simulasi,
taxiway dapat bekerja dengan sangat baik. Tidak hanya bekerja dengan baik,
TDG pun menghemat jumlah atau tebal perkerasanb yang dibutuhkan pada fillet
sebesar kira-kira 5-15 persen tergantung pada TDG yang digunakan. Hal tersebut
pun berpengaruh pada penghematan biaya konstruksi.
Penghematan biaya melalui teknologi. FAA telah mengambil sikap yang
positif dengan membuat desain yang menjadikan berkurangnya tebal perkerasan
sehingga terjadi penghematan biaya. Tapi ada aspek lain yang penting yaitu AC:
penggunaan Computer Aided Design (CAD) sebagai penggati tabel4-3 melalui
tabel 4-8 untuk model pergerakan pesawat dapat diterima dan mungkin diperlukan
untuk persimpangan dengan sudut tidak standar.
21
dengan
penggunaan
yang
diijinkan
perangkat
lunak,
akan
memungkinkan konsultan untuk memberikan tidak hanya bandara, tetapi FAA dan
industri bandara secara keseluruhan dengan biaya tabungan dan efisiensi
operasional sementara mempertahankan semua izin keamanan yang diperlukan.
Kesimpulannya, FAA telah datang dengan sebuah konsep yang berhubungan
dengan pesawat yang sebenarnya Gerakan berbasis desain taxiway. Dengan
keterlibatan industri, FAA telah terbuka untuk konsep-konsep baru yang lebih
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Taxiway sebenarnya adalah sebuah istilah yang digunakan untuk
menunjukan jalan yang menghubungkan landasan pacu dengan hangar, terminal,
23
apron dan fasilitas lainnya. Istilah pesawat sedang taxiing berarti pesawat sedang
berjalan di area landasan pacu, baik itu saat persiapan untuk take-off maupun
landing (mendarat). Jalan taxiway ini kebanyakan memiliki permukaan yang keras
seperti aspal atau beton, walaupun bandar udara yang lebih kecil kadang-kadang
menggunakan kerikil atau rumput. Dari sisi keamanan pesawat, jelas taxiway
dengan permukaan aspal atau beton lebih diutamakan ketimbang permukaan
kerikil atau rumput.
Beberapa konfigurasi yang ada pada taxiway :
1. Entrance Taxiway
24
3. Cross Overtaxiway
4. Bypass Taxiway
25
26
Dengan demikian maka pada desain ini jari jari fillet pada sebuah taxiway
menjadi diperkecil namun tetap dapat bekerja dengan baik.
27