Anda di halaman 1dari 14

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat

pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa
bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Frekuensi suatu
wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami selama periode waktu.
Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. moment magnitudo adalah skala
yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia.skala rickter adalah skala
yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya
lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3
magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi
menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa.
Gempa bumi terbesar bersejarah besarnya telahvlebih dari 9, meskipun tidak ada batasan
besarnya. Gempa bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo
gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar
sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli .

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Tipe gempa bumi

2 Penyebab terjadinya gempa bumi

3 Sejarah gempa bumi besar pada abad ke-20 dan 21

4 Akibat Gempa Bumi

5 Tips Menghadapi Gempa Bumi

6 Lihat Juga

7 Referensi

8 Pranala luar

[sunting] Tipe gempa bumi


1. Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya
aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila
keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga
akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di
sekitar gunung api tersebut.
2. Gempa bumi tektonik ; Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik,
yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai

kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak
menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat
mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh
perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti
layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan
oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tectonic
plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan
batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di
lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan
bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa
tektonik.
Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti
pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu
kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk
menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang
berdekatan dengan batas pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa vulkanik ialah seperti
yang terjadi di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB,
1. Gempa bumi tumbukan ; Gempa bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau
asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini jarang terjadi
2. Gempa bumi runtuhan ; Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun
pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
3. Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh
aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke
permukaan bumi.

Penyebab terjadinya gempa bumi


Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan
yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan
akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh
pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi
yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional.
Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang
terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung
berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang
sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga)
juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada
beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir,
gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan

memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang
disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi

Akibat Gempa Bumi

Bangunan roboh

Kebakaran

Jatuhnya korban jiwa

Permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus

Tanah longsor akibat guncangan

Banjir akibat rusaknya tanggul

Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami

Tips Menghadapi Gempa Bumi


Bila berada didalam rumah:

Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah dibawah meja atau tempat tidur.

Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.

Jauhi rak buku, almari dan jendela kaca.

Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di


dinding dsb.

Bila berada di luar ruangan:

Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan
reklame, pohon yang tinggi, dsb.

Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.

Jauhi rak-rak dan jendela kaca.

Bila berada di dalam ruangan umum:

Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang.

Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, almari dan jendela kaca dsb.

Bila sedang mengendarai kendaraan:

Segera hentikan di tempat yang terbuka.

Jangan berhenti di atas jembatan atau dibawah jembatan layang/jembatan


penyeberangan.

Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mall:

Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan

Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam

Bila sedang berada di dalam lift:

Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Lebih baik
menggunakan tangga darurat

Jika anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah
semua tombol

Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah

Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan
interphone jika tersedia

Bila sedang berada di dalam kereta api:

Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya
kereta dihentikan secara mendadak

Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta

Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan
kepanikan

Bila sedang berada di gunung/pantai:

Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat
aman.

Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan
tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.

Beri pertolongan:

Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempabumi
besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan

datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada


orang-orang berada di sekitar anda.
Evakuasi:

Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah.


Pengungsian perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat gempabumi. Pada
prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki dibawah kawalan petugas polisi
atau instansi pemerintah. * * * Bawalah barang-barang secukupnya.

Dengarkan informasi:

Saat gempabumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah


kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai
dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang benar dari
pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi orang
yang tidak jelas.

Gempa adalah pergeseran tiba-tiba dari lapisan tanah di bawah permukaan bumi.
Ketika pergeseran ini terjadi, timbul getaran yang disebut gelombang seismik4.
Gelombang ini menjalar menjauhi fokus3 gempa ke segala arah di dalam bumi.
Ketika gelombang ini mencapai permukaan bumi, getarannya bisa merusak atau tidak
tergantung pada kekuatan sumber dan jarak fokus, disamping itu juga mutu bangunan

dan mutu tanah dimana bangungan berdiri.

Dimanakah gempa terjadi ?


Lapisan litosfir7 bumi terdiri atas lempeng-lempeng tektonik9 yang kaku dan
terapung di atas batuan yang relatif tidak kaku. Daerah pertemuan dua lempeng atau
lebih kita sebut sebagai plate margin atau batas lempeng, disebut juga sesar15. Gempa
dapat terjadi dimanapun di bumi ini, tetapi umumnya gempa terjadi di sekitar batas
lempeng dan banyak didapat sesar aktif disekitar batas lempeng. Titik tertentu di
sepanjang sesar tempat dimulainya gempa disebut fokus3 atau hyposenter dan titik di
permukaan bumi yang tepat di atasnya disebut episenter2.

Mengapa terjadi gempa ?


Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir7, merupakan batuan yang relatif dingin dan
bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat
batuan yang jauh lebih panas yang disebut mantel8. Lapisan ini sedemikian panasnya
sehingga senantiasa dalam keadaan tidak kaku, sehingga dapat bergerak sesuai dengan
proses pendistribusian panas yang kita kenal sebagai aliran konveksi. Lempeng
tektonik9 yang merupakan bagian dari litosfir7 padat dan terapung di atas mantel ikut
bergerak satu sama lainnya.Ada tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik

relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi
(spreading), saling mendekati(collision) dan saling geser
(transform).
Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya
dapat bergerak saling menjauhi, saling mendekati atau
saling bergeser. Umumnya, gerakan ini berlangsung
lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun terukur
sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling
mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada
suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan
tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi.
Kapan gempa terjadi ?
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim.
Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di
tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik.
Tempat ini dikenal dengan Lingkaran Api karena banyaknya
gunung berapi.

Siapa yang mempelajari gempa ?


Seismologist12 adalah ilmuwan yang mempelajari sesar15 dan gempa. Mereka
menggunakan peralatan yang disebut seismograf10 untuk mencatat gerakan tanah dan
mengukur besarnya suatu gempa. Seismograf memantau gerakan-gerakan bumi
mencatatnya dalam seismogram11. Gelombang seismik4, atau getaran, yang terjadi
selama gempa tergambar sebagai garis bergelombang pada seismogram. Seismologist
mengukur garis-garis ini dan menghitung besaran1 gempa. Seismologist
menggunakan skala Richter14 untuk menggambarkan besaran1 gempa, dan skala
Mercalli13 untuk menunjukkan intensitas5 gempa, atau pengaruh gempa terhadap
tanah, gedung dan manusia.

KOSA KATA GEMPA BUMI


1
Magnitudo banyaknya energi
yang dilepas pada suatu gempa yang
tergambar dalam besarnya gelombang
seismik
di
episenter.
Besarnya
gelombang ini tercermin dalam besarnya
garis bergelombang pada seismogram.
2
Episenter titik di permukaan
bumi tepat di atas fokus atau sumber
gempa, dinyatakan dalam lintang dan bujut, Hyposenter=parameter sumber gempa
bumi yang dinyatakan dalam waktu terjadinya gempa, lintang, bujur dan kedalaman
sumber)
3
Fokus sumber gempa di dalam bumi, tempat batuan pertama patah.
4
Gelombang seismik getaran gempa yang menjalar di dalam dan
dipermukaan bumi dengan cara longitudinal dan transfersal.
5
Intensitas besarnya goncangan dan jenis kerusakan ditempat pengamatan
akibat gempa. Intensitas tergantung dari jarak tempat tersebut dari hyposenter.
6.
Kerak bumi lapisan atas bumi yang terdiri dari batuan padat. Baik tanah di
daratan maupun di dasar laut termasuk kerak bumi.

7.
Litosfir lapisan paling atas bumi yang hampir seluruhnya terdiri dari batuan
padat. Lapisan ini termasuk kerak bumi dan (sebagian) mantel atas
8
Mantel Lapisan di bawah kerak bumi yang tediri dari mantel atas dan
mantel bawah.
9
Lempeng Tektonik - bagian dari litosfir bumi yang padat atau rigid.
Lempeng-lempeng tektonik ini senantiasa bergerak dengan lambat, terapung diatas
mantel.
10
Seismograf peralatan yang menggambarkan gelombang gempa yang datang
di stasiun pengamat.
11
Seismogram catatan tertulis dari getaran bumi yang dihasilkan oleh
seismograf.
12
Seismologist ilmuwan yang mempelajari gempa
13
Skala Mercalli suatu ukuran subyektif kekuatan gempa dikaitkan dengan
intensitas-nya
14
Skala Richter suatu ukuran obyektif kekuatan gempa dikaitan dengan
magnitudo-nya
15
Sesar patahan atau pemisahan batuan, umumnya di antara dua atau lebih
plat tektonik
GEMPABUMI

Apakah Gempabumi itu ?


Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara
tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi energi
penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik.
Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga
efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.
Parameter Gempabumi

Waktu terjadinya gempabumi (Origin Time - OT)

Lokasi pusat gempabumi (Episenter)

Kedalaman pusat gempabumi (Depth)

Kekuatan Gempabumi (Magnitudo)

Karakteristik Gempabumi

Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat

Lokasi kejadian tertentu

Akibatnya dapat menimbulkan bencana

Berpotensi terulang lagi

Belum dapat diprediksi

Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi


Mengapa Gempabumi Terjadi ?
Lempeng Tektonik

Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng
tektonik besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang mengapung diatas
astenosfer yang cair dan panas. Oleh karena itu, maka lempeng tektonik ini bebas untuk
bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan lempeng-lempeng
tektonik, merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang
menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng
tektonik merupakan kombinasi dari teori sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua
(Continental Drift) dan Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor Spreading).
Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian
paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat batuan yang
jauh lebih panas yang disebut mantel. Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa
dalam keadaan tidak kaku, sehingga dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian
panas yang kita kenal sebagai aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan bagian
dari litosfir padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Ada tiga
kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu
apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading),
saling mendekati(collision) dan saling geser
(transform).
Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar,
keduanya dapat bergerak saling menjauhi, saling
mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan
ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan
oleh manusia namun terukur sebesar 0-15cm
pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini
macet dan saling mengunci, sehingga terjadi
pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai
pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi
kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan
mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi.
Jalur Gempabumi Dunia
Indonesia merupakan daerah rawan gempabumi karena dilalui oleh
jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu: Lempeng IndoAustralia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Lempeng Indo-Australia bergerak relatip ke arah utara dan menyusup kedalam lempeng
Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatip ke arah barat.
Jalur pertemuan lempeng berada di laut sehingga apabila terjadi gempabumi besar dengan
kedalaman dangkal maka akan berpotensi menimbulkan tsunami sehingga Indonesia juga
rawan tsunami.

Belajar dari pengalaman kejadian gempabumi dan tsunami di Aceh, Pangandaran dan daerah
lainnya yang telah mengakibatkan korban ratusan ribu jiwa serta kerugian harta benda yang
tidak sedikit, maka sangat diperlukan upaya-upaya mitigasi baik ditingkat pemerintah
maupun masyarakat untuk mengurangi resiko akibat bencana gempabumi dan tsunami.
Mengingat terdapat selang waktu antara terjadinya gempabumi dengan tsunami maka selang
waktu tersebut dapat digunakan untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat
sebagai salah satu upaya mitigasi bencana
tsunami dengan membangun Sistem
Peringatan Dini Tsunami Indonesia
(Indonesia Tsunami Early Warning System /
Ina-TEWS).
Akibat Gempabumi

Getaran atau guncangan tanah


(ground shaking)

Likuifaksi ( liquifaction)

Longsoran Tanah

Tsunami

Bahaya Sekunder (arus pendek,gas bocor yang menyebabkan kebakaran, dll)

Faktor-faktor yang Mengakibatkan Kerusakan Akibat Gempabumi

Kekuatan gempabumi

Kedalaman gempabumi

Jarak hiposentrum gempabumi

Lama getaran gempabumi

Kondisi tanah setempat

Kondisi bangunan

Tips Gempa Bumi

Apa yang sring terjadi ketika gempa bumi terjadi ? Panik, ya panik karena seringkali kita
merasa tidak siap menghadapi. Walaupun berita serta pernah membaca tips, tetap saja ketika
terjadi gempa kita sering panik. Selain itu juga banyak tips ketika terjadi gempa bumi, namun

jarang yang diawali dengan pemberitahuan pengetahuan tentang anatomy gempa itu
sendiri.
Gempa dan goyangannya
Mengenal gelombang dan goyangan gempa dapat dilakukan dengan melihat alat rekaman
gempa yang disebut seismogram. Dalam jarak yang pendek dengan gempa, goyangannya
sangat besar sehingga sering melampaui skala (over scale), sedangkan dari jauh goyangan
gempa ini justru akan lebih mudah diamati, walau getarannya hanya dirasakan alat sekalipun.
Dibawah ini adalah rekaman gelombang gempa sumatra yang direkam di Weston Amerika
Serikat.

Rekaman gempa Sumatra 26 Desember 2004


Rekaman ini memperlihatkan bagaimana getaran gempa Sumatra yang direkam ribuan
kilometer lokasinya dari pusat gempa. Terlihat bahwa getaran gelombang gempa terdiri atas
beberapa gelombang yang saling menyusul. Gelombang yang saling menyusul ini memiliki
kecepatan berbeda-beda, sehingga dalam jarak yang jauh akan memiliki jeda yang lebih
panjang.
Di dekat episenter gelombang-gelombang ini selangnya sangat sedikit, sehingga terasa
seolah-olah hanya satu gelombang saja. Dengan demikian gelombang Primer, sekunder, serta
gelombang permukaan ini terasa hingga lebih dari 20-30 detik menit. Di Jogja gempa pada
tanggal 26 May 2006 lalu terasa lebih dari satu menit.

Gempa susulan di Aceh terjadi beberapa menit hingga beberapa hari bahkan beberapa minggu
setelahnya. Namun gempa di Padang terjadi sampai beberapa hari berikutnya.
Selalu mendadak.
Gempa merupakan peristiwa bergoyangnya bumi. Penyebabnya bisa macam-macam, ada
gempa tektonik, ada gempa volkanik, ada gempa buatan, dan yang lain. Salah satu ciri khusus
dari peristiwa gempa adalah :

Terjadinya selalu mendadak dan tidak disangka-sangka lama waktunya.


Karena mendadak maka harus disadari posisi serta situasi daerah
sekitar kita. Ketika berada di gedung dan di luar gedung, atauun dalam
kendaraan yang bergerak maka cara dan prosedur penyelamatannya akan
berbeda.

Besarnya tidak diketahui pada saat terjadinya.


Pada saat sepuluh detik pertama kita tidak akan pernah tahu seberapa
besar gempa ini akan terjadi. Kitatidak tahu apakah hanya selama 20
detik atau paling lama hanya 3 menit. Yang perlu diperhatikan adalah
apakah yang dapat kita lakukan dalam menit-menit pertama dari
tempat kita berada saat itu.

Gempa kuat akan diikuti oleh gempa susulan yang lebih lemah.
Tetapi pada saat terjadi kita sekali-lagi tidak tahu kapan susulannya
terjadi. Selang dari satu goyangan ke goyangan berikutnya bisa 10 menit
hingga 30 menit atau beberapa jam setelahnya.

Gempa besar diikuti oleh bencana-bencana ikutan.


Bencana ikutan gempa termasuk diantaranya tsunami kalau terjadi di laut,
juga tanah longsor, bahkan bisa juga banjir kalau merusak dam seperti
yang terjadi di China.

Dengan menyadari empat hal diatas, maka tips penyelamatan diri harus disesuaikan dengan
kondisi lingkungan dimana kita berada.
Tindakan saat terjadi gempa bumi

Jika gempabumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini petunjuk singkat yang dapat
dijadikan pegangan dimanapun anda berada. Namun secara mudah karena kita tidak akan
tahu bakalan sebesar mana gempanya, maka penyelamatan pertama adalah menghindarkan
diri dari kejatuhan benda.
Di luar rumah (jalan).
Sekali lagi satu yang terpenting dan harus diingat adalah menghindari barang yang
berjatuhan. Jauhi gedung tinggi, karena sering kaca akan pecah berhamburan yang berbahaya
bagi yang berada dekat dinding gedung tinggi. Lindungi kepala dengan tas atau barang apa
saja, termasuk dengan kedua tangan.

Biasanya goyangan hanya beberapa saat gempa. Namun harus dingat kemungkinan akan ada
gempa susulan. Jedanya bisa cukup lama untuk mencari tempat yang lebih aman.
Di dalam rumah (lantai 1).
Ketika awal goyangan terjadi usaha pertama adalah menghindari kejatuhan benda. Cobalah
bersembunyi di kolong meja atau kolong tempat tidur. Apabila dekat dengan pintu, usahakan
keluar rumah sambil memperhatikan kalau saja ada benda jatuh dari atas. Apabila sedang di
dapur menyalakan kompor, matikan apinya segera.
Ketika goyangan utama reda (seringkali kurang dari 2 menit), usahakan keluar rumah,
terutama apabila sebelumnya tidak sempat lari. Dan mencari tempat aman dari rubuhnya
tembok rumah yang mungkin sudah rapuh.
Di Mall, perkantoran atau tempat umum.
Kepanikan sering mencederai atau bahkan berbahaya karena jatuh terinjak. Usahakan jangan
panik, atau apabila mungkin ikut menenangkan orang-orang sekitar. Tetapi tetap harus
teringat untuk menghindari dari kejatuhan barang dari atas. terutama dari pecahan kaca.
Setelah terhindar dari gempa utama, ikuti petunjuk petugas. Banyak gedung-gedung serta
mall-mall di Indonesia yang sudah melatih petugas dalam kondisi bahaya. Apabila akan
evakuasi maka proses evakuasi akan diatur oleh mereka. Yang perlu diperhatikan adalah
menghindari penggunaan lift, konstruksi yang rusak dapat menjadikan lift tersangkut.
Didalam kendaraan atau kereta api.
Apabila anda sedang mengendarai kendaraan termasuk sepeda motor dan tahu atau
merasakan sedang gempa, usahakan menepi menjauhi jembatan, tebing curam dan berhenti.
Namun seringkali pengendara tidak merasakannya karena goyangan gempa sering lebih kecil
ketimbang goyangan kendaraan. Jalan yang bergoyang tentunya sangat membahayakan
kendaran yang sedang melaju.
Setelah goyangan selsesai carilah informasi dari radio atau coba menghubungi rekan lain.
Apabila dalam kendaraan umum usahakan tidak membuat panik dan ikuti petunjuk petugas.
Sedang di gunung atau perbukitan.
Mungkin saja anda sedang pergi keluar kota ketika gempa. Ketika merasakan goyangan
gempa hindari tebing yang curam. Carilah tempat yang datar (landai).
Carilah informasi di radio atau hubungi rekan anda setelah goyangan mulai reda.
Di Pantai.

Saat terasa goyangan larilah ke tempat tinggi yang landai. Ini untuk menghindarkan diri dari
kejatuhan dan adanya longsoran. Yang paling sering ditakuti ketika di pantai justru tsunami
yang terpicu oleh gempa. Tetapi pada saat kejadian gempabumi itu kita tidak tahu bakalan
ada tsunami atau tidak.
Mencari informasi lewat radio atau televisi akan membantu anda mengerti dimana dan
seberapa besar gempanya. Kalau ada tsunami seringkali terjadi setelah selang waktu 20 menit
hingga satu jam. Usahakan memonitor lewat radio sambil berjaga-jaga kalau saja ada amaran
tsunami (tsunami warning). Carilah tempat yang tinggi.
Menanti gempa susulan terjadi.

Masa kritis dalam peristiwa gempabumi diatas terjadi hanya beberapa menit saja. Namun
didaerah pemukiman padat, goyangan gempa susulan seringkali justru lebih membahayakan
karena konstruksi bangunan sudah rapuh terkoyak oleh gempa utama. Sehingga ketika
melakukan evakuasi atau pertolongan harus mengingat kondisi bangunan sekitarnya.
Apabila anda tidak menguasai teknik pertolongan, usahakan berada ditempat yang aman.
Hindari bangunan tinggi termasuk pagar dan tembok yang rapuh.
Bencana ikutan akibat gempa.

Tsunami.

Merupakan bencana ikutan yang salah satu penyebabnya adalah akibat gempa yang terjadi di
laut. Berbeda dengan gempa yang hanya mempengaruhi daerah sekitar pusat gempa, tsunami
ini dapat menjangkau tempat yang jauh dan melintasi laut yang luas.
Tsunami datangnya 30 menit hingga beberapa jam setelah gempa. Dengan demikian masih
ada waktu untuk menghindar. Namun di pantai tidak mudah untuk mendeteksi apakah akan
ada tsunami ataupun tidak. Salah satu yang terpenting adalah mencari informsi di televisi
radio atau bahkan sms. Tunggu hingga ada berita pencabutan amaran tsunami dari pihak yang
berwenang (BMKG-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika).

Longsoran
Seringkali tanah yang rapuh serta bukit dan tebing terjal mengalami longsoran akibat gempa.
Walaupun tidak terjadi pada saat yang sama. Namun hujan yang seringkali terjadi selepas
gempa menjadikan tebing curam menjadi sangat tidak stabil.
Untuk itu perlu juga menghindari tebing curam setelah gempa. Carilah tempat yang landai
sebagai tempat berlindung sementara.

Anda mungkin juga menyukai