Anda di halaman 1dari 22

Minyak Bumi

Penyusun

Nur Sholihah
Putri Fauzia H

XI Multi Media V
XI Multi

Media V

Cecep Iswadi

XI

Multi Media V

Wildan Taufik

XI

Multi Media V

Heri Gunawan

XI

Multi Media V
1

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat

serta salam marilah kita

panjatkan pada junjunan kita Baginda Rasul Nabi Besar Muhammad SAW. Kami selaku
penyusun dan pelapor dari pada makalah ini, kami sangat senang dan amat bersyukur,
karena kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya serta dapat mengambil
banyak pelajaran, khususnya perihal pelajaran kimia kali ini..
Walaupun begitu, kami masih perlu banyak belajar,belajar, dan belajar, dalam hal
apa yang menjadi isi dari makalah ini, yaitu ada kaitannya dengan study Kimia. Karena
bagi kami, pemahaman dalam sebuah pembelajaran tidak cukup jika hanya dari satu sudut
pandang dalam sebuah pemahaman tersebut.
Oleh karena itu, tanpa adanya orang-orang yang selalu men-support dan
memberikan bimbingan yang penuh kesabaran kepada kami, merupakan sebuah
kemustahilan jika kami menyelesaikan makalah ini dengan sedemikian rupa. Maka oleh
sebab itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1.

Ibu Besse Warni, Sp selaku kepala sekolah SMK Taruna Terpadu 1.

2.

Ibu Khodijah, S Ag selaku wali kelas 11 multimedia 5 SMK TarTer 1

3.

Bpk Dahlan, selaku guru dari pelajaran Kimia dikelas kami.

4.

Serta teman-teman yang telah memberikan kritikan yang membangun untuk


kami.
Oleh sebab itu, kami berharap penyusunan makalah ini dapat mendongkrak

semangat kami dalam belajar, khususnya pelajaran kimia ini. Serta dapat memperoleh nilai
Kimia yang cukup.

Meskipun makalah ini masih jauh dari nilai sempurna, kami tetap berharap,
makalah ini dapat memberikan manfaatnya kepada kita semua.

Bogor, Februari 2010


Penyusun

DAFTAR ISI

Kata pengantar..............................................................................

Daftar isi.......................................................................................

ii

1. Pengertian Minyak Bumi..........................................................

2. Asal Usul dan Terbentuknya Minyak Bumi..............................

3. Cara Mendapatkan Minyak Bumi.............................................

4. Negara-Negara Penghasil Minyak Bumi..................................

5. Proses Pengolahan & Jenis Minyak Bumi yang Dihasilkan.....

10

6. Manfaat & Penggunaan Minyak Bumi.....................................

13

7. Dampak Negatif & Kerugian Penggunaan Minyak Bumi........

16

8. Pencegahan/Mengurangi Dampak Minyak Bumi.....................

18

9. Kesimpulan dan Saran..............................................................

19

1. PENGERTIAN MINYAK BUMI


Minyak bumi (Bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus karang dan
oleum minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau
kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak
Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian
besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.
Minyak

adalah

istilah

umum

untuk

semua

cairan

organik

yang

tidak

larut/bercampur dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Ada sifat
tambahan lain yang dikenal awam: terasa licin apabila dipegang. Dalam arti sempit, kata
'minyak' biasanya mengacu ke minyak bumi (petroleum) atau produk olahannya: minyak
tanah (kerosena). Namun demikian, kata ini sebenarnya berlaku luas, baik untuk minyak
sebagai bagian dari menu makanan (misalnya minyak goreng), sebagai bahan bakar
(misalnya minyak tanah), sebagai pelumas (misalnya minyak rem), sebagai medium
pemindahan energi, maupun sebagai wangi-wangian (misalnya minyak nilam).

1.

ASAL-USUL DAN TERBENTUKNYA MINYAK BUMI


2.1 Asal Usul
Saat ini, sejumlah besar ilmuwan secara umum berpendapat bahwa minyak bumi

adalah makhluk hidup purbakala yang di bawah tekanan suhu tinggi dan setelah melalui
proses pengolahan dalam jangka waktu yang panjang serta lamban, maka makhluk hidup
zaman purbakala baru berubah menjadi minyak bumi. Namun, yang membuat para
ilmuwan bingung adalah sebenarnya butuh berapa kali organisme prasejarah dalam skala
besar terkumpul dan terkubur, baru bisa menghasilkan minyak bumi yang sedemikian
banyak seperti sekarang ini?

Masalah ini terjawab di majalah Scientist akhir November 2003. Penulis artikel
tersebut yakni Jeffry S. Dukes dari Universitas Utah, melalui hasil hitungan dari data
industri dan geokimia serta biologi yang ada sekarang: 1 galon minyak bumi Amerika,
ternyata membutuhkan 90 ton tumbuhan purbakala sebagai bahan material, artinya 1 liter
minyak bumi berasal dari 23,5 ton tumbuhan purbakala. Lalu berapa tumbuhan yang dapat
mencapai 23,5 ton itu? Hasil hitungan didapati, bahwa itu setara dengan 16.200 meter
persegi jumlah tanaman gandum, teremasuk daun, tangkai dan seluruh akarnya.
Mengapa membutuhkan makhluk hidup purbakala dalam jumlah yang sedemikian
besar baru bisa mengubahnya menjadi minyak bumi? Penyebabnya adalah bahwa minyak
bumi harus di bawah tekanan suhu tinggi, dengan demikian baru bisa menghasilkan
minyak bumi, lalu setelah makhluk hidup purbakala mati, jika penguburan tidak cepat,
maka akan lapuk dan terurai. Namun, masalahnya adalah sebenarnya berapa besar rasio
makhluk hidup purbakala berubah menjadi energi fosil? Penulis mengatakan: Kurang dari
1/10.000! Sebab sebagian besar karbon kembali ke atmosfer setelah melalui penguraian.
Dan sejumlah kecil yang tersisa baru dapat berubah menjadi bahan bakar fosil.
Selanjutnya penulis mengatakan: Berdasarkan hitungan jumlah pemakaian minyak bumi
seluruh dunia tahun 1997, energi fosil yang dihabiskan seluruh dunia waktu itu setara
dengan 400 kali lipat jumlah semua tumbuhan di atas bumi yang bisa menghasilkan
minyak.
Dilihat dari segi lainnya, data geologi menunjukkan, bahwa bumi pada zaman
purbakala mutlak tidak mungkin lebih besar ukurannya dibanding bumi saat ini, lagi pula
jumlah kandungan oksigen di udara dan suhu udara pada zaman purbakala kurang lebih
30% lebih tinggi dibanding bumi saat ini, atau dengan kata lain, kecepatan busuknya
makhluk hidup lebih cepat dibanding sekarang. Seandainya minyak bumi berasal dari jasad
makhluk hidup melalui sirkulasi karbon, maka meskipun bentuk tubuh makhluk hidup
purbakala lebih besar, namun jika rasio penguburan lebih cepat dan skala besar malahan
sangat rendah juga akan sangat sulit, ini adalah yang bisa diketahui dari fosil dinosaurus
yang tidak sempurna dan tidak banyak jumlahnya, yang hanya dapat kita gali sekarang ini.
Sebuah fosil individual dinosaurus yang demikian tidak mudah untuk disimpan, lalu berapa
besar rasionya jasad dinosaurus dalam skala besar yang harus segera dikubur?
Dilihat dari inferensi ilmu pengetahuan nyata modern, jika hipotesa mengenai jasad
dinosaurus berubah menjadi minyak bumi sulit dipertahankan, maka bagaimanapun juga
rasanya sang arif penciptanya atau sang dewa penciptanya juga merupakan suatu jalan
pemecahannya!

Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin: petrus ), dijuluki juga
sebagai emas hitam adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah
terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi dan
gas alam berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150 juta
tahun yang lalu. Sisa-sisa organisme tersebut mengendap di dasar lautan, kemudian
ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena
pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu, dengan meningkatnya tekanan dan
suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik tersebut dan mengubahnya
menjadi minyak dan gas.
Proses pembentukan minyak bumi dan gas ini memakan waktu jutaan tahun.
Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori seperti air dalam batu
karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian
terkosentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap.Walupun minyak bumi dan gas alam
terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak bumi yang terdapat di daratan. Hal ini
terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga sebagian lautan menjadi daratan.
Dewasa ini terdapat dua teori utama yang berkembang mengenai asal usul terjadinya
minyak bumi, antara lain:
1. Teori Anorganik (Abiogenesis)
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam
alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2
membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi
terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang
lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak
bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan
dengan proses terbentuknya bumi.

Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam


beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain. Secara umum dinyatakan
seperti dibawah ini:

Berdasarkan teori anorganik, pembentukan minyak bumi didasarkan pada proses kimia,
yaitu :
a. Teori alkalisasi panas dengan CO2 (Berthelot)
Reaksi yang terjadi:
alkali metal + CO2 karbida
karbida + H2O ocetylena
C2H2 C6H6 komponen-komponen lain
Dengan kata lain bahwa didalam minyak bumi terdapat logam alkali dalam keadaan
bebas dan bersuhu tinggi. Bila CO2 dari udara bersentuhan dengan alkali panas tadi maka
akan terbentuk ocetylena. Ocetylena akan berubah menjadi benzena karena suhu tinggi.
Kelemahan logam ini adalah logam alkali tidak terdapat bebas di kerak bumi.
b. Teori karbida panas dengan air (Mendeleyef)
Asumsi yang dipakai adalah ada karbida besi di dalam kerak bumi yang kemudian
bersentuhan dengan air membentuk hidrokarbon, kelemahannya tidak cukup banyak
karbida di alam.
2.Teori Organik (Biogenesis)
Dengan dua panah dengan arah yang berlawanan, dimana karbon diangkut dalam
bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon dioksida di atmosfir
berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme fotosintetik darat dan
laut. Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk
hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme).

1.2 Proses Terbentuknya


Minyak bumi (Crude Oil) dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Rantai
karbon yang menyusun minyak bumi dan gas alam memiliki jenis yang beragam dan
tentunya dengan sifat dan karakteristik masing-masing. Sifat dan karakteristik dasar
minyak bumi inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya bagi minyak bumi itu sendiri
pada pengolahannya. Hal ini juga akan mempengaruhi produk yang dihasilkan dari
pengolahan minyak tersebut. Berdasarkan model OWEM (OPEC World Energy Model),
permintaan minyak dunia pada periode jangka menengah (2002-2010) diperkirakan
meningkat sebesar 12 juta barel per hari (bph) menjadi 89 juta bph atau tumbuh rata-rata
1,8% per tahun. Sedangkan pada periode berikutnya (2010-2020), permintaan naik menjadi
106 juta bph dengan pertumbuhan sebesar 17 juta bph.
Pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat penting untuk kita ketahui,
mengingat minyak bumi dan gas alam adalah suatu sumber energi yang tidak dapat
diperbaharui, sedangkan penggunaan sumber energi ini dalam kehidupan kita sehari-hari
cakupannya sangat luas dan cukup memegang peranan penting atau menguasai hajat hidup
orang banyak. Sebagai contoh minyak bumi dan gas alam digunakan sebagai sumber
energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor, dan industri, kedua
bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan
bakar fosil.

2.

CARA MENDAPATKAN MINYAK BUMI

1 SEISMIC
Proses ini bertujuan untuk mencari t4 yang memiliki kandungan Gas/ minyak
Bumi. Dengan menggunakan gelombang Akustik (acoustic waves) yang merambat ke
lapisan tanah. Gelombang ini direfleksikan dan ditangkap lagi oleh sensor. Dari proses
perambatan gelombang ini akan diolah dan terlihatlah lapisan-lapisan tanah untuk diolah
manakah lapisan yang berpotensi mengandung gas/oil.

2. DRILLING AND WELL CONSTRUCTION


Proses ini disebut juga proses "pengeboran minyak". Biasanya pake rig (tempat
untuk mensupport proses pengeboran, dsb).Simpel nya, kita membuat lubang di tempat
yang diidentifikasi ada kemungkinan sumber minyak/gas di tempat tersebut. Perlu di
ketahui dalam proses ini ada kemungkinan blow out (pressure yang ga bisa di kontrol,
langsung ke surface), jadi harus ada pengendalian pressure dari dalam tanah. Pressure
downhole / dalam tanah lebih besar dari pressure atmosferik, untuk mengimbanginya
biasanya pake mud a.k.a lumpur dengan spesific gravity (berat jenis) tertentu. Mud ini
akan menciptakan Hydrostatic pressure yang bisa menahan pressure dari dalam. Setelah
"lubang" siap, maka selanjutnya akan di cek apakah ada kandungan minyak/gasnya.

3. WELL LOGGING

Proses ini yang paling mahal. Tool nya mahal, karena harus tahan pressure dan
temperature yang tinggi. Di samping memetakan lapisan tanah, proses ini juga mengambil
sample untuk nantinya d cek kandungannya (minyak, gas, ato cuma air).

Dari sini

ketahuan lapisan tanah dan batuan. Mana yang mengandung air, mana yang ada gas, dan
lapisan tanah mana yang "mungkin" ada kandungan minyaknya.
4. WELL TESTING

Proses ini adalah proses dimana lapisan yang diperkirakan mengandung oil/gas di
"tembak", dengan explosif. Setelah itu minyak yang terkandung diantara pori-pori batuan
akan mengalir menuju tempat yang pressurenya lebih kecil (ke atmosferik a.k.a ke
permukaan tanah).Untuk mengontrol pergerakan ini, sumur diisi dengan liquid tertentu
untuk menjaga under balance (sumur masih bisa di "kendalikan" dan tidak blow out),
contoh liquid: brine, diesel, ato air aja.Gas, minyak, air, ataupun berbagai macam zat yang

10

keluar akan dicari Rate nya. Untuk minyak berapa BOPD(barrell oil per day) yang bisa
dihasilkan. Untuk gas, berapa MMscfMM/d (Million metric standart cubic feet per day
atau berapa juta cubic feet) yang bisa dihasilkan sumur tersebut.

Proses testing ini juga mengambil sample liquid maupun gas, dan juga data-data
tentang pressure, temperature, specific grafity, dll untuk selanjutnya diolah oleh reservoir
engineer. Data ini akan menunjukan seberapa besar dan seberapa lama kemampuan
berproduksi dari reservoir sumur tersebut.
Gas/minyak dibakar agar tidak mencemari lingkungan. Sistem pembakarannya sudah
sangat maju, dengan mixture gas, minyak, angin, dan air untuk menjadikan pembakaran
yang optimal.
5. WELL COMPLETION

Proses ini adalah proses instalasi aksesoris sumur sebelum nantinya sumur siap
diproduksi. Fungsi utamanya adalah menyaring "pasir" yang dihasilkan setelah proses
penembakan dalam well testing.Pasir yang sampai ke surface dengan pressure diibaratkan
"peluru" yang nantinya akan membahayakan line produksi. Pipa produksi akan terkikis
oleh

pasir

dan

akhirnya

Burst

(pecah).

Dengan Completion ini (alatnya gravel pack), akan


menangkap pasir di dalam sumur dan menyaringnya sehingga
tidak

ikut

kesurface.

11

6. PRODUCTION

Inilah proses yang membahagiakan, dimana sumur siap untuk berproduksi dan
nantinya akan diolah lagi ke tempat penyulingan untuk diolah dalam berbagai bentuk.
Contoh: Minyak tanah, bensin, solar,kerosin, LPG, dll.

3.

NEGARA-NEGARA PENGHASIL MINYAK BUMI

Negara penghasil minyak bumi terbesar(Diurutkan berdasar jumlah produksi tahun 2006)
dan total produksi1nya dalam juta barrel per hari
1.

Arab Saudi - 10,665

2.

Rusia - 9,667

3.

Amerika Serikat2 - 8,331

4.

Iran - 4,148

5.

Republik Rakyat Cina - 3,858

6.

Meksiko - 3,707

7.

Kanada - 3,288

8.

Uni Emirat Arab - 3,0

9.

Venezuela - 2,803

10.

Norwegia - 2,786
12

11.

Kuwait - 2,675

12.

Nigeria - 2,443

13.

Brasil - 2,166

14.

Aljazair - 2,122

15.

Irak - 2,008

(Diurutkan berdasar jumlah yang diekspor di 2006) dan total ekspor dalam juta barrel
per hari

Arab Saudi - 8,651

Rusia - 6,565

Norwegia - 2,524

Iran - 2,519

Uni Emirat Arab - 2,515

Venezuela - 2,203

Kuwait - 2,150

Nigeria - 2,146

Aljazair - 1,847

Meksiko - 1,676

Libya - 1,525

Irak - 1,438

Angola - 1,365

Kazakhstan - 1,114

Kanada

5. PROSES PENGOLAHAN DAN JENIS MINYAK BUMI YANG


DIHASILKAN

13

5.1 Proses pengolahan minyak bumi


Minyak yang dijumpai di pasaran dapat berupa zat murni, tetapi umumnya adalah
larutan/campuran. Proses pengolahan minyak murni (penyulingan / kilang minyak)
biasanya mencakup pemisahan dari bahan-bahan residu diikuti dengan pendinginan
(kondensasi). Proses pencampuran dengan bahan-bahan tertentu jika diperlukan dapat
dilakukan setelahnya.

(Komposisi)
Komponen kimia dari minyak bumi dipisahkan oleh proses distilasi, yang
kemudian, setelah diolah lagi, menjadi minyak tanah, bensin, lilin, aspal, dll.
Minyak bumi terdiri dari hidrokarbon, senyawaan hidrogen dan karbon.Empat
alkana teringan- CH4 (metana), C2H6 (etana), C3H8 (propana), dan C4H10 (butana) semuanya adalah gas yang mendidih pada -161.6 C, -88.6 C, -42 C, dan -0.5 C,
berturut-turut (-258.9, -127.5, -43.6, dan +31.1 F).
Rantai dalam wilayah C5-7 semuanya ringan, dan mudah menguap, nafta jernih.
Senyawaan tersebut digunakan sebagai pelarut, cairan pencuci kering (dry clean), dan
produk cepat-kering lainnya. Rantai dari C6H14 sampai C12H26 dicampur bersama dan
digunakan untuk bensin. Minyak tanah terbuat dari rantai di wilayah C10
Minyak pelumas dan gemuk setengah-padat (termasuk Vaseline) berada di antara
C16 sampai ke C20.Rantai di atas C20 berwujud padat, dimulai dari "lilin, kemudian tar, dan
bitumen aspal.
Titik pendidihan dalam tekanan atmosfer fraksi distilasi dalam derajat Celcius:

minyak eter: 40 - 70 C (digunakan sebagai pelarut)

minyak ringan: 60 - 100 C (bahan bakar mobil)

minyak berat: 100 - 150 C (bahan bakar mobil)

minyak tanah ringan: 120 - 150 C (pelarut dan bahan bakar untuk rumah tangga)

kerosene: 150 - 300 C (bahan bakar mesin jet)

minyak gas: 250 - 350 C (minyak diesel/pemanas)


14

minyak pelumas: > 300 C (minyak mesin)

sisanya: tar, aspal, bahan bakar residu

5.2 Jenis-jenis Minyak Bumi yang dihasilkan


Dilihat dari asalnya terdapat dua golongan besar minyak: minyak yang dihasilkan
tumbuh-tumbuhan (minyak nabati) dan hewan (minyak hewani), dan minyak yang
diperoleh dari kegiatan penambangan (minyak bumi).
1. Minyak tumbuhan dan hewan
Minyak tumbuhan dan hewan semuanya merupakan lipid. Dari sudut pandang
kimia, minyak kelompok ini sama saja dengan lemak. Minyak dibedakan dari lemak
berdasarkan sifat fisiknya pada suhu ruang: minyak berwujud cair sedangkan lemak
berwujud padat. Penyusunnya bermacam-macam, tetapi yang banyak dimanfaatkan orang
hanya yang tersusun dari dua golongan saja:
Gliserida dan atau asam lemak, yang mencakup minyak makanan (minyak masak
atau minyak sayur serta minyak ikan), bahan baku industri sabun, bahan campuran minyak
pelumas, dan bahan baku biodiesel. Golongan ini biasanya berwujud padat atau cair pada
suhu ruang tetapi tidak mudah menguap.
Terpena dan terpenoid, yang dikenal sebagai minyak atsiri, atau minyak eteris,
atau minyak esensial (BUKAN asam lemak esensial!) dan merupakan bahan dasar wangiwangian (parfum) dan minyak gosok. Golongan ini praktis semuanya berasal dari
tumbuhan, dan dianggap memiliki khasiat penyembuhan ("aromaterapi"). Kelompok
minyak ini memiliki aroma yang kuat karena sifatnya yang mudah menguap pada suhu
ruang (sehingga disebut juga minyak "aromatik").
2. Minyak bumi
Minyak bumi merupakan campuran berbagai macam zat organik, tetapi komponen
pokoknya adalah hidrokarbon. Minyak bumi disebut juga minyak mineral karena diperoleh
dalam bentuk campuran dengan mineral lain. Minyak bumi tidak dihasilkan dan didapat
15

secara langsung dari hewan atau tumbuhan, melainkan dari fosil. Karena itu, minyak bumi
dikatakan sebagai salah satu dari bahan bakar fosil.

Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak bumi merupakan zat abiotik, yang
berarti zat ini tidak berasal dari fosil tetapi merupakan zat anorganik yang dihasilkan secara
alami di dalam bumi. Namun, pandangan ini diragukan secara ilmiah karena hanya
memiliki sedikit bukti yang mendukung. Adapun jenis-jenis yang di hasilkan oleh minyak
bumi ya telah di olah iyalah:
1. Bensin untuk kendaraan bermotor
2. Bahan dasar pembuatan aspal
3.

Minyak tanah untuk memesak

6. MANFAAT dan PENGGUNAAN MINYAK BUMI


Kegunaan fraksi-fraksi yang diperoleh dari minyak bumi terkait dengan sifat fisisnya
seperti titik didih dan viskositas, dan juga sifat kimianya.

16

Bensin
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan
penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang
memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan
kualitas yang diinginkan. Lalu, bagaimana sebenarnya penggunaan bensin sebagai bahan
bakar?

17

Bensin sebagai bahan bakar kendaraan bermotor


Oleh karena bensin hanya terbakar dalam fase uap, maka bensin harus diuapkan
dalam karburator sebelum dibakar dalam silinder mesin kendaraan. Energi yang dihasilkan
dari proses pembakaran bensin diubah menjadi gerak melalui tahapan sebagai berikut.
Pembakaran bensin yang diinginkan adalah yang menghasilkan dorongan yang
mulus terhadap penurunan piston. Hal ini tergantung dari ketepatan waktu pembakaran
agar jumlah energi yang ditransfer ke piston menjadi maksimum. Ketepatan waktu
pembakaran tergantung dari jenis rantai hidrokarbon yang selanjutnya akan menentukan
kualitas bensin. -Alkana rantai lurus dalam bensin seperti n-heptana, n-oktana, dan nnonana sangat mudah terbakar. Hal ini menyebabkan pembakaran terjadi terlalu awal
sebelum piston mencapai posisi yang tepat. Akibatnya timbul bunyi ledakan yang dikenal
sebagai ketukan (knocking). Pembakaran terlalu awal juga berarti ada sisa komponen
bensin yang belum terbakar sehingga energi yang ditransfer ke piston tidak maksimum.
-Alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik dalam bensin seperti isooktana tidak terlalu
mudah terbakar. Jadi, lebih sedikit ketukan yang dihasilkan, dan energi yang ditransfer ke
piston lebih besar.
Oleh karena itu, bensin dengan kualitas yang baik harus mengandung lebih banyak
alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik dibandingkan alkana rantai lurus. Kualitas
bensin ini dinyatakan oleh bilangan oktan.

18

7.

DAMPAK NEGATIF dan KERUGIAN YANG DITIMBULKAN

DARI PENGGUNAAN MINYAK BUMI


Dampak Negatif dan kerugian dari penggunaan minyak bumi terhadap
lingkungan
Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan turunnya
kualitas udara sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan telah menyebabkan
terjadinya gangguan kesehatan. Menurunnya kualitas udara tersebut terutama disebabkan
oleh penggunaan bahan bakar fosil yang tidak terkendali dan tidak efisien pada sarana
transportasi dan industri yang umumnya terpusat di kota-kota besar, disamping kegiatan
rumah tangga dan kebakaran hutan. Hasil penelitian dibeberapa kota besar (Jakarta,
Bandung, Semarang dan Surabaya) menunjukan bahwa kendaraan bermotor merupakan
sumber utama pencemaran udara.
Hasil penelitian di Jakarta menunjukan bahwa kendaraan bermotor memberikan
kontribusi pencemaran CO sebesar 98,80%, NOx sebesar 73,40% dan HC sebesar 88,90%
(Bapedal,1992).Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam
untuk memenuhi kebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan (misalnya udara dan iklim, air dan tanah). Berikut ini disajikan beberapa
dampak

negatif

penggunaan

energi

fosil

terhadap

manusia

dan

lingkungan:

DAMPAK TERHADAP CUACA DAN IKLIM


Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak
bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen
oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan
asam,smoga dan pemanasan global).Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas
NOx ke udara. Di udara, setengah dari konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia
(misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan transportasi), dan
sisanya berasal dari proses alami (misalnya kegiatan mikroorganisme yang mengurai zat
organik).
Di udara, sebagian NOx tersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat
menyebabkan terjadinya hujan asam.Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas
SO2 ke udara yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam.
19

Seperti kadar NOx di udara, setengah dari konsentrasi SO2 juga berasal dari kegiatan
manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang
menyebabkan terjadinya hujan asam.Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi
dengan uap air di awan dan membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4)
yang merupakan asam kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat
asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH hujan normal), yang dikenal
sebagai hujan asam. Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai)
menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi
pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan
terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung
menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk).Smoga merupakan pencemaran udara
yang disebabkan oleh tingginya kadar gas NOx, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara
lain oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Smog dapat menimbulkan batukbatuk

dan

tentunya

dapat

menghalangi

jangkauan

mata

dalam

memandang.

Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara. Emisi
CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi
peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar
matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi
naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.
Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari gas
bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana. Metana
merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global.
Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga
menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu bara
menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon dioksida. Untuk mendapatkan jumlah energi yang
sama, jumlah karbon dioksida yang dilepas oleh minyak akan mencapai 2 ton sedangkan
dari gas bumi hanya 1,5 ton.
Dampak

Terhadap

Perairan

Eksploitasi

minyak

bumi,

khususnya

cara

penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya
tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut,
sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya
pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia. Pencemaran air oleh minyak
bumi umumnya disebabkan oleh pembuangan minyak pelumas secara sembarangan. Di
laut sering terjadi pencemaran oleh minyak dari tangki yang bocor.

20

Adanya minyak pada permukaan air menghalangi kontak antara air dengan udara
sehingga kadar oksigen berkurang.
Dampak Terhadap Tanah Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat
diketahui, misalnya dari pertambahan batu bara. Msalah yang berkaitan dengan lapisan
tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mini)

8.

PENCEGAHAN

DAN

CARA

MENGURANGI

DAMPAK

NEGATIF DARI MINYAK BUMI


Penggunaan Bioetanol
Bioetanol merupakan bahan baker alternative. Bioetanol sebagai gasohol dapat
mengurangi emisi gas buang pada kendaraan, oksida nitrogen, dan partikel debu.
Pengurangan emisi gas buang ini dapat mencapai 30-40 %. Bahkan bahan baker fosil bisa
dihemat 10 %. Kualitas etanol yang digunakan dalam bioetanol ini tergolong fuel grade
etanol (FGE) yang berkadar etanol 99 %. Etanol ini dapat menaikkan efisiensi
pembakaran, menurunkan gas efek rumah kaca, dan menaikkan angka oktan.
Penggunaan Bioetanol dapat menggantikan methyl buthyl ether (MTBE). Seperti
telah diketahui, MTBE digunakan sebagai campuran bensin untuk meningkatkan nilai
oktan bensin dan bahan antiknocking. Akan tetapi, MTBE merupakan zat yang tidak
mengalami perombakan (nonegradable) dan bersifat sangat hidrofil (suka air) sehingga
mencemari air tanah, danau,dll. Oleh karena itu, pemakaian gasohol sebagai bahan bakar
alternative merupakan solusi yang patut dipertimbangkan.
Adapun keuntungan lain dari pengembangan gasohol, diantaranya dapat bebas dari
pencemaran timbel, mengurangi gas buang zat padat (particulate matter), CO, hidrokarbon,
benzene, dan xylene.

21

9. KESIMPULAN DAN SARAN


9.1 Kesimpulan
Hal yang dapat kami simpulkan dalam hal adanya minyak bumi pada kehidupan kita,
adalah minyak bumi merupakan sesuatu yang sangat berguna dan diperlukan oleh setiap
manusia dalam kehidupan sehari-hari, hanya saja dikarenakan penggunaannya yang
melebihi kekuatan bumi untuk menahan zat-zat berbahaya yang terkandung didalammnya,
sehingga bumi perlahan-lahan mengalami perubahan suhu yang tak menentu dan
kerusakan yang berakibat pada kelangsungan makhluk hidup yang terdapat didalamnya.
9.2 Saran
Jika memang penggunaan minyak bumi yang banyak mengandung zat-zat yang
berbahaya sudah dapat disiasati oleh bahan-bahan yang telah banyak ditemukan oleh para
ilmuan di berbagai penjuru dunia, mengapa minyak bumi yang sekarang kita biasa kita
gunakan sehari-hari tidak diganti oleh bahan-bahan tersebut yang telah terbukti dapat
mengurangi dampak negative yang ditimbulkan terhadap bumi ini.Karena, mungkin dari
situ, dampak negative yang berakibat pada kelangsungan hidup setiap makhluk yang ada di
dunia ini tersebut dapat sedikit teratasi, walaupun tidak begitu besar pengaruh positif yang
dirasakannya. Namun setidaknya, kita sudah menyelamatkan bumi meski masih belum
maksimal.

22

Anda mungkin juga menyukai