Anda di halaman 1dari 20

GONORE

PENDAHULUAN
Gonore merupakan penyakit yang mempunyai insiden
yang tinggi diantara pemnyakit menular seksual.
disebabkan oleh Neisseria gonnorhoeae
Uretritis gonore merupakan penyakit infeksi
yang disebabkan oleh kuman neisseria
gonorrhoeae dimana manusia merupakan
satu-satunya penjamu ( host ) dengan
manifestasi berupa keradangan pada
saluran kencing bagian depan ( uretra ).

Faktor resiko antara lain adalah lajang,


remaja, kemiskinan, terbukti
menyalahgunakan obat, prostitusi,
penyakit menular seksual lain dan tidak
adanya perawatan prenatal.
Pada umumnya penularannya melalui
hubungan kelamin yaitu secara genitogenital, oro-genital, dan ano-genital.
Tetapi disamping itu dapat juga secara
manual melalui alat-alat, pakaian,
handuk, termometer, dan sebagainya

EPIDEMIOLOGI
Gonore merupakan penyakit kelamin yang
terbanyak dewasa ini
Beberapa strain kuman gonokok yang resisten
terhadap penisilin, quinolone dan antibiotik
lainnya telah ditemukan beberapa tahun yang
lalu

dan

pengobatan,
negara

membawa
telah

persoalan

tersebar

di

dalam

beberapa

Epidemiologi infeksi gonokokal di Amerika


Serikat telah mengalami perubahan besar
dalam beberapa tahun terakhir
Angka keseluruhan telah menurun sejak
pertengahan 1970-an, mencapai titik
terendah sepanjang waktu 116,2 kasus
per 100.000 pada tahun 2003
Tingkat tertinggi infeksi gonokokal terlihat
di kalangan remaja dan dewasa muda,
minoritas, dan orang-orang yang tinggal
di bagian tenggara Amerika Serikat

ETIOLOGI
Penyebab gonore adalah gonokoko yang
ditemukan oleh NEISSER pada tahun 1879 dan
baru diumumkan pada tahun 1882.
Kuman tersebut termasuk dalam grup Neisseria
dan dikenal ada 4 spesies :
Bersifat patogen :
N. Gonnorhoeae
N.meningitidis
Bersifat komensal.
N.catarrhalis
N.pharyngis
Keempat spesies ini sukar dibedakan kecuali dengan
tes fermentasi.

MIKROBIOLOGI
Dengan mikroskop elektron, dinding
N.gonorrheae terlihat mempunyai
komponen-komponen permukaan
yang diduga berperan pada
patogenesis virulensinya.
Komponen tersebut mulai dari
lapisan dalam ke luar dengan
susunan sebagai berikut :

1. Membran sitoplasma : menghasilkan


beberapa enzim seperti suksinat
dehidrogenase, laktat dehidrogenase, NADH
dehidrogenase dan ATP ase
2. Lapisan peptidoglikan : Lapisan ini
mengandung penicilline binding
component yang merupakan sasaran
antibiotik penisilin dalam proses kematian
kuman.
3. Membran luar ( dinding sel ) , terdiri
beberapa komponen :

lapisan polosakarida
Pili
Protein
Lipo origosakarida

PATOGENESIS
Gonococci menampakkan beberapa tipe
morfologi dari koloninya, tetapi hanya bakteri
berpili yang tampak virulen.
Gonococci menyerang membran selaput lendir
dari saluran genitourinaria, mata, rectum dan
tenggorokan, menghasilkan nanah yang akut
yang mengarah ke invaginasi jaringan, hal yang
diikuti dengan inflamasi kronis dan fibrosis.
Pada pria, biasanya terjadi peradangan uretra
( uretritis ), nanah berwarna kuning dan kental,
disertai rasa sakit ketika kencing.

GAMBARAN KLINIS
Masa tunas sangat singkat, pada pria
umumnya bervariasi antara 2-5 hari
Pada laki-laki sekali kontak dengan wanita
yang terinfeksi, 25% akan terkena uretritis
gonore dan 85% berupa uretritis yang
akut.
Masa tunas antara 2-10 hari, penderita
mengeluh nyeri dan panas pada waktu
kencing diikuti keluarnya nanah kental
berwarna kuning kehijauan

Sebanyak 10% pada laki-laki dapat


memberikan gejala yang sangat ringan
atau tanpa gejala klinis sama sekali pada
saat diagnosis, ini merupakan stadium
presimtomatik
Bila keadaan ini tidak segera diobati, akan
menimbulkan komplikasi lokal berupa
epididymitis, seminal vesiculitis dan
prostatitis, yang didahului oleh gejala klinis
yang lebih berat yaitu sakit waktu kencing,
frekuensi kencing meningkat, dan
keluarnya tetes darah pada akhir kencing.

Gejala :
Pada pria , presentasi dominan adalah
uretritis akut dengan gejala keluarnya cairan
dari uretra ( > 80 % ) dan disuria ( > 50 % ) ,
biasanya dimulai dalam waktu 2-8 hari
setelah terpapar . Infeksi uretra asimtomatik
jarang pada pria ( kurang dari 10 % dari
infeksi uretra ),
Tanda tanda fisik :
Pada pria, temuan yang paling umum pada
pemeriksaan adalah keluarnya cairan dari
uretra mukopurulen , yang bisa disertai
dengan eritema meatus uretra.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan atas dasar
Anamnesis
Pemeriksaan klinis
Pemeriksaan tambahan :
Seidaan langsung
Kultur
Tes definitif
Tes beta laktamase
Tes thomson

Sediaan langsung :
Dengan pewarnaan gram akan ditemukan gonokok
negatif-Gram, intraselular, dan ekstraselular.

Kultur :
Dua macam media yang dapat digunakan yaitu media
transport (media stuart dan media transgrow ) dan
media pertumbuhan (Mc Leods chocolate agar, media
Thayer Martin, modified Thayer Martin agar )

Tes definitif :
tes oksidasi, reagen oksidasi yang mengandung
larutan tetrametil-p-fenilendiamin hidroklorida 1%
ditambahkan pada koloni gonokok tersangka.
tes fermentasi, yaitu tes oksidasi positif dilanjutkan
dengan tes fermentasi memakai glukosa, maltosa, dan
sukrosa. Kuman gonokok hanya meragikan glukosa

Tes beta laktamase


Menggunakan cefinase TM disc. BBL 961192 yang
mengandung chromogenic cephalosporin, akan
menyebabkan perubahan warna dari kuning menjadi
menjadi merah apabila kuman mengandung enzim
beta-laktamase.

Tes thomson
Tes ini berguna untuk mengetahui sampai dimana
infeksi sudah berlangsung
Pada tes ini ada syarat yang peerlu diperhatikan yaitu
sebaiknya dilakukan setelah bangun pagi, urin dibagi
dalam dua gelas, tidak boleh menahan kencing dari
gelas I ke gelas II.
Syarat mutlak ialah kandung kencing harus
mengandung air seni paling sedikit 80-100 ml, jika air
seni kurang dari 80 ml, maka gelas II sukar dinilai
karena baru menguras uretra anterior

KOMPLIKASI
Komplikasi uretritis bisa terjadi apabila tidak
secepatnya mendapat pengobatan atau telah
mendapatkan yang kurang adekuat.
Penyulit lokal antara lain :
Pada laki-laki : tysonitis, cystitis, vesiculitis,
parauretritis, cowperitis, deferenitis, littritis,
prostatitis, epidydimitis, infertile.

Penyulit ekstra genital : orofaringitis,


konjungtivitis
Penyulit disseminated : arthritis, myocarditis,
endocarditis, pericarditis, meningitis.

PENATALAKSANAAN
Pada dasarnya pengobatan uretritis baru diberikan setelah
diagnosa ditegakkan.
Obat-obat yang digunakan sebagai terapi uretritis tergantung
beberapa faktor :

Pola resistensi menurut area geografi maupun sub populasi


Obat-obatan yang tersedia
Efektivitas yang dikaitkan dengan harga obat.
Bila kemungkinan ada concomitant.

Terapi uretritis gonore tanpa komplikasi :


Golongan Cephalosporin : Cefixime 400 mg per oral, Ceftriaxone 250
mg im
Golongan Quinolone : Ofloxacin 400 mg per oral, Ciprofloxacin 500 mg
per oral
Spectinomycin : 2 gram im
Kanamycin : 2 gram im

Terapi uretritis gonore dengan


komplikasi :
Ciprofloxacin : 500 mg po per hari
selama 5 hari
Ofloxacin : 400 mg po per hari selama 5
hari
Ceftriaxone : 250 mg im per hari selama
3 hari
Spectinomycin : 2 gram im per hari
selama 3 hari
Kanamycin : 2 gram im per hari selama 3
hari.

EDUKASI
Penjelasan pada pasien dengan baik dan benar
sangat berpengaruh pada keberhasilan pengobatan
dan pencegahan karena gonore dapat menular
kembali dan dapat terjadi komplikasi apabila tidak
diobati secara tuntas.
Tidak ada cara pencegahan terbaik kecuali
menghindari kontak seksual dengan pasangan
yang beresiko.
Penggunaan kondom masih dianggap yang terbaik.
Pendidikan moral, agama dan seks perlu
diperhatikan.

KESIMPULAN
Uretritis gonore ( gonorrheae ) merupakan penyakit
hubungan seksual yang disebabkan oleh kuman Neiserria
gonorrheae yang menyerang uretra pada laki-laki.
Neiserria gonorrheae merupakan kuman kokus gram
negatif, berukuran 0,6-1,5 m, berbentuk diplokokus
seperti biji kopi dengan sisi yang datar berhadap-hadapan.
Umumnya penyulit akan timbul jika uretritis tidak cepat
diobati atau mendapat pengobatan yang kurang adekuat.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan
pemeriksaan laboratorium.
Sebelum penyakitnya benar-benar sembuh dianjurkan
untuk tidak melakukan hubungan seksual. Pasangan
seksual harus diperiksa dan diobati agar tidak terjadi
fenomena ping pong.

Anda mungkin juga menyukai