Anda di halaman 1dari 30

ATTENTION PLEASE !!

ASSALAMUALAIKUM

Created By :
Nana Nurhidayah ( 12306141006 )
Aisyah Ninda Kusuma Wati ( 12306141011
)
Rachmat Yudha Koswara ( 12306141037 )
FISIKA B 2012
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS

GERAK ROTASI DAN


KESETIMBANGAN BENDA
TEGAR

GERAK ROTASI

GERAK ROTASI
Kecepatan dan percepatan sudut :
Laju perubahan sudut terhadap waktu dinamakan kecepatan
angular
Laju perubahan kecepatan angular terhadap waktu dinamakan
percepatan angular

dt
d

dt

Bila terjadi perubahan sudut dalam selang waktu


tertentu, didefinisikan kecepatan sudut rata-rata sebagai
:

2 1

t 2 t1

Bila terjadi perubahan kecepatan sudut dalam selang


waktu tertentu, didefinisikan percepatan sudut rata-rata
sebagai :

2 1

t 2 t1

= Sudut [radian]

= Kecepatan sudut
[radian/s]

= Percepatan sudut
[radian/s2 ]

= Waktu [s]

Persamaan-persamaan kinematika rotasi :

o t
o
o
t
2
1
o o t t 2
2
1
o o t t 2
2
2 o2 2 ( o )

t
o
t

2 o2

Perpindahan angular , kecepatan angular , dan percepatan


angular analog dengan perpindahan linier , kecepatan linier
dan percepatan linier dalam gerakan satu dimensi .

Hubungan antara kecepatan linier dan kecepatan


angular

ds
s r v
dt
d
v
r r
dt
Hubungan antara percepatan linier dan
percepatan angular

dv dr d
at

r r
dt
dt
dt
v 2 (r ) 2
r
2r
r
r

Contoh Soal

Sebuah cakram berputar dengan percepatan angular konstan = 2 rad/s . Jika


cakram mulai dari keadaan diam , berapa putaran yang dibuatnya dalam 10 s ?

Jawab :

- = t + at = 0 + ( 2 rad/s ) ( 10 s ) = 100
rad
Jumlah putaran = 100 rad x 1 putaran/2 rad = 15,9
putaran
. kelajuan angular dari cakram diatas setelah 10 s !
Carilah
juga
Jawab :

= + at = 0 + ( 2 rad/s ) ( 10 s ) = 20 rad
Untuk memeriksa hasil ini , kita juga dapat mencari
kelajuan angular dengan rumus lain :
= 2 ( - ) = 2( 2 rad/s ) ( 100 rad ) = 400
rad/s
= 400 rad/s = 20 rad

Contoh Soal :
Dalam suatu analisis mesin helikopter diperoleh
informasi bahwa kecepatan rotornya berubah dari 320
rpm menjadi 225 rpm dalam waktu 1,5 menit ketika
mesinnya dihentikan.
a). Berapa percepatan sudut rata-ratanya ?
b). Berapa lama baling-balingnya berhenti ?
c).
Berapa
kali baling-balingnya berputar sampai
Jawab
:
berhenti ?

o 225 320
a ).

63,3 putaran / s 2
t
1,5
o 0 320
b). t

5,1 menit

63,3
2 o2 0 320 2
c).

809 putaran
2
2(63,3)

Contoh Soal :
Sebuah roda gila (grindstone wheel) berputar dengan
percepatan konstan sebesar 0,35 rad/s2. Roda ini mulai
berputar dari keadaan diam (o = 0) dan sudut mulamulanya o = 0.
Jawab sudut
:
Berapa
dan kecepatan sudutnya pada saat t=18
s ?1 putaran 360 o 2 radian
1 2
o t t
2
1
0(18) (0,35)(18) 2
2
56,7rad 3200 o 9 putaran

o t
0 (0,35)(18) 6,3rad / s
6,3 rad / s 360 o / s 1 putaran / s

MOMEN INERSIA &


MOMEN GAYA

MOMEN INERSIA
Benda yang massanya besar akan lebih sulit diputar
daripada benda benda bermassa lebih kecil .
Sebaliknya , saat sama sama berputar , benda yang
massanya lebih besar akan lebih sulit dihentikan
daripada benda yang massanya lebih kecil . Hal ini
dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep
Momen inersia ( Iinersia
) untuk benda
tunggal
.
didefinisikan sebagai hasil kali antara massa
benda ( m ) dan kuadrat jarak benda itu dari
sumbu putar ( r )

Secara matematis dirumuskan :

I = mr

Momen Inersia
Momen Inersia bagi suatu sistem banyak partikel
benda tegar didefenisikan sebagai :

I mi ri m1r1 m2 r2 ...
2

I = momen inersia benda tegar, menyatakan ukuran


inersia sistem untuk berotasi terhadap sumbu
putarnya

1
I ml 2
12

1 2
I ml
3

I mR

1
I mR 2
2

1
I m( a 2 b 2 )
12

2
I mR 2
5

Torsi ( Momen Gaya )


Bila Anda ingin memutar permainan gasing, Anda harus memuntirnya
terlebih dahulu. Pada kasus itu yang menyebabkan gasing berotasi
adalah torsi.

Gaya F mempunyai komponen ke arah horizontal F cos dan arah


vertikal F sin sedangkan jarak tegak lurus antara garis kerja sebuah
gaya dengan sumbu rotasi disebut lengan, r . Dari kedua komponen
gaya tersebut yang dapat menyebabkan batang langsing berotasi
terhadap titik poros rotasi adalah komponen gaya F sin , karena
komponen gaya ini yang menimbulkan torsi pada batang sehingga
batang langsing dapat berputar berlawanan dengan arah putaran
jarum jam sedangkan komponen gaya F cos tidak menyebabkan torsi
pada batang .

MOMEN GAYA ( ) :

- Penyebab dari berputarnya benda


-Besarnya momen gaya bergantung
dari gaya (F) dan lengan gaya (d)
yang saling tegak lurus

F
F
d

d
Sumbu
putar

Momen positif
(+)

Momen negatif (-)

F.d=

40 N

Jawab:
D

B
A

x
30 N
R
110
N

Momen Kopel (M)

= F.d.sin

Jika jarak AB=BC = 2 m , hitunglah :


a. Resutan gaya
b. Titik tangkap Resultan gaya

Contoh Soal

Terjadi jika pada benda


bekerja gaya sama besar
berlawanan arah. Benda
bergerak rotasi (berputar)

Arah putar berlawanan


arah jarum jam

Arah putar searah


jarum jam

F.d=

F.sin

a. Resultan gaya
R = 40-110-30 = -100 N
b. Titik tangkap Resultan gaya
Misalkan di titik D, maka jumlah
momen gaya di titik D = 0
A = 40 . (2+x) = 80 + 40x
B = -110 . x = -110x
C = 30 . (2-x) = 60 - 30x

M = F.d

jumlah momen gaya di titik D = 0


D = A + B + C = 0
0 =(80+40x)+(-110x)+(6030x)
0 = 140 100x
100x = 140
x = 1,4 m
Titik tangkap berada pada jarak 1,4 m
disebelah kanan titik B

KESETIMBANGAN
BENDA

KETIDAKSETIMBANGAN
F

Terjadi pada benda apabila akibat


gaya-gaya yang bekerja padanya
benda bergerak

F0
KESETIMBANGAN

Apabila akibat gaya-gaya yang bekerja


padanya benda tidak bergerak (diam)
Syarat seimbang
Fx = 0

DIAM
F=0

Fy = 0

Kesetimbangan Benda
N1

N2

w1

Syarat Kesetimbangan
Benda
w2

Jumlah gaya F = (F)


0
gaya
yang
bekerja pada
benda besarnya
nol

=0

Jumlah momen
gaya ( ) yang
bekerja pada
benda besarnya
nol

=0

Contoh Soal
Sebatang kayu yang homogen panjangnya 4 m
massanya 10 kg , salah satu ujung A bersandar
pada dinding , sedangkan ujung B diikat dengan
tali kemudian diikat dengan tali kemudian
dikaitkan di dinding , dimana tali dan dinding
membentuk sudut 600. Pada ujung B diberi
beban 1,2 ton . Berapa gaya tegangan pada
tali. (g = 10 m/s2)

600
T

A
600

T sin 30

300

T cos 30

w1=100N
w2=12000N

Jawab
l = 4 m
m1 = 10 kg ; w1 = m1.g = 10.10 = 100 N
m2 = 1,2 ton = 1200 kg ;
w2 = m2.g = 1200.10 = 12000 N
Ditanya : Tegangan Tali (T)

AB = 4 m; AO = OB = 2 m
Jumlah momen gaya terhadap titik A = 0
A = 0
T + W2 + W1 = 0
-T sin 30.AB + W2. AB + W1 . AO = 0
-T. 1/2 .4 + 12000.4 +100.2 = 0
-2 T +48200=
T = 24100 N

Sebuah balok kayu massanya 8 kg panjangnya 5 m,


disandarkan pada dinding vertikal . Ujung yang
bersandar pada dinding berada 4 m dari lantai jika
dinding licin dan lantai kasar .

A
NA

NA

Hitunglah : Koefisien gesekan lantai dengan balok


agar balok dalam posisi seimbang (g= 10 m/s2)

NB
W

Diketahui :

fB

m = 8 kg ; w = m.g = 8.10 = 80 N

Ditanya :

= . ?

Jawab:

fB = N B

B
W

FX = 0
fB NA = 0
fB = NA
N B = NA
= NA /NB ..(I)
FY = 0

NB W = 0
NB = W = 80 N .(II)

A = 4. NA
C = -W . 1/2 DB
=-80.1,5=-120
B = 4. NA + (-120)
4. NA = 120
NA = 30
(I) = NA /NB
= 30/80 = 3/8

Titik Berat
Titik berat adalah titik pusat atau
titik tangkap gaya berat dari suatu
benda atau sistem benda.
Titik di mana gaya-gaya berat
bekerja pada semua partikel
sehingga momen gaya adalah nol.
Titik berat merupakan titik di mana
gaya berat bekerja secara efektif.

Menurut bentuk benda

Titik Berat

Garis/kurv
a

Kabel, lidi,
benang

Bidang/
luasan
Bangunan
/
ruang

Kertas,kac
a, triplek
Kubus,
balok,
kerucut

TITIK BERAT
BENDA
Benda terdiri dari
sekumpulan partikel
masing-masing memiliki
titik berat dan gaya
berat

Titik berat
benda

W2

W = gaya berat benda


Masing-masing gaya
berat partikel jika
W1
dijumlah menjadi gaya
berat benda dan titik
tangkap gaya beratnya
merupakan titik berat
benda (Z)
W
W3

Titik tangkap
Resultan =
Titik berat
benda (Z)

Z
Yo

Z = (Xo , Yo)

Xo
A. BENDA BERBENTUK GARIS
( l .x )
Xo =

( l .y )
Yo =

B. BENDA BERBENTUK BIDANG


( A .x )
Xo =

( A .y )
Yo =

C. BENDA BERBENTUK RUANG

W1
W2

LETAK TITIK BERAT BENDA

W3

W4

Xo =
W =

W1 + W2 + W3 + W 4

( V .x )
V

Yo =

( V .y )
V

Contoh Soal
Perhatikan
bentuk
bangun
yang dibuat dari kawat
seperti gambar berikut

Z1

Z1

No.
l.y
1
2
3
4

Panjang (l)

8
3212
48 8
32 4
0

32
112

.Z

x3=
x4

4
6
12
12

4
4
4
0

l.x
32
72
96
48

No.
Luas(A)
A.y
1 4x8 = 32
2 128
6x4 = 24
48 = 32
3
4x8
192

88
368

x2

Z4

x1

Z2

y2=y3

8
8

y1

y1
4

( A.x )

=
xo

248

yo =

-2
3
4

368
=

A.x
4
2
6

-64
72
128
136

136
= = 1,55
88

A
( A.y )

= 4,18
88

Z = ( 7,75,3,5)

Z = ( 1,55,4,18)

z
z

z
z

KESEIMBANGAN STABIL

Saat di beri gaya titik berat Z naik


Saat gaya dihilangkan
titik berat Z kembali ke semula

KESEIMBANGAN LABIL

Saat di beri gaya titik berat Z turun


Saat gaya dihilangkan
titik berat Z tidak kembali ke semula

KESEIMBANGAN NETRAL (INDIFEREN)

Saat di beri gaya titik berat Z bergeser tetapi tetap dalam satu garis
Saat gaya dihilangkan titik berat Z tidak kembali ke semula

Anda mungkin juga menyukai